Ditemukan 226 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Baihaqi Basyarah
"Keberadaan entertaining shopping experience dan dampak positif terhadap pelaku ritel telah banyak dibuktikan sebelumnya. Sebagai tambahan, para pelaku ritel secara berkelanjutan berusaha untuk mencari cara baru untuk menghibur para pelanggannya. Seiring laju pertumbuhan pusat perbelanjaan yang semakin pesat, pengelola pusat belanja dan semua pelaku ritel dituntut untuk meciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelangganya jika ingin mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang ketat. Karena itu, sangatlah penting bagi peritel untuk mengidentifikasi dan memahami pasar yang dituju dan faktor-faktor yang mempengaruhi entertaining shopping experience tersebut apabila mereka ingin menciptakan pengalaman yang menyenangkan pengunjungnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor utama yang membentuk enteriaining shoppiong experience. Faktor-faktor tersebut adalah retailer factors, consumer factors dan transport mode/ travel factors. Penelitian ini dilakukan di sebuah mal di daerah Bogor dengan metode penentuan sample adalah non-probability sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling. Dari hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa retailer, customer dan transport mode/ travel factors secara positif dapat mempengaruhi entertaining shopping experience. Penelitian ini juga menemukan beberapa indikator dari shopping center yang diduga dapat mempengaruhi entertaining shopping experience, ternyata kurang mendapat apresiasi dari responden. Pada lain pihak, beberapa indikator yang kurang mendapat perhatian dari pelaku ritel ternyata cukup mendapatkan apresiasi dari para responden.
The existence of entertaining shopping experience and it?s positive eject to retailer has been previously investigated. In addition, many retailer are continually seeking new way to entertain theirs customers. With rapid development of shopping centres, mall's management and retailers forced to create entertaining experience for theirs customer if they want to survive in competitive environment. It's important to retailer to identified and understand theirs market and factors that influence entertaining shopping experience I they want to create entertaining experience for their customers.The purpose of this research is to analyze the major factors that construct entertaining shopping experience. Those factors are retailer factors, consumer factors, and transport mode/ travel factors. A shopping mall in Bogar has been used as an object in this research and (this research) is using non-probability sampling methods and data are collected using convenience sampling technique. The field result concluded that together retailer, customer and transport mode/ travel factor positively influenced entertaining shopping experience. The research also found that a certain shopping centre's indicator that presumed have an influence to entertaining shopping experience in fact didn't have much appreciation from the respondent. In the other hand some indicators which didn't have much attention from retailer get sufficient appreciation from the respondent."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17006
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, [date of publication not identified]
R 910.2 IND i
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Martina Lenora Lelyemin
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2009
S10482
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Lion, Edgar
New York: John Wiley & Sons, 1976
658.8 LIO s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rilisia Ardini
"One of many activities that human do within a space is consumption. Presently, the life style trend of the community has become more hedonistic as well as consumptive. This, in turn, has created the shopaholic phenomenon. The purpose of this research is to know where are the shopping regions of the shopaholics among University of Indonesia’s female student based on hedonic shopping motivations which includes adventure shopping, gratification shopping, value shopping, social shopping, idea shopping and role shopping. The analysis used in this research is spatial and descriptive analysis.
The result showed that shopping region of the adventure shopping shopaholics tended to be clumped on the heart of Jakarta with the type of shopaholics who preferred shopping location closer to their living area. Meanwhile, shopping regions of other shopaholic types are more scattered. The gratification shopping, social shopping and value shopping shopaholics preferred shopping locations that are far from their living area. The role shopping shopaholics chose shopping locations with moderate distance from their living area. Meanwhile some of the idea shopping shopaholics chose shopping locations close to their living area and some preferred shopping locations far from their living area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53693
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanif Nurindra Nazaroedin
"Belanja online (online shopping) telah menjadi kebiasaan belanja masyarakat di era digital. Kebiasaan belanja melalui e-commerce ini terus berkembang karena aksesnya yang mudah dan bisa dilakukan kapan saja. Jika dulu konsumen harus melakukan perjalanan belanja (shopping trip) untuk memenuhi kebutuhan belanjanya, sekarang dapat digantikan atau dilengkapi melalui online shopping. Namun, online shopping sebagai alternatif belanja belum dapat dilihat secara jelas dampaknya apakah telah menggantikan belanja konvensional atau hanya sebagai pelengkap dalam kegiatan belanja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat online shopping. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan survey mengenai karakteristik perjalanan yang dilakukan konsumen. Kemudian dilakukan pengujian menggunakan metode chi square terhadap jawaban konsumen untuk mengetahui perubahan yang terjadi kepada konsumen. Setelah pengujian dilakukan, ditemukan terjadi perubahan yang signifikan dalam hal frekuensi perjalanan belanja konsumen, baik pada perjalanan belanja utama maupun perjalanan belanja tambahan. Namun, pada aspek jenis perjalanan, moda yang digunakan dan destinasi belanja ditemukan perubahan tetapi tidak cukup signifikan.
Online shopping has become a public shopping habit in the digital era. People often prefer this method because of its convenient, they can do it anytime anywhere. In the past, consumers used to make a shopping trip to shopping centers in order to fulfill their needs. Today, that activity can be substituted or complemented with online shopping. But, it is still unclear whether online shopping as an alternative shopping method has replaced conventional shopping method. This research aims to analyze the changes of consumer’s change of shopping trip pattern due to online shops."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sihaloho, Aldy
"Areal parkir adalah salah satu unsur pokok yang harus diperhatikan dalam perencanaan suatu pusat perbelanjaan khususnya di Jakarta. Karena kualitas parkir dapat mempengaruhi minat pengunjung yang akan berbelanja. Variabel-variabel yang mempengaruhi sistem perparkiran pusat perbelanjaan antara lain ; indeks parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, petak parkir yang tersedia, faktor reduksi, kapasitas parkir, peluang parkir dan Occupancy Rate, tarif parkir, peluang parkir dan indeks aktivitas parkir. Pemodelan yang digunakan.adalah dinamika sistem dengan simulasi power sim. dan lokasi parkir yang ditinjau adalah lokasi parkir Pondok Indah Mall dan Hero Bintaro. Hasil simulasi menunjukkan, model yang dilakukan untuk variabel akumulasi parkir telah sesuai dengan data yang ada di lapangan, demikian juga .untuk variabel lainnya. Ketentuan tarifparkir dipengaruhi oleh akumulasi parkir maupun peluang parkir, dan disesuaikan dengan Perda DKI. Dengan demikian model telah dapat digunakan untuk sistem perparkiran pusat perbelanjaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T8979
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sugeng Rahardjo
"Pertambahan jaringan transpotasi ke Depok dan pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan perubahan fungsi kota dari wilayah pemenuh kebutuhan harian (pasar) menjadi pusat perbelanjaan (pertokoan). Fungsi ini memungkinkan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan bukan harian menjadi lebih pendek. Perbandingan biaya dan waktu ke pasar dan pertokoan menarik untuk dikaji. Korelasi faktor tersebut ternyata hanya cukup kuat (r=0.52) pada 0.10 dalam memilih lokasi pasar. Biaya dan waktu antara ke pasar dan pertokoan berdasarkan uji t menunjukkan perbedaan nyata. Hasil ini mencerminkan bahwa penduduk dalam memenuhi kebutuhan harian memilih pasar terdekat dengan mempertimbankan biaya dan waktu sedangkan untuk kebutuhan lain tidak."
2000
JUGE-1-Des2000-29
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
New York: Retail reporting Corp., 1996
R 725.21 INT w
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lynda, Wee Keng Neo
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2005
658.87 LYN ft
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library