Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Al Ghifari Enerza Sentanu
"Rust adalah bahasa pemrograman sistem yang dikenal akan fitur keamanannya seperti ownership dan borrowing yang menjamin keamanan pada memori. Namun tidak semua keamanan dijamin oleh compiler Rust. Salah satunya karena adanya keyword unsafe yang tidak dicek oleh compiler. Prusti adalah alat verifikasi formal untuk bahasa Rust. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa akurat Prusti dalam memverifikasi program Rust. Eksperimen dilakukan dengan melakukan uji coba pada topik seperti conditional, operasi matematika, recursion, loop, indexing, borrowing dan fungsi unsafe. Program tersebut diverifikasi menggunakan Prusti lalu keluaran dari verifikasi dibandingkan dengan hasil yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan Prusti akurat dalam memverifikasi program sederhana, namun memiliki keterbatasan untuk menangani fitur Rust yang belum didukung oleh Prusti seperti keyword unsafe. Untuk penelitian lanjutan, disarankan memperluas cakupan eksperimen ke fitur Prusti lainnya. Meskipun demikian, penelitian ini telah menunjukkan potensi Prusti dalam meningkatkan jaminan keamanan program Rust.

Rust is a systems programming language known for its safety features such as ownership and borrowing that guarantee memory safety. However, not all security aspects are guaranteed by the Rust compiler. The presence of the unsafe keyword allows code to bypass compiler checks. Prusti is a formal verification tool for the Rust language. This study aims to evaluate the accuracy of Prusti in verifying Rust programs. Experiments were conducted by evaluating topics such as conditionals, mathematical operations, recursion, loops, indexing, mutable borrows, and unsafe functions. The programs were verified using Prusti, and the outputs were compared with the expected results. The results show that Prusti is quite accurate in verifying simple programs but has limitations regarding Rust features that are not yet supported by Prusti, such as unsafe code. For further research, it is suggested to expand the scope of experiments to other Prusti features. Nevertheless, this study has demonstrated Prusti’s potential in enhancing the security assurances of Rust programs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewangga Putra Sheradhien
"Bahasa pemrograman C adalah bahasa yang sering dipilih untuk membuat program dengan performa yang tinggi. Sayangnya, bahasa C memiliki reputasi sebagai bahasa pemrograman yang tidak aman. Berbagai cara dilakukan untuk membuat program yang aman dan memiliki performa yang tinggi. Salah satu jawaban dari tantangan tersebut adalah dibuatnya bahasa pemrograman Rust. Bahasa Rust diklaim sebagai bahasa yang aman dan memiliki performa yang sebanding dengan bahasa C. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah bagaimana perbandingan bahasa C dan Rust dalam hal keamanan, terutama yang terkait dengan memori program. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian dilakukan dengan membandingkan kompilator bahasa C dan Rust terhadap program yang tidak aman. Evaluasi dilakukan untuk tujuh jenis pelanggaran keamanan memori. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Rust memang bersifat lebih aman dibanding dengan bahasa C dalam aspek keamanan memori.

