Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1993
S27945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Imron Irpani 0302020461 Pemetaan Lapisan Akuifer Permukaan Kampung Cihideung Serang Dengan Metoda Seismik Refraksi (xii+89) hlm. : tabel, gambar, lampiran ABSTRAK Telah dilakukan survey geofisika untuk memetakan lapisan akuifer permukaan Kampung Cihideung dengan menggunakan metoda seismik refraksi. Metoda ini mampu mendeteksi perlapisan batuan berdasarkan waktu tiba gelombang pertama yang diterima oleh geophone baik yang berasal dari gelombang langsung mapun yang berasal dari gelombang refraksi. Survey ini telah menghasilkan model perlapisan batuan pada enam lintasan dan kemudian model ini dikorelasikan dengan data-data penunjang seperti data geologi, litologi sumur bor, dan sounding DC resistivity Schlumberger. Berdasarkan model tersebut, lapisan batuan bawah permukaan berturut-turut dari atas ke bawah yakni lapisan tanah penutup, lapisan tufa pasiran, lapisan pasir tersaturasi, dan lapisan breksi. Water table dari lapisan akuifer permukaan dalam laisan pasir diperkirakan berada pada kedalaman 5 sampai 19 meter di bawah permukaan tanah. Daftar Acuan : 11 (1990-1996)"
Universitas Indonesia, 2006
S29029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Riyanto
"Membangun sebuah model reservoar membutuhkan informasi tentang parameter petrofisika. Parameter ini digunakan sebagai dasar dan masukan untuk analisis karakteristik reservoar yang akan digunakan sebagai penentu arah dan tujuan pengembangan reservoar. Adanya ketidak pastian distribusi spasial sifat petrofisika reservoar menimbulkan beberapa pertanyaan, bagaimana sebaran sifat petrofisika reservoar di setiap tempat dan ke mana arah penyebaran reservoar. Data seismik yang telah termigrasi terkadang masih memperlihatkan karakter refleksi yang kurang jelas sehingga menimbulkan ambiguitas dalam proses interpretasi. Dengan metode inversi seismik, jejak seismik dapat diubah menjadi impedansi akustik yang mewakili sifat fisik lapisan reservoar. Teknik ini mampu mempertajam bidang batas antar lapisan dan memperkirakan ketebalan lapisan.
Telah dilakukan analisis AVO dan inversi seismik simultan untuk mengekstrak sifat petrofisika reservoar gas di lapangan Blackfoot. Dalam inversi simultan, Zp, Zs dan densitas dihitung secara langsung dari data pre-stack gather. Koefisien k, kc, m dan mc dihitung menggunakan data log sumur. ΔLS dan ΔLD merupakan deviasi antara data dengan hasil plot hidrokarbon. Setelah melakukan proses inversi dan mendapakan parameter impedansi P (Zp) dan impedansi S (ZS), proses selanjutnya adalah melakukan ekstrasi konstanta-konstanta elastik (inkompresibititas (λ) & rigiditas (µ)) dan melakukan cross-plot antara λρ vs µρ. Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan memprediksi parameter-parameter petrofisika batuan dan arah penyebarannya. Interpretasi kualitatif untuk mengetahui tipe atau jenis batuan dan sebagai indikator ada tidaknya akumulasi hidrokarbon.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ketebalan zona target chanel Glauconitic yang diperoleh dari data sumur ± 7 m. Analisis AVO mampu mendeteksi keberadaan gas di lapangan Blackfoot tetapi hasilnya masih menimbulkan ambiguitas dalam interpretasi. Keberadaan zona gas terdeteksi di sekitar sumur 01-17 terbukti dengan nilai positif dari secondary attribute product (A*B) dan anomali negatif dari secondary attribute scaled Poisson's ratio. Pemisahan gas jelas terlihat dari hasil inversi simultan parameter petrofisiska Lambda - Rho. Sifat petrofisika ini dikaitkan dengan sifat inkompresibilitas fluida. Nilai Lambda - Rho yang kecil mengindikasikan adanya gas di area ini. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan disimpulkan bahwa lapangan Blackfoot merupakan reservoar sand, di mana pada lokasi sekitar sumur 01-17 berisi gas. Gas tersebar secara terbatas di sekitar sumur 01-17.

