Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Riskesdas 2007 covered behavior data on household medication by outpatient during a year ago. The objectives of the data analysis of riskesdas 2007 are to obtain the percentage of Indonesian outpatient, and to describe the characteristics of household medication as well as to determine the related factors."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Widayati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan persepsi ibu balita terhadap pneumonia dengan perilaku pencarian pengobatan pertama di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Tahun 2015. Desain penelitian cross sectional dan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicoba, digunakan pada 100 ibu balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 60.0% ibu balita melakukan pencarian pengobatan pertama ke bukan fasilitas pelayanan kesehatan, dimana 54% ibu balita memilih mengobati sendiri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0.040), persepsi manfaat (p=0.000), persepsi hambatan (p=0.003), dan pendorong untuk bertindak (p=0,002) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan.

ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between characteristics, knowledge and perceptions of under-five mothers? about pneumonia with first care-seeking behavior in Jagakarsa Community Health Center Working Area in the Year 2015. This research is a descriptive study with cross sectional design and method of collecting data through interviews using a questionnaire that had been tested, used in 100 mothers (0-59 months) were selected by simple random sampling technique. The study result showed 60.0% mothers did not search first treatment to health care facilities, where 54% of mothers choose to self-medication. The results of bivariat analysis showed that knowledge (p = 0.040), perceived benefits (p = 0.000), perceived barriers (p = 0.003), and the cues to action (p =0,002) has a significant relationship with first care-seeking behavior.
"
2015
S60752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Agni Ayu Apsari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perilaku pencarian informasi anak di Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta ketika mereka berada diperpustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perilaku pencarian informasi anak kaitannya dalam pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang berkunjung ke Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan perpustakaan sebagai fungsi rekreasi.

ABSTRACT
The focus of this study is information seeking behavior of children in the Public Library of Jakarta Unicivility when they are in the library. The purpose of this study is to provide an overview of the information seeking behavior of children in relation to the use of libraries Public Library of Jakarta Unicivility. This research is descripstive quantitative research. The data was collected by distributing questionnaires. The finding of this study indicate that children who visit the Public Library of Jakarta Unicivility using the library as a recreational function."
2015
S61444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasita Ayu Widyaningtyas
"Perempuan disabilitas menjadi kelompok rentan yang dapat mengalami kekerasan seksual akibat kondisi disabilitas dan ketidaksetaraan gender yang saling beririsan. Pada tahun 2020, kekerasan pada perempuan disabilitas di Indonesia sebesar 77 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui help seeking behavior oleh perempuan disabilitas penyintas kekerasan seksual dengan menggunakan model perilaku pencarian bantuan dari Liang (2005) yang meliputi faktor individu, faktor interpersonal, faktor sosial budaya. Dimana faktor tersebut akan memengaruhi pengenalan masalah, pengambilan keputusan untuk mencari bantuan, dan pemilihan sumber dukungan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus di lembaga X Yogyakarta dengan 4 perempuan disabilitas penyintas kekerasan seksual dan 7 informan kunci. Hasil wawancara mendalam pada mayoritas penyintas menggambarkan persepsi keliru mengenai pemahaman kekerasan seksual dimana kekerasan diartikan sebagai tindakan disertai pemukulan dan bukan pemaksaan. Penyintas memahami kekerasan seksual setelah bergabung ke komunitas disabilitas dan mengikuti pelatihan kekerasan. Semua penyintas awalnya diam dan tidak langsung memutuskan untuk mencari bantuan karena adanya budaya yang menyebutkan bahwa disabilitas adalah orang yang terpinggirkan, kekerasan dalam rumah tangga wajar, dan istri harus patuh pada suami. Sumber bantuan informal dipilih sebagai problem focused coping pada penyintas dibandingkan dengan sumber bantuan formal. Hanya sebagian penyintas yang lanjut mencari bantuan hingga ke sumber formal akibat keluarga yang mendukung atau karena dilakukan pasangan hidupnya. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pemerintah melakukan sosialisasi kepada lembaga yang menangani kasus kekerasan terkait kebijakan tentang penyandang disabilitas serta penyebaran informasi mengenai hak disabilitas, cara pelaporan, dan penanganan kasus. Bagi masyarakat, maka diperlukan sosialisasi terkait kekerasan seksual agar dapat melindungi perempuan disabilitas.

