Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Holiness Berti
"ABSTRAK
Kejadian stroke berulang semakin meningkat dan menjadi penyumbang kematian utama kecacatan dan kematian pada pasien stroke. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran diri (self awareness) pasien stroke terhadap faktor-faktor risiko stroke yang dimilikinya, diperlukan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual terhadap self awareness stroke berulang pada pasien stroke. Desain penelitian ini quasi eksperimen dengan pre test and post test non equivalent control group pada 32 responden (n intervensi = n kontrol = 16) yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan setelah diberikan edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual terhadap peningkatan self awareness stroke berulang dengan p value <0,0001. Penelitian ini merekomendasikan bahwa edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan mandiri dalam upaya preventif dan promotif pencegahan stroke berulang.

 


The incident of recurrent stroke is increasing and is a major contributor to disability and death in stroke patient. This is caused by the lack of self awareness of stroke patients about the risk factors they have, so efforts are needed to overcome them, including by providing education. This study was aimed to determine the effect of Audiovisual-Based Structured Stroke Education on recurrent Stroke self awareness in stroke patients. Design of this study was quasi-experimental with a pre-test and post-test non equivalent control group with 32 respondents (n intervention = n control = 16) taken by consecutive sampling technique. Result of analysis shows significant effect of audiovisual-based structured stroke education on recurrent stroke self-awareness with p value < 0,0001. This study recommends that audiovisual-based structured stroke education can be one of independent nursing interventions in preventive and promotive efforts to prevent recurrent strokes.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Tao Toba Muara
"Masa remaja merupakan masa transisi, dimana pada periode ini remaja mengalami perubahan dan perkembangan fisik, otak, seksual, kognitif, sosial, emosional dan spiritual. Perilaku sehat dibentuk di masa remaja. Oleh karena itu remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap terjadinya perubahan kearah positif maupun negatif. Dengan demikian diperlukan upaya pencegahan terjadinya perilaku tidak sehat seperti penyalahgunaan narkoba. Tujuan penelitian ini adalah mengujicobakan model intervensi kesadaran diri untuk meningkatkan kesadaran diri akan perilaku sehat mencegah risiko penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu identifikasi masalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif, pengembangan model intervensi dan uji coba model intervensi menggunakan desain quasi eksperimen, kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan sampel remaja awal usia 12-14 tahun. Kelompok intervensi mendapat perlakuan dengan program pendidikan dan pelatihan menggunakan modul. Hasil analisis sebelum dan sesudah perlakuan. didapatkan perbedaan signifikan kesadaran diri Sig (2 tailed) 0,011 dan perilaku sehat Sig (2 tailed) 0,000. Kesimpulan model intervensi kesadaran diri membuktikan dapat meningkatkan kesadaran diri dan perilaku sehat remaja. Model kesadaran diri diharapkan menjadi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintegrasi dalam kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Adolescence is a transition period in which humans experienced changes and development in the physical, brain, sexual, cognitive, social, emotional and spiritual. Healthy behavior is formed in adolescence. Therefore, adolescents are a vulnerable group of age to positive and negative behavior changes. Thus, it is necessary to prevent the occurrence of unhealthy behaviors such as drug abuse. The purpose of this study was to try out an intervention model of self-awareness to increase self-awareness of healthy behavior to prevent the risk of drug abuse. This study consisted of three stages, namely problem identification, intervention model development and intervention model trial using a quasi-experimental design, intervention group and control group, with samples of early adolescents aged 12 to 14 years. The intervention group received treatment with education and training programs using modules. Based on the results of the analysis before and after treatment, there was a significant difference in the healthy behavior of Sig (2-tailed) at 0.000 and self-awareness Sig (2-tailed) at 0.011. In conclusion, the Intervention model of self-awareness proves to be able to increase the healthy behavior and self-awareness of adolescents. The self-awareness model is expected to become an Integrated School Public Health (UKS) program in building a healthy school environment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Canansha Budiantho
"Makalah ini menganalisis tentang perilaku Brad dan Sally dalam menilai kemampuan mereka sendiri. Menggunakan konsep kompetensi dan kesadaran diri yang dibuat oleh Dunning, studi ini menjelaskan alasan mengapa Brad dan Sally salah menilai kemampuannya sendiri dan bagaimana hal itu mempengaruhi mereka. Studi ini juga memberikan rekomendasi tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.

