Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Katherine Rath
Magelang: Langgeng Art Foundation, 2010
709.2 REP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arlene Keshia Katoppo
"Seorang penerjemah perlu menyadari bahwa bahasa yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam membangun kohesi. Dalam bahasa yang sama pun, jika genre berbeda, kohesi berpotensi berbeda. Penelitian ini membandingkan penggunaan repetisi, yang adalah salah satu jenis kohesi, dalam pasangan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Bahasa Jepang berperan sebagai bahasa sumber, sedangkan bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa sasaran. Penelitian ini juga mencari tahu validitas repetition avoidance hypotheses yang mengatakan bahwa teks terjemahan umumnya memiliki lebih sedikit repetisi daripada teks sumber. Sumber data untuk penelitian ini adalah dialog film A Whisker Away (2020) yang digarap oleh studio Colorido. Data dikumpulkan dengan membandingkan dialog bahasa Jepang dengan takarir bahasa Indonesia film tersebut. Hasil perbandingan memperlihatkan terjadinya pergeseran kohesi repetisi dalam bentuk perubahan kategori alat kohesi yang digunakan serta penghilangan dan penambahan repetisi. Jumlah penghilangan repetisi yang terjadi melebihi jumlah penambahan repetisi, yang dengan demikian meneguhkan repetition avoidance hypotheses.

A translator needs to be aware that each language, and even different genres in the same language, have different ways of establishing cohesion. This study compares the use of repetition, a type of cohesion, in the Japanese-Indonesian language pair. The source text is in Japanese, while the target text is in Indonesian. This study also seeks to find out the validity of the repetition avoidance hypotheses which claims that translated texts commonly have less instances of repetition than the source text. The source of data for this study is the dialog from the movie A Whisker Away (2020) which was produced by Studio Colorido. Data is collected by comparing the Japanese script with the Indonesian subtitle of the movie. Results show shifts in cohesion including changes in the category of the cohesive device used and the omission and insertion of repetitions. There are more omissions than insertions of repetitions in the target text, which aligns with the repetition avoidance hypotheses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bronson, Gary J.
United Kingdom: Course Technology Cengage Learning, 2012
005.3 BRO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Paramitha
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat pembelajaran digital menjadi lebih mudah sehingga berdampak pada bidang pendidikan, terutama pembelajaran bahasa. Akses terhadap berbagai situs media dan aplikasi menjadi semakin mudah dan lengkap, salah satunya adalah aplikasi Duolingo. Duolingo menerapkan metode gamifikasi pada sistem pembelajaran bahasa melalui aplikasi dan situs webnya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi penggunaan metode gamifikasi dan melihat penerapan sistem gamifikasi dalam metode pembelajaran bahasa pada aplikasi Duolingo, serta melihat kecocokan aplikasi Duolingo untuk digunakan sebagai media pembelajaran digital pada kelas pembelajaran bahasa. Dengan menggunakan konsep gamifikasi dari Sailer, Hense, Mayr, & Mandl (2017), teori elemen dalam game oleh Hamari et al. (2014) dan Sailer, Hense, Mandl, & Klevers (2013), serta konsep FLE (Français Langue Étrangère), ditemukan bahwa Duolingo tidak menerapkan seluruh elemen gamifikasi, tetapi hanya beberapa yang sesuai dengan fungsi dari fitur yang tersedia pada aplikasi dan situs web. Duolingo juga menerapkan konsep FLE atau Français Langue Étrangère dengan baik, metode spaced repetition serta turut membantu pembelajaran digital bagi para pengajar dengan menambahkan fitur baru pada situs web mereka. Penelitian ini berfokus pada kategori Bahasa Prancis dengan pengantar Bahasa Inggris pada aplikasi dan situs web Duolingo.

The vast development of technology has made digital learning easier which gives an impact to language education. Certain media and applications are available for a learning access, one of them is the language learning app, Duolingo. Duolingo applies the gamification method into its language learning system through their app and website. This article aims to identify the use of the gamification method, how it is applied throughout the app and website, as well as whether the method is able to be used in language learning classes. Using Sailer, Hense, Mayr, & Mandl (2017) gamification concept, game element theory from Hamari et al. (2014) and Sailer, Hense, Mandl, Klevers (2013), as well as the FLE (Français Langue Étrangère) concept, it is concluded that Duolingo doesn't apply all the gamification elements into its system, but only some of them that matches their features. Duolingo also applied the FLE (Français Langue Étrangère) concept well, a spaced repetition method and added a new feature to its website to support digital learning for language teaching. This article focuses on the French language in the Duolingo app and website."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya
"Pengulangan radiografi konvensional merupak salah satu indikator mutu instalasi radiologi Rumah Sakit Otak DR Drs M Hatta Bukittinggi. Sampai saat ini hasil penilaian pengulangan radiografi konvensional sangat fluktuatif, walaupun sudah ada perbaikan. Hasil yang fluktuatif ini cukup mendapatkan perhatian. Hal ini terjadi karena menjadi faktor pengurang dalam indikator kinerja Unit, indicator kinerja individu yang berpengaruh terhadap poin remunerasi staf. Selain itu pengulangan radiografi konvensional juga berakibat terhadap manajemen resiko. Pengulangan radiografi konvensional meningkatkan angka paparan radiasi kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor yang memberikan pengaruh pada pengulangan radiografi konvensional. Penelitian menggunakan konsep mutu Donabedian. Metode penelitian kualitatif dengan analisis matriks dan konten. Informan penelitian berjumlah 19 orang mulai dari direksi hingga kepala ruangan terkait. Sedangkan data yang digunakan adalah data primer dengan wawancara langsung dan data sekunder menggunakan dokumen dan arsip. Dari komponen yang diteliti, maka maka dapat disimpulkan faktor penyebab pengulangan radiografi konvensional, yang sangat mungkin mempengaruhi satu sama lainnya antara lain kepatuhan SDM terhadap SOP, alat konvensional dan alat prosessing CR serta komponen administrasi pasien.

