Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Sri Rahayu
"ABSTRAK
Pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) berfungsi untuk melengkapi keterbatasan fasilitas jaringan pipa dalam mengakomodasi kelancaran arus suplai gas. Model optimasi rantai suplai LNG digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari pengoperasian terminal tersebut. Optimasi dilakukan dengan menerapkan konsep linear programming mencakup penentuan fungsi objektif, decision variable, dan constraint dilanjutkan proses optimasi dengan bantuan program Solver Microsoft Excel. Dari studi kasus 1 dengan kombinasi suplai LNG ke terminal dari kilang Badak sebanyak 5 kali pengiriman kapal, 2 kali pengiriman dari Donggi, 7 kali pengiriman dari Masela dan 1 kali pengiriman Tangguh didapatkan keuntungan sebesar US$ 73,4 juta. Dari studi kasus 2 dengan kombinasi suplai LNG ke terminal dari kilang Badak sebanyak 5 kali pengiriman kapal, 2 kali pengiriman dari Donggi, 6 kali pengiriman dari Masela dan 2 kali pengiriman dari Tangguh didapatkan keuntungan sebesar US$ 85,7 juta. Dari studi kasus 3 didapatkan keuntungan sebesar US$ 8,2 milyar, dan studi kasus 4 sebesar US$ 8,4 milyar dengan kombinasi pasokan LNG dari tiap supplier berbeda-beda sesuai dengan desain operasional pada kasus tersebut.

Abstract
Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) serves to overcome the limitations of pipeline facilities in order to accommodate the flow of gas supply. LNG supply chain optimization model is used to obtain maximum benefit from the operation of the terminal. The optimization is applied by implementing the concept of linear programming that includes determination of the objective function, decision variables, and constraint. Then optimization process is continued by using Microsoft Excel Solver program. The result from study case 1 that combined 5 shipments of LNG supply to the terminal from Badak, 2 shipments from Donggi, 7 shipments from Masela, and 1 shipments from Tangguh yields US$ 73,4 million of profit. US$ 85,7 million of profit was obtained from case study 2 that combined 5 shipments of LNG supply to the terminal from Badak, 2 shipments from Donggi, 6 shipments from Masela and 2 shipments from Tangguh. US$ 8,2 billion of profit was obtained from case study 3 and US$ 8,4 billion from case study 4 with a combination of LNG supplies from each supplier accordance with the operational design of the case.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Perdana Surya
"

Abstrak

 

Nusa Tenggara adalah termasuk wilayah Indonesia bagian tengah dengan dua provinsi yang memiliki rasio elektrifikasi dibawah 90%. Akhir tahun 2017 rasio elektrifikasi daerah Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur adalah 84,11% dan 60,82%. Pembangunan pembangkit listrik tenaga gas bumi akan dilakukan oleh pemerintah di wilayah nusa tenggara. Suplai gas bumi yang dibutuhkan oleh pembangkit di Nusa Tenggara akan dilakukan dalam bentuk LNG atau liquefied natural gas. Asumsi yang digunakan adalah suplai diberikan oleh Badak LNG dan Tangguh LNG. Permintaan Listrik yang tidak tinggi sehingga volume LNG yang ditransportasikan relatif kecil, dapat dikategorikan sebagai Small Scale LNG (SSLNG). Penelitian ini akan memberikan analisis keekonomian yang dilakukan dari setiap skema distribusi SSLNG yang direncanakan hingga diperoleh harga jual LNG di tempat penerimaan. Metode distribusi yang diteliti adalah milk run, hub spoke, dan gabungan keduanya akan dibuat kedalam 10 skenario. Metode terbaik yang digunakan adalah metode milk run dengan dua kluster, dengan LNG disupplai dari Badak LNG yang memiliki harga $13,12/MMBTU sebagai plant gate price dengan permintaan 12,010,942.87MMBTU/Tahun.

 

Kata kunci: Distribusi LNG, LNG Skala Kecil, Rantai Suplai LNG, harga jual LNG, Nusa Tenggara.

 


Abstract

 

Nusa Tenggara is in the central part of Indonesia with two provinces which have electrification ratio below 90%. Electrification ratio of the West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara regions was 84.11% and 60.82%. Construction of a natural gas power plant will be carried out by the government in Nusa Tenggara region. Supply of natural gas needed by the plant in Nusa Tenggara will be carried out in the form of LNG or liquefied natural gas. assuming the supply is provided by Badak LNG and Tangguh LNG. Because electricity demand is low, so the volume of LNG transported is relatively small and categorized as Small-Scale LNG (SSLNG). This study will provide economic analysis carried out from each SSLNG distribution scheme planned to obtain LNG selling prices at the receiving place (plant gate price). Distribution methods used for study are milk run, hub spoke, and combination of those two methods. uses milk run methodology with two clusters for the Nusa Tenggara region. Based on the feasibility study conducted, demand for Nusa Tenggara overall is 12,010,943 MMBTU/Year. The LNG will be supplied from Badak LNG in Bontang with $13.12/MMBTU as Plant Gate Price.

 

Key word: LNG Distribution, Small Scale LNG, LNG Supply Chain, Plant Gate Price, Nusa Tenggara.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library