Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"One of the discussion of comperative public administration is about comperative of civil service system.The article compare between Japan and Indonesian civil service system,and to fibnd some good lessons for Indonesia civil service system....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dwi Astuti
"Skripsi ini membahas tentang persepsi karyawan terhadap faktor ? faktor yang membangkitkan stres kerja pada Call Center PT ?X?. Era Globalisasi dimana keterbukaan dan tingkat persaingan semakin besar menuntut organisasi bisnis seperti Call Center PT ?X? untuk meningkatkan pelayanan kepada para konsumennya. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan call center yang mampu memberikan informasi yang cepat, teliti dan akurat dan memerlukan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor yang membantu kinerja perusahaan.
Manajemen yang baik adalah manajemen yang mampu mengatur kondisi stres yang dialami oleh para karyawannya, dalam hal ini perlu diketahui tentang faktor ? faktor yang membangkitkan stres kerja pada diri karyawan agar memperoleh hasil yang maksimal.Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif. Analisa penelitian dilakukan melalui metode distribusi frekuensi dengan satu variable. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor yang paling tinggi dalam membangkitkan stres adalah pengembangan karir yang tidak jelas dan tidak transparan serta hasil yang paling terendah adalah kondisi psikologis yang dialami oleh para karyawan seperti kondisi kepala sering pusing.
Adapun saran untuk pihak manajemen adalah mengusulkan adanya job-review dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif yang dapat meningkatkan semangat kerja dan motivasi dalam bekerja kepada para karawan serta adanya sarana untuk berbagi pengetahuan dan mengurangi kejenuhan dengan olahraga maupun outbound yang dilaku kan secara rutin oleh pihak manajemen.

This Research is analyzing perception of employees against contributing factors of occupational stress in Call Center PT ?X?. Under current globalization era where transparency is more obvious and competition is tighter, business organization like Call Center PT ?X? has to improve its sevices to the customers. Indeed, human resources are one of crucial factors to bolster the business performance of Company. In light of that, Call Center service capable to deliver accurate and reliable information in fast manner will be more paramount than ever before.
Good corporate management is management who can managed to reduce work-stress in the working environment and to manage the stress, it is deemed necessary to identify factors stiring occupational stress, notably among employees of Call Center PT ?X?. It is a quantitative research with descriptive design. Research analysis is made using frequency distribution method with one variable. Based on the research reveal that the most influential factor generating stress is unclear and un-transparent career development in work and the lowest ranking factor is Psycological condition such as headeache.
Corrective measures recommended to the Management based on this research include to make job-review with to create conducive and convinient work atmosphere and to build consultative process and invite input from employees with regard to factors inciting their occupational stress as well as the contributing factors. Sharing knowledge and going outbound with exercise regulary can reduce work-stress for employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifsan Ifran
"Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis untuk
memperlancar pergerakan kebutuhan masyarakat. Perencanaan dan pembangunan sarana
dan prasarana transportasi, sangat mempengaruhi dan menentukan peningkatan
pertumbuhan perekonomian dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasilhasilnya
yang berdampak nyata pada perubahan yang konstruktif dalam masyarakat disemua
aspek kehidupan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut
di atas diperlukan suatumetode untukmengetahui seberapa besar pengaruh kondisi eksisting
jalan terhadap perubahan pergerakan arus lalu lintas.
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data primer berupa survei Lalu lintas Harian
Rata-Rata dan kapasitas jalanAKBPCekAgus juga data sekunder yang selanjutnya dianalisis
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sehingga dari analisis ruas jalan
ini dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk
mengatasi persoalan terutama kemacetan maupun persoalan lalu lintas lainnya pada ruas
jalan AKBP Cek Agus. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service /LOS) pada ruas jalan
AKBP Cek Agus, seperti arah Simpang Patal pada pagi hari (V/C 0,556), siang hari (V/C
0,467) dan sore hari (V/C 0,574); sedangkan untuk arah Jalan Taman Kenten pada pagi
hari (V/C 0,443), siang hari (V/C 0,320) dan sore hari (V/C 0,375). Hal ini menunjukkan
bahwa volume lalu lintas telah melampaui kapasitas pelayanan jaringan jalan.
Tingginya nilai V/C ratio pada ruas jalan AKBP Cek Agus menunjukkan bahwa tingkat
pelayanan sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas. Maka alternatif
pelebaran jalan dan pengaturan lalu lintas disekitar wilayah perlu dilaksanakan, Selain itu
pembangunan jembatan Musi IV juga perlu dilakukan agar volume kendaraan dapat
menyebar dan mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Perlu adanya perhatian yang
berkelanjutan pertahun dari Pemerintah Daerah maupun kesadaran masyarakat untuk peduli
terhadap masalah persimpangan Rajawali maupun jalan AKBP Cek Agus, karena seiring
dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian
masyarakat, maka meningkat pula pergerakan lalu lintas pada setiap ruas jalan pada
wilayah setempat yang berpengaruh pada kinerja persimpangan terutamamasalah kemacetan,
tundaan, peluang antrian dan persoalan lainnya."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marsetiono
"Penelitian ini berfokus pada tnggapan pemohon (penerima pelayanan) terhadap tingkat kualitas pelayanan pengangkatan notaris pada Sub Direktorat Notarial, Direktorat Perdata, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Periode Tahun 2004 - 2006 di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penelitian ini termasuk peneiitian deskriptif dengan menggunakan survey.
