Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3270
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nunut Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan dari variabel need for uniqueness terhadap attitude toward product, variabel attitude toward product terhadap perceived quality dan emotional value serta hubungan kedua variabel tersebut terhadap intensi menonton (purchase intention) pada film Indonesia dan film asing di bioskop. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini berjumlah 290 orang penonton film Indonesia dan asing dengan kunjungan terakhir ke bioskop adalah 6 bulan Model penelitian dengan lima hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa need for uniqueness berpengaruh signifikan dan positif terhadap attitude toward product pada film Indonesia dan asing. Attitude toward product juga memiliki pengaruh terhadap perceived quality dan emotional value pada film Indonesia dan film asing. Tetapi ketika perceived quality dan emotional value keduanya memiliki pengaruh positif dan signifikan pada purchase intention film Indonesia, film asing berbeda dengan hasil perceived quality nya yang tidak signifikan.

The purpose of this study is to identify the impact and relation from some need for uniqueness to attitude toward product, then attitude toward product to perceived quality and emotional value, and both of them toward purchase intention Indonesian and foreign movie in cinema. This research uses exploratory and descriptive design research conducted in one time period (cross sectional design). Respondents of this study are 290 people who watch Indonesian or foreign movie for minimum six months. The five-hypotheses research model in this study are tested with Structural Equation Modeling (SEM). The results finds that almost all variables have a significant and positive relationship for both Indonesian and foreign movie. Only one variable in foreign movie that have unsignificant result that is perceived quality toward purchase intention of foreign movie in cinema.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Wisna Darwis
"Tujuan penelitian mi adalah untuk mempelajari hubungan tampilan iklan dan kecenderungan berpikir konsumen dengan pengolahan iklan dalam benak konsumen, dimana selama ini para ahli dan praktisi periklanan belum secara khusus mempertimbangkan faktor kecenderungan berpikir di dalam pembentukani teori dan model persuasi iklan serta di dalam mengembangkan iklan yang efektif. Dari temuan penelitian terungkap adanya perbedaan pengelolahan iklan pada subyek dengan kecenderungan berpikir postformal dan pada subyek dengan kecendrungan berpikir postformal dalam mempengarhi niat membeli, dengan melibatkan beberapa variabel mediasi yaitu; tingkat keterlibatan, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap iklan (attitude toward the advertisement atau diangkat A)"
2005
JMIN-II-1-Juli2005-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Farid Wazdi
"Dalam kehidupan bermasyarakat, biologis dan sosiologis saling mempengaruhi. Pada awalnya, perbedaan memang lebih bersifat alamiah, nature, fitrah. Kemudian melalui kebudayaan, kehidupan manusia dikembangkan, direkayasa, dipaksa, dicegah atau bahkan diberlakukan secara berlawanan (kontradiksi) dengan yang dasar alamiah tadi. Seseorang menjadi kelompok jenis, ras, golongan, suku, agama, dan kelompok yang lain, adalah akibat dari sosialisasi. Kontruksi ini mengurung pola pikir seseorang tanpa disadari karena perkembangan emosi dan nalar seseorang sebagian besar diperoleh dari sosialisasi ini.
Hubungan laki-laki dan perempuan yang 'telah rusak' akibat kontruksi sosial budaya dapat dipulihkan melalui pertobatan bersama, memulihkan hubungan menjadi lebih adil. Masing-masing pribadi dituntut untuk mendengarkan. Relasi dalam keluarga yang dikontruksi vertikal, diubah menjadi relasi horizontal. Hubungan horizontal akan menciptakan situasi demokrasi. Demokrasi akan menciptakan keadilan. Melihat perempuan Bongas yang `agresif dan `aktif seoalah memberikan jawaban bahwa: proses perubahan dan pertobatan kearah itu akan dengan cepat terlaksana.
Bersamaan dengan itu Pemerintah RI mencoba membuat program yang berakar dari faham feminis liberal dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan untuk mengaktualisasikan potensinya. OLeh karena itu ketika perempuan dapat merespon program (Program Pengembangan Kecamatan) ini dengan baik tampaknya akan hadir sebagai media perubahan pada ketimpangan struktur yang ada. Namun, di balik keagresifan dan keaktifan perempuan Bongas itu temyata ada penggerak lain di belakangnya sehingga tampaknya seolah perempuan-perempuan Indramayu dan perempuan Bongas pada khususnya hanya bertindak `untuk orang lain' saja? Dirinya dilupakan dan tidak dipedulikan, sehingga ketimpangan pun terus berjalan dan lestari.
