Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robby Susanto
"Air hujan adalah sumber air alternatif, yang apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah ketersediaan air. Salah satu bentuk pemanfaatan air hujan adalah panen air hujan sistem cistern. Panen air hujan sistem cistern adalah penangkapan air hujan yang jatuh ke suatu daerah tangkapan untuk kemudian ditampung di cistern (tangki penyimpan). Terkait hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan analisa perbandingan efektivitas antara dua jenis cistern, yaitu cistern atas dan cistern bawah permukaan tanah, yang direncanakan diterapkan di wilayah studi.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di asrama mahasiswa UI depok dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem cistern di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan membandingkan efektivitas kedua jenis cistern tersebut secara teoritis. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat ditentukan cistern jenis mana yang lebih efektif untuk diterapkan di wilayah studi dalam rangka upaya mengurangi konsumsi air tanah.

Rainwater is an alternative water source, which if well managed can be used to assist to solve availability of water issues. One of form exploiting of rainwater is rainwater harvesting cistern system. Rainwater harvesting cistern system is capture of rainwater which fall to a catchment area to was later then stored in a cistern (storage tank). Related with that matters, in this final assignment, will be analyze a comparison of effectivity between two kind of cistern, above and underground cistern which planned in study region.
This paper describes an analyze of rainfall run-off that happens in University of Indonesia dormitory and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting cistern system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and compare effectivity both type of cistern theoretically. Expected from the analysis result, can be determined which type cistern is more effective to be applied in study region for the agenda of effort lessen ground water consumption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adenira Hargianintya
"

Wilayah pesisir permukiman nelayan Muara Angke, Jakarta Utara merupakan wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Hal ini dikarenakan terbatasnya jaringan air bersih perpipaan, disertai dengan kualitas air tanah yang buruk akibat telah terintrusi air laut. Dalam situasi ini, air hujan dapat menjadi alternatif sumber air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air rumah tangga di wilayah tersebut. Namun, penerapan Sistem Pemanen Air Hujan (SPAH) di permukiman nelayan Muara Angke belum menjadi prioritas. Karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan dan pasokan air bersih saat ini, menganalisis potensi air hujan, merancang SPAH yang sesuai, dan menganalisis modal sosial serta partisipasi dalam pembangunan SPAH. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, pengadaan Forum Group Discussion, dan sosialisasi pada penduduk setempat. Analisis pada penelitian ini dengan metode analisis matematis, deskriptif, dan multidimensional scaling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggunakan 3 sumber air, yaitu air jerigen, air tanah, dan air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya pengeluaran penduduk untuk membeli air memiliki porsi yang tinggi, yaitu sebesar 23% dari penghasilan penduduk per bulan. Volume air hujan dapat memenuhi 56% dari total kebutuhan air 2 KK untuk keperluan mandi-kakus-wudhu, dan dapat memenuhi 40% dari total kebutuhan 20 orang penduduk untuk keperluan wudhu. Kualitas air hujan memenuhi standar baku mutu air bersih Permenkes No. 32 tahun 2017. Rancangan SPAH yang sesuai adalah sistem tipe komunal (Tangki 8000 L) dan dibangun di fasilitas umum Mushola RT 10 RW 22. Rancangan ini dapat menghemat 19% (Rp 117.495) dari rata-rata biaya pembelian air 2 KK per bulan dan dapat menghemat 36% (Rp 736.833) dari biaya pembelian air mushola per bulan. Nilai BCR dari proyek ini adalah 2.40 > 1. Pembangunan SPAH komunal dapat memicu bekerjanya modal sosial struktural untuk mengelola air secara terorganisir dan keberlanjutan SPAH sangat bergantung pada partisipasi masyarakat.

 


The fisheries settlement of Muara Angke, North Jakarta is an area that has the potential to experience a water scarcity due to limited piped water network and accompanied by poor groundwater quality. In this situation, rainwater can be an alternative water source to fulfill water needs in this area. However, the implementation of Rainwater Harvesting (RWH) in Muara Angke has not been a priority. Therefore, the purpose of this study is to analyze the current water needs and supply of clean water, analyze the potential of rainwater, design an appropriate RWH, and analyze social capital and participation in RWH development. Data collection in this study was carried out by distributing questionnaires, interviewing, conducting Forum Group Discussion, and Socialization to residents. The analysis in this study are with mathematical analysis method, descriptive, and multidimensional scaling. The result showed that the population used 3 types of water source, namely tank water, groundwater, and gallon water. The expenditure to buy water has a high portion, which is 23% of the population’s income per month. The volume of rainwater can meet 56% of the total water needs two households for bathing, toilet, ablution, and can reach 40% of the overall needs of 20 residents for the needs of ablution. Rainwater quality meets clean water quality standards of Minister of Health Regulation No. 32 year 2017. The appropriate RWH design is a communal type system (Tank 8000 L) and was built in public facilities of Mushola RT 10 RW 22. The model can save 19% (IDR 117.495) from the average cost of purchasing two household water per month and can save 36% (IDR 736.833) of the water cost in Mushola per month. The BCR value of this project is 2.40 > 1. The construction of communal RWH can trigger the operation of structural social capital to manage water in an organized manner, and the sustainability of RWH is highly dependent on community participation.