Model operasional penelitian menggunakan SERVQUAL yang bersumber dari Zethaml, Valarie A. Leonard L. Berry. And A. Parasuraman. April 1996, The Behavioral Conseaueces of service Quality. Journal of Marketing. Model ini mcncakup perhitungan perbedaan antara harapan dan persepsi. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 74 notaris yang ada di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang telab diangkat menjadi notaris pada tahun 2004 .-2006. Variabel yang diukur adalah variabel kualitas pelayanan pengangkatan notaris. Indikator untuk mengukur kualitas pelayanan pengangkatan notaris adalah reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Teknik pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 13. Metode analisis data dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap tabulasi dan tahap penerapan data.
Dari analisis terhadap hasil penelitian, disirnpulkan bahwa tingkat harapan pemohon (penerima pelayanan) lebih tinggi daripada tingkat persepsi mereka, artinya tingkat kualitas pelayanan pengangkatan notaries masih tergolong buruk. Tanggapan mayoritas pemohon (penerima pelayanan) menaruh harapan yang tinggi terhadap dimensi responsiveness dan assurance. Mayoritas pemohon memilih 3 masalah utama dalam pelayanan pengangkatan notaris, yaitu waktu pengurusan yang terlalu lama, prosedur yang berbelit-belit dan informasi yang kurang jelas. Mayoritas pemohon juga menentukan bahwa dasar penentuan formasi jabatan notaris yang ideal adalah faktor pertumbuhan ekonomi per wilayah. Hasil penelitian menyarankan bahwa pendalaman materi mengenai tugas pelayanan yang prima kepada petugas perlu dilakukan; prosedur operasional standar (pos) harus dibenahi; forum koordinasi dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) perlu dibentuk; dan faktor pertumbuhan ekonomi per wilayah harus menjadi dasar utama pembentukan formasi jabatan notaris yang ideal.

This research focuses on applicants responds (customers) to level of service quality at Sub Directorate of Notary, Directorate of Civil Administrative Affairs, Directorate General Legal Administrative Affairs (Case Study: Notary Service Period 2004 - 2006 In DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). This research is descriptive using data survey.
The model of research operational uses SERVQUAL from Zethanrl, Valarie A. Leonard L. Berry. And A. Parasuraman. April 1996, The Behavioral Conseaueces of service Quality. Journal of Marketing. This Model consists of a calculation of the gap between expectation and perception. The Respondents in this research are 74 notaries in DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi who have been inaugurated as notaries in 2004 ? 2006. The Variable measured is variable of notary service quality_ The indicators to measure notary service quality are reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible. Technique of data processing uses program SPSS for windows version 13. Method of data analysis are done through validity and reliability tests. Data analysis consists of three steps which are preparation, tabulation and data application.
From data analysis, there are some conclusions that the level of applicants expectation (customer expectation) is higher than the level of their perception, which means that the level of notary service quality is in poor category. The majority applicants respond (customers) show high expectations to responsiveness and assurance dimensions. Majority of applicants point out that 3 main problems in notary service, which are service time is longer than expected, the complicated procedures and unclear information. Majority of applicants also identify that the ideal notary formation should be based on economic growth per area factor. The results suggest that material deepening on excellent service for officials needs to be applied; standard operational procedures (sop) should be improved; the coordination forum with Indonesian Notary Association (INA) should be formed; and factor of economic growth per area should be main consideration in formulating ideal notary formation."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B Johan Satrya M
"Cahyono (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai korelasi terhadap pemanfaatan jasa konsultan pajak adalah kualitas aparat pajak. Dengan adanya modernisasi perpajakan saat ini, di Kantor Pelayanan Pajak telah diangkat pegawai untuk ditempatkan sebagai Account Representative. Tugas dari Account Representative ini antara lain adalah untuk melakukan bimbingan dan konsultasi teknik perpajakan kepada wajib pajak. Teori Exil yang dikembangkan Albert Hirschman menyebutkan bahwa mekanisme exit berarti jika pelayanan publik tidak berkualitas maka konsumen harus memiliki lembaga penyelenggara pelayanan publik lain yang disukainya. Demikian juga dengan wajib pajak, jika merasa bahwa tidak mendapat pelayanan pajak yang berkualitas dari Account Representative maka dia akan memilih pelayanan yang lain yaitu konsultan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja pelayanan Account Representative dengan minat dari wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak.