Reservoir model building needs petrophysical parameter information. This parameter is used as a base and input to analyze the characteristic of the reservoir which will be used as a guidance for reservoir development. The uncertainty of spatial distribution of the reservoir's petrophysic leads to questions, how is the spreads of the petrophysical parameter and where is the direction of the reservoir extension. Migrated seismic data sometime shows unclear reflection character which causing ambiguity in the interpretation. With seismic inversion method, seismic trace can be changed into acoustic impedance which represent the physical property of the reservoir layer. This technique enhance the layer boundary and give an estimation of layer thickness.
An AVO analysis and simultaneous seismic inversion have been applied to extract the petrophysic property of gas reservoir in Blackfoot field. In simultaneous inversion, Zp, Zs and density calculated directly from pre-stack gather data. k, kc, m and mc calculated using well log data. ΔLS and ΔLD are the deviation between data with hydrocarbon plot result. After the inversion process and generationg Pimpedance parameter (Zp) and S-impedance (Zs), the next process is to extract elastic constants (incompressibility (λ) & rigidity (µ)) and generate a cross-plot between λρ vs µρ. Qualitative interpretation has been done by prediction of rock petrophysic properties and direction of its extends. This interpretation is used to determine the rock type and as an indicator of hydrocarbon existence.
The result shows that the thickness of the target zone Glauconitic channel which is given by the well data is ± 7 m. AVO analysis is able to detect the gas existence in Blackfoot field, but the result is still giving ambiguity in interpretation. The gas zone detected in the surrounding of well 01-17, proved by the positive value of secondary attribute product (A*B) and the negative anomaly of secondary attribute scaled Poisson's ratio. Gas separation is clearly visible as a result of simultaneous inversion from petrophysical parameter Lambda - Rho. This petrophysical properties is then correlated with the fluid incompressibility. Small value of Lambda - Rho indicates the gas existence in the area. From the result of this research it is concluded that in general the Blackfoot field is a sand reservoir, where in the location near well 01-17 is filled with gas. The gas has a limited spreads arround well 01-17.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29122
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haikal
"ABSTRAK
Dalam geofisika dan reservoir engineering, metode neural network lazim digunakan
untuk melakukan prediksi hubungan antara data log dengan data seismik atau data log
lainnya, sehingga dengan data log yang tersedia dapat diperkirakan log lain yang tidak
tersedia datanya, bahkan dipergunakan juga untuk melakukan karakterisasi reservoir.
Namun metode ini juga memiliki sejumlah kekurangan dalam penerapannya guna
memprediksi hubungan antara satu jenis data dengan jenis data yang lain. Masalah umum
yang ditemui adalah metode ini sulit diterapkan pada data yang terbatas.
Para praktisi pasar modal menggunakan metode wavelet transform untuk meningkatkan
kemampuan jaringan pada neural network untuk mengenali deret data yang polanya
belum pernah ditemui dalam dataset pelatihan. Metode ini telah terbukti efektif dalam
prediksi pergerakan harga dan permintaan yang kerap mengalami perubahan trend
maupun pola pergerakannya. Kami menerapkan metode ini untuk meningkatkan nilai
validasi dari log hasil estimasi dengan data yang terbatas.
Studi ini menunjukkan hasil proses wavelet transform pada data log yang diklasifikasikan
dengan jaringan kompetitif akan menjadi bagian yang dapat memberikan arti penting
untuk meningkatkan kemampuan generalisasi jaringan backpropagation.

ABSTRACT
In geophysics and reservoir engineering, the neural network method commonly used to
predict the relationship between log data and seismic data or another log data, thus with
the available log data, we can expect any logs which have no data, even also can be used
to perform reservoir characterization. However this method has some lacks in its
application to predict the relationship between one data with the other data types. The
common problem encountered is the reduction of network ability for data prediction if its
applied on limited input data.
Practitioners of capital market use wavelet transform methods to increases the network
ability in neural network to recognized data series, which never found in training dataset.