 

"
2019
T55363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Zulfa Ruknia
"Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia yang tidak dimanfaatkan
dengan optimal mempengaruhi keseimbangan neraca air, serta grey water yang
tidak diolah kembali akan mempengaruhi kualitas badan air dan berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan. Konsep pembangunan seperti green building
yang menerapkan rainwater harvesting dan water recycling merupakan salah
satu usaha untuk menjaga kelestarian air. Dalam penerapan sistem tersebut,
terdapat risiko yang akan mempengaruhi kinerja investasinya. Pengumpulan dan
pengolahan data dilakukan dengan metode survey, analisa statistik, dan monte
carlo. Adapun variabel yang mempengaruhi kinerja investasinya adalah kesalahan
seleksi material dan seleksi vendor, serta kesulitan prediksi produksi air olahan
hujan sesuai dengan musim.

The high intensity of rainfall in Indonesia which is not utilized optimally affect
the balance of water and grey water which is not recycled also affect the quality
of water bodies which has an impact to decrease environmental quality. The
development concept such as green building which is implementing rainwater
harvesting and water recycling is one of the efforts to preserve water. In the
application of the system, there are risks that will affect the performance of the
investment. Data was collected and processed through survey, statistical analysis,
and monte carlo. The variables which affect the performance of the investment are
a mistake of material selection and vendor selection, and the difficulty to
forecast treated rain water according to the seasons.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shota Yamada
"Abstrak
Drinking water is indispensable for human life. This study investigated the distribution of rainwater harvesting tanks (RWHTs) by non-governmental organizations (NGOs) to address the drinking water crisis in southwest coastal Bangladesh. Field surveys conducted in Shyamnagar Upazila revealed that NGOs more often subsidise rather than donate RWHTs. NGOs subsidised RWHTs for wealthier households because they fulfil criteria such as tin roofs possession and NGO-organised activities involvement. Accordingly, poor households were excluded from NGO RWHT distribution activities as they failed to meet the required criteria. The phenomena may be due to the commercialisation of NGOs and the NGO policy of generating a sense of ownership toward RWHT among villagers. However, excessive commercialisation of NGOs may hamper the provision of safe drinking water to the people most in need, even though the commercialisation of NGOs and the generation of a sense of ownership toward given assets are essential for the sustainability of NGOs and their activities."
Kyoto: Institute of International Relations and Area Studies, 2021
327 RITSUMEI 18 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haifa Siti Al-Kautsar
"Kebutuhan manusia akan air dimulai dari kebutuhan untuk air minum sampai sanitasi. Di Indonesia, terdapat kecenderungan menggunakan satu sumber air dengan satu mutu untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga terjadi pemborosan air bersih. Di sisi lain, kelangkaan air telah menjadi salah satu masalah lingkungan utama. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan sumber air bersih alternatif, salah satunya air hujan. Penelitian dikhususkan pada sektor hotel, karena hotel memiliki tingkat konsumsi air yang tinggi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan skema pemanfaatan air hujan sebagai strategi penghematan air bersih yang disusun berdasarkan potensi air hujan, kategori kebutuhan air di hotel dan kriteria kualitas air. Dengan menggunakan metode rainwater harvesting, potensi air hujan yang jatuh pada luasan atap gedung dan sisi dinding hotel dapat dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan air hujan dapat digunakan untuk menggantikan kebutuhan air PDAM di hotel berupa kebutuhan untuk siram tanaman, pemadam kebakaran, sanitasi, dan dapur sehingga terjadi penghematan air PDAM sebesar 2.398,07 m3/tahun. Untuk mencapai kualitas air setara air PDAM perlu dilakukan pengolahan air hujan dengan biaya per m3 sebesar Rp 10.757/m3 sehingga penghematan yang dapat dilakukan adalah selisih biaya air dari pengadaan air PDAM sebesar Rp 45.158.976 /tahun.

