Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elian Hudiya
"Dengue merupakan infeksi virus yang sering ditemukan pada daerah tropis seperti Indonesia. Infeksi ini adalah sebuah masalah kesehatan dengan lebih dari 200 juta orang berisiko terinfeksi dan diperkirakan 30 juta orang terinfeksi dengue setiap tahunnya. Dengan case fatality rate 2,5%, 2000 orang di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena infeksi dengue. Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk dengue yang dapat mengurangi aktivitas atau jumlah virus seperti antivirus. Perkembangan antivirus dengue terbilang lambat, dibandingkan dengan virus flaviviridae lain, seperti hepatitis C. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mencoba mencari pengobatan yang mungkin untuk menjadi antivirus dengue dengan daun trembesi (Samanea Saman). Percobaan dilakukan menggunakan sel Huh7it-1 yang diinfeksikan virus dengue lalu diberikan konsentrasi ekstrak yang beragam. Keamanan ekstrak yang dilihat dari nilai CC50 didapatkan dengan metode MTT assay. Dihitung juga tingkat inhibisi IC50 yang didapatkan dengan metode Focus Assay. Hasilnya adalah CC50 201,21 dengan IC50 14,6 dan didapatkan Selectivity Index sebesar 13,7. Studi ini memperlihatkan kemampuan inhibisi replikasi dengue pada ekstrak daun trembesi dan dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan antivirus dengue.
Dengue is a virus infection that is usually found in tropical area such as Indonesia. With over 200 million people at risk and 30 million people infected every year, dengue is a health problem. With 2,5% case fatality rate, over 2000 people in Indonesia die everyday because of dengue infection. Until now, there has been no specialized treatment for dengue that can lower the activity or virus titer like antivirus. If compared with other flaviviridae, dengue antivirus development is slower. Because of that, researcher is seeking for antivirus through Raintree leaves extract (Samanea Saman). The experiment is using infected Huh7it-1 cells and the Cells is given varied doses of the extract. Safety of the extract is evaluated in CC50 level through MTT Assay Method. IC50 is evaluated through Focus Assay. The results are CC50 201,21ug/ml and IC50 14,6ug/ml. Therefore; the selectivity index is 13,7. This study shows dengue replication inhibition activity of Samanea Saman leaves extract, thus can be beneficial for dengue antivirus development."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Sutandi
"ABSTRAK
Resistensi antibiotik telah menjadi ancaman global. Salah satu contoh organisme yang resisten terhadap lebih dari satu antibiotik adalah methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA . Dalam menghadapi permasalahan ini, alternatif yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan tanaman herbal, yaitu Samanea saman. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antibakteri Samanea saman pada MRSA dan non-MRSA.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak Samanea saman pada MRSA dan non-MRSAMetode: Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Untuk memperoleh nilai minimum inhibitory concentration MIC digunakan broth dilution method. Selain itu, dilakukan pula penentuan nilai minimum bactericidal concentration MBC , dan jumlah koloni.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Samanea saman terbukti tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSA dan non-MRSA. Bakteri tumbuh di seluruh konsentrasi ekstrak yang digunakan. Nilai MIC dan MBC tidak dapat ditentukan. Selain itu, jumlah koloni bakteri pada setiap plat terhitung melebihi 250 koloni. Aktivitas antibakteri Samanea saman pada MRSA dan non-MRSA tidak dapat dibandingkan.Kesimpulan: Ekstrak metanol daun Samanea saman tidak memiliki efek antibakteri terhadap MRSA dan non-MRSA Kata kunci: MBC; MIC; MRSA; non-MRSA; Samanea saman.

ABSTRACT
Antibacterial resistance has been such a global burden nowadays. The well known example of multi drug resistance organism is the methicillin resistant Staphylococcus aureus MRSA . In response to the antibacterial resistance, the alternative that can be considered is the usage of herbal plant such as Samanea saman. Therefore, a research needs be conducted to investigate the antibacterial effect of Samanea saman on MRSA and non MRSA. Purpose This research aim is to compare the antibacterial activity of Samanea saman extract on MRSA and non MRSAMethods This research is an experimental study. To obtain the value of minimum inhibitory concentration MIC , broth dilution method was used. The value of minimum bactericidal concentration MBC and the number of colonies were also determined.Result This study revealed that methanol extract of Samanea saman leaves has no antimicrobial activity against MRSA and non MRSA. The bacteria grow in all concentration of the extract and therefore the MIC and MBC value could not be obtained. The level of antibacterial activity of Samanea saman in MRSA and non MRSA could not be compared.Conclusion The methanol extract of Samanea saman leaves does not have any antibacterial effect against MRSA and non MRSA. Key words MBC MIC MRSA non MRSA Samanea saman"
2016
S70436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiradipta Ardining
"ABSTRAK
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus MRSA merupakan strain S aureus yang resisten terhadap antibiotik golongan beta-laktam. Antibiotik yang efektif untuk mengobati MRSA adalah vankomisin, yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri. Namun, strain yang resisten terhadap vankomisin mulai bermunculan, sehingga dibutuhkan obat alternatif untuk melawan infeksi MRSA. Pada penelitian ini, diteliti aktivitas antibakteri ekstrak daun Samanea saman KHM dan KBM terhadap MRSA karena tanaman ini sering digunakan untuk pengobatan herbal dan sudah diteliti memiliki aktivitas antimikroba terhadap organisme tertentu. Penelitian ini menggunakan metode makrodilusi, dimana ekstrak daun Samanea saman pada konsentrasi 1280 g/mL, 640 g/mL, 320 g/mL, 160 g/mL, 80 g/mL, 40 g/mL, 20 g/mL, 10 g/mL, 5 g/mL, 2.5 g/mL, 1.25 g/mL, dan 0,625 g/mL, dicampur dengan suspensi MRSA 0,5 McFarland didalam tabung reaksi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Samanea saman tidak memiliki KHM maupun KBM terhadap MRSA dalam rentang konsentrasi didalam percobaan ini.

ABSTRACT
Methicillin Resistant Staphylococcus aureus MRSA is one of S aureus strain which is resistant to beta lactam antibiotics. The effective antibiotic towards MRSA is vancomycin, which works by inhibiting the synthesis of bacteria rsquo s cell wall. However, vancomycin resistant strain starts to emerge, thus an alternative drug to cure MRSA infection is needed. In this research, the antibacterial activity of Samanea saman rsquo s leaf crude extract was assessed because this plant is usually used for herbal treatment and has antimicrobial activity towards several organisms. This research used macrodilution method, in which Samanea saman rsquo s leaf crude extract with concentration of 1280 g mL, 640 g mL, 320 g mL, 160 g mL, 80 g mL, 40 g mL, 20 g mL, 10 g mL, 5 g mL, 2.5 g mL, 1.25 g mL, and 0,625 g mL, were mixed with 0,5 McFarland MRSA suspension in reaction tubes. From this research, it can be inferred that Samanea saman rsquo s crude leaf extract does not have MHC and MIC toward MRSA in the concentration range of this research."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library