This method has been effectively proven to predict price and demand movement, which
usually changes both in trend or movement pattern. We applied this method to increase
the validation value of the estimated log on limited input data.
This study shows that the classified result of wavelet transform using competitive
network will be an important part to enhance generalization of backpropagation network."
2012
T31120
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Alif Manan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charlie Tangoputra
"Dekomposisi spektrum merupakan salah satu attribut seismik yang menggunakan domain frekuensi dalam analisanya. Metode ini sangat berguna untuk mendeteksi lapisan tipis dengan ketebalan sekitar ¼ λ dimana pada ketebalan tersebut terjadi efek tuning. Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi patahan, channel (sungai), dan hidrokarbon. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan data seismik dalam domain waktu yang dengan menggunakan persamaan Short Time Fourier Transform (STFT), akan diubah ke dalam domain frekuensi.
Hasil akhirnya berupa peta struktur dalam domain frekuensi. Metode ini akan diaplikasikan pada data seismik yang telah mengalami tahap processing pada Lapangan X seluas 10 km x 10 km di daerah Cekungan Sunda. Dari data sumur permboran yang berupa data log, diperoleh 5 sand yang memiliki ketebalan yang berbeda-beda dan akan dianalisis penyebarannya dengan menggunakan metode ini. Setelah mengalami tahap interpretasi, data seismik akan diubah ke dalam domain frekuensi dengan Short Time Fourier Transform. Hasil yang diperoleh berupa penampang seismik secara lateral dalam domain frekuensi antara 5-65 Hz yang menunjukkan lapisan sand yang ketebalannya mendekati efek tuning dapat terdeteksi penyebarannya, sedangkan untuk lapisan sand yang ketebalannya di bawah resolusi seismik, pola penyebarannya tidak terlihat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Guntoro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novyanto Kuncoro Trias
"Saat ini kondisi secara makro semakin tingginya konsumsi energi di dunia mendorong naiknya harga minyak bumi, sementara tingkat produksi dan cadangan migas yang ada terus menurun. Indonesia saat ini sudah tergolong net importir sehingga tingginya harga minyak dunia mempengaruhi besarnya subsidi penggunaan migas yang harus diberikan kepada konsumen dan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Hal ini mendorong pemerintah merubah kebijakan mengenai migas dengan mendorong keterlibatan perusahaan migas asing untuk meningkatkan aktivitas produksi pada sumur yang sudah ada serta tetap menggiatkan aktivitas eksplorasi yang mengarah eksplorasi offshore. Kondisi yang serupa juga terjadi di negara-negara lain, industri migas sedang menggeliat dalam mencari cadangan migas baru dalam jumlah yang cukup besar. PT Elnusa Geosains sebagai salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa survei seismik merupakan market leader khususnya untuk survei akuisisi onshore. Saat ini kondisi pasar di dalam negeri menunjukkan trend menurun untuk aktivitas eksplorasi di dalam negeri sehingga untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan usahanya PT Elnusa Geosains mulai merintis peluang ekspansi usaha di luar negeri. Perrnasalahan yang dihadapi oleh PT Elnusa Geosains dalam melakukan ekspansi usaha ke luar negeri adalah dalam hal penentuan negara tujuan ekspansi usaha serta entry strategi ke negara-negara tersebut. Minimnya pengalaman beroperasi di luar negeri dan harus menyesuaikan dengan sumber daya internal perusahaan mengharuskan PT Elnusa Geosains secara selektif memilih negara-negara yang memiliki potensi pasar tinggi dan risiko negara rendah. Selain itu bentuk entry mode strategi yang tepat juga perlu dievaluasi dalam menentukan besarnya skala investasi dan komitmen yang dijalankan.