Human's need for water start from the need for drinking water to sanitation. In Indonesia, there is a tendency to use one source of water with one quality to meet all needs which causing a waste of clean water. On the other hand, water scarcity has become one of the main environmental problems. To solve this problem, an alternative source of clean water is needed, one of which is rainwater. The research is done specifically for hotels sector, because hotels have a high level of water consumption. The main objective of this study is to develop a rainwater utilization scheme as a strategy to save clean water which prepared based on rainwater potential, hotel water consumption and criteria of water quality. By using the rainwater harvesting method, the potential of rainwater that falls on the roof area and the walls of the hotel can be calculated. The result shows that the rainwater can be used to replace the water needs of PDAMs in the hotel in the form of needs for plants watering, fire engines, sanitation, and kitchens so that there was a saving of PDAM water of 2,398.07 m3 / year. To reach the quality of PDAM water, the rainwater need to be processed with a cost of Rp 10,757/m3, so the saving that can be made is the difference in water costs from PDAM water supply of Rp 45,158,976 /year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frieska Ariesta Syafnijal
"Pertambahan jumlah penduduk perkotaan yang meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan akan hunian. Di tengah sulitnya penyediaan lahan untuk hunian, apartemen menjadi solusi. Suplai air bersih untuk kebutuhan apartemen menjadi perhatian utama bagi para Pengembang. Sumber air permukaan yang semakin menyusut dan ekstraksi air tanah yang berlebihan menjadi faktor untuk mencari alternatif sumber air baku yang murah dan mudah didapat. DKI Jakarta dengan curah hujan 2500-3000mm per tahun memiliki potensi air hujan yang dapat dimanfaatkan. Sistem Rainwater Harvesting digunakan untuk menangkap air hujan. Treatment untuk pengolahan air hujan hingga menjadi air bersih dipilih berdasarkan hasil pengujian kualitas air hujan. Potensi air hujan dapat diketahui dengan analisa hidrologi menggunakan data curah hujan tahunan. Skema pemanfaatan air hujan untuk penggunaan di apartemen disusun berdasarkan jenis kebutuhan,  jumlah volume per kebutuhan, kualitas air hujan serta kriteria kualitas air sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hasil riset diketahui bahwa dengan volum panen  air hujan yang tertinggi dapat memasok 13,93% kebutuhan air bersih selama sebulan. Estimasi biaya pemanfaatan air hujan menurut perhitungan diperkirakan, nilai yang diperoleh jika menerapkan skema pemanfaatan adalah Rp 3.794,75 per m3.
The increase in urban population increases directly with the need for housing. Amid the difficulty of providing land for housing, the apartment is the solution. Clean water supply for apartment needs is a major concern for developers. The increasingly shrinking source of surface water and excessive extraction of ground water is a factor in finding alternative sources of raw water that are cheap and easy to obtain. DKI Jakarta with 2500-3000mm of rainfall per year has the potential of rainwater that can be utilized. The Rainwater Harvesting system is used to capture rainwater. Treatment for processing rainwater into clean water is chosen based on the results of rainwater quality testing. The potential of rainwater can be known by hydrological analysis using annual rainfall data. The rainwater utilization scheme for use in apartments is arranged based on the type of needs, the amount of volume per requirement, the quality of rainwater and the criteria for water quality in accordance with national and international standards. The research results revealed that the highest volume of rainwater harvest could supply 13.93% of clean water needs for a month. The estimated cost of using rainwater is estimated, the value obtained if applying the utilization scheme is IDR 3,794.75 per m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option.
This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia."
2008
R.01.08.14 Zak a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Oktaviani
"ABSTRAK
Pasokan air perkotaan merupakan tantangan utama dalam hal pemenuhan kualitas dan kuantitas. Air hujan dianjurkan sebagai sumber air minum karena tidak memiliki kelemahan pada beberapa parameter seperti bau, rasa, dan warna. Namun berdasarkan hasil pengujian data awal, air limpasan dari atap pada wilayah pemukiman studi memiliki nilai warna, total coliform, dan nitrit yang melebihi standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi. Selain itu, pH air hujan tergolong asam dapat disebabkan oleh kehadiran nitrat. Filter multimedia diusulkan untuk meningkatkan efluen limpasan air hujan dalam memenuhi kualitas air sebagai sumber air baku cadangan di perkotaan. Kombinasi pasir silika yang ditambahkan dengan media karbon aktif dan zeolit divariasikan kedalam tiga desain ketebalan reaktor (eksperimen pertama) dalam skala pilot 1:2. Untuk optimalisasi kinerja filter, maka dilakukan eksperimen kedua dengan melakukan variasi laju pembebanan hidrolik (hydraulic loading rate, HLR). Berdasarkan hasil eksperimen, didapatkan faktor variasi ketebalan reaktor tidak memberikan efek signifikan (p-value 0,615) pada peningkatan kualitas efluen. Namun, penggunaan media zeolit, karbon aktif, dan pasir silika memberikan efek signifikan (p-value 0) pada parameter penelitian. Didapatkan pH dan warna melebihi data awal sehingga tidak memberikan efek peningkatan kualitas efluen pada ketiga waktu filtrasi yang diusulkan. Namun, pada parameter lainnya peningkatan kualitas efluen mencapai 100% pada nitrit, 29% pada nitrat, dan 94,4% pada jumlah bakteri koliform. Pada lapisan filter multimedia, peningkatan laju pembebanan hidrolik mengurangi dampak negatif dari efektivitas filter. Berdasarkan hasil eksperimen kedua, variasi laju pembebanan hidrolik tidak memberikan efek signifikan (p-value 0,769) pada peningkatan kualitas efluen. Namun, variasi HLR memberikan efek signifikan (p-value 0,001) pada beberapa parameter. Peningkatan kualitas efluen mencapai 71,4% pada nitrit, 100% pada nitrat, dan 91,9% pada jumlah bakteri koliform. Filter multimedia dengan menggunakan zeolit, karbon aktif, dan pasir silika berhasil memenuhi standar air higiene sanitasi untuk memenuhi sumber air baku perkotaan pada beberapa parameter tergantung dari kualitas limpasan air hujan.

