Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rossy Sylvia Basman
"Latar Belakang: Rugae palatal bersifat tahan akan perubahan, stabil dan unik berbeda antar individu. Analisis rugae palatal dapat dijadikan metode identifikasi sekunder untuk membantu mengidentifikasikan individu seperti jenis kelamin.
Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan bentuk rugae palatal laki-laki dan perempuan pada subpopulasi Indonesia.
Metode: Melakukan pengamatan terhadap 100 model cetakan rahang atas yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan berdasarkan klasifikasi Basauri.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bentuk rugae palatal antara laki-laki dan perempuan pada palatum kanan dan kiri namun secara distribusi bentuk rugae palatal terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada palatum kiri dan kanan.
Kesimpulan: Rugae palatal pada setiap individu berbeda namun belum dapat meggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada subpopulasi Indonesia.

Background: Palatal rugae are known for their resistance to environmental challange, stability, and uniqueness different for each other. Palatal rugae analysis can be one of secondary identification methods to help identifying individuals such as gender.
Objective: To know whether there are differences in palatal rugae shape between female and male of Indonesian subpopulation.
Methods: Observing 100 maxillary dental study of 50 male and 50 female based on Basuri classification.
Result: No significant difference in palatal rugae shape between male and female either on left or right side but distributively the shape of palatal rugae between male and female were different.
Conclusion: Palatal rugae on each individuals are different but this still can 39 t show differences between both female and male in Indonesian subpopulation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Fajria
"ABSTRAK
Latar Belakang: Analisis rugae palatal merupakan salah satu metode identifikasi
sekunder yang dapat menentukan jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui perbedaan
jenis kelamin dengan menganalisis bentuk dan jumlah rugae palatal primer pada
laki-laki dan perempuan. Metode: Analisis rugae palatal primer 100 model cetak
rahang atas menurut klasifikasi Lysell. Hasil: Rugae palatal primer berbentuk
sudut pada laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (p<0,05); rugae palatal
primer berbentuk kurva pada perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki
(p<0,05); tidak ada perbedaan bermakna rugae palatal primer berbentuk lurus
antara laki-laki dan perempuan (p>0,05); tidak ada perbedaan bermakna jumlah
seluruh rugae palatal primer antara laki-laki dan perempuan (p>0,05).
Kesimpulan: rugae palatal primer berbentuk sudut dan kurva berbeda antara lakilaki
dan perempuan sehingga dapat digunakan untuk identifikasi jenis kelamin

ABSTRACT
Background: Palatal rugae analysis is one of secondary identification methods
for sex determination. Objectives: To identify the differences of shape and total
number of primary palatal rugae in sexes. Methods: Analysis of 100 maxilla casts
by Lysell’s Classification. Results: The present study showed that males have
more angular primary palatal rugae shape than females (p<0,05); females have
more curved primary palatal rugae shape than males (p<0,05); there’s no
significant difference for straight primary palatal rugae shape between males and
females (p>0,05); there’s no significant difference for primary palatal rugae’s
number between males and females (p>0,05). Conclusions: Angular and curved
primary palatal rugae shapes are different between males and females, so we can
use it for secondary sex identification in forensic."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library