Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi SMAN'X', faktor pendukung dan penghambat siswa tunanetra, nontunanetra, serta guru. Pendekatan penelitan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tunanetra masih mengalami hambatan di dalam
melakukan inklusi sosialnya terutama oleh karena belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi mereka. Masih adanya ketidaktersediaan sarana dan prasarana bagi siswa tunanetra ini tidak hanya berimplikasi negatif bagi siswa tunanetra saja, melainkan pada guru maupun siswa non-tunanetra selaku teman dari siswa tunanetra.

ABSTRACT
This thesis discusses the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools. The aim is to describe the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools SMAN'X', enabling and inhibiting factors of students with visual impairments, non-visual impairments, as well as teachers. Research approach used is a qualitative approach to the type of descriptive
research. Data collection techniques, using in-depth interviews and observation techniques. Results showed that students with visual impairments still have problems in the conduct of social inclusion mainly because of the unavailability of adequate facilities and infrastructure for them. The persistence of the unavailability of facilities and infrastructure for visually impaired students are not only negative implications for the visually impaired students only, but the teachers
and students of non-visually impaired.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isyah Rodhiyah
"Guru di sekolah inklusif menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain adaptasi kurikulum, pembelajaran siswa berkebutuhan khusus dan siswa reguler di kelas yang sama, perilaku siswa berkebutuhan khusus yang kurang tepat, dan persepsi rendahnya kompetensi guru menangani siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, diperlukan harapan agar guru dapat berperan penting dalam pendidikan inklusif meski menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara welas asih dan harapan pada guru sekolah inklusif. Partisipan penelitian adalah 162 guru sekolah dasar inklusif. Adult Hope Scale (AHS) dan Self-Compassion Scale (SCS) digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara cinta diri dengan harapan. Hubungan ini dapat terjadi karena dukungan batiniah, rasa percaya diri, sikap diri yang positif, dan meningkatnya persepsi kompetensi yang ditimbulkan oleh rasa welas asih memudahkan individu untuk memiliki harapan yang lebih baik.

Teachers in inclusive schools face various challenges. The challenges include curriculum adaptation, learning of students with special needs and regular students in the same class, behavior of students with special needs that are not suitable, and perceptions of the teacher's low competence to deal with students with special needs. Therefore, hope is needed by teachers to play an important role in inclusive education, despite their facing various obstacles. This research aimed to identify a relationship between self-compassion and hope among inclusive school teachers. Research participants were 162 elementary inclusive schools. Adult Hope Scale (AHS) and the Self-Compassion Scale (SCS) were used as an instrument in this research. The research showed that there was a significant positive relationship between self-compassion and hope. This relationship can occur because of inner support, self-confidence, positive self-attitude, and increased perceptions of competency generated by self-compassion someone has a better hope."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justine Yohana Mardhianti
"ABSTRAK
Sistem pendidikan di Indonesia belum banyak membuka peluang bagi
anak-anak difabel untuk memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak nondifabel
mendapatkan pengalaman belajar di situasi kelas biasa. Keberadaan
sekolah inklusi membuka peluang bagi anak-anak difabel mendapatkan
kesempatan ini. Untuk mendapatkan kondisi inklusif yang kondusif dibutuhkan
sistem sosial yang baik di dalam sekolah, agar anak-anak difabel mendapatkan
kondisi yang penuh toleransi dan nyaman untuk belajar. Teknik pengamatan dan
wawancara digunakan untuk mendapatkan hasil yang deskriptif untuk
menjelaskan keadaan sistem sosial dan relasi yang berjalan antar subsistem di
sekolah. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori
dan konsep yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mengenai interaksi
antar subsistem, relasi yang berjalan, dan sistem sosial yang terbentuk dari relasirelasi
tersebut sehingga tercipta suatu kondisi yang kondusif bagi seluruh anak
untuk belajar di sekolah. jalinan relasi antar subsistem sekolah, seperti pemilik
sekolah, kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua membentuk suatu sistem
sosial yang tidak selalu berjalan mulus tetapi mampu membuat kondisi inklusif
yang menunjang suasanya kondusif saat belajar.

