Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Ismi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S27306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Suliyanti
"Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan rumahtangga bersifat relatif. Dalam tugas akhir ini telah ditemukan bahwa tingkat kemampuan sosial ekonomi rumahtangga di DKI Jakarta yang heterogen dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok/cluster yang relatif homogen. Metode yang digunakan adalah Analisis Cluster. Dengan Analisis Cluster pengelompokan terhadap obyek/individu akan menghasilkan variabilitas yang rendah untuk obyek-obyek yang berkumpul dalam satu cluster, dan variabilitas yang tinggi untuk obyekobyek dari cluster yang berbeda. Data yang digunakan adalah data SUSENAS tahun 1993 untuk propinsi DKI Jakarta dengan besar sampel 3058 rumahtangga. Dengan metode Partisi K-Mean, 3058 rumahtangga yang diukuroleh 21 variabel dapat dikelompokw ke dalam 7 cluster, dan komposisi ke-tujuh cluster tersebut kemudian dirangkum dalam 3 kelompok sosial ekonomi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Munawaroh
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiskinan terhadap penawaran tenaga kerja anak di Indonesia, dengan menggunakan data Survei Pekerja Anak (SPA) 2009. Isu kemiskinan dibahas merujuk pada banyaknya penelitian yang menyebutkan bahwa penyebab utama timbulnya pekerja anak adalah kemiskinan. Tesis ini menggunakan dua model penawaran tenaga kerja. Model pertama adalah ordered probit model, menghubungkan probabilita status partisipasi anak, antara sekolah, mencari kerja, bekerja, dan beberapa kombinasi pilihan di antaranya terhadap status kemiskinan rumahtangga dan faktor-faktor lainnya. Status kemiskinan rumahtangga diperoleh dari pendapatan anggota rumahtangga atau estimasi pendapatan bagi anggota rumahtangga yang tidak memiliki informasi pendapatan. Model kedua, Tobit model yang mengestimasi penawaran tenaga kerja anak sebagai jam kerja yang ditawarkan anak.

Dari model pertama, ditemukan hubungan yang signifikan antara status kemiskinan dan partisipasi kerja anak. Probabilita anak bekerja lebih besar untuk anak yang berasal dari rumahtangga yang lebih miskin dan probabilita sekolah anak lebih besar untuk anak dari rumahtangga yang lebih kaya. Sedangkan model Tobit menunjukkan bahwa pada tingkat upah yang sama, jam kerja yang ditawarkan oleh anak dari rumahtangga miskin lebih besar dibandingkan anak dari rumahtangga tidak miskin.


This study investigates the impact of poverty on child labor supply in Indonesia using data from the Indonesian Child Labor Survey (ICLS) 2009. The poverty issue is highlighted because previous studies argued it as the main cause of child labor. The study employs two models of child labor supply. The first model an ordered probit models, correlates the probability of six child status between schooling, looking for job, working and some combination of these choices, to the household poverty status and other determinants. The household poverty status needs to be derived from the household members income or imputed income for the working household member whose earning were missing. The second model, a Tobit model, estimates the child’s labor supply in terms of working hours.

From the first model, a significant relationship between poverty status and child working participation is found. The probability of child working is greater the poorer the household and the probability of child schooling is greater the richer the household. The estimated Tobit models show that, at the same level of wage rate, the willingness to work of a child from poor household is higher than that of the child from non-poor household."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jazmin Nabila
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang faktor-faktor penyebab anak perempuan dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga, faktor-faktor penyebab anak perempuan yang dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga mengalami kekerasan, dan peran negara terkait anak perempuan yang dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga. Anak perempuan dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga dikarenakan adanya konstruksi sosial yang mengasosiasikan anak perempuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, kemiskinan dan budaya juga menjadi penyebab dipekerjakannya anak. Kekerasan yang menimpa mereka umumnya terjadi karena posisi mereka sebagai anak, perempuan, dan pekerja rumah tangga yang tersubordinat di masyarakat. Untuk itu, negara sebagai pihak pengawas berjalannya perlindungan anak seharusnya bertanggung jawab dalam melakukan perlindungan terhadap mereka.

The focus of this study are causes of girl being employed as domestic worker, causes girl being employed as domestic worker also being abused, and role of government as child protector about this issue. Social construction to them as girl, poverty, and culture are the major cause of this problem. Sex-role values like ‘girl’s place is in the home’ made the actual cause of girl to only do housework. Meanwhile, domestic worker also not really recognized as worker in society. That’s why violence against them generally occurs due to their position as girl and domestic worker who are subordinate in society. To that end, government as the main controller of child protection should be having high responsibility to protect them."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library