Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Iwaningsih
"Biaya makan pasien merupakan biaya langsung dari kegiatan penyediaan makanan di rumah sakit. Terdapat perbedaan cara perhitungan kebutuhan biaya makan pasien di RSUP Dr Hasan Sadikin, karena yang diusulkan berdasarkan kelas rawat inap sedangkan yang diterima berdasarkan harga rata-rata, sehingga kurang dari yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam standar gizi , macam bahan makanan dan variasi makanan.
Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran besarnya kebutuhan biaya makan pasien melalui peramalan terhadap jumlah hari makan pasien serta biaya makan per pasien per hari per kelas rawat.
Rancangan penelitian adalah analisa kuantitatif. Data yang diramalkan merupakan data sekunder mengenai jumlah hari makan pasien dan biaya makan pasien per hari per kelas rawat periode April 1997 hingga Maret 2000.
Peramalan dilakukan dengan metode Time Series atau deret waktu pada program Quantitative System Business plus (QSB+) , melalui tahap input data, tampilan data, perbaikan data, pemecahan masalah dan penampilan hasil peramalan. Dari 10 metode peramalan pada program tersebut, dengan parameter Mean Error atau Bias, telah terpilih Winter's Model sebagai metode yang sesuai untuk meramal jumlah hari makan pasien dan biaya makan per pasien per hari per kelas rawat.
Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan biaya makan pasien sebesar Rp 2197.219.533,00 atau selisih 15,68 % dengan biaya tersedia. Dari sudut rata-rata harga makanan pasien, hasil peramalan adalah Rp. 6.077,50 sedangkan indek harga yang ditetapkan adalah Rp 5.250,00.
Beberapa alternatif yang dapat disarankan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu: (1) Seluruh kekurangan ditanggung oleh rumah sakit, sambil mencari dana tambahan dari sumber lainnya , (2) Prioritas biaya makan untuk makanan pasien kelas III, (3) Prioritas biaya makanan untuk makanan pasien seluruhnya, sedangkan makanan dokter, ko-asisten dan pegawai rumah sakit lainnya disediakan dari dana lain.
Perlu juga dikembangkan analisa biaya makan pasien secara tepat agar dapat dihitung besarnya kebutuhan biaya yang sebenarnya serta pembebanannya pada pola tarif yang ada.

The patient food expense is a direct cost of hospital food services. There are different methods from food patient budgeting at the Dr Hasan Sadikin General Hospital, which is usually less than required. Hospital has to adapt the budget into nutritional value, food materials and variety of food. This study described how much was the costs of the food services through forecast number of patient food costs and number of patient day for each day per every class.
Design of the study was a Quantitative Analysis with data processing from the number of patient day and number of patient food costs per day per class on April, 1997 until March, 2000. These study used Time Series Forecasting (TSFC) in Quantitative System for Business plus (QSB+) program, which some of steps following data input, data display, data checking, problem solving and display of the forecasting result.
From the 10 methods on TSFC, Winter's Model had been chosen by using Mean Error parameter as the significant method for forecasting number of patient day and number of patient food costs per each patient per day per class.
The result from the forecasting showed that the expense of food patient is Rp. 2.197.219.533, 00. It was different almost 15, 68 % from the actual expenses. From the average costs point of forecast was Rp. 6.077,50, while the actual index was Rp.5.250, 00.
Therefore some alternatives were suggested to solve the problem. Those were: (1) Hospital absorbing all the costs while trying to get additional budget from other source, (2) Priorities the budget to 3rd class patient, (3) Priorities the budget for all patient, while food for doctor, co-assistant and hospital employees have to be paid from other fund. This requires the improvement costs analysis, in order to calculate the actual costs and tariff from the ward.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Komariah Sambas
"Perubahan fisiologis dan psikologis selama proses melahirkan dapat menimbulkan nyeri pada ibu. Apabila tidak dilakukan upaya yang optimal untuk mengurangi nyeri persalinan akan dapat menyebabkan pengaruh buruk pada fisik dan psikologisnya. Perilaku suportif adalah upaya yang dapat dilakukan perawat-bidan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan ibu untuk mengurangi nyeri persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengarah perilaku suportif perawat-bidan terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu intra partum kala 1. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 64 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 32 orang sebagai kelompok intervensi dan 32 orang sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan skala nyeri berdasarkan visual analogue scale. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yaitu Chi square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p= 0,000, a= 5 %) Intensitas nyeri pada kelompok intervensi lebih rendah (mean rank 19,53) dibandingkan kelompok kontrol (mean rank 45,47). Karena kedua kelompok sampel tersebut setara maka perbedaan ini dianggap sebagai pengaruh intervensi yang diberikan. Karakteristik responden yang berpengaruh pada intensitas nyeri persalinan adalah usia (p=0,024) dan paritas (p= 0,008) pada kelompok intervensi, sedangkan karakteristik lain tidak berpengaruh. Hal ini berarti bahwa perilaku suportive bermakna pada ibu yang berusia lebih dari 27 tahun dan multipara.

Physiological and psychological changes during labor could cause labor pain to mother. I f there's no optimal support to reduce labor pain bad effects result both physiologically and psychologically. Supportive behavior means to enhance mother's comfort and wellbeing so can reduce labor pain. The purpose of the study was to identify the effect of supportive behavior toward labor pain in first stage intra partum mother. The quasi experiment was used in this study with post test only design. Sixty-four samples were selected according to inclusion criteria?s and were divided into two groups, 32 as intervention group and 32 as control group. Data collection used questioner and visual analogue scale. Data analysis used univariat and bivariat namely Chi square and Mann-Whitney. The study found that labor pain was significant difference on both sample groups (p= 0,000, a= 5 %). Pain intensity in intervention group (mean rank 19,53) was less than control group (mean rank 45,47). Because of homogeneity between both sample groups therefore the difference was assumed as intervention result. The characteristics of respondents that had impact to labor pain were age (p=0,024) and parity (p= 0,008) in intervention group. It means that supportive behavior more significant to reduce labor pain in age more than 27 years and for multipara."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library