ABSTRACT
Urban raw water supply faces a major challenge in terms of fulfilling quality and quantity. Rainwater is recommended as a source of drinking water because it does not have deficiencies in several parameters such as odor, taste, and color. However, based on preliminary data test results, runoff water from the roof in the study settlement area has color, total coliform, and nitrite values that exceed water quality standards for sanitary hygiene water. Besides, the pH of rainwater classified as the acid can be induced by the presence of nitrate. Multimedia filters are proposed to improve the effluent of rainwater runoff in fulfilling water quality as a source of raw water reserves in urban areas. The combination of silica sand added with activated carbon and zeolite media was varied into three reactor thickness designs (first experiment) on a pilot scale of 1:2. To optimize filter performance, a second experiment was carried out by varying the hydraulic loading rate (HLR). Based on the experimental results, it was found that the reactor thickness variation factor did not have a significant effect (p-value 0.615) on improving effluent quality. However, the use of zeolite, activated carbon, and silica had a significant effect (p-value ~ 0) on the research parameters. The obtained result of pH and color exceeds the initial data therefore it does not provide a removal effect at the three proposed filtration times. However, in other parameters, effluent quality improvement reached 100% in nitrites, 29% in nitrates, and 94.4% in the number of coliform bacteria. In the multimedia filter layer, increasing the hydraulic loading rate reduces the negative impact of filter effectiveness. Based on the results of the second experiment, variations in the hydraulic loading rate did not have a significant effect (p-value 0.769) on improving effluent quality. However, HLR variation gave a significant effect (p-value of 0.001) on several parameters. Effluent quality improvement reached 71.4% in nitrites, 100% in nitrates, and 91.9% in the number of coliform bacteria. Multimedia filters using zeolite, activated carbon, and silica has successfully fulfilling sanitary hygiene water standards to meet urban raw water sources on several parameters depending on the quality of rainwater runoff."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintari Faza
"Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif penyediaan sumber air bersih pada saat musim kemarau, salah satunya dengan menerapkan sistem pemanenan air hujan. Salah satu media dalam sistem pemanenan air hujan yang sering digunakan adalah melalui atap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi luas atap terhadap kualitas dan kuantitas limpasan air hujan, serta faktor yang mempengaruhinya. Selain itu juga menentukan kelayakan dari limpasan air hujan yang ditampung berdasarkan standar baku mutu PerMenKes RI No.32 tahun 2017, untuk kebutuhan hygiene sanitasi, pada parameter fisik, kimia maupun biologis. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali, dengan total sampel yang dikumpulkan pada setiap minggunya sebanyak 11 sampel melalui atap, dan 1 sampel tanpa melalui atap (secara langsung). Data curah hujan harian selama penelitian dianalisis untuk menentukan kuantitas limpasan air hujan yang ditampung dari berbagai luasan atap yang disimulasikan. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa warna, pH, krom dan E.coli tidak memenuhi standar baku air bersih pada pekan pertama. Pada pekan kedua, parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih yaitu warna, pH, mangan, krom dan E.coli. Pada perhitungan volume limpasan air hujan pertama sebesar 20,59 m3 dan pekan kedua sebesar 14,06 m3 . Adapun lokasi yang memiliki volume limpasan tertinggi, yaitu di Warung Bahari dengan luas permukaan atap sebesar 150 m2 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, luas permukaan atap mempengaruhi kualitas limpasan air hujan pada warna dan TDS. Adapun parameter yang memenuhi standar baku mutu kebutuhan air bersih pada kedua sampel yaitu kekeruhan, besi, kesadahan, mangan, nitrat dan nitrit. Parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih yaitu pH, krom, wana, TDS dan E.coli. Kemudian, luas permukaan atap dan curah hujan harian terbukti mempengaruhi volume limpasan air hujan yang dipanen.

