Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Profio, A. Edward
New York: John Wiley & Sons, 1979
621.483 2 PRO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kosasih Ernest
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2011
341.388 SEM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarno Wiryosimin
Bandung: ITB Press, 1995
539.2 SUW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtazar
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Santoso
"Beras merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai penelitian dan eksperimen dilakukan untuk mengembangkan kualitas beras salah satunya ada iradiasi beras. Pemanfaatan radiasi pada beras memiliki batasan dosis radiasinya sehingga diperlukan suatu instrumen yang dapat mengukur kadar dosis radiasi pada beras. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa tiga model deep learning, yaitu VGG16, AlexNet, dan ResNet34, dalam mengestimasi intensitas dosis radiasi pada sampel beras berwarna putih, merah, dan hitam. Data latihan, validasi, dan pengujian yang terdiri dari sampel-sampel berwarna putih, merah, dan hitam telah digunakan untuk melatih dan menguji model-model tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa model bervariasi tergantung pada ROI yang digunakan. Dalam hal akurasi pengenalan sampel pada data validasi dan pengujian, VGG16 ROI 20 menunjukkan hasil terbaik dengan akurasi mencapai 73% pada validasi dan 71% pada pengujian. Meskipun AlexNet juga menghasilkan performa yang kompetitif, dengan akurasi validasi dan pengujian mencapai 72%, waktu pelatihan yang lebih singkat dimiliki oleh AlexNet menjadi keunggulan yang signifikan. Namun, perlu diketahui bahwa ResNet34 menghasilkan performa yang lebih rendah dibandingkan dengan VGG16 dan AlexNet. Meskipun memiliki waktu pelatihan yang lebih lama, ResNet34 tidak mencapai tingkat akurasi yang sama dengan kedua model lainnya. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting dalam memilih model deep learning yang sesuai untuk pengenalan sampel berwarna putih, merah, dan hitam pada ROI dengan ukuran berbeda. Faktor-faktor seperti akurasi, waktu pelatihan, dan kebutuhan komputasi harus dipertimbangkan secara holistik dalam pemilihan model terbaik. Penelitian selanjutnya dapat menguji model-model ini pada dataset yang lebih luas dan dalam konteks aplikasi yang lebih kompleks untuk memvalidasi temuan ini secara lebih mendalam.

Rice is one of the staple foods that plays a crucial role in the lives of Indonesian people. Various research and experiments have been conducted to improve the quality of rice, including the use of rice irradiation. The utilization of radiation on rice has a specific dosage limit, thus requiring an instrument capable of measuring the radiation dose level in rice. This study aims to analyze the performance of three deep learning models, namely VGG16, AlexNet, and ResNet34, in estimating the intensity of radiation dose in white, red, and black rice samples. Training, validation, and testing data consisting of white, red, and black rice samples were used to train and evaluate these models. The results of the study showed that the performance of the models varied depending on the Region of Interest (ROI) used. In terms of sample recognition accuracy in the validation and testing data, VGG16 ROI 20 demonstrated the best performance with an accuracy of 73% in validation and 71% in testing. Although AlexNet also achieved competitive performance, with validation and testing accuracies reaching 72%, the advantage of shorter training time in AlexNet was significant. However, it should be noted that ResNet34 yielded lower performance compared to VGG16 and AlexNet. Despite having a longer training time, ResNet34 did not achieve the same level of accuracy as the other two models. These research findings provide valuable insights for selecting the appropriate deep learning model for recognizing white, red, and black rice samples in different ROIs. Factors such as accuracy, training time, and computational requirements need to be considered holistically in choosing the best model. Further research can test these models on larger datasets and in more complex application contexts to validate these findings more comprehensively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Rahakbauw
