Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kasabarno
"Siklon tropis merupakan sistem alam untuk mengatur dan mengendalikan sirkulasi umum
atmosfera, disamping daya rusaknya yang dahsyat. Unsur cmica yang dapat kita rasakan
akibat munculnya siklon tropis adalah hujan dan angin.
Secara klimatologis wilayah Indonesia dikelilingi oleh 4 daerah sumber siklon tropis,
yaitu: samudera Pasifik Barat Daya, samudera Hindia Barat Daya, laut sebelah Timur laut
Australia, dan laut sebelah Barat Daya Australia.
Dari beberapa kajian memperlihatkan bahwa siklon tropis di sebelah Utara katulistiwa,
umumnya terjadi pada saat di beberapa tempat di Indonesia kurang hujan atau musim
kemarau, dengan angin Timuran dominan bertiup di wilayah Indonesia. Sedangkan pada ·
kejadian siklon tropis di Selatan katulistiwa umumnya di beberapa tempat di Indonesia
ban yak huj an dengan sistem angin Baratan dominan bertiup.
Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah :
Bagaimana pengaruh Siklon tropis di Samudera Hindia terhadap Pola terjadinya hujan di
Jawa Timur?
Sedangkan metode yang digunakan adalah distribusi frekuensi terjadinya hujan di Jawa
Timur untuk setiap grid-grid letak Siklon tropis yang mempengaruhinya dan Klasifikasi
tingkat pengaruhnya.
Dari hasil pembahasan didapatkanjumlah peta Pola Hujan di Jawa Timur Karena Pengaruh
Siklon Tropis tiap-tiap grid sebanyak 46 peta, 7 peta Pola Sebaran Hujan Akibat Siklon
Tropis di Samudera Hindia dan 1 peta Tingkat Pengaruh Siklon Tropis di Samudera Hindia
Terhadap Pola Sebaran Hujan di Jawa Timur dengan 11 tingkatan klasifikasi. Sedangkan
Hasil yang didapat adalah :
Posisi Siklon Tropis dengan jumlah terbesar tepat pada saat Daerah Konpergensi Antar
Tropik ( DKAT) berada pada bulan denganjumlah terbesar
Posisi Siklon Tropis akan mempengaruhi pola sebaran terjadinya hujan
Semakin ke arah Tengah daerah lintasan Siklon Tropis, maka semakin luas daerah
lintasannya dan semakin tinggi tingkat pengaruhnya, sedangkan ke arah Timur atau Barat
akan semakin berkurang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Nia Klaudia
"Pada musim siklon tropis 2019/2020 lalu telah lahir siklon tropis ke sembilan di dalam wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta, yang diberi nama siklon tropis Mangga. Gangguan tropis ini lahir di basin Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, tepatnya di 9.8 ⁰LS, 93.0 ⁰BT. Awalnya siklon tropis Mangga terdeteksi sebagai daerah pusat tekanan rendah pada 19 Mei 2020, kemudian dinyatakan sebagai bibit siklon tropis dengan kode 98S pada keesokan harinya, 20 Mei 2020. Sistem 98S membutuhkan waktu 36 jam untuk berkembang dan mencapai intensitas siklon tropis pada 21 Mei 2020 pukul 12.00 UTC, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan 998 hPa. Siklon tropis Mangga bergerak ke arah Tenggara-Selatan, dan bertahan selama kurang lebih 12 jam di dalam wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta, sebelum akhirnya memasuki wilayah tanggung jawab TCWC Perth, Australia. Meski masa hidupnya yang relatif pendek namun tetap menimbulkan dampak terhadap cuaca yang signifikan untuk beberapa wilayah di Indonesia. Keistimewaan lainnya adalah bahwa siklon tropis Mangga lahir di luar musim siklon tropis untuk basin Samudera Hindia selatan Indonesia yang umumnya berlangsung antara November hingga April setiap tahunnya.

