Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meita Herisa
"Latar Belakang: Preparasi saluran akar gigi menghasilkan smear layer saat bersentuhan dengan dinding saluran akar yang berpotensi menyebabkan kegagalan perawatan. Bentuk penampang file mempengaruhi pembentukan smear layer. Penelitian ini membandingkan kuantitas smear layer pada dinding saluran akar sepertiga apikal yang dipreparasi menggunakan file berpenampang melintang segitiga dan segi empat.
Metode: 32 sampel gigi premolar rahang bawah dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan yang dipreparasi dengan file berpenampang segitiga (One Curve®, n = 16) dan segi empat (Hyflex EDM®, n = 16). Setelah preparasi, saluran akar diirigasi menggunakan kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan EDTA 17%. Smear layer pada dinding saluran akar sepertiga apikal diamati menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan dikuantifikasi menurut sistem skoring Foschi.
Hasil: Uji Mann- Whitney menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik antara preparasi saluran akar menggunakan kedua instrumen dengan skor smear layer. Kelompok yang dipreparasi dengan file berpenampang segitiga menghasilkan skor smear layer lebih rendah dibanding kelompok yang dipreparasi dengan file berpenampang segi empat.
Kesimpulan: Preparasi saluran akar menggunakan file berpenampang segitiga dan segi empat dengan irigasi kombinasi NaOCl 2,5% dan EDTA 17% tetap menghasilkan smear layer pada daerah sepertiga apikal, namun preparasi dengan file berpenampang segitiga menunjukkan kuantitas smear layer yang lebih sedikit dibandingkan file berpenampang segi empat.

Background: Root canal preparation produces smear layer when in contact with its wall, which potentially causing treatment failures. Cross-section shape of file influences smear layer production. This experiment compares smear layer quantity at apical third of root canal walls prepared using files with triangular and rectangular cross-section.
Methods: Thirty-two premolar samples taken from mandibles were divided into two groups whose root canals were prepared using file with triangular (One Curve®, n = 16) and rectangular (Hyflex EDM®, n = 16) cross-section. After preparation, root canals were irrigated with combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17% solutions. Smear layer in apical third of root canal walls were then observed using scanning electron microscope (SEM) dan quantified according to Foschi scoring system.
Results: Mann- Whitney test shows significant difference between root canal preparation using both instruments and produced smear layer score. Group prepared with triangular file produced lower smear layer score compared to those which prepared with rectangular file.
Conclusions: Root canal preparation using files with triangular and rectangular cross-section, followed by combined NaOCl 2,5% and EDTA 17% irrigation still produces smear layer in apical third area. However, preparation with triangular file shows less smear layer quantity compared to rectangular file.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"ABSTRAK
Latar Belakang: Penggunaan gutaperca yang dipanaskan menghasilkan adaptasi
yang baik dan material obturasi yang homogen. Teknik kompaksi lateral panas
menggabungkan kon gutaperca utama dan aksesoris menjadi satu massa homogen
yang solid. Teknik carrier-based gutta-percha memiliki seal dan adaptasi yang
baik. Teknik downpack-backfill mengkombinasikan teknik kompaksi vertikal dan
injeksi termoplastis. Tujuan: Membandingkan adaptasi tepi sepertiga apikal
apeks antara teknik kompaksi lateral panas, carrier-based gutta-percha, dan
downpack-backfill. Metode: Preparasi saluran akar pada 90 gigi saluran akar
tunggal dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kompaksi lateral panas (KLP),
carrier-based gutta-percha (T), dan downpack-backfill (DB). Adaptasi tepi
sepertiga apikal apeks ditentukan dengan melihat penetrasi pewarna di antara
material obturasi dan dinding dentin pada sampel yang dipotong melintang. Hasil:
Adaptasi tepi sepertiga apikal apeks DB paling baik, diikuti T dan KLP (p>0,05).
Kesimpulan: Adaptasi tepi sepertiga apikal apeks teknik downpack-backfill
paling baik, namun tidak berbeda bermakna.

ABSTRACT
Background: The use of heated gutta-percha can provide good adaptation and
homogeneity of obturation material. Warm lateral compaction technique
combines primary and accessory gutta-percha cones into one solid homogeneous
mass. Carrier-based gutta-percha technique has a good adaptation and sealing
ability. Downpack-backfill technique combines warm vertical compaction and
thermoplastic injection techniques. Aim: Compare the apical third marginal
adaptation of warm lateral compaction, carrier-based gutta-percha, and
downpack-backfill techniques. Methods: Ninety single rooted teeth were prepared
and assigned to three groups: warm lateral compaction (KLP), carrier-based
gutta-percha (T), and downpack-backfill (DB). Apical third marginal adaptation
was evaluated by observing the dye penetration between the obturation material
and the root canal walls on cross sectioned samples. Results: DB showed the best
apical third marginal adaptation, followed by T and KLP (p>0,05). Conclusion:
Downpack-backfill technique has the best apical third marginal adaptation, but
no significant difference was observed between the three techniques."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library