Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destin Kurniawati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara urutan ke 7 dari 10 negara di dunia dan merupakan negara urutan ke 1 di Asia Tenggara dengan jumlah penderita DM terbanyak yaitu sekitar 10 juta penduduk. Kelompok terbesar yang menderita diabetes melitus adalah kelompok lansia. Dampak dari diabetes tidak berdampak secara fisik saja tetapi berdampak juga secara ekonomi. Sehingga manajemen diabetes melitus menjadi hal penting yang peru dilakukan. Namun, belum banyak masyarakat Indonesia yang melakukan manajemen secara optimal khususnya manajemen non farmakologis seperti latihan fisik. Padahal latihan fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Ibu S usia 63 tahun berasal dari Jawa telah menderita diabetes melitus sejak 6 tahun yang lalu dan post stroke 2 tahun yang lalu. Kondisi ibu S sekarang mata buram, kedua kaki sering kesemutan, bagian tubuh sebelah kanan sulit digerakkan sehingga ibu S kurang gerak, dan GDS 363 mg/dl. Manajemen yang telah dilakukan ibu S adalah minum obat dan menghindari makanan manis. Senam kaki dan rentang pergerakan sendi menjadi intervensi unggulan yang diberikan kepada ibu S selama 3 minggu dengan 8 kali pertemuan selama 30 menit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa gula darah ibu S menurun dari 363 mg/dl menjadi 239 mg/dl.

ABSTRACT
Indonesia is the 7th country out of 10 countries in the world and is the 1st country in Southeast Asia with the highest number of people with DM, which is around 10 million people. The largest group suffering from diabetes mellitus is the elderly group. The impact of diabetes does not only have a physical impact but also an economic impact. So that diabetes mellitus management becomes an important thing to do. However, there are not many Indonesians who carry out optimal management especially non-pharmacological management such as physical training. Though physical exercise can help reduce blood sugar levels. Mrs. S, 63 years old from Java, has been suffering from diabetes mellitus since 6 years ago and post stroke 2 years ago. Mother's condition is now blurry eyes, her legs often tingling, the right side of the body is difficult to move so that S's mother is less mobile, and GDS 363 mg / dl. The management that has been done by Mrs. S is taking medicine and avoiding sweet foods. Foot exercises and range of joint movements are the superior interventions given to S mothers for 3 weeks with 8 meetings for 30 minutes. The evaluation results showed that the mother's blood sugar decreased from 363 mg / dl to 239 mg / dl."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Priyanto
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki
dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes melitus di Magelang.
Penelitian eksperimen semu desain pre and post test group design with control
group. Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62
lansia kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian
menggunakan skala sensitivitas dan nilai kadar gula darah. Senam kaki dilakukan
3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil penelitian kadar gula darah lebih baik
pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000). Sensitivitas kaki lebih
baik pada lansia sesudah diberikan latihan senam kaki (p value 0,000).

Abstract
The study aimed to determine the effect of leg exercise on the feet sensitivity and
blood sugar levels in elderly with diabetes melitus at Magelang. It applied quasiexperimental
design with accidental sampling to 62 elderly in intervention group
and 63 elderly in control group. Assessment instruments used the scale sensitivity
of blood sugar levels. Leg exercises activities performed 3 times a week for 4
weeks. The results showed better blood sugar levels after a given leg exercises as
well as leg sensitivity). A series of leg exercise is recommended to be done by
community nurses to the elders."
2012
T30470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Warini
"[Gaya hidup yang tidak sehat meningkatkan prevalensi DM di masyarakat perkotaan.
Lansia termasuk angregat yang rentan mengalami DM, dikarenakan terjadinya
penurunan fungsi tubuh. Salah satugejala DM yang timbul akibat peningkatan kadar
gula darah adalah penurunan sensitivitas kaki yang ditandai dengan rasa kebas dan
kesemutan.Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran latihan
senam kaki sebagai intervensi keperawatan pada risiko cedera lansia dengan DM.
Hasil asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan selama 6 minggu menunjukkan
perbaikan sensitivitas kaki yang dibuktikan dengan pengukuran Ankle Brachial Index
(ABI) meningkat dari 0,7 menjadi 1,2. Dukungan keluarga dibutuhkan untuk
mempertahankan kepatuhan melakukan senam kaki secara rutin.;Unhealthy life style increase DM prevalence in urban society. Elderly at risk to
develop DM caused by decreasing body function. One of DM symptom caused by
high blood glucose level was decreased foot sensitivity.This paper purposes to give
an illustration of foot exercise as nursing intervention for the risk of injury in elderly
with DM. The result after six weeks intervention show the improvement of foot
sensitivity which is analyzed based on Ancle Brachial Index measurement increase
from 0,7 to 1,2.The family?s support is needed in order to increase adherence toward
foot exercise implementation, Unhealthy life style increase DM prevalence in urban society. Elderly at risk to
develop DM caused by decreasing body function. One of DM symptom caused by
high blood glucose level was decreased foot sensitivity.This paper purposes to give
an illustration of foot exercise as nursing intervention for the risk of injury in elderly
with DM. The result after six weeks intervention show the improvement of foot
sensitivity which is analyzed based on Ancle Brachial Index measurement increase
from 0,7 to 1,2.The family’s support is needed in order to increase adherence toward
foot exercise implementation]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Aryanti
"Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan gejala hiperglikemia akibat defisiensi insulin maupun resitensi insulin. Kejadinnya terus meningkat terutama di perkotaan yang disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas, merokok, konsumsi alkohol, dan stress. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Salah satu intervensi yang diberikan yaitu senam kaki diabetes. Intervensi senam kaki diabetes dilakukan selama lima hari, pasien menunjukkan merasa lebih nyaman dan sensitivitas kaki meningkat. Dengan demikian, senam kaki diabetes perlu dilakukan pada pasien diabetes melitus baik di rumah sakit maupun di rumah untuk mengurangi risiko komplikasi ulkus kaki diabetik.