Women with disabilities are a vulnerable group who can experience sexual violence due to disability conditions and intersecting gender inequality. In 2020, violence against women with disabilities in Indonesia was 77 cases. The purpose of this study was to determine the help seeking behavior of women with disabilities who survived sexual violence by using the help seeking behavior model from Liang (2005) which includes individual factors, interpersonal factors, and socio-cultural factors. Where these factors will affect problem recognition, decision making to seek help, and selection of support sources. This qualitative research uses a case study approach at Institution X Yogyakarta with 4 women with disabilities survivors of sexual violence and 7 key informants. The results of in-depth interviews with the majority of survivors illustrate the wrong perception of understanding sexual violence where violence is defined as an act accompanied by beatings and not coercion. Survivors understand sexual violence after joining the disability community and attending violence training. All of the survivors were initially silent and did not immediately decide to seek help because of the culture which states that people with disabilities are marginalized, domestic violence is normal, and wives must obey their husbands. Informal sources of assistance were chosen as problem focused coping for survivors compared to formal sources of assistance. Only some survivors continue to seek help to formal sources due to supportive families or because of their spouse. This study recommends the importance of the government conducting socialization to institutions that handle cases of violence related to policies on persons with disabilities and disseminating information on disability rights, reporting methods, and handling cases. For the community, socialization related to sexual violence is needed in order to protect women with disabilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandipinta
"Keberhasilan penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) tidak hanya tergantung pada mutu pelayanan, tetapi juga tergantung pada faktor manusianya terutama perilaku pencegahan dan perilaku pencarian pengobatan. Salah satu faktor yang panting diperhatikan adalah perilaku pencarian pengobatan, karena kegiatan penanggulangan PMS terutama adalah penemuan penderita secara dini dan segera diobati. Hal ini disebabkan karena PMS dapat bersifat merusak kesehatan dan dapat berakibat fatal serta komplikasi. Selain itu PMS mempermudah penularan virus HIV dari seorang ke orang lain. Sebaliknya infeksi HIV menyebabkan seseorang lebih mudah` terserang PMS dan lebih sukar diobati.
Dari beberapa hasil survei menunjukkan bahwa banyak penderita PMS yang tidak mencari pengobatan sehingga meinungkinkan terjadinya penularan kepada orang lain atau kepada pasangan mereka. Selain itu penderita yang tidak berobat memungkinkan terjadinya peningkatan kasus HIV. Penderita PMS yang mencari pengobatan sendiri memungkinkan terjadinya resistensi penyakit tersebut terhadap obat antibiotik yang digunakan secara tidak teratur, atau obat yang digunakan hanya antiseptik dan jamu diragukan kesembuhannya.
Tujuan penelitian untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan pada penderita PMS di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan jenis desain potong lintang (cross sectional), dengan sampel adalah sebagian dari pria/klien yang menderita penyakit menular seksual dalam 1 (sate) tahun. terakhir yang berkunjung ke lokalisasi/tempat prostitusi yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu.
Dari basil penelitian diperoleh bahwa dari 384 responden yang pernah mengalami PMS dalam 1 (satu) tabu' terakhir sewaktu dilaksanakan penelitian, sebanyak 22 responden (5,7%) tidak mencari pengobatan dan 362 responden (94,3%) mencari pengobatan. Dari 362 responden tersebut pengobatan pertama yang dilakukannya adalah dengan melakukan pengobatan sendiri 121 responden (33,4%) dan yang ke pelayanan kesehatan 241 responden (66,6%).
Faktor-faktor yang berhubungan bermakna antara yang tidak mencari pengobatan dan yang mencari pengobatan adalah variabel persepsi sakit (OR 14,40; 95%CI 3,77-55,01) dan biaya pengobatan (OR 19,71; 95% CI 6,17-62,95). Faktor-faktor yang berhubungan bermakna antara yang mengobati sendiri dan yang ke pelayananan kesehatan adalah variabel-variabel status perkawinan (OR 2,27; 95 CI 1,11-4,64), persepsi sakit (OR 6,24; 95% CI 3,30 - 11,79), dan anjuran berobat (OR 2,11 ; 95% CI 1,30 -3,41).
Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan penderita PMS dengan memberikan penyuluhan, terutama dalam meningkatkan pemahaman bahwa pengobatan dengan antiseptik dan jamu bukanlah obat yang tepat untuk pengobatan PMS. Selain itu perlu ditingkatkan penyuluhan tentang bahaya PMS dan upaya-upaya pencegahan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi risiko penularan PMS. Melalui upaya pencegahan seperti menggunakan kondom, diharapkan dapat mengurangi biaya pengobatan.

Related Factors to Health Seeking Behavior on Sexual Transmitted Disease Clients That Visited to Prostitution Area in Indramayu District in Year 2000The successful prevention of sexual transmitted disease (STD) does not only depend on quality of services but also depends an human factors in particular health seeking behavior and prevention. One of the most important factors is health seeking behavior, because the most important STD prevention activity is to find patients and to cure them immediately. This is because STD could damage person health and could be fatal and complicated. Beside that, STD facilitate HIV including complication and fatal outcome. In contrary, HIV infection easily contracted to infected STD but difficult to cure.
Several surveys, show that many STD patients do not seek for treatment, and will infect to other person including their spouses. Beside that, untreated STD patients will increase the number of HIV cases. Patients who is seek self treatment will cause resistance STD drugs due to irregular intake. The patients only use antiseptic drugs and traditional medicine of which the efficacy is questionable.
The objective of this research is to analysis related factors to health seeking behavior in STD patients in Indramayu District. This research is based on cross sectional design method of patients with sexual transmitted disease that visited existing prostitution area in Indramayu District during one year.
In the study was found that 384 respondents has suffered from STD during the year 362 respondents (94.3%) did seek treatment and 22 did not (5.7%). 121 respondents (33.4%) preferred self-treatment initially and, 241 respondents (66.6%) went to health facilities.
Factors that significantly influence health seeking behavior (treatment or non treatment) are disease perception variable (OR 14.40; 95%CI 3.77-55.01) and treatment cost (OR 19.81; 95%CI 6.17-62.95). Related factors influencing the choice between and seeking treatment at health facilities are marital status variables (OR 2.27; 95%CI 1.11-4.64), disease perception (OR 6.24; 95%CI 3.30-11.79), and advice by others to take treatment (OR 2.11; 95%CI 1.30-3.41).
In conclusion, it is recommended to increase knowledge to STD patients by giving health education in particular to increase their understanding that antiseptic treatment and traditional medicine is not an appropriate method for STD treatment. Beside that it is necessary to increase knowledge on dangers of STD and intensify efforts to decrease the risk of STD infection (by condom use). These efforts will lower treatment costs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T5170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handajani
"Jabatan fungsional di Puslitbang tekMIRA (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara) dibentuk untuk mencapai tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan batubara. Jenis jabatan fungsional terdiri dari 9 jenis, yaitu Pranata Komputer, Peneliti, Perekayasa, Pustakawan, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Analis Kepegawaian, Perencana, dan Penyelidik Bumi. Jumlah pejabat fungsional adalah 282 orang. Dalam rangka memenuhi tugas dan fungsinya, pejabat fungsional memerlukan informasi yang terdapat di Perpustakaan Puslitbang tekMIRA. Namun data pengunjung selama tahun 2001 sampai dengan 2003 rata-rata kunjungan pegawai intern sejumlah 120 orang atau 6,7 %. Maka dari itu penelitian ini diselenggarakan untuk memahami sejauhmana kebutuhan dan pola perilaku pencarian informasi para pejabat fungsional, serta memahami sejauhmana peranan perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi para pejabat fungsional.
Metode penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan pendekatan Sense-Making. Subjek penelitian ini adalah 23 orang pejabat fungsional dari 9 jabatan fungsional, dengan latar belakang pendidikan SMU, Diploma III, Sarjana, dan Pasca Sarjana. Teknik sampling yang dilakukan adalah secara `bola salju'. Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah pengamatan terhadap pengunjung intern perpustakaan.
