Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riski Gabriel
"Suasana toko sangat memengaruhi emosi seseorang ketika sedang berbelanja. Lingkungan toko yang padat akan mengakibatkan pelanggan toko berdesakkan sehingga menghasilkan fenomena butt-brush effect, yaitu perasaan tidak nyaman ketika tersentuh dari belakang. Jurnal ini membahas mengenai pengaruh fenomena butt brush effect terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian. Data-data diambil dari buku- buku dan jurnal-jurnal terdahulu. Hasil dari studi literatur yang telah dilakukan adalah butt-brush effect terjadi dikarenakan atmosfer toko yang tidak baik sehingga menciptakan pengalaman belanja yang kurang mengenakkan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian mereka.

The shop atmosphere highly influences people's emotions when shopping. The crowded shop environment will cause the shop customers to squeeze together, resulting in a butt- brush effect phenomenon, which is a feeling of discomfort when touched from behind. This journal discusses the effect of the brush effect on customer satisfaction and purchasing decisions. The data are taken from previous books and journals. This literature study resulted in a negative influence on consumer satisfaction and buying decisions caused by unpleasant shopping experiences due to the butt brushes phenomenon in a bad shop atmosphere."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Sarbawono Suryokusumo
"Fenomena globalisasi pada industri ritel di Indonesia telah ditandai dengan hadirnya global hypermarket Carrefour yang dalam waktu kurang dari tiga tahun (1998-2000) telah membuka 7 big box di dalam kota Jakarta. Dengan kehadiran Carrefour tersebut, daerah liputan pasar ritel global dan ritel kecil lokal menjadi tumpang tindih. Apabila prinsip zero sum game berlaku pada pasar lokal, maka kehadiran toko Carrefour dapat berdampak substansial pada perdagangan lokal.
Penelitian ini mempelajari bagaimana ritel kecil lokal bersaing dalam perdagangan lokal tersebut, dengan menguji hubungan antara respon-respon persaingan yang dilakukan dan kinerja usaha yang dicapai. Ada 13 respon persaingan sebagai variabel bebas yang diuji pengaruhnya terhadap kinerja usaha ritel kecil lokal atau sebagai variabel terikatnya. Kinerja usaha diukur berdasarkan perkembangan nilai penjualan dan perkembangan perolehan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert 5 titik. Untuk variabel bebas, titik ekstrim 1 = tidak dilakukan dan 5 = sangat dilakukan. Sedangkan untuk variabel terikat, titik ekstrim 1 = sangat menurun dan 5 = sangat meningkat.
Sampel bersifat purposive, yaitu terdiri dari toko-toko ritel kecil yang terdapat di sekitar 7 lokasi Carrefour. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengirim kuesioner secara acak kepada 500 toko ritel kecil dengan sampling frame berupa toko ritel dengan luas lantai komersil maksimum sekitar 140 M2 yang terdapat di dalam radius 5 KM dari lokasi Carrefour. Pengembalian kuesioner dilakukan melalui pos atau melalui faksimili. Kuesioner yang diperoleh kembali dan dapat digunakan adalah sebanyak 117 kuesioner atau tercapai usable response rate 23,40%.
Hasil penelitian ini memperlihatkan 3 kategori ritel kecil lokal, yaitu yang terpengaruh positif, yang tidak terpengaruh, dan yang terpengaruh negatif oleh adanya Carrefour. Bagi yang terpengaruh positif sebagian besar dalam keadaan untung dan sebagian besar respon persaingan tidak mempengaruhi kinerja usahanya. Ritel kecil lokal kategori ini berjumlah sekitar 21% dari seluruh sampel, yang berarti ada sekitar 21% ritel kecil lokal yang sukses dan aman dengan adanya Carrefour. Bagi yang tidak terpengaruh, sebagian besar dalam keadaan untung dan sebagian besar respon persaingan berpengaruh positif terhadap kinerja usahanya. Bagi yang terpengaruh negatif, sebagian besar dalam keadaan rugi dan sebagian besar respon persaingan tidak mempengaruhi kinerja usahanya. Ritel kecil lokal kategori ini berjumlah sekitar 24% dari seluruh sampel, yang berarti ada sekitar 24% ritel kecil lokal yang kalah dalam persaingan dan terancam bangkrut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library