Diabetes mellitus is a degenerative disease characterized by hyperglycemia due to insulin deficiency or insulin resistant. The incidence of diabetes mellitus rapidly increase through years, especially in urban areas due to the change in lifestyle such as unhealthy diet, less activity, smoking, alcohol consumption, and stress. This paper aimed to analyze the result of foot exercise intervention in diabetes mellitus patient. Foot exercise was given for five days. The result showed an increase foot sensitivity and patient felt more comfortable. Therefore, diabetic foot exercise must be done by diabetic patients either in the hospital or at home to reduce the risk of ulcus diabetic foot.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyati
"Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di perkotaan. Tahun 2012 didapatkan data sebesar 80% kematian terjadi akibat diabetes. kondisi ini berhubungan dengan terjadinya komplikasi serius pada pasien diabetes yaitu adanya hipoglikemi, ketoasidosis, gangguan sirkulasi (makrovaskuler dan mikrovaskuler), neuropati. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian terapi prilaku aktivitas (senam kaki) dapat mengurangi gangguan sirkulasi pada pasien diabetes.Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai terapi prilaku aktivitas (senam kaki) pada pasien diabetes untuk memperbaiki gangguan sirkulasi dan dapat mengurangi komplikasi serius tersebut. Hasilnya pada pasien ini adalah tidak terjadi penurunan dalam nilai ABI (achiles brachial index), dan tidak terjadi penurunan sensasi rasa (panas dan nyeri) pada kaki. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat melakukan pemantauan terhadap perubahan sensasi dan dapat melakukan pemeriksaan ABI.

Diabetics is one of the health problems occurs in urban areas. In 2012, Diabetics is 80% cause of deaths in urban area This condition relates to the occurrence of serious complications in patients with diabetes such as hypoglycemia, ketoacidosis, circulatory disorders (macrovascular and microvascular), and neuropathy. Previous research suggests that behavioral therapy activities (gymnastics feet) can reduce circulation disorders in patients diabetes. The purpose of this paper is to analyze evidence based practice on behavioral therapy activities (gymnastics feet) in diabetic patients to improve impaired circulation and reduce the serious complications. The result of this study indicates there is no increasing in the patient's ABI (Achiles brachial index), and no declining in the patient's feet sensation (hot and Pain). It is highly recommend that nurses can perform Achiles brachial Index (ABI) monitoring and feeth sensation monitoring periodically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Angraini
"ABSTRAK
DM Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan yang
mayoritas dialami masyarakat di perkotaan dan termasuk 12 penyakit tidak menular PTM di Indonesia. Populasi yang rentan mengalami DM adalah lansia. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah manajemen kesehatan tidak efektif terkait DM. Intervensi keperawatan dilakukan selama 5 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah melakukan latihan senam kaki. Latihan senam kaki ini bertujuan untuk mencegah ulkus diabetikum dan menstabilkan kadar glukosa darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa grafik kadar glukosa darah cenderung turun dan stabil, kehitaman di kuku kaki mulai hilang, dan keluhan kebas dan kesemutan berkurang.