The C programming language is a language that is often chosen to create high-performance programs. Unfortunately, C has a reputation for being an unsafe programming language. Various ways are done to make programs that are safe and have high performance. One of the answers to this challenge is the creation of the Rust programming language. Rust is claimed to be a safe language and has a performance comparable to C. The question that arises next is about the comparison of C and Rust in terms of security, especially those related to the program’s memory. This research was conducted with the aim of answering that question. The research was conducted by comparing the C and Rust language compilers against unsafe programs. Evaluations were performed for seven types of memory safety violations. The results of this study show that the Rust language is indeed more secure than the C language in terms of memory safety.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Tj. Sulungbudi
"Korosi merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh sistem pendingin sekunder Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy, di camping masalah deposit dan mikroorganisme. Mengingat fungsinya, maka dibutuhkan inhibitor korosi untuk menghambat laju korosi yang terjadi. Inhibitor yang digunakan adalah Nalco 7354 yang dicampurkan ke dalam air pendingin bersama NaOCl dan Nalco 7330 sebagai kontrol mikroorganisme. Faktor-faktor yang diteliti adalah konsentrasi inhibitor, pengaruh penambahan NaOCl dan Nalco 7330, pH dan kekasaran permukaan sampel. Selanjutnya diteliti pengaruh penggunaan inhibitor urea dan tiourea terhadap laju korosi. Laju korosi diukur dengan perangkat alat dari EG&G Princeton Applied Research Corporation, yang terdiri dari perangkat lunak M342 Softcorr, potensiostat M273 dan sel korosi. Teknik yang digunakan adalah Tahanan Polarisasi dan Potensiodinamik. Sampel berupa baja karbon DIN ST 35.8 yang dibuat kepingan lingkar berdiameter 1,5 cm. Sampel sebelum dan sesudah dioptimasi dilakukan analisis permukaan dengan SEM-EDAX. Kondisi optimum inhibitor Nalco 7354 diperoleh pada pH 7,0 dan konsentrasi Nalco 7354 50 ppm, dengan efisiensi inhibisi 32,49 %; kondisi optimum inhibitor urea diperoleh pada pH 8,0 dan konsentrasi urea 70 ppm, dengan efisiensi inhibitor 80,80 %; kondisi optimum inhibitor tiourea diperoleh pada pH 7,0 dan konsentrasi tiourea 20 ppm, dengan efisiensi inhibitor 86,80 %. Konsentrasi NaOCl dan Nalco 7330 masing-masing 1 ppm dan 50 ppm; kekasaran permukaan sampelsesuai dengan amplas nomor 800. Adanya deposit sulfur pada permukaan sampel dengan inhibitor tiourea yang memberi percepatan laju korosi sampel ditunjukkan oleh hasil analisis SEM-EDAX dan didukung oleh hasil potensiodinamik. Laju korosi dipengaruhi oleh macam inhibitor yang digunakan."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brooks, Siraprapa
Pathum Thani: Thammasat University, 2018
607 STA 23:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Maruli
"Penyembuhan fraktur masih merupakan masalah besar. Banyak hal dilakukan
untuk mempercepat penyembuhan fraktur dan menghindari komplikasi
penyembuhan fraktur. Pemberian vitamin C salah satunya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran vitamin C dalam mempercepat penyembuhan fraktur
pada fraktur dengan periosteal stripping di femur tikus putih Spague Dawley
Evaluasi percepatan penyembuhan fraktur dilakukan secara radiologis dengan
skor RUST dan histologis dengan histomorphometri. Penelitian ini adalah
penelitian eksperimental. Penilaian dilakukan terhadap 32 ekor tikus dengan
dosis vitamin C yang berbeda-beda dan dievaluasi pada minggu ke 2 dan minggu
ke 4. Terdapat percepatan penyembuhan fraktur pada kelompok dengan dosis
besar pada skor RUST di minggu ke-4. Secara histologis pada histomorphometri
didapatkan percepatan penyembuhan fraktur,tetapi secara statistik tidak bermakna.

