Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini melibatkan hubungan antara school well-being dan keterlibatan dalam kegiatan belajar pada siswa SMA. Partisipan penelitian ini adalah 579 siswa SMA kelas 11 yang berda di 5 wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini diukur dengan menggunakan alat ukur modifikasi yang telh dibuat oleh Konu (2002) dan Simatupang (2008). Keterlibatan dalam kegiatan belajar diukur berdasarkan instrumen RAPS-S (Research Assessment Package for Schools-Student Report) yang dikembangkan oleh institut for Research and Reform in Education (1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara school well-being dengan keterlibatan dalam kegiatan belajar. Selain itu, ditemukan pula bahwa seluruh aspek dalam school wee-being yang meliputi having, loving, dan well being juga berhubungan dengan keterlibatan dalam kegiatan belajar."
JIPM 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Sara Fatimah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Pratiningtyas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara bullying dan school well-being pada siswa SMA di Jakarta. Bullying adalah perbuatan yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih secara sistematis dan terencana terhadap satu orang atau lebih dengan tujuan untuk menyakiti, dan menimbulkan dampak fisik dan atau psikologis serta dipersepsikan akan berulang dan dirasakan mengancam oleh korban. Sementara school well-being didefinisikan sebagai penilaian seseorang terhadap diri mereka sendiri dan hubungannya dengan lingkungan sekolah, di mana individu tersebut dapat memuaskan aspek having, loving, dan being. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 579 siswa dari kelas XI yang berada pada rentang usia 14 tahun hingga 19 tahun. Kedua alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari alat ukur yang telah digunakan sebelumnya oleh peneliti lain. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi pearson didapatkan koefisien korelasi sebesar -0,167 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,01). Ini berarti terdapat hubungan negatif yang signifikan antara bullying dan school well-being pada siswa SMA di Jakarta. Dengan kata lain, semakin sering siswa mengalami bullying, baik dalam bentuk verbal, relasional, dan fisik , maka akan semakin negatif penilaian siswa terhadap sekolahnya dalam memenuhi aspek having. loving, dan being. Mayoritas partisipan ini mengalami perilaku bullying dalam bentuk verbal dan memiliki penilaian school well-being yang tinggi pada aspek being.

ABSTRACT
This study aims to find out correlation between bullying and school wellbeing at the high school students in Jakarta. Bullying is an act which is an imbalance of power, committed by one person or more in a systematic, planned for one person or more in order to hurt. The physical and or psychological impact of this action will be repeated all over again and the perceived threat felt by the victims. The school well-being defined as one's assessment of their own self and its relationship with the school environment, where individuals are able to satisfy aspects of having, loving, and being. Participants in this study are 579 students of class XI, who are in the age range 14 years to 19 years. The measurement used in this study is the adapted from previously used measuring instrument. Result from Pearson correlation coefficient is -0,167 with 0,000 (p < 0,01). This means that there is a significantly negative relationship between bullying and school well-being at the high school students in Jakarta. The majority of these participants experienced verbal bullying behavior and have higher school assessment of well-being on the aspect of being."
2010
S3613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Fauzia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3551
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Dwi Agustin
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3575
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prabu Mahaputra Adhipradana Sartono
"ABSTRAK
School Well-being adalah keadaan yang memungkinkan individu memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasarnya dalam suatu lingkungan akademik, dan oleh Konu dan Rimpela (2002), School Well-being dibagi menjadi dimensi Having, Loving, Being, dan Health. Penelitian mengenai School Well-being pada tingkat pendidikan tinggi masih sangat terbatas padahal informasi tentang hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas kegiatan akademik secara keseluruhan. Program studi SI yang terdapat di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia terdiri dari program SI Reguler, SI Ekstensi dan SI Kelas Khusus Internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keadaan School Well-being pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada masing-masing program tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sebuah alat ukur yang terdiri dari 51 item kuantitatif dengan skala Likert, dikembangkan dari instrumen yang dikembangkan oleh Konu (2002), dan sebuah pertanyaan terbuka untuk saran peningkatan kegiatan akademik. Hasil penelitian dari 490 responden ini menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki School Well-being yang baik. Selain itu, ada perbedaan dimensi Having dan Health antar program. Responden juga masih mengharapkan terdapat peningkatan maupun perbaikan di berbagai aspek penunjang yang ada seperti fasilitas dan pelayanan.

ABSTRACT
School Well-Being is conditions that enables individuals to satisfy basic needs in an academic environment, and according to Konu and Rimpela (2002), school well-being is divided into the dimensions of having, loving, being, and health. Studies on school well-being at higher education levels is still very limited, whereas information on this is very useful to improve the overall quality of academic activities. The undergraduate study programs within the Faculty of Psychology of the University of Indonesia consist of the regular (reguler) undergraduate program, the extension (ekstensi) undergraduate program, and the intemational class (kelas khusus internasional) undergraduate program. The purpose of this research is to identify the school well-being conditions of the undergraduate students in each program of the Faculty of Psychology of the University of Indonesia. Data collection was done by using a measuring instrument composed of 51 quantitative items with the Likert scale, built upon instruments developed by Konu (2002), and with an open-ended question for suggestions on the enhancement of academic activities. Research results from 490 respondents indicated that they already have good school well-being. Moreover, there are differences between the dimensions of having and health amongst programs. Respondents also still expect an increase nor an improvement in various existing support aspects, such as facilities and Services."
2010
S3688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatin Rohmah Nur Wahidah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan growth mindset, school well-being, dan kegigihan. Partisipan yang terlibat adalah siswa kelas 12 sekolah menangah atas dari sekolah negeri dan sekolah swasta di daerah Purbalingga, Jawa Tengah (n=418). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui tiga kuesioner, yaitu skala School Well-Being (32 aitem, α=0,853); skala Mindset (20 aitem, α=0,804); and Grit Scale for Children and Adult (12 aitem, α=0,774). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif growth mindset terhadap school well-being, dan kegigihan terkonfirmasi sebagai mediator. Growth mindset pada siswa memprediksi school well-being, melalui pengembangan kegigihan. Oleh karena itu, pemberian intervensi dengan menyasar growth mindset dan kegigihan disarankan dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan school well-being siswa.

This study investigates the relationship between school well-being, growth mindset, and grit. The subjects involved in this study are students from grade 12 in high public and private schools in Purbalingga, Central Java (n=418). The research method used is quantitative method with data collection through three questionnaires, i.e., School Well-Being Scale (32 items, α=0,853); Mindset Scale (20 items, α=0,804); and Grit Scale for Children and Adult (12 items, α=0,774). Results indicated a positive affact growth mindset on school well-being and confirmed the mediating role of grit. Growth mindset in students predicts higher school well-being through the enhancement of grit. Thus, giving intervention of growth mindset and grit can be carried out by school to improve students’s school well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library