ABSTRACT
Education system in Indonesia still in limited condition for different ability
children to have a chance for studying in regular class situation. School with
inclusion system opens these chances. To get inclusive condition, we need a good
social system in that school, so that children with different ability can get a
condition which full of toleration and comfort for them to study. Observation and
in-depth interviews are used to get much more descriptive results for explaining
the condition about social system and relation between subsystems in school. The
data is then analyzed with relevant theory and concept, to get an understanding
about interaction between subsystem, work of relations, and social system which
constructed from those relations, so that the condusive condition could be
constructed. Relationship which exists between subsystems in school, such as, the
owner of the school, headmaster, teachers, students and parents form a social
system. This system not always runs smoothly, but still can maintain inclusive
condition which support condusive atmosphere while learning."
2016
S64354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article is based on the result of a research toward learning difficulties students from inclusive elementary schools at Kecamatan Pauh Padang..."
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shafika Mauldina
"Penelitian ini mengenai peran guru pembimbing khusus (GPK) dalam mengembangkan interaksi sosial anak autis di Sekolah Inklusi yang dibahas dari disipilin ilmu kesejahteraan sosial. Umumnya, anak autis memiliki kesulitan untuk melakukan interaksi sosial. Beberapa penelitian terdahulu mengemukakan bahwa interaksi sosial penting untuk dikembangkan pada anak berkebutuhan khusus, khususnya pada anak autis. GPK merupakan salah satu significant other yang membersamai perkembangan anak autis di sekolah. Lebih lanjut, GPK memiliki peran signifikan dalam mengembangkan pola interaksi sosial anak autis, khususnya di sekolah inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran GPK dalam mengembangkan pola interaksi anak autis di suatu sekolah inklusi yaitu Sekolah Semut-Semut The Natural School. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian didapatkan melalui depth interview bersama 5 narasumber di Sekolah Semut-Semut The Natural School, yaitu 3 GPK, 1 guru kelas, dan 1 guru bidang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa GPK memiliki peran penting dalam mengembangkan interaksi sosial. Peran yang diberikan oleh GPK adalah membimbing anak autis dengan antusias, meningkatkan kepercayaan diri anak autis di sekolah, membimbing dalam kegiatan serta mengingatkan jika salah, sehingga anak autis dapat berinteraksi dan dapat mengikuti pembelajaran menjadi lebih baik. Selain itu, GPK juga melakukan penyelarasan murid autis dengan murid regular di sekolah dengan cara memotivasi anak autis untuk aktif berinteraksi, memberikan edukasi untuk menerima semua teman, melakukan penanganan jika anak tantrum.

This study discusses the role of special guidance teachers (GPK) in developing autistic children's social interactions in the School of Inclusion discussed from the discipline of social welfare. Generally, autistic children have difficulty in social interaction. Some previous studies suggested that social interaction is important for development in children with special needs, especially in autistic children. The GPK is one of the significant others that brings together the development of autistic children in schools. Furthermore, GPK has a significant role in developing patterns of autistic children's social interaction, especially in inclusion schools. The study aims to describe the role of GPK in developing patterns of autistic child interaction in an inclusion school, the Ant-Semut School of The Natural School. This study uses a qualitative approach and a descriptive research type. The research data were obtained through a depth interview with 5 sources at Ant-Semut School The Natural School, namely 3 GPK, 1 class teacher, and 1 field teacher. The results of this study show that GPK plays an important role in developing social interactions. The role given by the GPK is to guide autistic children enthusiastically, increase the confidence of autistic children in school, guide in activities and remind them that they are wrong, so that autistic children can interact and be able to follow learning for the better. In addition, the GPK also harmonizes autistic students with regular students at school by motivating autistic children to actively interact, providing education to accept all friends, handling if children are tantrums."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yelsi Gusmaini
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana sekolah mengimplementasikan model pendidikan inklusi di SDN Depok Baru 8 beserta faktor apa saja yang menjadi pendukung serta penghambat dari implementasi pendidikan bermodel inklusi di SDN Depok Baru 8. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bentuk implementasi pendidikan bermodel inklusi yang dilakukan oleh SDN Depok Baru 8 sehingga bisa disebut sebagai sekolah inklusi. Ada beberapa saran dalam implementasi pendidikan bermodel inklusi di SDN Depok Baru 8, antara lain mengadakan konsultasi bagi orang tua dari guru sekolah, serta mencari pendanaan lain untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