Fracture Healing still became a problem. There are many things to do to enhance
and avoid the complication of fracture healing. Vitamin C is one of the way to
enhance the fracture healing.. The purpose of this study is to know the role of
vitamin C in enhancement the fracture healing in fracture with periosteal stripping
at white rats femur. The evaluation of enhancement of fracture healing used
radiograpic with RUST score and histologic with histomorphometry. This is an
experimental study. The study used 32 rats which were given vitamin C in
different dosage and was evaluated at the 2nd and 4th week. There is
enhancement of fracture healing in all dosage, especially the large dosage of
vitamin C in RUST score evaluation in the 4th week. In histomorphometry
evaluation there were enhancement of fracture healing but statistically no
significant
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Budhi Susetyo
"Rust remover akan menghilangkan seluruh karat dari permukaan logam. Terdapat tiga metode dari rust remover yaitu: rust remover berbahan dasar asam (acid base) , shoot blasting dan rust remover X. Rust remover X adalah sebuah produk yang berbahan dasar air (water based) sehingga relatif aman, efektif serta tidak berbahaya bagi lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kinerja rust remover X pada pelat besi berkarat, mengetahui kapan waktu rust remover X bekerja maksimal, mempelajari kinerja rust remover X pada oksida besi dan mengetahui unsur-unsur pada rust remover X dan waste rust remover X. Metodologi penelitian karakterisasi spesimen dengan menggunakan SEM, XRF dan XRD. Untuk karakterisasi XRD dilakukan sebelum dan sesudah perendaman.
Kesimpulan penelitian ini adalah fasa-fasa pelat besi, sebelum di rendam adalah Fe 28,2 %, Fe3O4 25,96 %, SiO2 39,43%, dan FeO2 6,4 %, fasa pelat besi, setelah di rendam adalah Fe 100 %, waktu rust remover X bekerja maksimal antara 60 menit sampai 90 menit, fasa-fasa oksida besi, sebelum di rendam adalah Fe3O4 77,77 % dan FeO2 22,23 %, fasa-fasa oksida besi, setelah di rendam adalah Fe3O4 66,18 % , FeO2 28,89 % dan FeS 4,93 %, unsur-unsur pada rust remover X adalah Na 4,71 %, P 54,15 %, S 39,87 %, K 0,38 %, Ca 0,57 %, Fe 0,32 % dan unsur-unsur waste rust remover X adalah P 26,03 %, S 12,44 %, Ca 0,38 %, Mn 0,98 %, Fe 59,96 %, dan Zr 0,21 %.

ABSTRACT
Rust remover will lost all of the rust from the surface of metal. There are three type of the rust remover product: acid base rust remover, shoot blasting (sand blasting) and X rust remover. X rust remover is water based product, effective also save for environtment.
Aim of the research are to know performance rust X remover in rusty iron plate, Time rust remover X work best, performance X rust remover in iron oxide and know elements in X rust remover also waste X rust remover. Methodology this research are characterization specimen with SEM, XRF and XRD. For XRD characterization is do before and after immerse.
Conclusions the research are iron phases before immerse are Fe 28,2 %, Fe3O4 25,96 %, SiO2 39,43%, dan FeO2 6,4 %, iron phases after immerse is Fe 100 %, rust remover X work best between 60 minutes until 90 minutes, iron oxide phase before immerse are Fe3O4 77,77 % dan FeO2 22,23 %, %, iron oxide phase after immerse are Fe3O4 66,18 % , FeO2 28,89 % and FeS 4,93 %, elements in X rust remover are Na 4,71 %, P 54,15 %, S 39,87 %, K 0,38 %, Ca 0,57 %, Fe 0,32 % and waste X rust remover are P 26,03 %, S 12,44 %, Ca 0,38 %, Mn 0,98 %, Fe 59,96 %, and Zr 0,21 %."
2010
T29010
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Dwiputra Djaja
"Pendahuluan: Fraktur adalah salah satu penyakit yang menjadi permasalahan yang cukup besar dalam bidang kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang. Secara umum fraktur dapat sembuh dengan normal. Pada beberapa kondisi, penyembuhan fraktur mengalami komplikasi seperti delayed union atau non union. Penyembuhan fraktur yang sukses merupakan suatu interaksi yang kompleks antara proses angiogenesis dan osteogenesis. Stimulus fisika berupa pajanan PEMF (pulsed electromagnetic fields) menunjukkan pengaruh proses osteogenesis baik dalam tahap perkembangan penulangan embrio dan tahap penyembuhan fraktur.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyembuhan fraktur tulang delayed union pada hewan coba pada pemberian ELF-PEMF dengan melihat skor radiologi RUST dan Failure Load dari Pemberian Gaya Aksial.
