Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistya Indriani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Skripsi ini membahas bagaimana sebuah sidewalk sebagai jalur pejalan kaki yang digunakan dari dan menuju sebuah destiasi yang dapat menghasilkan a self-reinforcing process berupa aktivitas-aktivitas dalam waktu tertentu. Hal tersebut dipicu oleh kehadiran dan persepi para pengguna yang beragam berdasarkan konteks dari sidewalk tersebut. Fenomena tersebut dapat diamati dari sepanjang jalur pejalan kaki di area Pasar Tanah Abang. Konteks dari Sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang berada di area transit dekat Stasiun Tanah Abang dan area komersial dekat Pasar Tanah Abang memengaruhi beragam aktivitas pada sidewalk. Sehingga aktivitasnya tak hanya berjalan kaki melainkan transaksi jual-beli dan menunggu. Pengamatan ini berupa deskripsi analisis yang mengungkap bahwa lingkungan fisik merupakan faktor utama pengumpul manusia. Kemudian pejalan kaki menjadi sumber referensi utama untuk aktor-aktor lain datang dan beraktivitas pada sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Sumber referensi untuk aktor tersebut termasuk ke dalam a self-reinforcing process. Proses tersebut terjadi ketika seseorang memulai untuk melakukan sesuatu, maka ada kecenderungan yang jelas untuk lainnya bergabung di dalamnya, baik dengan berpartisipasi di dalamnya ataupun hanya mengalami atau melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Keterhubungan antar aktor tersebut tak terlepas dari faktor aktivitas, ruang dan waktu. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan bahwa waktu hadir sebagai pemberi performa pada aktor nonmanusia dan manusia, serta sebagai penonaktifan peraturan yang berlaku pada sidewalk.

ABSTRACT
The focus of this study analyzes a sidewalk as a pedestrian path which is used from and towards a destination which can produce a self reinforcing process as activities in a certain time. These activities are certainly triggered by the presence and perceptions of various users based on the sidewalk context. The phenomenon can be seen along the pedestrian area in Tanah Abang Market area. The context of sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang which is in a transit area near Tanah Abang Station and commercial area near Tanah Abang Market certainly influences the activities that are in sidewalk. So the activities in the sidewalk are not just for walking but also for selling, buying and waiting. This observation is an analysis description which reveals that physical environment is a main factor of human gatherers. Then, pedestrians become a main reference for other actors to come and do activities on sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. The reference of actor is included in a self reinforcing process. This process happens whereby a person starts doing something, thus there is a leaning of someone else for participating, experiencing or seeing in it. The interconnection between the actors is inseparable from activity, space and time. This matter is based on a result of observation that time as a giver of human and nonhuman performance, as well as deactivation that applies to the sidewalk. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nova Nurhayati
"ABSTRAK
Prevalensi perokok pada remaja mengalami peningkatan. Mortalitas serta
morbiditas yang berkaitan dengan rokok juga terus meningkat. Tujuannya
diketahuinya proporsi perilaku merokok dan faktor – faktor yang berhubungan
pada siswa/i remaja Paket B atau setara SMP di PKBM Bina Insan Mandiri, Kota
Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan
cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan responden yang merokok ada 35.3
% dengan usia 10 – 20 tahun dan faktor – faktor yang berhubungan secara
signifikan dengan perilaku merokok adalah jenis kelamin, sikap terhadap rokok,
persepsi responden terhadap kemudahan untuk mendapatkan rokok, persepsi
responden terhadap kemampuan untuk membeli rokok yang diinginkannya dan
perilaku teman yang merokok. Saran untuk peningkatan promosi kesehatan
tentang efek merugikan dari rokok dan perokok pasif, pembentukan teman sebaya
untuk mengingatkan remaja dalam hal merokok, pembuatan kebijakan tentang
kawasan tanpa rokok di Yayasan Bina Insan Mandiri