This report analyzes the behavior of two individuals, namely Brad and Sally, in evaluating their own performance at work. Applying Dunning’s ideas about competence and self-awareness, the study explains why Brad and Sally miscalibrate their own abilities and how it affects them. It also provides recommendation on how to resolve this problem."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yanti
"Diabetes mellitus (DM) adalah suatu keadaan dimana ditemukan peninggian kadar gula darah kronik yang dapat menimbulkan komplikasi akut dan kronik. Perawatan DM harus meliputi aspek emosional, sosial, perilaku, spiritual dan psikologis serta perubahan fisik dengan menerapkan lima pilar manajemen DM yakni kontrol gula darah, diit, latihan, pengobatan, dan pendidikan kesehatan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan pasien dalam perawatan diri dan mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kesadaran diri pasien dengan kejadian komplikasi DM di RSUD dr. Adnan W.D Payakumbuh Sumbar. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 69 responden yang terdiri dari pasien rawat inap dan pasien rawat jalan bagian penyakit dalam di RSUD dr. Adnan W.D Payakumbuh. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan kesadaran diri berhubungan dengan kejadian komplikasi DM (p=0,000). Pasien dengan kesadaran diri kurang berisiko 20 kali untuk terjadi komplikasi dibanding pasien dengan kesadaran diri baik setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, tipe DM, pendidikan, pekerjaan, dan penyuluhan. Diperoleh juga ada hubungan antara penyuluhan dengan kejadian komplikasi DM (p=0,027). Pasien yang tidak mendapatkan penyuluhan berisiko 9 kali untuk terjadi komplikasi dibanding dengan pasien yang pernah mendapat penyuluhan. Faktor konfonding hubungan kesadaran diri dengan kejadian komplikasi DM pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, tipe DM, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penyuluhan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya meningkatkan kesadaran diri pasien sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam mencegah komplikasi DM dan perlu penelitian lebih lanjut terkait strategi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran diri pasien DM dengan komplikasi.

Diabetes mellitus (DM) is a condition manifested by chronic high level of blood sugar that resulting in acute and chronic complications. Nursing care of DM must be concern to emotional, social, behavior, spiritual, psychological, and physical problem by applying five keys of DM management which consists of blood sugar control, diet, exercises, insulin treatment, and health education. These can help to increase patient?s self care and prevent from complications.
The purpose of this study was to analyse the relation between self awareness and DM complications at Adnan Hospital Payakumbuh West Sumatera. A design cross sectional study was used in this research. The total samples were 69 DM patients who selected from outpatient and inpatient of Medical Unit Adnan Hospital. The sample was selected by a consecutive sampling method.
The result showed that self awareness was correlated to DM complications (p=0,000). The patients which low self awareness have risk 20 times to complications after controlled by age, gender, DM type, level of education, occupation, and health education. Health education was correlated to DM complications too (p=0,027). The patients who never got health education have risk 9 times to complications after controlled by other variables. Confounding factors of correlated self awareness to DM complications in this study were age, gender, type of DM, level of patient education, occupation, and health education. This study recommended on the needs to improve patient self awareness as one of the independent nursing interventions and need future research about the effective strategy to increase patient self awareness with diabetes complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Tasya
"Peralihan dari masa remaja menuju dewasa dinilai krisis karena individu mengalami banyak perubahan. Individu yang tidak dapat mengatasi perubahan ini dapat menyebabkan individu bingung hingga menimbulkan rasa cemas, khawatir, dan takut terhadap kegagalan. Kondisi tersebut dikenal dengan quarter life crisis. Individu dapat mempersiapkan diri menghadapi quarter life crisis jika mengetahui faktor-faktor yang dapat menjelaskan quarter life crisis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjelaskan quarter life crisis serta menganalisis profil dari mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 250 mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI tahun ajaran 2021/2022 semester genap yang terpilih menjadi sampel menggunakan metode sampling proportionate stratified random sampling. Untuk mencapai tujuan, metode analisis data yang digunakan adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan quarter life crisis secara signifikan adalah variabel self-awareness, self-esteem, dan jenis kelamin. Selain itu, hasil analisis profil untuk mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi adalah apabila mahasiswa memiliki self-awareness yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi dan self-esteem yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi, self-esteem yang tinggi, serta berjenis kelamin perempuan.