Metode: Dilakukan uji eksperimental pada 56 hewan coba di Laboratorium Hewan Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan membandingkan nilai RUST Score dan Load Score pada kedua kelompok hewan coba.
Hasil: Penelitian dilakukan selama Agustus-September 2018. Tidak ada perbedaan karakteristik hewan coba pada penelitian. Didapati bahwa terdapat perbedaan bermakna Rust Score pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada setiap minggu pemeriksaan dan terdapat perbedaan bermakna Load Score pada minggu keempat dan kelima.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan terdapat perbaikan penyembuhan fraktur delayed union pasca pemberian ELF-PEMF dilihat dari perbedaan nilai Rust score dan load score.

Background: Fracture is a major health problem in the world, especially in developing countries. Usually, fractures can heal normally. In some conditions, the healing process becomes delayed union or non union. Successful healing of fractures is a complex interaction between angiogenesis and osteogenesis. Physical stimuli such as exposure of PEMF (pulsed electromagnetic fields) influences the osteogenesis process both in the development stage of embryo reinforcement and the fracture healing stage.
Objective: The aim is to determine the healing of delayed union fractures in experimental animals after exposure to ELF-PEMF.
Methods: The experimental study was conducted at Department of Nutrition Animal Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia with 56 experimental rats. The study was conducted by comparing the RUST Score and Load Score values ​​in the two experimental animal groups
Result: The study was conducted during August-September 2018 There was no difference in animal characteristics in the study. There was significant difference in Rust Score in both groups in each examination week and there were significant differences in Load Score in the fourth and fifth weeks.
Conclusion: There was improvement in delayed union fracture healing after the administration of ELF-PEMF as seen from the difference in Rust score and load score."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezika Damayanti
"Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman serelia atau tanaman biji-bijian yang menjadi bahan pangan utama terpenting setelah padi dan gandum di dunia. Komoditas jagung dinilai sangat penting karena memiliki fungsi multiguna sebagai bahan pangan, bahan baku industri, bahan pakan ternak dan bahan bakar nabati. Seiring dengan kebutuhan jagung yang kian naik dari tahun ke tahunnya, kekurangan produksi dalam pasokan jagung global dan kenaikan harga input jagung menjadi hal yang harus diperhatikan karena memiliki dampak yang serius. Salah satu ancaman utama bagi produksi jagung adalah penyakit daun jagung yang disebabkan oleh jamur, beberapa diantaranya adalah Gray leaf spot, Northern leaf blight, dan Common rust. Gray leaf spot, Northern leaf blight, dan Common rust dapat menyebabkan hilangnya hasil panen sekitar 50%-70% di beberapa daerah penghasil jagung di dunia. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan produksi jagung adalah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan pendeteksian dini pada penyakit daun jagung melalui citra digital. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan deep learning dengan metode Convolutional Neural Network (CNN) arsitektur ResNet-50 yang merupakan salah satu metode yang paling baik dalam mengolah citra digital. Data yang digunakan adalah Maize or Corn Dataset oleh Smaranjit Ghose dan diambil dari Kaggle yang merupakan online database. Setelah itu, dilakukan tahapan mengolah data citra dengan melakukan preprocessing data yang bertujuan agar meningkatkan akurasi seperti mengubah ukuran dan melakukan flip horizontal kemudian rotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Convolutional Neural Network ResNet-50 dengan menggunakan fungsi optimasi Adam dapat mendeteksi penyakit daun jagung dengan sangat baik. Hasil tersebut diperoleh dari 5 kali percobaan simulasi pada setiap skenario kasus yang menghasilkan rata-rata nilai training dan validation accuracy sebesar 98,68% dan 97,86%. Kemudian, rata-rata hasil accuracy testing, recall macro, recall micro, precision macro dan precision micro terbaik diperoleh dengan hasil masing-masing sebesar sebesar 97,49%, 97,13%, 97,53%, 96,69% dan 97,87%.