Hasil wawancara memperlihatkan bahwa dari 23 orang responden, semua membutuhkan informasi formal, yaitu dengan jenis informasi: jurnal elektronik, jurnal tercetak, buku teks, laporan penelitian, perangkat lunak, katalog perusahaan, leaflet perusahaan, makalah seminar, booklet perusahaan, dan standard. Sumber informasi formal lainnya adalah informasi mengenai seminar yang diadakan di luar dan dalam negeri, kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kenaikan jenjang jabatan fungsional. Sumber informasi non-formal yang dibutuhkan adalah dari teman-teman sejawat serta asosiasi yang berkaitan dengan bidang yang dikerjakannya, baik yang berada di dalam dan luar Puslitbang tekMIRA. Sumber informasi formal yang dibutuhkan selain dari dalam perpustakaan adalah dari instansi dan perpustakaan lain. Perilaku pencarian informasi yang digunakan oleh seluruh responden merupakan rancangan pola perilaku pencarian informasi dari untuk penelitian ini dan gabungan dari perilaku yang dirancang oleh George Olsen, Yang, Kuhlthau, Ellis, dan Wilson. Tahap pencarian informasi yang digunakan seluruh responden terdiri dari: (1) menemukan gagasan; (2) menyeleksi; (3) menelusur; (4) mencocokkan gagasan; (5) memverifikasi; (6) mengumpulkan dan merangkaikan hasil penelusuran yang relevan dengan penelusurannya; (7) menyelesaikan.
Dari hasil wawancara ditemukan bahwa kebutuhan informasi para pejabat fungsional berbeda-beda, sehingga berbeda pula perilaku pencarian informasi mereka satu sama lain.

Information Needs and Seeking Behavior of The Functional Official Post in The Center of Research and Development for Mineral and Coal Technology"Functional official posts in the Puslitbang tekMIRA (the Center of Research and Development for Mineral and Coal Technology) are established to achieve the task and the function of research and development for mineral and coal technology. The functional official posts consist of 9 (nine) classifications, namely, Computer Official, Researcher, Engineer, Librarian, Technician, Archivist, Human Resources Development Analyst, Planner, and Earth Investigator. The numbers of functional official posts are 282 people. In order to carry out its task and function, the functional official posts need information available in the Puslitbang tekMIRA library. The data of visitors, however, shows that only 120 people or 6,7 % in average of the intern personnel visit the library from 2001 to 2003. Therefore, this research is conducted to examine to what extent the role of the library in fulfilling the need of the functional official posts for information.
Methodology used in this research is qualitative. The data collection method for interview is conducted with Sense-Making Approach The subjects of this research are 23 functional officials from 9 classifications of functional official posts with the various educational backgrounds of high schools, diplomas III, under graduates, and post graduates. Sampling techniques used in this research is snowball approach. The verification technique of the data validity applied here is the observation to the library internal visitors.
The result of the interview shows that all of the 23 respondents need formal information, that is, electronic journals, printed journals, textbooks, research reports, software, company's catalogues, company leaflets, seminar papers, company booklets, and standard. The other formal information sources are that concerning seminars held either in the country or overseas, education activities and trainings that are related to the promotion of functional official posts. The informal information sources needed are from colleagues as well as from associations who relate to their fields, both inside and outside of the Puslitbang tekMlRA. The formal information sources required, besides inside of the library, are from other institutions and libraries. The patterns of information seeking behavior applied by all respondents are from this research design. The phase of information seeking used is the entire respondents from 7 phases, are: finding, selecting, browsing, confirming, verifying, collecting, and finalizing.