ABSTRACT
DM Diabetes Melitus is a health problem that occurs in urban society and one of the 12 non-communicable diseases. One of the vulnerable population of DM is elderly. The purpose of this paper was give an overview of nursing care to families with ineffective health management concern to DM. Family nursing care was given within 5 weeks. The main nursing intervention rsquo;s given foot exercises. The purpose of foot exercises is to prevent diabetic ulcers and stabilize blood glucose. The results of the intervention showed that the graphic of blood glucose are stabilized and reduced to black toenails, numb, and tingling. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Muhamad Rizaldi
"ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada populasi lansia di perkotaan. Lansia merupakan populasi yang rentan mengalami DM. Faktor risiko penyakit DM pada lansia di perkotaan adalah kurangnya aktivitas fisik. Gejala DM yang umum ditemui di perkotaan adalah penurunan sensitivitas kaki yang berdampak rasa kebas dan kesemutan pada kaki. Salah satu intervensi yang tepat diberikan untuk menangani gejala tersebut adalah peningkatan sensitivitas kaki melalui senam kaki dan terapi SPA kaki. Senam kaki dan terapi SPA bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan sensitivitas kaki. Praktik profesi ini bertujuan untuk menguji intervensi senam kaki dan terapi SPA kaki untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada lansia dengan DM. Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan selama 12 kali pertemuan menunjukkan peningkatan nilai sensitifitas kaki kanan dari 5 menjadi 8 dan kaki kiri dari 5 menjadi 7. Intervensi keperawatan ini perlu dilakukan secara rutin untuk mendapatkan efek yang lebih baik.

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is one of the most common diseases in the elderly population in urban areas. Elderly is a population that is vulnerable to DM. The risk factors in the elderly in urban areas is lack of physical activity. The symptoms of diabetes mellitus that is commonly found in urban areas is a decrease in foot sensitivity that affects numbness and tingling in the legs. The interventions given to treat these symptoms is an increasing in foot sensitivity which is foot exercises and foot SPA therapy. Foot exercises and SPA therapy are useful for blood circulation and increasing foot sensitivity. The study aims to examine foot exercises intervention and foot SPA therapy to improve foot sensitivity in elderly with DM. The results of nursing care carried out for 12 meeting showed an increasing in the sensitivity of the right foot from 5 to 8 and the left foot from 5 to 7. This nursing intervention needs to be done routinely to get a better effect."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurniasari
"ABSTRAK
Kaki diabetik merupakan komplikasi yang sangat menakutkan bagi pasien DM karena
resiko amputasi yang sangat tinggi. Tujuan Penelitian: menganalisis faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kejadian kaki diabetik. Peuelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan pengumpulan data secara cross sectional. Sampel sebanyak
136 pasien DM yang mempunyai kelainan benluk kaki dan Iuka kaki. Pada penelitian ini
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi dan kuesioner. Hasil
penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan senam kaki, perawatan
kaki, kepatuhan dalam pencegahan Iuka, kontrol gula darah, pengetahuan, dan diet
dengan kejadian kaki diabetik. Scdangkan secara analisis multivariat hanya ada 3
variabel yang merupakan faktor paling berkontribusi yaitu senam kaki, kepatuhan dalam pencegahan luka dan pengetahuan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah melakukan konseling secara rutin, klub diabetes, dan rutinitas melakukan senam diabetes.
"
2007
T22882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"[ABSTRAK
Penderita neuropati perifer diabetik yang mengalami penurunan sensasi kaki dapat
berakibat terjadinya luka diabetik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas
kombinasi senam kaki diabetik dan terapi SPA terhadap peningkatan sensasi kaki
pada pasien dengan neuropati perifer diabetik. Penelitian ini menggunakan kuasi
experimental pretest-posttest design with control group dengan jumlah sample 35
orang yang didapat dengan tehnik purposive sampling. Pengukuran sensasi kaki
dilakukan pada hari pertama minggu ke-1 dan hari terakhir minggu ke-4 perlakuan.
Sampel penelitian yaitu pasien neuropati perifer diabetik dengan skor sensasi kaki
maksimal 8. Hasil uji mann whitney menunjukkan ada perbedaan rerata
peningkatan sensasi kaki yang diberikan kombinasi senam kaki diabetik dan terapi
SPA dibandingkan hanya diberikan tindakan senam kaki diabetik (p value < 0.05).
Tindakan kombinasi senam kaki diabetik dan terapi SPA lebih efektif dalam
meningkatkan sensasi kaki yang akan berpengaruh terhadap menurunnya resiko
luka pada pasien DM.