The repetition of conventional radiographs is one indicator of the quality of the radiology installation at the Drs M Hatta Bukittinggi Brain Hospital. Until now, the results of conventional radiographic repeat assessment are very fluctuating, although there have been improvements. These fluctuating results are getting enough attention. This happens because it becomes a deducting factor in the unit performance indicators, individual performance indicators that affect staff remuneration points. In addition, the repetition of conventional radiographs also has an impact on risk management. The repetition of conventional radiographs increases the rate of radiation exposure to the patient. This study aims to analyze and identify the factors that influence the repeatability of conventional radiographs. The research uses the Donabedian quality concept. Qualitative research method with matrix and content analysis. There were 19 research informants ranging from directors to heads of related rooms. While the data used is primary data with direct interviews and secondary data using documents and archives. From the components studied, it can be concluded that the factors causing the repetition of conventional radiographs, which are very likely to affect each other, include HR compliance with SOPs, conventional tools and CR processing tools as well as patient administration components."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"Secara tipikal, di laboratorium tes atau eksperimen untuk pengukuran partial discharge, bentuk gelombang dianggap sinusoidal murni. Namun, dalam praktek sehari-hari, untuk mendapatkan gelombang sinusoidal murni sebagai hampir tidak mungkin. Komponen spektrum tambahan memiliki dampak yang cukup besar kepada karakteristik partial discharge, dalam hal ini tingkat pengulangan adalah parameter yang di fokuskan untuk di bandingkan. Dalam tulisan ini pengaruh distorsi harmonisa tegangan terhadap tingkat pengulangan partial discharge akan diamati dan dianalisa. Total harmonic distortion THD juga akan dijadikan variabel untuk mencari pengaruhnya terhadap tingkat pengulangan partial discharge.
Hasil dari eksperimen ini menunjukan variasi dari distorsi harmonik dan THD memiliki dampak kepada tingkat pengulangan partial discharge. Pemahaman terhadap harmonik adalah sebuah kepentingan untuk mendapatkan interpretasi gambaran partial discharge yang tepat. Eksperimen ini diilustrasikan dengan hasil pengukuran yang didapatkan dari sinyal sinusoidal murni dan tegangan terdistorsi harmonik dengan variasi THD.

Normally, in laboratory test or experiment for measuring partial discharges, a pure sinusoidal voltage waveform is assumed. However, in practice it is nearly impossible to have such ideal waveform of voltage applied. Additional spectral components have quite an impact or effect to partial discharge characteristic, in this case its repetition rate is the parameter focused to be compared. In this paper the influence of high voltage harmonic to the repetition rate of partial discharged is observed. The total harmonic distortion will also be a varied parameter in order to get the relation between THD and repetition rate of partial discharge.
The experimental results showed the variety of high voltage harmonic and total harmonic distortion have impact on partial discharge rsquo s repetition rate. knowledge of harmonic content is an importance for a proper interpretation of the PD images. This experiment will illustrated by the measurement result obtained by both pure sinusoidal and distorted voltage by higher harmonics with varying THD content.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Dewi Kusumastuti
"Stilistika adalah kajian ilmu linguistik yang menganalisis gaya bahasa. Gaya bahasa adalah ciri pemakaian suatu bahasa yang digunakan seseorang dalam mengekspresikan tulisan yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gaya bahasa yang terdapat dalam Kitab Mazmur. Data diambil dari Kitab Mazmur, yaitu pasal 1--15, pasal 68--82, dan pasal 136--150 dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendapat yang digunakan adalah pendapat dari Keraf (1984) dan Tarigan (1985). Hasil penelitian menunjukkan (1) Dalam 45 pasal Kitab Mazmur yang dijadikan data dalam penelitian ditemukan 27 jenis gaya bahasa; (2) Gaya bahasa hiperbola merupakan gaya bahasa paling dominan dalam 45 pasal; (3) Pasal 1--15, pasal 68--82, dan pasal 136--150 menghasilkan tiga gaya bahasa dominan yang berbeda-beda; (4) Tiga gaya bahasa dominan dalam 45 pasal, seperti hiperbola, repetisi, dan sarkasme memiliki karakteristik yang berbeda-beda; (5) Sebagai kitab yang berisi puji-pujian kepada Tuhan, penulis Kitab Mazmur memilih diksi yang beragam.

