Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cokorda Gde Angga Indra Pratama
"Penelitian ini membahas komponen makna cerdas dan pintar dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen makna cerdas dan pintar, dan relasi makna dari cerdas dan pintar. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain teori makna yang berdekatan, teori komponen makna, dan teori relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa cerdas memiliki 25 komponen makna, sedangkan pintar memiliki 39 komponen makna. Dari komponen makna ini diperoleh relasi makna antara cerdas dan pintar, yaitu relasi makna sinonim dekat.

This research analyze component meaning of cerdas and pintar in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI is used as corpus data in this research. The aim of this research is to determine component meaning of cerdas and pintar, and to determine semantic relation between cerdas and pintar. To reach the objectives of the research, the researcher used component meaning theory, and semantic relation theory. The result of this research showed that cerdas has 25 component meaning while pintar has 39 component meaning. The result also showed that semantic relation between cerdas and pintar is a close synonym relation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanthi Fatwasuci
"Skripsi ini membahas komponen makna kata negara dan negeri dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi 2008 digunakan sebagai korpus utama. Selain itu, peneliti menggunakan novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye sebagai korpus tambahan. Peneliti bertujuan untuk menentukan komponen makna yang dimiliki kata negara dan negeri dan menguraikan relasi makna antara kata negara dan negeri. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain teori analisis komponen makna, teori dekomposisi leksikal, teori relasi makna, dan teori ranah makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara memiliki tujuh belas komponen makna dan negeri delapan komponen makna. Relasi makna kata negara dan negeri merupakan sinonimi dekat.

This thesis discusses the component of meaning from the words negara dan negeri in Indonesian language. The 2008 edition of Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) was used as main corpus. Besides, a novel called Negeri di Ujung Tanduk by Tere Liye used as additional corpus on this thesis. The purposes of this thesis are to determine the component of meaning that belongs to negara and negeri and to describe the meaning of relation between negara and negeri. The theories that was used o achieved that purpose are the theory of analyzed component of meaning, the theory of the decomposition of lexical, the theory of meaning relation, and the theory of domain of meaning. The result shows that negara has seventeen of the component of meaning, and negeri has eight of it. The meaning of relation from negara and negeri is a near synonymy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Kusuma
"Skripsi ini membahas ranah semantis bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lema ranah bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia, mengetahui komponen makna, dan relasi makna dari setiap lema dalam ranah tersebut. Teori ranah semantis, komponen makna, dan relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditemukan sebanyak 33 lema bahasa Indonesia yang termasuk ke dalam ranah bangunan tempat tinggal. Lema rumah dijadikan superordinat dari lema ranah bangunan tempat tinggal.

This thesis analized semantic domains of residential building in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia is used as a corpus of data in this study. Purpose of this study is to find out the lemma from semantics domain of residential building in Indonesian language, find out component meaning, and find out semantic relation from every lemma in this semantic domain. Semantic domain theory, component meaning theory, and semantic relation theory used to get the purpose of this study. Result from this study, found 33 lemma in Indonesian language include to semantic domain of residential building. House is a superordinat from all the lemma in this semantics domain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fondabella Tamaradiva
"Penelitian ini menganalisis dan menjelaskan konsep relasi makna antara kata zacht dengan subtiel, kesesuaian antara nama produk Zacht Subtiel dengan isi iklan, serta relasi makna yang terdapat pada kalimat dialog dan monolog dalam iklan Friesche Vlag Zacht Subtiel tahun 2012. Acuan teoretis yang digunakan adalah teori semantik: relasi makna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zacht dan subtiel merupakan dua kata yang saling bersinonim, masing-masing kata memiliki fungsinya sendiri untuk menjelaskan dan meyakinkan konsumen akan rasa yang dihadirkan. Pemilihan nama produk Zacht Subtiel dianggap sudah sesuai dengan cita rasa yang dihasilkan. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam dialog dan monolog mengandung majas yang berfungsi untuk mengkonkretkan lokusi yang hendak disampaikan.