In the tropical cyclone season of 2019/2020, the ninth tropical cyclone was born in the area of responsibility of TCWC Jakarta, which was named tropical cyclone Mangga. This tropical disturbance was born in the Indian Ocean southwest of Bengkulu, precisely at 9.8 ⁰S, 93.0 ⁰E. Initially tropical cyclone Mangga was detected as a low pressure area on May 19th, 2020, then it was declared as a tropical cyclone invest with the code 98S the next day, May 20th, 2020. The 98S system took 36 hours to develop and reached the intensity of the tropical cyclone on May 21st, 2020 at 12.00 UTC, with a maximum wind speed of 35 knots and a pressure of 998 hPa. The tropical cyclone Mangga moves to southeastsouth, and lasts for approximately 12 hours inside the area of responsibility of TCWC Jakarta, before finally entering the area of responsibility of TCWC Perth, Australia. Even though its life span is relatively short, it still has significant weather impacts for several regions in Indonesia. Another feature is that the tropical cyclone Mangga was born outside the tropical cyclone season for the basin of Indian Ocean south of Indonesia which generally takes place between November to April each year."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Siklon tropis pada periode Februari dan Maret 2008 muncul sebanyak 46, dan 26 kali di Samudera India sebelah selatan dan barat daya Benua Maritim Indonesia. Hal ini didasarkan dari hasil pemantauan satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) yang menunjukkan bahwa, selama periode Februari 2008 telah muncul 12 jenis siklon tropis yaitu siklon tropis 17S, 18S, 90S, 92S, 93S, 94S, 98S, 99S, Gula, Hondo, Ivan dan Nicholas, yang secara acak muncul sebanyak 46 kali dalam periode tersebut. Sedang pada periode Maret 2008 telah muncul 8 jenis siklon tropis yaitu siklon tropis Ophelia, Jokwe, Kamba, Lola, Pancho, 94S, 97S dan 99S. Pada rentang waktu yang bersamaan, dari TV ataupun media cetak diinformasikan juga bahwa selama periode Februari, dan Maret 2008 tersebut juga telah terjadi gelombang tinggi (3 sampai 4 m, atau bahkan lebih) di sejumlah perairan bagian selatan Indonesia, seperti Selat Sunda, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Selat Bali, Selat Lombok, Laut Flores, perairan selatan Sulawesi, Laut Sawu, Laut Timor. Pada periode yang sama pula (Februari, dan Maret 2008) di sebagian Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Flores Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Flores juga terjadi angin kencang (oleh masyarakat setempat sering disebut sebagai puting beliung). Pada penelitian tahap ini keterkaitan antara munculnya siklon tropis di Samudera India sebelah selatan dan barat daya Benua aritim Indonesia dengan kejadian gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia (dari lautan di sebelah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara Timur) dan terjadinya angin kencang (puting beliung) memang belum dapat diungkapkan secara kuantitatif, namun secara kualitatif hal-hal tersebut menunjukkan keterkaitan yang cukup signifikan, terutama untuk siklon tropis Hondo, Ivan dan 17S di periode Februari 2008, dan hal yang analog untuk siklon tropis Pancho di periode Maret 2008."
620 DIR 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Gunawan
"ABSTRACT
Pembakar Siklon adalah tungku berbentuk silinder, dimana serbuk bahan bakar ditiupkan bersama udara pembakar secara tangensial, sehingga serbuk bahan bakar akan berputar dan terbakar dalam ruang siklon tersebut secara intensif. Tingkat homogenitas bahan bakar dengan udara (reaktan), waktu tinggal reaktan, tingkat turbulensi serta energi kinetik turbulensi (TKE) sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran. Untuk mengetahui gambaran lebih detail terhadap fenomena turbulensi dan nilai TKE pada pembakar siklon maka dilakukan kajian secara numerik dengan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD). Variasi kecepatan udara awal yang digunakan dalam simulasi adalah 9,35; 8,45; 7,52 m/s. Domain utama untuk simulasi adalah tungku pembakar siklon yang mempunyai panjang 148 cm dengan diameter outlet 42 cm dan diameter pada pangkal interiornya 22 cm. Kecepatan udara awal untuk memvalidasi hasil simulasi diukur menggunakan venturi meter dan kecepatan aliran udara didalam tungku pembakar siklon diukur menggunakan hot wire anemometer. Hasil simulasi tervalidasi menunjukkan bahwa fenomena turbulensi pada setiap plane bervariasi sehingga TKE memiliki nilai yang semakin kecil seiring dengan jarak yang ditempuh setelah memasuki ruang bakar. Sementara itu, kecepatan baru mulai menunjukkan homogenitasnya dan pengurangan kecepatan ketika mendekati plane 3 yang berjarak 122.42 cm dari pusat inlet. Nilai TKE di sepanjang pembakar siklon dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pada titik mana suhu tertinggi dan terendah akan terjadi jika eksperimen pembakaran dilakukan. Selain itu, adanya ruang deadzone pada ruang pembakar siklon juga menyebabkan sebagian aliran fluida mengalir dan terperangkap pada wilayah tersebut. "
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016
621 KLET 15:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Pramuwardani
"EL Nino Modoki (EM) merupakan kondisi yang hampir mirip dengan EL Nino namun dengan posisi kolam panas yang berbeda, dimana konsentrasi panas berada pada wilayah Samudera Pasifik Ekuator bagian Tengah. El Nino memberikan pengaruh terhadap berkurangnya aktifitas dan intensitas siklon tropis/ tropical storm (TS) di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut. Kondisi ini terjadi karena suhu muka laut cukup dingin di wilayah ini, sementara suhu muka laut yang hangat berada di wilayah Samudera Pasifik bagian Timur. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu faktor pendukung pertumbuhan TS adalah suhu muka laut ≥26°C hingga kedalaman 60 meter. Penelitian ini mencoba mengungkapkan mengenai pengaruh EM terhadap aktifitas dan intensitas TS di wilayah Pasifik Barat Laut, dan juga dampak yang diakibatkan terhadap curah hujan di wilayah Indonesia. Dari hasil penelitian terungkap bahwa EM memberikan pengaruh terhadap aktifitas TS di wilayah Pasifik Barat Laut. Dari analisa statistik, dinamika atmosfer dan dinamika laut diketahui bahwa terhadap hubungan meskipun kecil antara EM dengan kejadian TS. Jika dibandingkan dengan kondisi El Nino, EM memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap kondisi TS di wilayah Pasifik Barat Laut, begitu juga terhadap sebaran hujan di wilayah Indonesia khususnya Indonesia Tengah dan Timur bagian Utara.