Penelitian dilakukan di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei dan dilengkapi dengan wawancara. Data yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif dengan desain korelasional. Dengan analisa ini maka hipotesis akan diuji untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan terkait dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan kinerja pelayanan Account Representative dengan minat wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Pengaruh negatif tersebut menunjukkan bahwa semakin buruk kinerja pelayanan Account Representative maka semakin tinggi minat menggunakan jasa konsultan pajak.

Cahyono in his research showed that the factor which have correlation with using tax consultant is the quality of the tax officer. By modernization in tax administration, now in the tax office, officers were appointed to be Account Representative. Their main job are to give guidance and consultation about tax technique to tax payer. Albert Hirschman in his exit theory stated that exit mechanism is worthy if public Service don’t have quality, costumer will choose another public Service that call tax consultant. The research aimed to know the relation between Account Representative’s Service performance with interest from tax payer to using tax consultant
The research take place in KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Data collected through the method survey and complemented by interview. Data collected will be analyzed with descriptive method by correlation design .By using this analyzed, a hypothesis testing as to acquire the desriptions of the research objectives above.
The result of the research showed that there are negative and significan relation between Account Representative’s Service performance with interest tax payer for using Service from tax consultant in KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. The negative influence showed that worse Account Representative’s Service performance make a higher interest from tax payer to using tax consultant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Satria
"Di Indonesia agensifikasi dipraktekkan melalui pemberian otonomi ke beberapa pusat layanan masyarakat (yang bentuk bisnis utamanya adalah layanan), dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU). Faktor kunci keberhasilan yang perlu dimiliki oleh organisasi (Badan Layanan Publik) untuk memenangkan persaingan di masa depan adalah dimensi kemampuan dinamis yang secara khusus difokuskan pada layanan publik. Seperti kemampuan dinamis, kinerja inovasi juga merupakan salah satu cara untuk menghadapi kondisi stagnan di Badan Layanan Umum untuk meningkatkan efisiensi layanan (kinerja perusahaan dan organisasi). Oleh karena itu, bagaimana sebuah layanan publik dapat secara efektif menerapkan kemampuan dinamisnya dan mengembangkan kinerja inovasi untuk memberikan respons cepat terhadap lingkungan yang dinamis telah menjadi kebutuhan yang mendesak.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas masalah yang disebutkan di atas. Untuk mendapatkan eksplorasi terbaik pada kemampuan dinamis, kinerja inovasi dan kinerja organisasi, kuesioner dibagikan kepada 100 responden dan menggunakan analisis SEM dengan Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis hasil survei.
Hasil menunjukkan bahwa kemampuan dinamis merupakan mekanisme dasar organisasi yang penting melalui mana manfaat kinerja inovasi diubah menjadi efek kinerja di tingkat perusahaan. Artinya, kemampuan dinamis meningkatkan kinerja inovasi organisasi. Sementara kemampuan dinamis, pada gilirannya, meningkatkan kinerja layanan publik dan memberikan keunggulan kompetitif.

In Indonesia agencification is practiced through the granting of autonomy to several community service centers (which main form of business is service), in the form of a Public Service Agency (BLU). The key success factors that need to be owned by the organization (Public Service Agency) to win the competition in the future are dynamic capability dimensions that are specifically focused on public service. As with dynamic capabilities, innovation performance is also one way to deal with stagnant conditions in the Public Service Agency to improve service efficiency (company and organizational performance). Hence, how a public service can effectively apply its dynamic capability and develop innovation performance in order to provide quick response to a dynamic environment has become an urgent need.
The purpose of this paper is to discuss the above-mentioned issues. In order to gain best exploration on dynamic capability, innovation performance and organizational performance, the questionnaires are distributed to 100 respondents and structural equation modeling (SEM) with Partial Least Square (PLS) is used to analyze the survey result.
The results indicate that dynamic capability is an important basic organizational mechanism through which the benefits of innovation performance are converted into performance effects at the corporate level. That is, dynamic capability enhances the innovation performance of organizations. While dynamic capability, in turn, increases public service performance and provides competitive advantages.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Kwarto
"Abstrak
Many complaints submitted to tax authorities have an impact on taxpayer compliance in carrying out their obligations, while also creating opportunities for non compliance in applicable tax regulations. This study aims to determine how much influence tax reforms have on the performance of tax service officers and its implications for taxpayer compliance according to taxpayer perceptions. The data collection instrument used in this study is a questionnaire administered to 372 corporate taxpayer respondents at the Pratama Kelapa Gading Tax Office using the convenience sampling method. The analytical tool used is the Structural Equation Model (SEM) using the LISREL (Linear Structural Relationship) program. The results of this study show that according to the taxpayers perception, tax reform has a significant influence on tax service performance, tax service performance has a significant influence on taxpayer compliance and tax reform has a significant influence on tax compliance."
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2019
340 JTKAKN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The new paradigma of Indonesia civil service operates by adhering to the standadr of appointing people with a merit standard .For a long time,appointing people on the basis of merit was basic principle of the promoting employees in Indonesia civil service system
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>