Stylistics is the study of linguistics that analyzes the figurative of language. Figurative language is a feature the use of a language that is used by someone in expressing writing that aims to obtain a certain effect. This study aims to explain the figurative of language found in the Psalms. The data were taken from the Psalms, specifically from chapters 1--15, chapters 68--82, and chapters 136--150 and were analyzed using a qualitative descriptive method. The opinion used is the opinion of Keraf (1984) and Tarigan (1985). The results of the research show (1) In the 45 chapters of the Psalms that were used as data, 27 types of figurative language were found; (2) Hyperbole is the most dominant figurative language; (3) Chapters  1--15, chapters 68--82, and chapters 136--150 produce different three most dominant figurative of language (4) The most dominant figurative language from 45 chapters, such as hyperbole, repetition, and sarcasm have different characteristics; (5) As a book that contains praises to God, the author of the Book of Psalms chooses a variety of dictions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Kamila Qadri
"Teks eksplanasi merupakan bacaan yang menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa yang berkaitan dengan sosial, budaya, atau alam. Teks eksplanasi menunjukkan hubungan sebab-akibat atau urutan waktu. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui konjungsi sebagai alat kohesi gramatikal serta repetisi dan kolokasi sebagai wujud kohesi leksikal. Penelitian mengenai kohesi gramatikal dan leksikal dilakukan melalui teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa. Berdasarkan capaian pembelajaran kurikulum merdeka, pelajaran tentang teks eksplanasi diajarkan kepada siswa SMP. Berkaitan dengan hal tersebut, data yang digunakan adalah teks eksplanasi yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah. Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana kohesi gramatikal yang diperlihatkan melalui konjungsi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? dan 2) bagaimana kohesi leksikal yang diperlihatkan melalui repetisi dan kolokasi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? Penelitian mengenai penggunaan konjungsi ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipan. Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, dihasilkan tulisan teks eksplanasi yang di dalamnya terdapat penggunaan konjungsi dan bentuk repetisi serta kolokasi. Hasil penelitian terhadap konjungsi, repetisi, dan kolokasi menunjukkan kohesi dalam teks eksplanasi yang dihasilkan siswa dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Explanatory text is reading that explains the process of social, cultural or natural events. Explanatory text shows causality or time sequences. This can be seen through conjunctions as a means of grammatical cohesion and repetition and collocation as a form of lexical cohesion. This research was carried out through explanatory texts written by students. Based on the learning outcomes of the independent curriculum, explanatory texts are taught to junior high school students. In this regard, the data used is explanatory text written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School. Based on this description, the problem formulation is 1) how is grammatical cohesion shown through conjunctions in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? and 2) how is lexical cohesion demonstrated through repetition and collocation in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? Research regarding the use of conjunctions was carried out using participant observation data collection techniques. Based on these data collection techniques, explanatory text is produced which includes the use of conjunctions, repetition, and collocation. The results of research on conjunctions, repetitions and collocations show cohesion in the explanatory texts produced by students by explaining cause-and-effect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Yuniati
"Skripsi ini membahas alat-alat kohesi?yang meliputi alat kohesi gramatikal dan alat kohesi leksikal?pada iklan kolom bidang jasa dari Tabloid Nova bulan Juli hingga Desember 2008. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Dari hasil penelitian pada skripsi ini ditemukan sejumlah alat-alat kohesi gramatikal pada iklan kolom bidang jasa, berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi; serta reiterasi?yang meliputi repetisi, sinonimi, superordinat, metonimi, dan antonimi?dan juga kolokasi sebagai alat-alat kohesi leksikal. Pemakaian alat kohesi gramatikal paling dominan adalah elipsis (elipsis nominal), sedangkan pemakaian alat kohesi leksikal paling dominan adalah reiterasi, khususnya repetisi.

This minithesis discusses cohesive markers?which cover grammatical cohesive markers and lexical cohesive markers?in advertisement column on sevice in the Nova tabloid from July?December 2008. This minithesis uses descriptive type on qualitative method. This research shows that there are has been found the numbers of grammatical cohesive markers in advertisement column on service, such as reference, substitution, ellipsis, and conjunction; also reiteration-which includes repetition, synonym, superordinate, metonym, and antonym?and collocation as the lexical cohesive marker. The most dominant use of grammatical cohesive marker is ellipsis (nominal ellipsis), while the most dominant use of lexical cohesive marker is reiteration, especially repetition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library