This study discusses how the schools implementing the inclusive education model in SDN Depok Baru 8 along with what factors were the supporters and inhibitors of the implementation of inclusive education in SDN Depok Baru 8. This research was a descriptive qualitative study. The results of the study indicate the form of implementation of new modeled inclusive education carried out by SDN Depok Baru 8 so that it could be referred to as an inclusive school. There are a number of suggestions in the implementation of inclusive education in SDN Depok Baru 8, among others, holding consultations for parents of school teachers, as well as seeking other funding to improve facilities and infrastructure in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipa Sandi Dewanty
"Kurangnya sosialisasi di media mengenai sekolah inklusi menyebabkan satu-satunya sekolah inklusi negeri di Depok ini memiliki jumlah murid yang melampaui batas tanpa diimbangi dengan kompetensi tenaga pendidik yang menunjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana performative competence guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus siswa penyandang autisme di sekolah inklusi SDN Depok Baru 8. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, strategi etnografi, sifat penelitian deskriptif dan wawancara mendalam. Dalam mengolah dan memperkaya data, peneliti menggunakan model performative competence. Dari hasil penelitian terungkap bahwa guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan luar biasa kurang dapat memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam performative competence. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk dapat memenuhi semua unsur performative competence dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus, guru setidaknya perlu memiliki latar belakang pendidikan luar biasa dan didukung dengan pelatihan nonformal lainnya.

The lacking of socialization in the media about inclusive school has made the one and only inclusive school in Depok exceeded its student's amount, and also without the support of proper teacher's capabilities. The aim of this research is to review teacher's performative competence in dealing children with special need, such as autism, in an inclusive school, SDN Depok Baru 8. This research uses constructivist paradigm, qualitative approach, ethnographies strategies, descriptive disposition, and deep interview. To cultivate and enrich data, researcher uses performative competence. The research reveals that teachers without proper educational background are less capable to fits within the elements of performative competence. Thus indicates that to fulfill all the elements within performative competence in handling children with special needs, at least the teachers need to have proper educational background or supported by an informal training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ramadhani
"Dalam sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus ditempatkan dalam satu lingkungan pendidikan yang sama dengan anak reguler. Anak Berkebutuhan Khusus mengalami berbagai permasalahan dalam sekolah inklusi, seperti keterbatasan interaksi, penolakan teman sebaya, kesulitan dalam bidang akademis dan non-akademis. Penelitian ini menggunakan teknik pengamatan serta wawancara untuk menghasilkan hasil yang deskriptif untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus dalam sekolah inklusi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru Pendamping Khusus (GPK) merupakan pihak yang paling banyak memberikan dukungan sosial kepada anak-anak berkebutuhan khusus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru Pendamping Khusus memberikan dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus saat menghadapi permasalahan di Sekolah Inklusi. 

In inclusive schools, children with special needs are placed in the same educational environment as regular children. Children with Special Needs experience various problems in inclusive schools, such as limited interaction, peer rejection, difficulties in the academic and non-academic fields. This study uses observation and interview techniques to produce descriptive results to describe the form of social support for Children with Special Needs in inclusive schools, as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. The results of the study show that the Shadow Teachers is the party that provides the most social support to children with special needs both in the classroom and outside the classroom. Shadow Teachers provide social support in the form of emotional support, award support, instrumental support, and informative support to help Children with Special Needs when facing problems in the Inclusion School."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library