"ABSTRAK
Latar Belakang: Insiden kanker serviks di RSCM masih tinggi, sebagian besar datang pada stadium lanjut, dan angka harapan hidup yang masih rendah. Jika respon radiasi komplit dan eradikasi tumor lokoregional dapat tercapai pada pasien kanker serviks, diperkirakan dapat meningkatkan kesintasan. Oleh karena itu, kami bermaksud mengadakan penelitian terhadap respon terapi radiasi dan karakteristik klinis serta patologi yang berhubungan pada pasien kanker serviks di RSCM.Metode: Penelitian kohort ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder terhadap 123 pasien kanker serviks stadium IIA-IIIB yang menjalani radiasi kuratif definitif sesuai protokol standard bulan Januari 2014-Des 2015 di RSUPN CiptoMangunkusumo. Dilakukan pencatatan karakteristik klinis dan patologis sebelum radiasi, Dicatat juga efek samping akut gastrointestinal, traktus genitourinaria, dan hematologis selama menjalani protokol radiasi sampai 3 bulan pasca radiasi. Data respon tiga bulan pasca radiasi lengkap berdasarkan klinis dan pemeriksaan ultrasonografi transrektal/transvaginal dicatat dan diklasifikasikan sesuai Response Evaluation Criteria in Solid Tumors RECIST .Hasil: Dari 123 kasus, 84 kasus 68,29 diperoleh respon komplit, 30 kasus 24,39 respon parsial, 6 kasus 4,88 respon stabil, dan 3 kasus 2,44 respon progresif. Berdasarkan efek samping akut gastrointestinal, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 99 kasus 80,49 , derajat 1 pada 20 kasus 16,26 , derajat 2 pada 4 kasus 3,25 , derajat 3 pada 0 kasus 0 . Berdasarkan efek samping akut genitourinaria, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 105 kasus 85,37 , derajat 1 pada 17 kasus 13,82 , derajat 2 pada 1 kasus 0,81 , dan derajat 3 pada 0 kasus 0 . Berdasarkan efek samping akut hematologis, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 108 kasus 87,80 , derajat 1 pada 15 kasus 12,20 , derajat 2 pada 0 kasus 0 , dan derajat 3 pada 0 kasus 0 . Dengan membandingkan kelompok respon komplit dan tidak respon parsial, stabil, progresif didapatkan faktor usia dengan p=0,266 RR 0,87;IK95 0,67-1,12 , klasifikasi tekanan darah dengan p=0,882 RR 0,98; IK95 0,76-1,27 , Indeks Masa Tubuh dengan p= 0,397 RR 1,06;IK95 0,83-1,34 , kadar hemoglobin dengan p= 0,193 RR 0,71;IK95 0,40-1,27 , jumlah leukosit darah dengan p=0,969 RR=1,00; IK95 0,78-1,29 , kadar albumin darah dengan p= 0,198 RR 0,73;IK95 0,44-1,20 , stadium FIGO dengan p=0,526 RR 1,08; IK95 0,85-1,38 , diameter tumor terbesar dengan p=0,034 RR 1,30; IK95 1,03-1,63 , jenis histopatologis dengan p=0,159 RR 1,18;IK95 0,90-1,55 , dan derajat diferensiasi dengan p=0,469. Pada analisa multivariat, didapatkan hubungan bermakna antara diameter tumor p=0,036;RR 2,64; IK95 1,07-6,56 dengan respon radiasi komplit.Kesimpulan: Gambaran respon radiasi kuratif definitif pada kanker serviks stadium IIA-IIIB di RSCM adalah 68,29 respon komplit, 24,39 respon parsial, 4,88 respon stabil, dan 2,44 progresif. Efek samping akut gastrointestinal, genitourinaria, dan hematologis pada umumnya tidak terjadi selama dan sampai 3 bulan pasca radiasi, yaitu 80,49 tidak mengalami efek samping akut gastrointestinal, 85,37 tidak mengalami efek samping akut genitourinaria, dan 87,80 tidak terjadi efek samping akut hematologi. Sebagian besar efek samping akut yang terjadi berderajat rendah yaitu grade 1 dan 2 traktus gastrointestinal, masing-masing 16,26 dan 3,25 , grade 1 dan 2 traktus genitourinaria, yaitu masing-masing 13,82 dan 0,81 , dan grade 1 hematologi, yaitu 12,20 . Terdapat hubungan bermakna antara diameter tumor terbesar dengan respon komplit radiasi. Tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, Indeks Masa Tubuh, kadar hemoglobin, jumlah leukosit darah, kadar albumin serum, stadium FIGO, jenis histopatologis, dan derajat diferensiasi dengan respon terapi radiasi.