This research analyzes and explains the concept in study of meaning between the word zacht and subtiel, the compatibility between the name of the product Zacht Subtiel with some contents in the advertisement, and also the concept in study of meaning within sentences of the monologue and dialogue in Friesche Vlag Zacht Subtiel advertisement in 2012. The theoretical reference that is used is semantic theory study of meaning. This research uses a qualitative method. The result of the research shows that zacht and subtiel are two words which are synonymous, each word has its own function to explains and persuades consumers about the taste which is presented. The sentences that are used in monologue and dialogue consist of figure of speech which happens to concretize the locutions. The selection of the product rsquo s name is suitable with the taste which is produced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arthanovia Nurbaity Wicaksonoputri
"Terdapat tiga jenis aksara bahasa Jepang, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Umumnya, kanji memiliki dua cara baca, yaitu on’yomi dan kun’yomi. Namun terdapat situasi dimana suatu kanji memiliki cara baca yang tidak termasuk dalam on’yomi maupun kun’yomi, yang disebut dengan ateji. Penelitian ini bertujuan memahami pemaknaan ateji dan alasan penggunaannya melalui analisis komponen makna dan relasi makna ateji yang memiliki dua atau lebih cara baca berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode content analysis pada lirik lagu dari duo musisi Two-Mix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas ateji membuat pencipta karya mampu memberikan beragam cara baca dengan beragam relasi makna pada kanji yang sama sesuai keinginan. Jenis ateji yang paling banyak muncul pada data adalah ateji ungkapan-kontrastif yang sangat bergantung pada konteks, sementara relasi makna yang kerap muncul adalah majas metafora yang berfungsi untuk menciptakan atau menegaskan kesan, suasana, atau pesan tertentu dengan mempertahankan atau menambahkan aspek puitis lagu.

The Japanese writing system has three characters which are hiragana, katakana, and kanji. Generally, kanji has two ways of reading, namely on'yomi and kun'yomi. However, there are situations where a kanji has a way of reading that is different from on'yomi or kun'yomi, which is called ateji. This study aims to understand the meaning of ateji and the reasons for its use through an analysis of semantic components and the relation of the meaning of ateji that have two or more different reading ways. This study was conducted using the content analysis method on song lyrics from the musician duo Two-Mix. This study shows that the flexibility of ateji allows the creator of the work provides various reading ways with various meaning relations on the same kanji. The type of ateji that appears the most in the data is a contrastive-expression ateji which is highly context-dependent, while the meaning relation that often appears is a metaphor, which is used to create or emphasize a certain impression, atmosphere, or message by maintaining or adding to the poetic aspects of the song."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
"Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis.

This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
"Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis.

This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Erfiani Baroroh
"Penelitian ini adalah penelitian semantik leksikal yang bertujuan untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna kosakata ranah emosi takut dalam bahasa Arab Al-Qur?an. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah teori komponen makna Nida (1975), teori relasi makna dan konfigurasi leksikal (Cruse, 1986, 2004), dan teori komponen esensial emosi dari para ahli
Psikologi, yaitu Mesquita, Frijda, dan Scherer (2000), serta Berry et. al (2011). Dari tujuh kosakata ranah emosi takut dalam Al-Qur?an yang dianalisis, dihasilkan relasi hiponimi, sinonimi, dan oposisi. Leksem  /al-khauf/ menjadi hiperonim dari keenam leksem lainnya. Takut kepada Allah menjadi salah satu komponen makna penyebab emosi takut yang sangat berpengaruh hebat
bagi kehidupan manusia. Hal ini karena dalam perspektif Al-Qur?an, takut yang sebenarnya adalah takut yang dirasakan oleh orang beriman yang berpengaruh
positif bagi kehidupannya baik di dunia dan akhirat;The research is a lexical semantic one that aims to figure out similiarities and differences of the meaning of emotional domain vocabulary of fear in Qur?anic
Arabic. The theory used to achieve such an objective is Nida?s theory of meaning component (1975), meaning relation and lexical configuration (Cruse, 1986,
2004), and essential emotion component theory by experts in psychology, respectively Mesquita, Frijda, and Scherer (2000), and Berry et. al. (2011). From
the seven emotional domain vocabularies of fear in the Qur?an that are analyzed, hyponym, synonym, and oppositional relation are generated. Lexeme  /alkhauf/ becomes the hyperonim of the other six lexemes. Fear of Allah becomes one of the meaning components that trigger the emotion of fear which is
tremendously influential to human?s life. This is because in Qur?anic perspective, the real fear is the one experienced by the faithful that would bring about positive impact in his/her life in this world and in the afterlife."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Suswandi
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kosakata emosi sedih dalam bahasa Jawa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah Panjebar Semangat terbitan tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata yang mengandung emosi sedih dalam bahasa Jawa, disertai dengan komponen makna dan relasi maknanya. Penelitian ini menggunakan tiga teori, yaitu teori emosi dan keadaan pikiran, teori komponen makna, dan teori relasi makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 15 kosakata dalam data majalah Panjebar Semangat yang mengandung emosi sedih. Dari kelima belas kosakata tersebut menunjukkan adanya hubungan sinonimi.

This thesis describes about analysis of sad emotion vocabularies in Javanese language. The data of this research is Panjebar Semangat magazine in year 2013. The purpose of this thesis is to find out the vocabularies in Javanese language which is has sad emotion. To find out the vocabularies, researcher using 3 theories, there are theory of emotion and state of mind, theory of meaning component, and theory of meaning relation. The method of this research is descriptive-analysis. The result of this research there are 15 vocabularies in Panjebar Semangat magazine in year 2013 that has sad emotion. From those five-teen vocabularies indicate the synonymy relation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library