The result of the interview shows that the functional officials post are different from one to others so that they have different information seeking behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Wijayanti
"Yang melatarbelakangi dilakukan penelitian tentang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini adalah bahwa pemanfaatan Perpustakaan FSUI oleh staf pengajar sangat rendah. Padahal sebagai anggota civitas academica, mereka pasti melakukan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang pasti memerlukan informasi. Pertanyaan penelitian ini adalah motivasi apa yang mendorong staf pengajar FSUI untuk melakukan penelitian, apa kebutuhan informasi mereka, bagaimana perilaku pencarian informasi mereka dan hambatan apa yang dihadapi oleh staf pengajar dalam melakukan pencarian informasi Model operasional penelitian ini adalah gabungan A Model of the Gross-Information Seeking Strategis yang diperkenalkan oleh Wilson dan Behavioral Model of Information Seeking Strategies yang diperkenalkan ole David Ellis. Gabungan kedua model ini mengamati seorang pencari informasi sejak sebelum munculnya kebutuhan informasi, di samping mengamati konteks kebutuhan informasi dan hal-hal yang menjadi pengbambatnya serta tahap-tahap yang mereka lalui ketika mereka melakukan pencarian informasi, yakni starling, chaining, extracting, verifying dan ending. Peneltian ini merupakan penelitian deskriptif interpretif yang menggunakan metode kualitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 16 orang staf pengajar biasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Pemilihan sampel pertama pads penelitian ini menggunakan teknik maximum variety sampling.dari 28 orang staf pengajar yang melakuikan penelitian pada tahun 2000 yang dibiayai oleh Lembaga Penelitian UI. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Analisis dilakukan dengan tiga alur kegiatan yatu: reduksi data, analisis dan interpretasi, clan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah 1) motivasi staf pengajar melakukan penelitian adalah untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yakni memahami suatu masalah yang pada gilirannya bermanfaat untuk bahan pengajarannya, 2) subjek kajian wanita merupakan subjek yang banyak diperlukan, dan topik topik yang dipilih adalah topik yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat, 3) buku merupakan bahan yang paling banyak dibutuhkan yang kemudian diikuti oleh artikel jurnal, 4) tidak hanya terbitan terbaru saja yang diperlukan, tetapi terbitan lama diperlukan oleh staf pengajar FSUI, 5) Perpustakaan Fakultas Sastra UI masih merupakan lokasi perolehan informasi, meskipun perolehannya tersebut diperoleh melalui perantara (pustakawan), 6) tahap yang diperkenalkan oleh Ellis merupakan tahapan yang dilalui oleh staf pengajar, meskipun pengajar yang meneliti tentang kesusastraan biasanya tidak melalui tahap verifying, 7) hambatan yang dihadapai adalah hambatan yang berasal dari lingkungan. Agar dapat memenuhi kebutuhan informasi staf pengajar FSUI, Perpustakaan FSUI perlu 1) memulai upaya menyediakan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perilaku pencarian informasi staf pengajar, seperti misalnya menyediakan gate-keeper dan intermediaries profesional, 2) merevisi kebijakan pengembangan koleksi dengan mempertimbangkan keberadaan Internet sebagai sarana perolehan informasi, 3) membina hubungan baik dengan pihak-pihak atau lembaga yang disebut-sebut sebagai tempat perolehan informasi staf pengajar.

The library of Faculty of Letters is set up to provide information for their users, the students and the teaching staff who have to carry out Tridharma Perguruan Tinggi, namely teaching, research and providing services for public. In carrying out these three activities, it is assumed that they would make use of the library. But the usage of the Library of Faculty of Letters by the teaching staff is very low. For this reason this study is carried out. Research question of this thesis are 1) what motivates their research activity, what kinds of information they need for their research, 3) how are their seeking behaviors, and 4) what variables interfere their information seeking activities. Operational model of this research is the combination of Wilson's model called A Model of The Gross Information Seeking Behavior and Ellis' Behavioral Model of Information Seeking Strategies, which is revised by Wilson. Wilson `s model suggests how information needs arise and what may prevent the actual search of information, while Ellis' model elaborates the different behaviors in information seeking, i.e. starting, chaining, extracting, verifying and ending. This research is qualitative descriptive interpretive. The data was collected by means of deep interview. The respondents consist of 16 teaching staff, the first sample of which is selected by using maximum variety sampling technique. The following are the research results: 1) the motivation of the teaching staff in doing the research is to fulfill their basic needs especially the need to understand actual problems they faced in the society which will be useful for their teaching activity, 2) one of the most interesting topic for the 2000 research is women studies, the teaching staff use books more compared to journals, 4) recently published books as well as the old ones are needed by the teaching staff, 5) teaching staff make use of intermediaries to find information they need, 6) the teaching staff pass the stages introduced by Ellis, except the ones who study literatures do not pass verifying stage, 7) environmental barriers are the intervening variables of the information seeking. In order to satisfy their users, especially the teaching staff, the Library of Faculty of Letters should: I) provide services which are really in need by the teaching staff, 2) revise collection development policy and considering Internet as the tools of information provision by its users, 4) build network with the libraries mentioned by the teaching staff as the locations of information provision."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T12477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Isti Purwanti
"Angka kesakitan dan kematian karena ISPA pada kelompok umur balita di Indonesia masih tinggi, maka penatalaksanaan program dititik beratkan kepada penanggulangan pneumonia pada balita. Pada akhir-akhir ini salah satu upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian tersebut adalah dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang ISPA , sikap dan perilaku pencarian pengobatan, serta praktek pengobatan oleh para petugas kesehatan setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pencarian pengobatan pertama penderita pneumonia pada balita di Kabupaten Majalengka tahun 2003.