The transition from adolescence to adulthood is considered a crisis because individuals experience many changes. Individuals who cannot overcome these changes can cause individuals to be confused to cause anxiety, worry, and fear of failure. This condition is known as a "quarter-life crisis." Individuals can prepare themselves to face quarter life crisis if they know the factors that can explain quarter life crisis. Therefore, this study aims to analyze the factors that explain the quarter life crisis and the profiles of students who have a high level of this crisis. The data used is primary data obtained through the distribution of questionnaires online to 250 active students of the Mathematics Department of FMIPA UI academic year 2021/2022 even semester selected as a sample using the proportionate stratified random sampling method. To achieve goals, the data analysis method used are the Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT) methods. The results obtained indicate that the factors that significantly explain the quarter life crisis are self-awareness, self-esteem, and gender variables. In addition, the results of the profile analysis for students who have a high level of quarter life crisis are if students have low self-awareness or students have high self-awareness and low self-esteem or students have high self-awareness, high self-esteem, and female"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Mayangsari
"Individu yang memiliki riwayat keluarga Diabetes Melitus tipe 2 (DMT 2) beresiko lebih tinggi untuk mengalami DMT 2. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan dukungan kesadaran diri, persepsi dan sikap yang tinggi dari individu yang memiliki riwayat keluarga DMT 2. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi. Teknik Purposive Sampling digunakan untuk menentukan individu yang memiliki keluarga dengan diabetes tipe 2. Sembilan orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Qualitative content analysis digunakan sebagai analisa data dan menggunakan pendekatan Collaizi. Tema utama yang menggambarkan individu dengan kesadaran diri, persepsi, & sikap adalah: Penyangkalan bahwa diabetes disebabkan oleh faktor keturunan; persepsi yang salah tentang diabetes; "Modalitas tradisional" sebagai upaya pencegahan terhadap diabetes tipe 2; dan DMT 2 dipersepsikan sebagai penyakit yang menakutkan. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam tema yang telah teridentifikasi dengan jumlah partisipan yang lebih banyak dan bervariasi.

Individuals who have a family history of type 2 diabetes mellitus (DMT 2) have a higher risk of having type 2 diabetes. Type 2 diabetes can be prevented by improving modifiable risk factors, supported by self-awareness, perceptions and attitudes of individuals who have a high family history of DMT 2. This study used a qualitative phenomenological design. A Purposive Sampling techinique was applied to determine individuals who had parents with type 2 diabetes. Nine individuals participated in this study. A Qualitative content analysis with Collaizi approach used as a data analysis method. The main themes depicted individuals self awareness,perceptions, & attitudes were: denials that diabetes caused by heredity factors; misperception about diabetes; “traditional modalities” as a prevention measurement toward type 2 diabetes; and DMT 2 is perceived as a “threatening disease”. Further study is needed to examine in depth the themes that have been identified with more participants and various participants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Obedrey Willys
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ego depletion terhadap perilaku prososial. Perilaku prososial diukur melalui jumlah donasi yang diberikan oleh para partisipan untuk kegiatan sosial. Sebanyak 80 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok variasi ego depletion, yaitu partisipan yang
mengalami manipulasi ego depletion (full depletion) dan partisipan yang tidak mengalami manipulasi ego depletion (non-depletion). Dalam penelitian ini juga dilihat efek moderasi objective self-awareness pada pengaruh ego depletion terhadap perilaku prososial. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan jumlah donasi yang diberikan antara partisipan pada kondisi full depletion dan partisipan pada kondisi non-depletion. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa objective self-awareness tidak memoderasi pengaruh ego depletion pada perilaku prososial.