ABSTRACT
Diabetic peripheral neuropathy patients with decreasing in foot sensation will
impact on diabetic ulcers. This study aims to explore the effect of combination
between diabetic legs exercise and SPA therapy on foot sensitivity escalation
among patients with diabetic peripheral neuropathy. This study used quasiexperimental
pretest-posttest design with control group with 35 respondents and
recruited by purposive sampling methode. Data were collected from patients with
peripheral diabetic neuropathy and had 8 maximum score of foot sensitivity.. Foot
sensitivity was measured on the 1st day of intervention and end day of intervention.
Mann whitney test analysis showed significant differences on foot sensitivity with
combination of diabetic legs exercise and SPA therapy compare to diabetic legs
exercise only (p value < 0.05). It can be inferred that combination of diabetic legs
exercise and SPA therapy are more effective to increase legs sensitivity. Therefore,
combined effect of those therapies may eventually decrease diabetic ulcers risk., Diabetic peripheral neuropathy patients with decreasing in foot sensation will
impact on diabetic ulcers. This study aims to explore the effect of combination
between diabetic legs exercise and SPA therapy on foot sensitivity escalation
among patients with diabetic peripheral neuropathy. This study used quasiexperimental
pretest-posttest design with control group with 35 respondents and
recruited by purposive sampling methode. Data were collected from patients with
peripheral diabetic neuropathy and had 8 maximum score of foot sensitivity.. Foot
sensitivity was measured on the 1st day of intervention and end day of intervention.
Mann whitney test analysis showed significant differences on foot sensitivity with
combination of diabetic legs exercise and SPA therapy compare to diabetic legs
exercise only (p value < 0.05). It can be inferred that combination of diabetic legs
exercise and SPA therapy are more effective to increase legs sensitivity. Therefore,
combined effect of those therapies may eventually decrease diabetic ulcers risk.]"
2015
T43551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlaelah
"[ABSTRAK
Gangguan pada sistem endokrin merupakan masalah kesehatan yang cukup tinggi di Indonesia, khususnya Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dengan prevalensinya mencapai 2,1% dari total penduduk, dengan 60% dari total prevalensi adalah kasus neuropati. Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol menyebabkan tingginya kejadian komplikasi DM baik akut maupun kronis. Pencegahan komplikasi tersebut memerlukan penanganan yang tepat dari berbagai multidisiplin ilmu, salahsatunya adalah peran perawat ners spesialis medikal bedah kekhususan endokrin sebagai praktisi keperawaan untuk ikut memberikan asuhan melalui berbagai pendekatan teori keperawatan seperti penerapan model adaptasi Roy secara holistik menggunakan pengkajian perilaku dan stimulus sehingga tercapai perilaku adaptif. Selain itu penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian ilmiah (evidence based nursing) seperti senam kaki diabetes dapat menjadi acuan intervensi dalam mencegah terjadinya polineuropati dan komplikasi lanjut seperti ulkus diabetik. Sebagai agen pembaharu/inovator, perawat spesialis juga membuat inovasi tentang self health assesment dan booklet sahabat diabetes bagi para diabetesi untuk meningkatkan promosi kesehatan terhadap pengelolaan dan penatalaksanaan DM.

ABSTRACT
Disorders of the endocrine system is a health problem that is quite high in Indonesia, in particular diabetes mellitus (DM) type 2 prevalence was at 2.1% of the total population, with 60% of the total prevalence of neuropathy cases. Blood glucose levels are poorly controlled diabetes leading to high incidence of complications both acute and chronic. Prevention of these complications requires proper handling of various multidisciplinary, one of them is the role of medical-surgical nurse specialist nurses endocrine specificity as keperawaan practitioners to help provide care through a variety of approaches such as the application of nursing theory holistically Roy adaptation model uses behavioral assessment and stimulus in order to reach adaptive behavior, Besides the application of scientific evidence-based nursing practice (evidence-based nursing) such as diabetic foot gymnastics can be a reference for intervention in preventing the occurrence opolyneuropathy and further complications such as diabetic ulcers. As an agent reformer/innovators, nurse specialist also made innovations on health self-assessment and companion booklet diabetes for diabetics to improve health promotion for the management and treatment of diabetes., Disorders of the endocrine system is a health problem that is quite high in Indonesia, in particular diabetes mellitus (DM) type 2 prevalence was at 2.1% of the total population, with 60% of the total prevalence of neuropathy cases. Blood glucose levels are poorly controlled diabetes leading to high incidence of complications both acute and chronic. Prevention of these complications requires proper handling of various multidisciplinary, one of them is the role of medical-surgical nurse specialist nurses endocrine specificity as keperawaan practitioners to help provide care through a variety of approaches such as the application of nursing theory holistically Roy adaptation model uses behavioral assessment and stimulus in order to reach adaptive behavior, Besides the application of scientific evidence-based nursing practice (evidence-based nursing) such as diabetic foot gymnastics can be a reference for intervention in preventing the occurrence opolyneuropathy and further complications such as diabetic ulcers. As an agent reformer/innovators, nurse specialist also made innovations on health self-assessment and companion booklet diabetes for diabetics to improve health promotion for the management and treatment of diabetes.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>