ABSTRACT
Prevalence of smoking in adolescents is increasing. Both mortality and morbidity
associated with smoking also increased. The aim of this study was to assess the
proportion of smoking behavior and factors related to students smoking behavior
in the above school. This study was a cross sectional survey. The results showed
35.3 % of the students, aged 10 -20 years smoked. The following variables i.e sex,
attitudes toward smoking, perceptions of both accesibility and abbility to purchase
cigarettes and friends who smoked correlated significantly with smoking behavior
among students. It is sugessted to intensify of health promotion about the
detrimental effects of smoking and passive smoking the establishment of peers to
support no smoking behavior and making policy of free smoking area in the
institusion."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meda Permana
"Dewasa ini sistem kesehatan alternatif mengalami perkembangan yang ditandai dengan maraknya bermunculan tempat-tempat praktek pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif ini bermunculan saat masyarakat mulai memberikan perhatian yang lebih terhadap alternatif pengobatan yang biasanya hanya mengandalkan pihak-pihak rumah sakit dengan pengobatan modern dan konvensional. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini berkaitan dengan keinginan untuk terlepas dari segala macam penyakit yang diderita sehingga memunculkan berbagai macam jenis metode pengobatan. Pencarian yang disertai penggunaan akan pengobatan alternatif ini sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur sosial yang ada di masyarakat. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini juga memiliki keterlekatan dengan pola pikir, sikap dan perilaku yang ada di masyarakat.
Tesis ini meneliti tentang faktor-faktor pemicu (predisposing factors), faktorfaktor pemungkin (Enabling factors) dan faktor-faktor penguat (reinforcing factors) seseorang untuk memilih dan menggunakan pengobatan alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan disain deskriptif. Hasil penelitian menemukan adanya dominasi orang lain termasuk perilaku dan kebiasaan orang lain sebagai faktor penguat terhadap proses keseluruhan dari pengobatan alternatif yang dijalankan.
Hasil penelitian menemukan adanya faktor keyakinan akan pengobatan yang dijalani menjadi faktor pemicu seseorang dalam memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain pengetahuan, perilaku, persepsi serta nilai akan pengobatan alternatif tersebut. Penelitian ini juga menemukan adanya faktor keterampilan dari pengobat alternatif yang menjadi faktor pemungkin seseorang memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain ketersediaan tempat pengobatan, dan akses untuk mencapai tempat pengobatan alternatif tersebut.
Temuan lain dari penelitian ini adalah pengobatan alternatif dijadikan pokok pengobatan bila pengobatan konvensional dinilai tidak sanggup untuk mengobati penyakit yang diderita. Penelitian ini juga menemukan klasifikasi pengobatan alternatif berdasarkan keterampilan yang dimiliki oleh pengobatnya.

Alternative medication is currently growing and available in many places in Indonesia. More people are aware of alternative medication instead of the modern medication such as treatment and services from hospitals or health clinics. Health seeking behaviour towards the alternative medication may appears as an effort to obtain more suitable ways to cure the diseases using combination of different treatments. This behavior is closely related to social aspect in the community and othe related aspects such as conceptual thinking, attitude and behaviour in the local community.
This study aims to explore people behaviour towards alternative medication by analysing the predisposing, enabling and reinforcing factors. This is a qualitative study using descriptive qualitative design.
Results of this study shows that external aspects such as domination of tradition and behaviour in the community are the reinforcing factors in practicing the alternative medication. Individual's believe in traditional medication for diseases treatment is the perdisposing factors in selecting and using the alternative medication besides other factors such as knowledge, parctice, perception and value of the alternative medication.
This study also found that traditional healer skill as the enabling factors in addition of availability and accessibility of alternative treatment facilities. The community believes that the alternative medication is a solution if the modern treatment does not cure the diseases. The result shows numerous treatments classification in alternative medication based on the healers' skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustina
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif merupakan pola pemberian makan yang baik
dan benar pada bayi umur enam bulan. Namun, pencapaian cakupan ASI
Eksklusif di Indonesia menurun pada tahun 2006-2008. Demikian pula yang
terjadi di Propinsi Daerah Isimewa Yogyakarta juga mengalami penurunan pada
tahun 2007-2009, salah satunya cakupan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan pemberian
ASI Eksklusif di Kabupaten Gunungkidul khususnya di UPT Puskesmas
Wonosari I. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi
umur 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Wonosari I, kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak
227 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif dan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) dimana
variabel yang diamati, diukur dalam waktu bersamaan ketika penelitian
berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat faktor predisposisi
yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu sikap ibu (P value =
0,000 dan OR = 3,409), sedangkan faktor predisposisi yang tidak berhubungan
dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu pengetahuan ibu (P value = 0,664 dan OR
= 1,130), umur ibu (P value = 0,692 dan OR = 1,165), pendidikan ibu (P value =
0.461 dan OR = 0,0809), pekerjaan (P value = 0,321 dan OR = 1,682), dan paritas
(P value = 0,251 dan OR = 1,636). Faktor pemungkin tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif, yaitu tempat persalinan (P value = 0,702 dan OR =
1,115). Faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu
dukungan suami (P value = 0,001 dan OR = 2,522), dan dukungan petugas
kesehatan (P value = 0,000 dan OR = 5,127), sedangkan faktor penguat yang tidak
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu penolong persalinan (P
value = 0,520 dan OR = 0,792).
Dari ketiga variabel di atas dukungan petugas kesehatan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, diikuti sikap ibu dan
dukungan suami.
Hasil penelitian menyarankan untuk menambah jumlah konselor ASI,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, mengadakan kelas bapak,
membentuk kelompok masyarakat pendukung ASI, memonitor bidan praktek
swasta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ASI eksklusif dengan disain
dan ibu sampel yang berbeda.

