Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Zeina Syifana Barani
"Artikel ini membahas mengenai ragam representasi kecantikan sebagai bentuk estetika rekognisi. Hal ini menunjukkan adanya pengakuan terhadap inklusivitas dan keberagaman, khususnya di industri kecantikan. Umumnya, rekognisi dekat dengan pembahasan tindakan etis. Namun, pada pembahasan, artikel ini justru mengangkat pendekatan estetis sebagai penerimaan ragam persepsi kecantikan dalam relasi intersubjektif. Data riset dan literatur yang terkumpul dianalisis secara kritis dan filosofis menggunakan pendekatan estetika. Teori rekognisi Friedrich Hegel kemudian digunakan dan didukung oleh teori rekognisi Honneth dan teori redistribusi Nancy Fraser untuk menguatkan landasan analisis. Temuan dalam artikel ini adalah bentuk estetika rekognisi dalam pengakuan ragam representasi kecantikan menguatkan penghargaan atas inklusivitas dan keberagaman ekspresi kecantikan tiap individu.
This article discusses the various representations of beauty as a form of aesthetic recognition. This shows the recognition of inclusivity and diversity, specifically in the beauty industry. Commonly, recognition is close to discussing ethical action. However, in the discussion, this article raises an aesthetic approach as an acceptance of various perceptions of beauty in intersubjective relations. Research data and collected literature are analyzed critically and philosophically using an aesthetic approach. Friedrich Hegel's theory of recognition is used and supported by Honneth's theory of recognition and Nancy Fraser's theory of redistribution to strengthen the basis of analysis. This article founds a form of aesthetic of recognition in recognition of various representations of beauty strengthens respect for inclusivity and the diversity of expressions of beauty for every individual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Putri Alya Ramadhani
"
ABSTRACTPenelitian ini membahas bagaimana penulis perempuan merepresentasikan kecantikannya dalam salah satu bentuk media baru bernama Madgalene. Melalui medium menulis, penelitian ini ingin melihat bagaimana kecantikan yang penulis perempuan representasikan untuk melawan nilai-nilai patriarki. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penulis perempuan merepresentasikan kecantikan dan tubuhnya dalam situs Magdalene guna menolak representasi kecantikan dan tubuh perempuan dalam diskursus arus utama. Kemudian, muncul identitas negosiasi sebagai bentuk tegangan antara tekanan yang datang pada perempuan dan sebagai bentuk kekuasaan perempuan akan tubuhnya. Selain itu, melalui proses menulis, penulis perempuan memperlihatkan positive body image sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan terhadap tubuh perempuan. Penulis perempuan juga memperlihatkan kekuatan atas tubuhnya melalui redefinisi praktek-praktek kecantikan dan diri. Selain itu, penulis perempuan senantiasa menolak dikotomi tubuh perempuan dengan menganalisa ulang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
ABSTRACTThis research will discuss about how women writers represent their beauty in one of new media called Magdalene. Through writing, this research wants to look further how women represents their beauty to subvert patriarchal values. This research is qualitative research with critical paradigm. The result explained that women writers represents their beauty in Magdalene to subvert beauty and body representation in mainstream discourse. After that, appeared identity negotiation as tension from oppresion and at the same time power toward and from womens body. Besides that, through writing process, women writers showed positive body image as self love and apreciation to their body. Women Writers also showed power of their body through redefinition of beauty practices and self. Also, they subverts body dichotomy to reanalyze values in society. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library