Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Putu Vineta Dofanny Putri
"
ABSTRAKPemberian terapi farmakologi pada klien dengan skizofrenia akan memberikan manfaat yang lebih optimal bila disertai dengan pemberian terapi non farmakologi. Bahkan terapi non farmakologi dapat digunakan sebagai terapi jangka panjang untuk mengontrol gejala halusinasi pendengaran yang muncul pada pasien skizofrenia. Salah satu bentuk terapi non farmakologi yaitu melalui aktivitas fisik. Senam aerobik low impact merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan gejala halusinasi. Selain itu, senam aerobik low impact merupakan jenis olahraga yang cukup aman dilakukan oleh siapapun dan tidak memiliki resiko yang besar. Dalam karya ilmiah ini akan dilakukan analisis terkait pemberian asuhan keperawatan pada Nn. W yang menderita skizofrenia dan memiliki gejala halusinasi yang sedang mendapatkan perawatan di Ruang Srikandi RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Intervensi asuhan keperawatan pada klien dengan halusinasi yang diberikan pada Nn. W akan ditambahkan dengan kegiatan latihan senam aerobik low impact.
ABSTRACTProviding pharmacological therapy to clients with schizophrenia will provide more optimal benefits when accompanied by non-pharmacological therapy. In fact, non-pharmacological therapy can be used as a long-term therapy to control the symptoms of auditory hallucinations that appear in schizophrenic patients. One type of non-pharmacological therapy is through physical activity. Low impact aerobics is one of the physical activities that can be done to help reduce the symptoms of hallucinations. In addition, low impact aerobics is a type of exercise that is quite safe to do by anyone and does not have a big risk. In this scientific work an analysis will be carried out related to the provision of nursing care to Ms. W, who has schizophrenia and has hallucinogenic symptoms, is receiving treatment at the Srikandi Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. Nursing intervention in the client with hallucinations given to Ms. W will be added with the low impact aerobics exercise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghefira Dania
"Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang menular melalui droplet nuclei. Pada tahun 2020, diperkirakan sekitar 10 juta orang mengidap TBC di seluruh dunia dan hal ini menjadi penyebab kematian tertinggi ke-13 serta menjadi penyebab kematian dari penyakit menular nomor dua setelah COVID-19. Salah satu faktor risiko TBC adalah Diabetes Melitus (DM). Penderita DM mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memiliki 2-3 kali risiko lebih tinggi terkena TBC bila dibandingkan dengan seseorang tanpa DM. Penerapan intervensi unggulan pada asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan untuk menganalisis keefektifan terapi farmakologis melalui kepatuhan minum obat yang dikombinasikan dengan terapi non-farmakologis berupa aktivitas fisik senam aerobik low impact terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM. Metode praktik dilakukan dengan intervensi kepatuhan minum obat serta melakukan senam aerobik low impact selama 20 menit dengan pembagian waktu 5 menit pemanasan, 10 menit gerakan inti, dan 5 menit pendinginan. Setelah dilakukan pemberian intervensi, terjadi penurunan kadar gula darah sebanyak 333 mg/dL dengan rata-rata penurunan per harinya sebanyak 25,612 mg/dL. Penerapan kepatuhan minum obat dan senam aerobik low impact direkomendasikan untuk dapat diterapkan setiap harinya secara mandiri di rumah agar dapat mengontrol kadar glukosa darah sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya TBC.
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the Mycobacterium tuberculosis transmitted through droplet nuclei. In 2020, it was estimated that around 10 million people suffered from TBC. TBC is the 13th leading cause of death and the second leading cause of death from infectious diseases after COVID-19. One of the risk factors for TB is Diabetes Mellitus (DM). People with DM have a decreased immune sistem so they have a 2-3 times higher risk of developing TB when compared to someone without DM. The superior intervention of family nursing care is carried out to analyze the effectiveness of pharmacological therapy through adherence to medication combined with non-pharmacological therapy in the form of low-impact aerobic exercise to reduce blood sugar levels in DM patients. The practical method was carried out by intervening with medication adherence and doing low-impact aerobic exercise for 20 minutes with 5 minutes of warm-up time, 10 minutes of core movement, and 5 minutes of cooling down. After the intervention, there was a decrease in blood sugar levels by 333 mg/dL with an average daily decrease of 25,612 mg/dL. The application of drugs and low-impact aerobic exercise is recommended to be applied every day independently at home to control blood glucose levels and reduce the occurrence of tuberculosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library