ABSTRACT
Exclusive Breastfeeding is the feeding patterns of good and true in infants
aged six months. However, achieving coverage of exclusive breast feeding in
Indonesia declined in 2006-2008. Similarly, this also occurred in Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta also decreased in the years 2007-2009, one of which
coverage is in Gunungkidul district.
The purpose of this research is to find the determinant of exclusive breast
feeding in Kabupaten Gunungkidul, especially in UPT Wonosari I. The sample in
this study were all mothers who have babies aged 6-12 months in the area of
Puskesmas Wonosari I, Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta as many as 227 respondents. This research is a quantitative discriptive
design using cross-sectional approach (cross sectional) where variables are
observed, measured in the same time when the research took place.
Based on research that has been done there are predisposing factors
associated with exclusive breast feeding, the attitude of the mother (P value =
0.000 and OR = 3.409), while the predisposing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, the mother of knowledge (P value = 0.664 and OR =
1.130), maternal age (P value = 0.692 and OR = 1.165), maternal education (P
value = 0461 and OR = 0.0809), employment (P value = 0.321 and OR = 1.682),
and parity (P value = 0.251 and OR = 1.636). Enabling factors are not associated
with exclusive breast feeding, the birth place (P value = 0.702 and OR = 1.115).
Reinforcing factors associated with exclusive breast feeding, namely support for
husbands (P value = 0.001 and OR = 2.522), and support health workers (P value
= 0.000 and OR = 5.127), while reinforcing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, ie birth attendants (P value = 0.520 and OR = 0.792).
Of the three variables in the support of health workers are the main factors that
influence exclusive breastfeeding, followed by the attitude of the mother and
husband support.
Result of research suggests for increase the number of breastfeeding
counselor, increase knowledge and awareness of society, the father entered the
classroom, forming community groups supporting breastfeeding, monitor private
practice midwives to do more research on breast milk exclusively with design and
different sample."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Swisari
"Upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal merupakan suatu program prioritas pada prinsipnya diutamakan pada peningkatan pelayanan Antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan kualitas yang baik serta jangkauan pelayanan yang maksimal, peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan deteksi dini risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan neonatal dengan kualitas yang baik. Hal tersebut harus ditunjang oleh kualitas kinerja dari tenaga kesehatan, terutama tenaga bidan. Cakupan persalinan oleh tenaga bidan di kota serang 54,8%, cakupan K1 64,4% cakupan K4 54,5%. Cakupan KN1 62,2%, cakupan KN2 58,5% dan masih berada dibawah target nasional. Kualitas kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor predisposing (umur, lama bekerja,status kepegawaian, status pernikahan, pengetahuan, pendidikan) faktor enabling (pelatihan, sarana), faktor Reinforcing (supervisi, Dukungan Pimpinan, dukungan masyarakat). Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi mengenai karakteristik dan kualitas kinerja bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan neonatal di Kota Serang Tahun 2009. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. populasi adalah seluruh Bidan di Puskesmas di Kota Serang.

The effort to improve maternal and neonatal health care is a priority program, principally focused on improving antenatal care services in all facilities with good quality and maximum service coverage, improving aid delivery by health personnel, improving early detection of high risk by health workers, improved neonatal care with good quality. This must be supported by quality performance of health workers, particularly midwifes. Coverage of deliveries by midwifes in the Serang City 54.8%, 64.4% coverage K1, K4 coverage 54.5%. KN1 coverage 62.2%, KN2 coverage 58.5% and is below the national target. Quality performance can be affected by the midwife predisposing factors (age, working time, employment status, marital status, knowledge, education) enabling factors (training, tools), reinforcing factors (supervision, leadership support, community support). This study aimed at obtaining information about the characteristics and performance quality of midwifes in maternal and neonatal health services in the city of Serang Year 2009. The research design was chosen in this research is quantitative analytical survey with cross sectional approach. Population is all the midwives at health centers in the city of Serang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Handayani
"ABSTRAK
Prevalensi BB lebih (27%) dan obesitas (36%) crew di PT. X lebih tinggi dari
prevalensi nasional, menandakan terdapat masalah kesehatan pada PT. X. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko perilaku kesehatan yang
berkontribusi terhadap IMT. Desain penelitian ini adalah sequential dengan dua
tahap, tahap pertama menggunakan analisis kuantitatatif untuk melihat faktor
risiko perilaku kesehatan, tahap kedua dengan menggunakan content analysis
kualitatif untuk melihat predisposing, enabling, dan reinforcing factors yang
melatarbelakangi perilaku kesehatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perbedaan faktor risiko yang melatarbelakangi crew pada kebiasaan
olahraga dan aktivitas fisik, pola makan dan keseimbangan energi, durasi tidur,
serta stres kerja.

ABSTRACT
Prevalence of overweight (27%) and obesity (36%) crew at PT. X are higher than
the national prevalence, indicating health problems. The objective was to
determine the health behavior risk factors that contribute to BMI. The study
design is sequential with two stages, the first using quantitative analysis to see
health behavior risk factors, the second using qualitative content analysis to see
the predisposing, enabling, and reinforcing factors behind the health behavior. The
results showed that there were differences in risk factors that led to crew on
exercise habits and physical activity, diet and energy balance, sleep duration, and
work stress."
2017
T48339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library