Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Muh. Zulkaramy Temmu P. Amiruddin
"ABSTRAK
Soft Power adalah kemampuan untuk mengubah atau memengaruhi kelompok lainnya melalui aset-aset yang sifatnya takbenda. Soft power tersebar melalui arus globalisasi, sehingga memungkinkan orang-orang di berbagai belahan dunia dapat menerima dampak dari soft power. Salah satu bentuk dari soft power adalah diplomasi kebudayaan melalui kuliner atau dikenal dengan teori gastrodiplomacy. Gastrodiplomacy adalah proses diplomasi yang menjadikan kuliner sebagai alat utama untuk meningkatkan kualitas hubungan antar negara, melalui diplomasi jenis ini, diharapkan nilai-nilai implisit dari kuliner seperti nilai budaya, sejarah, dan norma-norma yang terkandung dapat tersampaikan dan diterima dengan baik di negara lain. Ramen merupakan salah satu kuliner populer Jepang yang telah tersebar secara global, ramen memiliki catatan historis yang panjang dan dalam, serta kaya akan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan masyarakat Jepang. Dengan demikian ramen dapat menjadi aset gastrodiplomacy yang potensial bagi Jepang, dan menggunakan ideologi-ideologi yang terkandung dalam ramen sebagai bentuk soft power mereka.

ABSTRACT
Soft power is an ability to change or influence other communities through intangible assets . Soft power spread through globalization, therefore it is possible for everyone in the world to receive the impact of the soft power. One of the forms of soft power is cultural diplomacy through culinary or commonly known as gastrodiplomacy theory. Gastrodiplomacy is a diplomacy process which uses culinary as a major tool to increase relationship quality among nations, through this kind of diplomacy, it is expected that the implicit values of culinary such as cultural values, history, and norms can be conveyed and well received in other nations. Ramen has become one of the most popular food in Japan which has been widespreaded globally. Historically, ramen has a huge progress development and has a plenty of Japanese cultures related to its society, therefore it can be a potential gastodiplomacy asset of Japan itself, by utilizing ideologies contained in ramen as their own soft power."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Amanda Putri
"ABSTRAK
Ramen adalah mi gandum berwarna kuning yang dibawa masuk oleh migran Cina ke Jepang. Konsumsi ramen di Jepang sudah dimulai sejak tahun 1880-an dan terus menjadi makanan populer hingga saat ini. Ramen menjadi makanan pilihan banyak masyarakat Jepang baik saat Jepang sedang berjaya, maupun saat krisis kelaparan melanda pascaperang dunia II. Lahir dari kecintaan masyarakat Jepang terhadap ramen, gandum yang berlebih dari Amerika dan keinginan untuk melestarikan budaya makanan Jepang, Momofuku Ando menciptakan mi instan. Artikel ini menjelaskan cikal bakal perkembangan mi instan di Jepang. Mi instan hingga saat ini dianggap sebagai salah satu penemuan terbaik yang paling dibanggakan oleh masyarakat Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka.

ABSTRACT
Ramen is a wheat based noodle with yellow color that brought in to Japan by Chinese migrants. Ramen consumption in Japan has already begun since 1880s and continued to be a popular dish until now. Ramen became a food of choice to the Japanese people whether when japan was a successful country and when the hunger crisis hit after World War II. Born by the love of ramen from the Japanese people, the excess wheat from America and a desire to preserve the food culture of Japan, Momofuku Ando created instant noodles. This article describes how ramen became the forerunner to the development of instant noodles in Japan. Instant Noodles until now regarded as one of the best discoveries are most proud of by Japan Society. This research was conducted by the the literature studies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Gayatri Nur Maharani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat social media engagement dan faktor-faktor penyebab tingkat social media engagement yang berbeda pada konten cross-posting Indomie Ramen Series yang diunggah di Tiktok, Instagram, dan Facebook. Faktor-faktor perbedaan social media engagement dianalisis berdasarkan jenis konten, jenis media konten, waktu posting, dan karakteristik platform. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan desain penelitian studi kasus tunggal. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa konten cross-posting pada Tiktok, Instagram, dan Facebook menghasilkan tingkat social media engagement yang berbeda-beda. Ditemukan terdapat perbedaan pada faktor interaktivitas, di mana admin Instagram aktif membalas komentar pengguna, sedangkan di Tiktok dan Facebook admin tidak terlihat menanggapi. Selain itu, ditemukan pula faktor karakteristik platform menjadi faktor signifikan dalam perbedaan social media engagement. Indomie perlu menciptakan konten yang relevan dengan karakteristik platform Instagram dan Facebook untuk memaksimalkan social media engagement.
The purpose of this study is to analyze social media engagement rates and the factors that influence various levels of social media engagement rates on cross-posted content from the Indomie Ramen Series uploaded on Tiktok, Instagram, and Facebook. The various levels of social media engagement are analyzed based on content type, interactivity, posting time, and platform characteristics. The research method is used is a case study with a single case study design. The findings reveal that crossposted content on Tiktok, Instagram, and Facebook achieves different levels of social media engagement. There are differences in interactivity, on Instagram admin actively responds to user comments, while on Tiktok and Facebook are not. Furthermore, platform characteristics factors are found to be significant in the differences in social media engagement. Indomie needs to create content that is relevant to the characteristics of Instagram and Facebook to maximize social media engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library