Begitu pun halnya dengan respon mereka terhadap Program Pengembangan Kecamatan menjadi 'sernu' karena tidak sedikit perempuan Bongas menganggap bahwa: Program Pengembangan Kecamatan tidak berbeda dengan program-program lainnya yang pada akhirnya selalu didominasi oleh laki-laki sehingga perempuan pada akhirnya tidak lebih dari sekedar pelengkap prosedur pembangunan belaka.
Proses penyadaran memerlukan momentum katarsis, yakni ketika seseorang mengalami perubahan cara pandang secara radikal, mengalami revisi dalam dirinya. Pembebasan membutuhkan conversion, perubahan total, pertobatan radikal. Perubahan itu mesti dilakukan oleh suami, isteri beserta anak-anak, dan siapapun yang terlibat dalam keluarga, masyarakat dan program ini. Penelitian melalui pendekatan studi kasus terhadap beberapa perempuan ini mencoba mengungkapkan proses itu berjalan sehingga sekaligus dapat menjelaskan bagaimana respon perempuan terhadap PPK yang ada di Bongas ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ristriana Rachmawati
"Emergency Response Preparedness (ERP) merupakan salah satu program yang terdapat pada Sistem Manajemen K3 (SMK3). Tujuan dari program ini adalah untuk mencegah kejadian darurat yang saat itu terjadi tidak menjadi lebih buruk dan dapat melindungi pekerja dan masyarakat sekitar dari bahaya lebih lanjut, yang dikarenakan adanya karakterisitik bahaya yang berbeda-beda pada tiap industri. Penilaian program ERP di PT McDermott Indonesia, di latar belakangi oleh terdapatnya beberapa kenaikan jumlah kasus kejadian yang terjadi khususnya kasus kebakaran yang trennya meningkat. Penilaian program ERP ini berdasarkan audit International Safety Rating System (ISRS) elemen ke tujuh tentang Emergency Response Preparedness yang terdiri dari 13 komponen penilaian. Dari hasil penilaian, PT McDermott Indonesia mendapatkan skor 608 atau 91% pemenuhan, dengan nilai tertinggi 100%, nilai terendah 25% dan rata-rata tingkat pemenuhan yaitu 87%. Dari hasil penilaian, manajemen sebaiknya meninjau dan meriview terhadap program ERP lebih lanjut.
ERP is one of the programs within the Health and Safety Working Management system. The idea of this program is to prevent the worst thing happen in the emergency situation and of course to protect the employee and people aroundfrom the hazard which is caused by different characteristics of hazard in each industry. The assessment of ERP program in PT Mcdermott Indonesia is derived on the increment of some cases especially fire which is tended to increase. This assessment is also based on International System Rating System (ISRS) audit 7th element regarding ERP which are consisting of 13 components of assessment. Based on final result, PT Mcdermott Indonesia has score 608 or 91% compliance, with the highest score is 100%, the lowest score is 25% and the average of compliance is 87%. Therefore, management team should observe and review the ERP in advance.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ruwaida
"ABSTRAK
Studi ini berangkat dari anggapan bahwa jika partisipasi ekonomi perempuan dipandang sebagai hak dasar (basic right), maka persoalan demokrasi ekonomi dalam konteks Otoda menjadi pertanyaan yang relevan dan signifikan dengan isu keadilan gender. Artinya, kebijakan desentralisasi diharapkan mampu mendorong demokratisasi ekonomi yang berkeadilan gender sekaligus memberdayakan perempuan sebagai subyek/aktor pembangunan.