Negara tujuan ekspansi merupakan negara yang sedang menggiatkan kembali aktivitas seismiknya dengan menggunakan beberapa -Yariabel lain seperti potensi cadangan migas serta banyaknya aktivitas eksplorasi, data fiskal, regulasi pemerintah, tingkat persaingan, social budaya dan risiko negara. Pembahasan dalam tulisan ini dibatasi hanya tiga negara yang sudah dijajaki oleh PT Elnusa Geosains untuk bekerja sama, yaitu Brunei Darussalam, India serta Irak. Lingkungan bisnis yang dimiliki oleh setiap negara memang berbeda, hal ini menentukan entry strategy yang dipakai. Sektor migas inerupakan sektor yang sarat kepentingan sehingga regulasi umum yang berlaku bagi perusahaan asing yang akan beroperasi adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal baik pemerintah maupun swasta. PT Elnusa Geosains memilih stratejik aliansi (kerjasama operasi) dengan
pertimbangan risiko yang lebih kecil, menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku serta memperhatikan kondisi internal perusahaan sebagai strategi entry ke negara-negara yang dituju. Pemilihan mitra lokal yang memiliki kompetensi yang tepat serta pengalaman yang memadai dengan bidang jasa seismik akan sangat membantu dalam aktivitas pendukung seperti pengurusan perijinan maupun hubungan dengan pihak yang berwenang menjadi faktor yang penting untuk kelancaran operasional proyek."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Suherman
"Daerah Penelitian (Struktur "D") terletak Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Reservoir Struktur "D" berupa batuan karbonat dengan facies reef, diendapkan pada Miosen Atas. Reservoir ini dikelompokkan kepada Anggota Mentawa, Formasi Minahaki. Stuktur ini terbentuk oleh sesar mendatar yang berarah NE-SW. Diatas reservoir ini diendapkan shale Formasi Poh yang berfungsi sebagai batuan penutup (seal) yang berumur Piosen. Jebakan pada struktur ini didomisasi oleh jebakan stratigrafi karena sembulan reservoir yang berupa reef ditutupi oleh shale. Porositas reservoir berkisar antara 0.2 ? 0.325, dengan permeabilitas absolut 4 ? 40 md.
Studi Kelayakan dilakukan untuk melihat secara petrofisika seismik apakah ada kolom gas atau tidak. Studi ini meliputi cross-plot P-Impedans vs S-Impedans, Lambda-Rho vs Mu-Rho, Poisson Ratio vs Velocity Ratio, dan Pemodelan AVO sintetik pada tiap sumur. Juga dilakukan studi Elastik Impedans untuk menentukan sudut EI (θ) yang berkorelasi dengan keberadaan gas.
Untuk menentukan sebaran porositas, inversi akustik impedans digunakan sebagai parameter untuk menentukan porositas dan inversi tersebut dilakukan dengan batasan model Top MioCarbonate (-125 ms) ? Top Minahaki (+300 ms). Top Minahaki adalah batas antara karbonat platform di bawah dan reef (Anggota Mentawa). Porositas pada reservoir ini tersebar bagus.
Distribusi penyebaran gas dapat diamati melalui Product (A*B), parameter Scaled Poisson Ratio Change (∆σ), Lambda-Rho, Kombinasi P-Impedans dan SImpedans, Inversi Elastik Impedans, serta Fluid Inversion.
Hasil analisis terhadap sebaran gas pada Formasi Minahaki, dapat diamati kemungkinan sebaran gas di bagian selatan Struktur ?D?, walaupun sebaran tersebut dibawah kontak gas air (-1720 m TVDSS). Sebaran gas ini dianggap sebagai cadangan upside potensial sebesar 120.336 Bscf gas. Untuk membuktikan adanya gas ini, di usulkan pemboran dua sumur delineasi Del-AA dan Del-BB (LAMPIRAN LEPAS).

Study area ("D" Structure) on West Toili Residence, Banggai District, Central Sulawesi Province. The typical ?D? Structure is limestone with reef facies, deposited in Upper Miocene. This reservoir grouped into Mentawa Member, Minahaki Formation. This Structure is formed by wrench fault, which has trend NESW.
Above this reservoir, deposited shale of Poh Formation, which is functioned as of Pliocene. Trap at this structure is dominated by stratigraphic trap because of reservoir reef build-up covered by shale. Reservoir porosity is around 0.2 ? 0.325, and absolute permeability 4 ? 40 md Sensitivity analisis is performed to know seismic petro physics whether there is gas column or not. These analysis include cross-plot P-Impedance vs. SImpedance, Lambda-Rho vs. Mu-Rho, Poisson Ratio vs. Velocity Ratio, and Synthetic AVO modeling on each well. Also performed Elastic Impedance Study to determine EI (θ) angle which correlated with gas content.