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol, dengan menggunakan data penderita pneumonia pada balita yang pencarian pengobatan pertama tidak ke fasilitas kesehatan ( kasus ), dan penderita pneumonia pada balita yang pencarian pengobatan pertama ke fasilitas kesehatan ( kontrol ). Adapun untuk pemilihan kasus dan kontrol adalah seluruh balita penderita pneumonia yang berobat ke puskesmas (16 puskesmas ) pada bulan Juni 2003.
Dari basil penelitian ini menunjukkan pengetahuan kurang baik (OR = 3,592 ; dan 95 % CI 2,054 ; 6.282 ), sedangkan sikap yang negatif ( OR = 2,166 ; dan 95 % CI 1,230 ; 3,815 ) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan pencarian pengobatan pertama penderita pneumonia pada balita.
Dari hasil penelitian ini terlihat masih sangat diperlukannya kegiatan-kegiatan dari petugas kesehatan, terutama kegiatan penyuluhan mengenai penyakit pneumonia pada ibu-ibu yang memiliki balita terutama pada tanda bahaya penyakit pneumonia, sehingga apabila balitanya menderita pneumonia langsung dibawa berobat ke fasilitas kesehatan.
Daftar Pustaka : 35 ( 1975 - 2002 )

Morbidity and mortality rates of ARI among under fives in Indonesia is still very high, thus program management is emphasized on efforts to overcome pneumonia among under fives. At the present time, one effort to reduce morbidity and mortality rates of pneumonia among under fives is by improving mother's knowledge about ARI, improving mother's attitude and health seeking behavior, and improving medication practices provided by local health personnel.
This study aimed to investigate the relationship between knowledge and attitude with health seeking behavior among under fives with pneumonia in Majalengka District in 2003.
This study employed case-control study design with under fives with pneumonia whose first health seeking behavior was not directed to health facility as cases and under fives with pneumonia whose first health seeking behavior was directed to health facility as controls. Those cases and controls were all under fives with pneumonia who went to community health center for medication (16 CHCs) during June 2003.
The study showed that poor knowledge (OR=3.592; 95% CI 2:054:6.282) and negative attitude (OR=2.166; 95% CI 1.230:3.815) were risk factors related to first health seeking behavior among under fives with pneumonia.
The study showed the importance and the necessity of improving health personnel activities, mainly those related to extension and community education about pneumonia targeted to mothers with under fives, particularly those with pneumonia danger signs. Therefore, whenever the child is getting sick, the mother would seek for health care to health facility at the first time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmono
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan kebutuhan dan perilaku pencarian informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi, berdasarkan latar belakang keilmuan mahasiswa yaitu rumpun eksakta dan noneksakta, serta tahap-tahap dalam penulisan skripsi. Tahap-tahap penulisan skripsi yang diselidiki adalah: tahap merumuskan topik, menulis BAB I--BAB II--BAB III, mengambil data, serta tahap analisis data. Penelitian ini mengajukan 4 masalah; 3 masalah dihipotesiskan dan / masalah tidak dihipotesiskan tetapi dibahas secara deskriptif. Masalah yang tidak dihipotesiskan adalah pola perilaku pencarian informasi responden.
Hipotesis penelitian adalah: (1) tidak ada perbedaan kebutuhan informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi rumpun eksakta dan noneksakta ketika sedang berada pada tahap merumuskan topik, menulis BAB I--BAB II--BAB III, ketika mengambil data, ketika melakukan analisis data; (2) tidak ada perbedaan perilaku pencarian informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi rumpun eksakta dan noneksakta ketika ia sedang berada pada tahap merumuskan topik, menulis BAB I--BAB II--BAB III, ketika mengambil data, ketika melakukan analisis data; (3) Ada hubungan antara kebutuhan informasi dengan perilaku pencarian informasi.