Permasalahannya, setelah kebijakan desentralisasi berjalan lebih dari 5 (lima) tahun, apakah gagasan normatif diatas terealisasi dalam tataran empiris?. Secara sosiologis, studi ini menggambarkan dinamika lokal dalam mengagendakan perempuan dalam pembangunan, juga menunjukkan bagaimana perempuan berpartisipasi di dalamnya. Studi dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan di kabupaten Lombok Timur dan kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang kemudian dilakukan analisis komparatif pada kedua kasus. Analisis bersumber pada data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam, wawancara kelompok terfokus (FGD), pengamatan, serta data sekunder. Adapun data kuantitatif dikumpulkan dengan metode survey melalui wawancara berstruktur terhadap perempuan pelaku usaha.
Berdasar hasil kajian di kabupaten Lotim dan Bima, NTB, terindikasi masih terbatasnya respon lokal karena tidak banyak inisatif lokal dalam merancang kebijakan atau program yang bertujuan memberdayakan perempuan sebagai pelaku ekonomi. Kebijakan/program yang ada masih cenderung mereplikasi upaya penguatan kapasitas usaha dan pelaku usaha, namun belum membangun kesadaran kritis dan keberdayaan/kemampuan perempuan untuk bersuara dan melakukan pilihan tindakan dalam tatanan ekonomi yang tidak berkeadilan. Artinya, merujuk pada terminologi Chafetz (1988), belum terjadi pemberdayaan sebagai upaya transformasi struktural, yang mana transformasi ini hanya dimungkinkan apabila kebijakan ekonomi lokal tanggap terhadap perempuan dengan hak ekonominya serta kemarginalannya, baik secara individu maupun sebagai kelompok sosial.
Salah satu akar persoalannya adalah desentralisasi ternyata belum menumbuhkan komitmen pemerintah lokal dalam membuka ruang partisipasi masyarakat. Dalam konteks ekonomi lokal, partisipasi perempuan masih bersifat instrumental bahkan nominal, belum mengarah pada partisipasi yang transformatif. Fasilitasi pemerintah masih sangat terbatas, khususnya pada upaya peningkatan potensi dan partisipasi ekonomi perempuan. Pengorganisasian perempuan masih terbatas, tercermin dari lemahnya aksi kolektif perempuan. Keterbatasan fasilitasi ini merefleksikan bagaimana relasi negara dan perempuan. (Moore, 1988). Untuk itu, perlu pemaknaan ulang atas asumsi-asumsi dasar yang menjadi sumber kebijakan dan parameter ekonomi yang merugikan perempuan. Selain itu, diperlukan upaya pengembangan strategi pengorganisasian perempuan.

ABSTRACT
This study have started from an assumption if women economic participation perceived as basic right, then economic democracy in relation to gender equity in the context of regional autonomy raised relevant and significant questions. It means decentralization is expected to push gender equity in economic democratization and empowering women as development actor at once. After 5 years of Otoda implementation, whether this normative notion can be realized in the empirical level? Sociologically, this study describes the local dynamics in putting women in the development agenda, and how women participate on its. Using qualitative approach, the study carried out in West Lombok and Bima districts. This studi tried to do a comparative analytical on both cases which relies on quanitative as well as qualitative data. Indepth interview, FGD, observation and secondary data were carried out to collect qualitative data. Quantitative data were collected through survey to women entrepreneurs. Data were managed and analysed intercases by looking at similarities and differences among them.
This study revealed that local response to design policy or program to empower women as economic actor still weak. The program focuses more on empowering business capacity and actor, but not increasing critical consciousness and women?s capacity to voice and to choice action in the economic inequity context. Referring to Chafetz (1988), empowerment as structural transformation effort -- which only possible if local economy policy responsive to women?s economic right and its marginality, individually or socially -- is not take place yet.
One of the root problems is local government commitment in opening community participation is still weak. In the context of local economy, women?s participation remains instrumental for it is not lead to transformative participation yet. Limited facilitating from government particularly in the effort to enhance women?s economic potency and participation. Another research finding reveals constraint in organizing women and commitment to do collective action. It reflects how relation between state and women (Moore 1988). It needs reinterpretation over policies basic assumptions which become various economic blinkers that disadvantaging women. Moreover, it?s needed developing a strategy for women?s organizing to enhance their roles."