This study aims to analyze the effect of ego depletion on the prosocial behavior. Prosocial behavior measured by the amount of donation that participant gave to the social charity. Variations of ego depletion are divided into full depletion condition and non-depletion condition. There are 80 students of Faculty of Psychology Universitas Indonesia that participated in this study. Participants are divided into two groups of ego depletion variations, which participants who experienced the manipulation of ego depletion (full depletion) and participants who didn't experienced the manipulation (non-depletion). This study also examines the moderation effect of objective self-awareness on the influence of ego depletion on prosocial behavior. The result showed that there is no significant difference in amount of donation between participants in full depletion condition and participants in non-depletion condition. Also, the result of the study showed that objective self-awareness do not moderate the effect of ego depletion on prosocial behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Rachmawati
"ABSTRAK
Nama : Utami RachmawatiProgram Studi : Magister Ilmu KeperawatanJudul Riset : Hubungan Karakteristik, Melek DM, dan Kesadaran Diri dengan Manajemen Diri Lansia dengan DM di Kota Depok Melek DM dan kesadaran diri merupakan aspek internal yang perlu dimiliki lansia dengan DM selama menjalani manajemen diri DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, melek DM, dan kesadaran diri dengan manajemen diri lansia dengan DM. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel lansia dengan DM di wilayah Depok sebesar 106 responden yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Analisis menggunakan uji t independen pada variabel jenis kelamin, suku, pendidikan terakhir, riwayat DM keluarga dan Pearson product moment pada variabel usia, penghasilan, melek DM dan kesadaran diri. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Karakterisik responden memiliki median usia 64 tahun, mayoritas bersuku Jawa, memiliki proporsi pendidikan rendah dan menengah yang sama, median penghasilan 2 juta, serta sebagian besar memiliki riwayat DM keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, penghasilan, melek DM, dan kesadaran diri dengan manajemen diri DM. Hasil analisis multivariat menununjukkan bahwa usia merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi manajemen diri DM lansia. Peningkatan intervensi berbasis lansia diharapkan menjadi salah satu alternatif penanggulangan DM lansia dengan memperhatikan karakteristik usia, penghasilan, dan melek DM. Pendekatan yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan intervensi edukasi kesehatan perorangan dengan media audiovisual.

ABSTRACT
Name Utami RachmawatiStudy Program Master of NursingTitle Associations between Characteristics, Diabetes Literacy, and Self Awareness with Diabetes Self Management of Community Dwelling Elderly in Depok Diabetes literacy and self awareness becomes the internal factors elderly should have to manage their diabetes routines. This research was aimed to indicate associations between characteristics, diabetes literacy and self awareness to diabetes self management of elderly with diabetes. This research used cross sectional correlation method and used 106 sampel of elderly with diabetes chosen by cluster sampling. This research took place in Depok. The datas were analyzed using bivariate with t independent test for sex, ethnicity, education, and family history also Pearson product moment for age, income, diabetes literacy, and self awareness. Logistic regression was used for multivariate analysis. Respondent median age was 64 years, mostly from Java, had an equal proportion of basic and middle range education. Median of income was 2 million and mostly had diabetes positive family history. This research showed a significant correlation between age, sex, income, diabetes literacy, and self awareness with diabetes self management. Multivariate analysis showed that age was the dominan factor affecting diabetes self management in elderly. Elderly based intervention should consider age, income, and diabetes literacy as an alternative to compete against diabetes. Individual health education using audiovisual media could be one of the way to achieve them."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kariasa
"Latarbelakang: Kejadian stroke iskemik termasuk stroke berulang terus meningkat di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Stroke berulang berdampak terhadap peningkatan morbiditas, mortalitas dan ketidakmampuan fungsional. Kemampuan self-management adalah salah satu indikator untuk memprediksi terjadinya stroke berulang. Pengamatan lapangan menunjukkan belum ada alat yang dapat meningkatkan kewaspadaan diri penyintas. Oleh karena itu perlu dikembangkan alat deteksi dini untuk menumbuhkan selfawareness dan motivasi pasien yang berdampak pada peningkatan kemampuan self-management.