Sampel penelitian sebanyak 104 diambil secara acak sederhana. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama, dan wawancara dengan 8 responden sebagai data tambahan. Kuesioner yang kembali sebanyak 92. Perangkat lunak statistik PH-STAT versi 1.0 digunakan untuk menghitung perbedaan kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dan diolah dengan rumus ANOVA dengan c = 0,05. Sedangkan untuk uji lanjutan antar sel variabel dan interaksi digunakan uji Joli. Koefisien Korelasi Rank Kendall z, digunakan untuk menguji hubungan antara kebutuhan informasi dengan perilaku pencarian informasi.
Kesimpulan penelitian adalah: (1) ada perbedaan pola perilaku pencarian informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi rumpun eksakta dan noneksakta, pola perilaku pencarian informasi dari mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi dapat dibuatkan suatu diagram alur pencarian; (2) ada perbedaan kebutuhan informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi bila dilihat dari tahap-tahap dalam penulisan skripsi; tidak ada perbedaan kebutuhan informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi bila dilihat dari perbedaan latar belakang keilmuan. (3) tidak ada perbedaan perilaku pencarian informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi bila dilihat dari tahap-tahap dalam penulisan skripsi; ada perbedaan perilaku pencarian informasi mahasiswa IKIP MALANG penulis skripsi bila dilihat dari perbedaan latar belakang keilmuan (4) tidak ada hubungan antara kebutuhan dengan perilaku pencarian informasi untuk mahasiswa rumpun eksakta; ada hubungan antara kebutuhan dengan perilaku pencarian informasi untuk mahasiswa rumpun noneksakta.

ABSTRACT
This study describes information needs and seeking behavior of IKIP MALANG students' during the writing of their theses. The description takes into considerations their academic background, (i.e. exact and nonexact) and their steps in the process of theses writing. The steps are: deciding the topic, writing chapters I-- 11-- Ill, gathering data, and analyzing the data.
Three hypothesis are examined in this study, namely: (1) no significant differences in information needs between students of exact academic background and nonexact during each steps in the process of writing theses; (2) no significant differences in information seeking behavior between students of exact academic background and nonexact during each steps in the process of writing thesis; (3) no significant relationships between information needs and information seeking behavior.
The number of respondent is 104 students who were taken from 169 IKIP MALANG students' as the theses writers, using simple random sampling technique. Questionnaire are used to gather data, and 8 respondents are interviewed to obtained main data complement. Only 92 questionnaires are analyzed using PH STAT Version 1.0 to measure differences of information needs and information seeking behavior Analysis Variants (ANAVA) of Two-Way Classification is used with a = 0;05 Moreover measurement of relationships among variables is conducted using Joli Test. Kendall z Rank Order Correlation is used to examine the relationship between the information needs and information seeking behavior.
The study concludes: (1) There are differences in pattern of information seeking behavior between students from different academic background. The pattern of information seeking behavior can be figured in an existence furrow diagram; (2) There are significant differences in information needs according to each steps of theses writing, there are no significant differences between students from different academic background; (3) There are no significant differences in information seeking behavior according to each steps of theses writing, but there are significant differences in information seeking behavior between students with different academic background; (4) No significant relationships between information needs and information seeking behaviors among students with exact academic background, but there are significant relationships between information needs and information seeking behavior among students with nonexact academic background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to End factors that influence
utilization of maternal health care by pregnant women with
complication using the results of the 2002-2003 indonesia
Demographic and Health Survey. Factor analyzed are women ?s
empowerment, husband 's involvement, women's knowledge on
health care and socioeconomic conditions. By applying logistic
regression and using I0 independent variables to represent
those factors, this study reveals that husbands education,
husband's companionship for antenatal care (ANC) visits,
women 's knowledge about danger signs of pregnancy
complications, and 14/0men's involvement in decision making
significantly influence the utilization of maternal health care.
Husband 's support in ANC was found as the strongest factor of
women?s health seeking behavior during pregnancy followed by
husband 's education, women 's involvement in decision making,
and women 's knowledge about danger signs of pregnancy
complications. Therefore, any intervention program aimed at
improving maternal health in indonesia should address the
issues related to the four aspects mentioned above.
"
Journal of Population, 12 (2) 2006 : 139-172, 2006
JOPO-12-2-2006-139
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>