To determine porosity distribution, acoustic impedance inversion is used as parameter for determining porosity and it is performed on boundary between Top Miocarboate (-125 ms) to Top Minahaki (+ 300 ms). Top Minahaki is boundary between platform carbonate below and reef (Mentawa Member). The Porosity in this reservoir is well distributed.
The distribution of gas reservoir can be observed by using Product (A*B), Scaled Poisson Ration Change, Lambda-Rho, Combined P-Impedance vs. SImpedance, Elastic Impedans Inversion, and Fluid Inversion.
Our analysis to the gas reservoir distribution can be concluded that there are potential gas distribution at south part of ?D? structure, even though that distribution below gas water contact (-1720 m TVDSS). This gas can be assumed as upside potential whose resources about 120.336 Bscf gas. For proving this gas expected, proposed to drill two wells delineation Del-AA and Del-BB (ENCLOSURE)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29107
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita fitriah
"Data seismik merupakan data yang secara alami tidak stasioner, karena mempunyai berbagai kandungan frekuensi dalam domain waktu. Salah satu atribut seismik yang bertujuan untuk mencirikan tanggap frekuensi yang tergantung waktu dari batuan dan reservoir bawah permukaan adalah dekomposisi waktu-frekuensi atau sering disebut sebagai dekomposisi spektral. Dengan dekomposisi spektral diharapkan lapisan-lapisan sedimen yang tidak tampak terpisah (berada di dalam satu wiggle wavelet) dengan menggunakan data seismik konvensional, akan tampak terpisah jelas. Salah satu metode dari dekomposisi spektral yaitu Continous Wavelet Transform (CWT).
CWT adalah metoda dekomposisi waktu-frekuensi (time-frequency decomposition) yang ditujukan untuk mengkarakterisasi respon seismik pada frekuensi tertentu. Studi ini dilakukan dengan mengaplikasikan CWT pada wavelet dan frekuensi tertentu untuk melihat resolusi dari seismik .Wavelet yang digunakan pada studi ini adalah wavelet morlet, complex Gaussian-4, daubechies-5, coiflet-3 dan symlet-2 pada frekuensi 20 Hz, 40 Hz, 60 Hz dan 80 Hz (pada data sintetik 2D seismik) serta 40 Hz, 60 Hz, 80 Hz (pada data real 2D seismik)
Dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada data seismik sintetik 2D seismik dilakukan aplikasi CWT dengan time sample 3s dan 50 CDP trace menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi maka pemisahan lapisan tipis yang dapat dilakukan semakin baik. Pada data seismik real 2D, pemisahan lapisan tipis pada batubara terjadi pada tuningfrequency 80 Hz dengan menggunakan wavelet symlet-2.

Seismic data is naturally a non-stationary data, because it has many frequencies information in time domain. One of seismic attributes, which is used to characterize the frequency response as function of time and reservoir rock, is time-frequency decomposition or commonly known as spectral decomposition. By using spectral decomposition, it is expected that thin sedimentary layers (in one wiggle wavelet) can be separated rather than using conventionally seismic data.
CWT is one of time-frequency decomposition method to decompose the seismic signal into single frequency. This study had been carried out by implementing CWT in certain wavelet and frequency to analyze the seismic resolution. The various wavelets had been used this study, they are morlet, complex Gaussian-4, daubechies- 5, coiflet-3 and symlet-2. The various frequencies of 20 hz, 40 Hz, 60 Hz dan 80 Hz frequency (for 2D synthetic seismic data) and 40 Hz, 60 Hz, 80 Hz frequency (for 2D real seismic data) are applied.
The application of 2D synthetic seismic data that is implemented with CWT, 0.3 s time sample and 50 trace, shows that the use of higher frequency shows better separation. In addition, the application of 2D real seismic data shows that the best separation is in the frequency of 80 Hz with wavelet symlet-2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T26121
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>