Water is the most important thing to support our daily activities. Therefore, we need other alternative source of clean water when the dry season is coming, such as by rainwater harvesting system. There are many media to support rainwater harvesting system, and one of them is by rooftop catchment area. The purpose of this experience is to analyze the effect of variation in rooftop surface area on the quality and quantity by rainwater runoff and other external factors. The other purpose is to determine the eligibility the rainwater runoff from variation rooftop catcment area by PerMenKes RI No.32, 2017 standard of sanitation hyginen, on physical, chemical and biological parameters. This experience was going 2 times with 11 samples that collected each week from the variation
of rooftop catchment area and 1 sample without roof. And then, we need daily rainfall data to determine the volume of rainfall that we can collected by variation of rooftop catchment areas. With daily rainfall data during the study were alayzed to determaine the quantity of rainwater runoff that was collected by variation of rooftop catchment area. Based on research, it was found that the color, pH, chrome and E.coli did not meet the clean water standard in the first week. In the second week, color, pH, manganese, chrome and E,coli did not meet the clean water standard too. For the quantity of rainwater runoff, the highest volume are 20,59 m3 for the first sample and 14,06 m3 for second sample at
Warung Bahari with 150 m2 rooftop catchment area. The conclusion of this research is, the variation of rooftop cathment area affects the quality of rainwater runoff in color and TDS parameters. The parameters that meet the clean water standard in two samples are turbidity, iron, hardness, manganese, nitrates and nitrities. The parameters that do not meet the clean water quality standard are pH, chrome, color, TDS and E.coli. Then, the rofftop catchment area and daily rainfall data have been proven to affects the volume of rainwater runoff.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumaisa Daning
"Isu tentang pemanasan global dan hubungannya dengan desain ramah lingkungan desain berkelanjutan telah menjadi perdebatan hangat terlebih untuk mengahadapi tahun 2050 Salah satu kota di Australia. Brisbane telah menyiapkan program pembaharuan kota bukan hanya untuk mengatasi permasalahan ruang kota tetapi juga untuk masa depan yang cerah untuk hidup di perkotaan. Brisbane disinyalir akan memiliki peningkatan jumlah orang pada tahun 2050 yang mengarah ke beberapa kelangkaan salah satu yang paling menjadi perhatian adalah pengadaan air bersih.
Desain solusi yang diusulkan merupakan hasil dari eksplorasi masa depan kehidupan Brisbane 2050. Ide bangunan ramah lingkungan berkelanjutan diyakini tidak hanya menyediakan ruang untuk hidup manusia tetapi juga sebagai produksi energi yang berguna untuk menunjang kehidupan manusia. Pertimbangan manusia dan lingkungan membuat tiga fungsi utama bangunan yaitu pertanian vertikal perumahan dan kawasan komersial bersatu sebagai Apartemen Menara Air.

The issue of climate changing and sustainable design has been a hot issue, especially to face a future challenge, as year 2050. Brisbane has prepared an urban renewal program to not not only solving the urban space matter, but also giving the bright future for urban living. Brisbane is expected to have an increasing amount of people by 2050 which leads into some scarcity, one of the most concern one is fresh water.
The design is the result of the exploration of future Brisbane life 2050, proposing an idea of sustainable building which believed not only provide space for human living, but also as energy production which useful for supporting the life of human being. Consideration of human being and the environment, make the three main functions of the building, which are vertical farm, residential and commercial area, united together as a Water Tower Skyscraper.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>