EL Nino Modoki (EM) is a condition that is almost similar to the El Nino, but with different area of the warm pools, where the concentration of heat is around the Central Equatorial Pacific Ocean. El Nino gives effect to the reduction in activity and intensity of tropical cyclones / tropical storm (TS) in the Northwest Pacific Ocean region. This condition occurs because of the sea surface temperature is quite cold in this region, while the warm sea surface temperatures in the Eastern Pacific Ocean region. As we know that one of the factors supporting the growth of TS was sea surface temperature ≥ 26 ° C to a depth of 60 meters. This study tried to reveal the influence of EM on the activity and intensity of the TS in the Northwest Pacific, and also the impact, particularly of rainfall in the region of Indonesia. The result of this study revealed that EM influences TS's activity in the Northwest Pacific Ocean region. By the statistical analysis, the atmosphere dynamics and the ocean dynamics are known that there are relationship between EM and incidence of TS, although with small relationship. When compared to El Nino conditions, EM provides a more significant influence on the condition of the TS in the Northwest Pacific, as well as upon the distribution of precipitation in the region, especially at north part of East and Middle Indonesia archipelago."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Mustajab
"Spray dryer adalah salah satu alat yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan bahan, baik produk makanan atau produk farmasi yang sebagian besar materi penyusunnya sensitive terhadap panas. Pada penelitian awal untuk belimbing, spray dryer tanpa sistem refrigerasi evaporator dan kondensor membutuhkan suhu udara pengering 110 o C, temperature tersebut dapat merusak vitamin C pada bahan sampai 50%, sehingga nilai gizi produk menurun.
Tingginya temperature udara pengering yang mencapai 110°C , karena kondisi udara depok memiliki kelembaban yang tinggi sekitar 85 %. Untuk mengatasinya maka didesain spray dryer dengan memanfaatkan evaporator dan kondensor suatu sistem refrigerasi, dengan harapan bisa menurunkan kelembaban tersebut dengan mengalirkan udara lingkungan ke sistem refrigerasi evaporator dan kondensor, sehingga udara yang memasuki spray dryer relative sudah kering.
Evaporator berfungsi sebagai dehumidifier sedangkan kondensor berfungsi sebagai heater, sehingga panas yang diberikan oleh udara di evaporator akan diambil kembali oleh udara tersebut. Berdasarkan riset terdahulu (simulasi), maka penambahan komponen evaporator dan kondensor pada spray dryer akan menghasilkan udara pengering dengan kelembaban spesifik 0.0066 (berasal dari udara dengan kelembaban spesifik 0,0182). Dengan demikian pengeringan bisa bekerja dengan lebih cepat dan pada temperature yang rendah sehingga produk yang dihasilkan akan berbentuk serbuk kering atau caramel dengan vitamin C dan gizi yang lainnya tidak terlalu rusak karena pemanasan.

Spray dryer is one of the devices can be processed to make material organic more longer for kept, both the food product or pharmacy product which is most of the component sensitive with heating process. From the research previously for fruit product "belimbing", Spray dryer without refrigeration system need temperature for drying 110 o C, with that high temperature can be damage vitamin content around 50%, so the gizi product decreased.
The reason high temperature for drying 110°C, because of the humidity indepok so high around 85%, to handle that need to design Spray dryer with using evaporator & condenser of refrigeration system, with goal can be decreased the humidity with flow the environment air to that refrigeration system, so the air which entering the Spray dryer has been dried.
The evaporator working as dehumidifier and condenser as heater, so the heat given by air in evaporator will be used again. Based on the research previously from simulation, the effect of adding component evaporator &condenser on Spray dryer will produce dry air with the specific humidity 0,0066 (come from air specific humidity 0,0182). So then the spray dryer can work more fast & low temperature make the product as dry dust or caramel with the vitamin C & other organic material In good condition, not damage because of drying process with low temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29972
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library