Maize (Zea Mays L.) is one of the cereal plants or grain crops that become an important food ingredient after rice and wheat in the world. Maize is also considered very important because it has a multi-purpose function as food, industrial raw materials, animal feed ingredients, and biofuels. Along with increasing demand for maize from year to year, lack of production for global maize supply and increase of maize price is one thing that needs more attention because it has a serious impact. One of the main threats to maize production is maize leaf disease that is caused by fungi, some of them are Gray leaf spot, Northern leaf blight, and Common rust. Gray leaf spot, Northern leaf blight, and Common rust can lead to reduced yields of about 50%-70% in some maize-producing areas. Therefore, one method that can be done to reduce the failure of maize production is taking preventive measures by detecting disease using digital images. This study uses deep learning methods by Convolutional Neural Network (CNN) ResNet-50 architecture, which is one of the best methods in processing digital images. The data used in this study is Maize or Corn Dataset by Smaranjit Ghose and taken from Kaggle which is an online database. After that, the stages of processing image data are carried out by preprocessing data to increase accuracies such as resizing and doing horizontal flips and rotations. The results showed that the Convolutional Neural Network ResNet-50 using the Adam optimization function could detect maize leaf disease very well. These results were obtained from 5 simulations experiments in each case scenario which resulted in an average value of training and validation accuracy of 98.68% and 97.86. Then, the average results of the best accuracy testing, recall macro, recall micro, precision macro, and precision micro were obtained with results of 97.49%, 97.13%, 97.53%, 96.69%, and 97,87%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskalis Abhista Bagaskara Yustiyanto
"
Rust adalah bahasa pemrograman yang dirancang untuk mengatasi permasalahan memory safety tanpa mengorbankan performa. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa Rust memiliki CPU Time yang lebih cepat dibandingkan bahasa C, meskipun penggunaan memorinya sedikit lebih besar. Namun demikian, bukan berarti Rust hadir tanpa cacat, masih banyak catatan CVE yang dipublikasikan atas nama bahasa pemrograman ini tanpa terkecuali mengenai permasalahan memory safety. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penyelidikan terhadap catatan-catatan CVE mengenai Rust dengan tujuan untuk memahami karakteristik dari isu memory safety pada bahasa pemrograman Rust. Penelitian ini menemukan bahwa Uninitialized Memory Access menjadi kategori may- oritas diantara tiga kategori lainnya dalam dataset yang digunakan. Temuan ini berbeda dengan hasil yang diperoleh penelitian terhadulu, yang telah melakukan penyelidikan serupa mengenai hal ini. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa mayoritas kode proof-of-concept yang disediakan dalam catatan CVE mampu untuk memvalidasi dan mereproduksi permasalahan yang dimaksud. Dengan dibuatnya penelitian ini, diharapkan supaya pembaca dapat memahami kode Rust yang berpotensi menyebabkan isu memory safety sehingga dapat membuat kode Rust yang lebih aman.

Rust is a programming language design to prevent memory-safety issues without sacri cing performance. Previous research has proven that Rust has a faster CPU Time compared to the C language, although it’s memory usage is slightly larger. However, this does not mean that Rust is without aws, as there are still many CVE records published in the name of this programming language, including those regarding memory safety issues. In this nal project, the author investigates CVE records related to Rust with the aim of understanding the characteristics of memory safety issues in the Rust programming language. This research found that Uninitialized Memory Access is the majority category among three other categories in the dataset used. This result is differs from the previous research, which conducted similar investigations on this matter. Additionaly, this research also found that the majority of proof-of-concept codes provided in the CVE records are capable to validating and reproducing the mentioned issue. With this work, it is hoped that readers can understand Rust code that has the potential to cause memory safety issues, so that enabling them to write safer Rust code."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>