Depok: 2010
D1000
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agung Marssada Biorata
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi operasi optimum
dalam memproduksi Selulase dengan response surface methodology
menggunakan Bacillus sp. BPPT CC RK 2. Optimasi ini memakai substrat alam
yang banyak terdapat di Indonesia dan murah sebagai sumber karbon dan sumber
nitrogen yang digunakan sebagai media produksi enzim untuk mengganti
Carboxylmethyl cellulose (sumber karbon) dan Yeast Extract (sumber nitrogen)
yang masih mahal. Proses penelitian ini dilakukan 4 tahap, yaitu: (1) pembuatan
serta pemilihan komposisi medium dan produksi enzim (2) proses fermentasi (3)
penggunaan response surface methodology dengan menggunakan software design
expert dalam menentukan titik optimum Selulase (4) serta uji aktivitas dan kadar
enzim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Bacillus sp. BPPT CC RK 2
optimum menghasilkan selulase selama 12 jam pada media dengan konsentrasi
dedak padi 50% (b/v), dan konsentrasi air kelapa 20% (v/v).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi operasi optimum
dalam memproduksi Selulase dengan response surface methodology
menggunakan Bacillus sp. BPPT CC RK 2. Optimasi ini memakai substrat alam
yang banyak terdapat di Indonesia dan murah sebagai sumber karbon dan sumber
nitrogen yang digunakan sebagai media produksi enzim untuk mengganti
Carboxylmethyl cellulose (sumber karbon) dan Yeast Extract (sumber nitrogen)
yang masih mahal. Proses penelitian ini dilakukan 4 tahap, yaitu: (1) pembuatan
serta pemilihan komposisi medium dan produksi enzim (2) proses fermentasi (3)
penggunaan response surface methodology dengan menggunakan software design
expert dalam menentukan titik optimum Selulase (4) serta uji aktivitas dan kadar
enzim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Bacillus sp. BPPT CC RK 2
optimum menghasilkan selulase selama 12 jam pada media dengan konsentrasi
dedak padi 50% (b/v), dan konsentrasi air kelapa 20% (v/v).

ABSTRACT
This study aims to obtain optimum operating conditions in the production of
cellulase by response surface methodology using Bacillus sp. BPPT CC RK 2.
This optimization using the natural substrate that is widely available in Indonesia
dan cheap as a source of carbon dan nitrogen sources are used as a medium for
enzyme production to replace Carboxylmethyl cellulose (carbon source) and
Yeast Extract (nitrogen source) that still expensive. The research process is done
by 4 stages, namely: (1) the production and selection of medium composition and
enzyme production (2) the fermentation process (3) the use of response surface
methodology using design expert software in determining the optimum cellulase
(4) activity assay and protein levels. The results showed that Bacillus sp. BPPT
CC RK 2 isolates produce optimum cellulase for 12 hours in media with
concentrations of rice husk 50% (w/v), and coconut water consentration of 20%
(v/v).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fike Kireina
"Fokus penelitian ini adalah Rebranding yang dilakukan PT. Pos Indonesia sejak 2009 yang masih berlangsung hingga saat ini. Langkah awal yang dilakukan PT. Pos Indonesia pada proses Rebranding-nya adalah merevitalisasi aset-aset fisik yang dimiliki. Akan tetapi, PT. Pos Indonesia tidak melakukan perubahan apapun pada aset-aset visual seperti logo atau nama yang biasanya menjadi target pengubahan pada Rebranding. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari Respon Potential Customer Atas Rebranding terhadap Customer-Based Brand Equity dan Brand Preference. Peneliti menyebarkan kuesioner pada 100 pengusaha online shop di DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bahwa Respon Potential Customer Atas Rebranding memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Customer-Based Brand Equity dan Brand Preference.

This research focused on the process of rebranding which has been practiced since 2009 until now by PT. Pos Indonesia. The initial step taken by PT. Pos Indonesia on its rebranding process is to revitalize the physical assets owned. However, PT. Pos Indonesia did not make any changes to its visual assets such as the logos or names, which are commonly done by many firms on the process of its rebranding. The purpose of this study is to investigate the influence of potential customer’s response on rebranding toward customer based brand equity and brand preference. This study gathered data from 100 online shop owners in DKI Jakarta. The results indicate that the Response of Potential Customer on Rebranding has a positive and significant effect toward the Customer-Based Brand Equity and Brand Preference."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>