Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Dewandaru
"Pada downlink LTE, scheduler merupakan elemen penting yang bertugas untuk mengatur pembagian RB untuk user yang berbeda dalam satu cell. RB adalah elemen terkecil yang bisa diatur oleh scheduler. Pengajuan Algoritma baru dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan tradeoff antara nilai throughput dan fairness antaruser serta optimalisasi fairness. Algoritma diajukan dengan menggabungkan kelebihan dari scheduler round robin dan best CQI pada setiap time slot dengan optimalisasi fairness pada Best CQI. Algoritma round robin diletakkan pada time slot pertama dengan kontinuitas urutan user pada seluruh subframe. Algoritma best CQI ditempatkan pada time slot kedua dengan peningkatan nilai fairness. Pada pengambilan sampel pada titik SNR 15dB nilai throughput yang dihasilkan masing-masing scheduler adalah 61.2Mbps pada Best CQI, 48Mbps pada new scheduler, dan 32.3Mbps pada Round Robin. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa nilai throughput scheduler yang diajukan berada diantara nilai throughput best CQI dan round Robin. Dalam hal fairness, nilai fairness dihitung berdasarkan Jain?s fairness Index, yang menghasilkan nilai index 0.97 untuk index fairness pada scheduler baru yang diajukan pada SNR 15dB. Average queuing delay pada kondisi penggunaan oleh 20 user pada bandwidth 5MHz menunjukkan nilai 0.5ms untuk scheduler Round Robin, 0.94 ms untuk new scheduler, dan 29.38ms untuk scheduler Best CQI.

In downlink LTE, scheduler is an important element which assigns RB allocation for different users in a cell. RB is the smallest element which can be assigned by scheduler. This work proposes a new scheduler algorithm by considering the tradeoff balance between throughput and fairness among users. The proposed scheduler combines the benefit from the best CQI and Round Robin Scheduler. The first time slot applies a round robin algorithm in the basis of a continuity in user sequence at the entire subframes. The second time slot applies the best CQI algorithm with a fairness enhancement. At 15dB SNR, the throughput of each scheduler is 61.2Mbps for best CQI scheduler, 32.3Mbps for Round Robin scheduler, and 48Mbps for the proposed scheduler. Based on Jain's Fairness Index, the proposed scheduler has a fairness index of 0.97. For 20 users at 5MHz bandwidth, the average queuing delay gives the value of 5ms for Round Robin scheduler, 29.38ms for best CQI scheduler, and 0.94ms for the proposed scheduler.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Gunarta
"ABSTRAK
PT. Barata Indonesia (Persero) adalah sebuah lndustri Manufaktur yang mengerjakan pesanan berupa proyek-proyek rekayasa yang bervolume besar.
Dalam menjadwalkan proyek-proyek tersebut, PT Barata Indonesia dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang dimiliki seperti tenaga kerja dan mesin-mesin, di lain pihak proyek harus diselesaikan sesuai dengan due date/waktu penyelesaian yang telah disepakati perusahaan dengan konsumen.
Saat ini penjadwalan produksi di PT Barata Indonesia dikerjakan secara manual per project, sehingga sangat sering terjadi konflik pemakaian sumber daya yang berakibat pada keterlambatan penyelesaian proyek dan membengkaknya biaya produksi karena belum adanya metode yang efektif untuk menangani konflik penggunaan sumber daya tersebut.
Untuk memecahkan masalah itu, dicoba untuk mengaplikasikan suatu metode penjadwalan yang sesuai dengan kondisi pada perusahaan. Metode penjadwalan yang diaplikasikan menggunakan algoritma Multi Project Multi Resource yaitu suatu algoritma penjadwalan untuk beberapa proyek sekaligus dengan sumber daya yang lebih dari satu.
Pada tesis ini akan dicobakan sebuah kasus penjadwalan untuk menangani pesanan dari PT. Semen Tonasa dengan menggunakan algoritma Multi Project Multi Resource. Pesanan tersebut terdiri dari delapan sub proyek sesuai dengan pengerjaan di lapangan. Hasil dari penjadwalan ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjadwalan jika tidak memperhitungkan keterbatasan sumber daya yang saat ini diterapkan oleh PT Barata Indonesia.
Agar metode ini bisa diaplikasikan untuk proyek-proyek selanjutnya dengan mudah, maka dibuatkan program komputer yang digabungkan dengan perangkat lunak aplikasi manajemen proyek lain yang dapat menghasilkan Gantt Chart, Resources Loading serta susunan aktivitas dari masing-masing proyek dengan cara visual Untuk pengendaliannya dibuatkan suatu sistem monitoring yang sangat memudahkan pengguna sistem ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulie Kartika Sari
"
ABSTRAK
PT. X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri
manufaktur alat berat, memiliki visi untuk menjadi perusahaan menufaktur kelas
dunia. Dalam menyongsong era globalisasi PT. X dihadapi oleh persaingan pasar
yang semakin kompetitif, karenanya PT.X merasakan perlunya pengembangan
segmen produksi yang semula berorientasi pada produk (product orienred) menjadi
segmen produksi yang berorientasi pada konsumen (customer oriented) untuk
merebut calon pelanggan.
Usaha PT. X dalam pengembangan produksi ini adalah dengan menawarkan
produk dalam berbagai pilihan, dimana konsumen diberi keleluasaaan untuk memilih
sendiri spesifikasi produk yang akan dibelinya, serta mempercepat waktu pengiriman
(delivery time) produk ke tangan konsumen. Di sisi lain pengembangan produksi ini
mengakibatkan meningkatnya kompleksitas pada proses perencanaan produksi.
Sejauh ini PT. X telah menyusun suatu konsep perencanaan prduksi untuk
dapat memenuhi kondisi-kondisi tersebut. Namun ditemukan adanya kakurangan-
kekurangan dalam konsep tersebut yang menyebabkan proses perencanaan produksi
menjadi kurangan efisien. Hal inilah yang menjadi alasan diterapkannya teknologi
informasi SAP R/3 dalam proses perencanaan produksi pada PT. X.
Sistem SAP R/3 adalah suatu sistem infomasi yang bersifat terbuka (open
system) dan terintegrasi penuh dengan seluruh baian perusahaan, serta memiliki
kemampuan otomatisasi yang sangat tinggi. Melihat besarnya peran perencanaan
produksi terhadap pelaksanaan proses produksi, maka skripsi ini berusaha
memberikan suatu alternatif penerapan sistem SAP R/3 dalam proses perencanaan
produksi untuk menghapus segala kekurangan yang ada dan memberikan kelebihan
lain agar didapatkan kemudahan, kelancaran, serta keakuratan dalam proses
perencanaaan produksi, demi tercapainya perencanaan produksi dengan tingkat
efisiensi yang lebih maksimal.
"
1997
S36638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library