Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Vina Shifra Izdihar
"Transportasi kendaraan pribadi lebih minati masyarakat Jakarta dalam mobilitas dan beraktivitas. Setiap kendaraan menghasilkan emisi. Salah satu emisi yang dihasilkan dan menjadi kontribusi terbesar pencemar adalah karbon monoksida. Jakarta Selatan menjadi bagian Jakarta yang mobilitas tidak hanya berasal dari dalam Jakarta tetapi dari daerah sekitar Jakarta Selatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis volume kendaraan dan distribusi spasial dari polutan karbon monoksida di Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan data jumlah kendaraan dan kolom kepadatan karbon monoksida untuk membuat pola distribusi spasial karbon monoksida. Analisis data dengan uji rank-spearman dan uji regresi sederhana untuk memvalidasi data kolom kepadatan karbon monoksida dan emisi karbon monoksida dengan data dari stasiun pemantau kualitas udara. Berdasarkan uji analisis statitistik rank-spearman nilai emisi karbon monoksida menunjukan hubungan yang signifikant dengan nilai stasiun pemantau kualitas udara dibandingkan data dari sentinel-5p dan volume kendaraan mobil berkontribusi sebesar 1-3% terhadap karbon monoksida di udara. Lalu lintas yang ramai kendaraan dan mengalami perlambatan menghasilkan karbon monoksida yang tinggi.
Private vehicle transportation is more interested in the people of Jakarta in mobility and activities. Every vehicle produces emissions. One of the emissions produced and the most significant contributor to pollutants is carbon monoxide. South Jakarta is a part of Jakarta whose mobility comes from within Jakarta and the area around. The purpose of the study was to analyze the volume of vehicles and the spatial distribution of the carbon monoxide pollutant in South Jakarta. This study uses data on the number of vehicles and columns of carbon monoxide density to create a spatial distribution pattern of carbon monoxide. The analysis used rank-spearman and simple regression tests to validate the column data of carbon monoxide density and carbon monoxide emissions with data from air quality monitoring stations. Based on the rank-spearman statistical analysis test, the value of carbon monoxide emissions shows a significant relationship with the value of air quality monitoring stations compared to data from sentinel-5p, and the volume of automobiles contributes 1-3% to carbon monoxide in the air. Heavy traffic and slowing vehicles produce high levels of carbon monoxide. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ramanatalia Parhusip
"Kenaikan suhu di daerah perkotaan yang mengakibatkan terbentuknya UHI, diduga didorong oleh mengikatnya konsentrasi emisi antropogenik efek dari aktivitas manusia. Belakang ini, pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, pemerintah memberlakukan peraturan seperti PSBB dan PPKM yang salahsatunya diterapkan di Kabupaten Bekasi. Adanya pembatasan pergerakan masyarakat ini memicu terjadi penurunan konsentrasi emisi antropogenik yang disinyalir akan mengurangi fenomena UHI di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dan temporal emisi antropogenik dan UHI di Kabupaten Bekasi, serta keterkaitan keduanya. Metode yang digunakan yaitu pengolah dari citra Sentinel 5P untuk mendapatkan nilai konsentrasi emisi antropogenik (NO2 dan SO2) dan Landsat 8 untuk mendapatkan suhu permukaan daratan (SPD). Hasil penelitian ini menujukan bahwa Kabupaten Bekasi sempat mengalami penurunan konsentrasi emisi antropogenik pada saat pandemi 2020, kemudian meningkat kembali pada saat pandemi 2021. Adapun wilayah yang terdampak urban heat island terus mengalami peningkatan luas pada saat pandemi COVID-19. Hasil ini didukung oleh uji statistik yang menunjukkan semakin tinggi konsentrasi emisi antropogenik, maka dapat meningkatkan urban heat island.
The rise in temperature in urban areas resulting in the formation of UHI is thought to be significantly driven by anthropogenic emissions due to human activities. During the COVID-19 pandemic, the Indonesian government issued the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and Community Activities Restrictions Enforcement (PPKM) policy. Bekasi Regency is part of the Jabodetabek megapolitan that applied strict PSBB and PPKM treatment during the pandemic. The existence of restrictions on the movement of this community triggered a decrease in the concentration of anthropogenic emissions which allegedly will reduce the phenomenon of UHI in Bekasi regency. This study aims to determine the spatial and temporal patterns of anthropogenic emissions and UHI in Bekasi regency, also the association between the variables. The research method uses processed satellite imagery from Sentinel 5P to get anthropogenic emissions concentrations (NO2 and SO2) and Landsat 8 to get land surface temperature (LST). The results showed that Bekasi had a slight decrease in the concentration of anthropogenic emissions during COVID-19 pandemic 2020, then increased during COVID-19 pandemic 2021. The areas affected by urban heat islands increased steadily during the COVID-19 pandemic. Therefore, when the concentration of anthropogenic emissions rises, the UHI ascends."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library