Tujuan: penelitian ini bertujuan membentuk model pengelolaan perawatan diri menggunakan kombinasi prototipe deteksi dini SenDiKa dan Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri dalam upaya mencegah stroke iskemik berulang serta membuktikan keefektifannya terhadap self-management pasien stroke iskemik.
Metodologi: Penelitian ini terdiri dari dua tahap; tahap pertama mengembangkan alat sensor digital yang dinamai SenDiKa (Sensor Digital Kariasa) menggunakan desain cross-sectional dan menyusun pendidikan kesehatan manajemen diri dan tahap kedua menguji alat tersebut menggunakan desain quasi-eksperimen pre–post-test control group melibatkan 44 sampel pasien pasca stroke iskemik yang diambil melalui teknik consecutive sampling. Subyek terdiri dari kelompok intervensi dan kontrol dengan lama intervensi 12 minggu.
Hasil: Penelitian ini menunjukan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelompok dengan p-value = 0,000 dimana kelompok intervensi yang menggunakan alat deteksi dini yang dikombinasi dengan pendidikan kesehatan memiliki perubahan kearah yang baik terhadap self-management dibandingkan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan penggunaan kombinasi alat deteksi dini Prototipe SenDiKa dan pendidikan kesehatan dapat berfungsi dengan baik serta memberi efek positif terhadap peningkatan self-management pasien pasca stroke.
Simpulan dan Saran Utama: Model kombinasi prototipe SenDiKa dan Pendidikan Kesehatan manajemen diri dapat digunakan untuk mengidentifikasi beberapa indikator utama yaitu; tekanan darah, gula darah dan kolesterol oleh pasien secara mandiri. Rekomendasi lain adalah Menyempurnakan Prototipe SenDiKa sehingga dapat mengeluarkan angka riil dari setiap faktor risiko pasien, kalkulasi dari akumulasi besarnya faktor risiko dan membuat aplikasi Pendidikan Kesehatan Manajemen Diri kedalam sistem android sehingga responden dapat langsung mempelajari manajemen diri yang benar dan sesuai. Prototipe ini dibuat agar teruji kebermanfaatannya, mudah digunakan, mudah didapat dan murah harganya.
.....Background: The incident rate of Ischemic stroke has been rising either in developed or developing countries, including Indonesia. In addition to physical and functional disability caused by stroke attack, recurrent stroke attack becomes another concern which can cause problems in economic and psychosocial aspect. Recurrent stroke attacks are associated with increased morbidity, mortality, and functional disability. Patient’s Self-Management ability is one of the indicators to predict the occurrence of recurrent ischemic stroke. Based on researchers’ observations, there is no tool available to improve awareness of the stroke survivors to prevent recurrent stroke attacks. Therefore, it is necessary to develop an early detection tool to foster patients’ self-awareness and motivation which have an impact on improving patients’ self-management abilities.
Purpose: This study aim to develop a model that combining a prototype of early detection SenDiKa and health education to improve self-management ability to prevent recurrent stroke attacks and to measure its effectiveness.
Method: This study consists of two stages; the first stage is to develop a device called SenDiKa (Kariasa Digital Sensor) using a cross-sectional design combined with providing health education. The second stage is to test the device to patients using a quasi-experimental design involving 44 post-ischemic stroke patients taken through consecutive sampling technique. The subjects were divided into two groups, the intervention group, which will be using SenDiKa combined with health education, and the control group. They will be provided with intervention and be observed for 12 weeks.
Results: This study shows a significant difference between the two groups with pvalue= 0.0000 where the intervention group had a better self-management abilities compared to the control group. The combination of SenDiKa, a prototype of early self-detection tool and health education on self-management, has a positive effect on improving the stroke survivor’s self-management abilities in order to prevent recurrent stroke attacks.
Conclusion and Recommendations: SenDiKa prototype, combined with health education of self-management, can be used to identify several ischemic stroke risk factors: blood pressure, blood sugar, and cholesterol. Knowing the value of this examination is expected to improve the patients’ self-awareness and motivation which hopefully will encourage the patients to improve their self-management abilities in preventing recurrent stroke attacks. Another recommendation is to continue the development of this combination between early detection prototype devices with health education so that everyone can experience its benefits, especially for stroke survivors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>