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Background The incidence of cervical cancer was still high in RSCM, whom most of them was found in advanced stage. The issue that still become a problem related to radiotherapy on those patients was non satisfying local tumor control, which range 20 50 . If we can reach complete response and eradication of locoregional tumor on cervical cancer patients, it is estimated that the survival rate will increase. Therefore, we conducted a research to find out response of radiotherapy and related clinic pathologic characterictics on cervical cancer patients in our hospital.Methods This cohort study used secondary data on 123 patients of cervical cancer stage IIA IIIB who had undergone radiation therapy based on standard protocol in our hospital, during Januari 2014 to Dec 2015. The clinical factors of those patients, such as age, Body Mass Index, blood pressure, hemoglobin level, blood leucocyte count, serum albumin, largest tumor diameter FIGO staging and pathologic characteristic, i.e histopathology and grading were recorded. During radiation protocol until 3 months post radiation, we also noted any side effects of gastrointestinal tract, genitourinary tract, and hematologic. Evaluation of radiotherapy response was based on Response Evaluation Criteria in Solid Tumors RECIST .Results Among 123 cases, 84 cases or 68.29 was complete response, 30 cases or 24.39 was partial response, 6 cases or 4.88 was stabile response, and 3 cases or 2.44 was progressive. Based on gastrointestinal side effect, there was no side effect or grade 0 on 99 cases 80.49 , grade 1 on 20 cases 16.26 , grade 2 on 4 cases 3.25 , grade 3 on 0 case 0 . Based on side effect of genitourinary, there was no side effect or grade 0 on 105 cases 85,37 , grade 1 on 17 cases 13.82 , grade 2 on 1 case 0.81 , grade 3 on 0 case 0 . Based on hematologic side effects, there was no side effect on 108 cases 87.80 , grade 1 on 15 cases 12.20 , grade 2 on 0 case 0 , grade 3 on 0 case 0 . On bivariate analysis, p of each factors were age p 0.266 RR 0.87 0.67 1.12 , Body Mass Index p 0.397 , blood pressure classification p 0.658 RR 0.98 0.76 1.27 , largest tumor diameter p 0.034 RR 1.30 1.03 1.63 , haemoglobin level p 0.193 RR 0.98 0.76 1.27 , blood leucocyte count p 0.969 RR 1.00 0.78 1.29 , FIGO staging II vs III p 0.526 RR 1.08 0.85 1.38 , histopathology result squamous cell carcinoma vs nonsquamous cell carcinoma p 0.159 RR 1.18 0.90 1.55 , and grading p 0.469 . on multivariate analysis, tumor diameter was statistically significant, with p 0.036 RR 2.64 1.07 6.56 .Conclusion Most of definitive curative radiotherapy response on cervical cancer stage IIA IIIB was complete 68.29 . Partial response was 24.49 , stable response was 4.88 , and progressive was 2.44 . The Acute side effect of gastrointestinal tract, genitourinary tract, and hematologic were commonly can be tolerable during and 3 months post radiation therapy. Clinico pathologic characteristic that significantly related to complete response of radiotherapy were largest tumor diameter."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"Berdasarkan analisis data satelit cuaca dan lingkungan, terlihat daerah "Heat Island" di Jakarta yang semakin melebar ke daerah sekitarnya. Kondisi ini merupakan konsekuensi logis dari meningkatnya sektor industri. Disamping adanya perubahan O2 dan O3, sejumlah ahli telah mendeteksi peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer . Hal ini perlu diwaspadai, termasuk juga zat yang membahayakan lingkungan, zat polutan, seperti NH3, timah (Pb), SOx, NOx dan H2S.
Transmisi radiasi matahari yang menjalar ke bumi akan mengalami hambatan yang disebabkan oleh adanya media penyerap seperti zat polutan dengan karakteristik dan panjang gelombang yang dimilikinya. Dengan memantau panjang gelombang ini dapat diperoleh informasi spektrum radiasi matahari yang dapat direkam menggunakan Fotometer Matahari.
Dengan memanfaatkan sarana dan peralatan yang ada di Laboratorium Optik Program Studi Opto-elektroteknika Universitas Indonesia serta menambahkan komponen pendukungnya, dapat dibentuk sebuah Fotometer Matahari.
Konstruksi Fotometer Matahari dibangun dengan peralatan teleskop, serat optik, monokromator, ihotomultiplier, dan komputer berikut program pemantauannya.
Dengan pertimbangan keterbatasan seluruh komponen pembentuknya, Fotometer Matahari mampu merekam pola spektrum panjang gelombang dari 400 sampai 1200 nm dengan sensitivitas tinggi pada daerah 700 sampai 900 nm dan waktu observasi 16 menit 56 detik.
Analisis data hasil pemantauan pada bulan Oktober 2000 yang diwakili dengan 8 had menunjukkan adanya pola spektrum radiasi matahari yang hampir sama. Puncakpuncak dominan terjadi pada panjang gelombang 712, 753, 785, 810 dan 887 nm dan lembah dominan terjadi pada 764 nm. Dan puncak-puncak spektrum ketiga daerah ini dapat diprediksi adanya polutan O2, O3 dan H2O.
Pemantauan secara berkala sebagai fungsi panjang gelombang bisa membantu untuk memperoleh data meteorologi yang berguna, tenrtarna informasi spesifik pada daerah panjang gelombang tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soehartati Argadikoesoemo Gondhowiardjo
"Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan salah satu jenis keganasan yang sering ditemukan di Indonesia.' Data yang diperoleh dari registrasi kanker berdasarkan Patologi di Indonesia pada tahun 1991 menunjukkan adanya 1059 (5,6%) kasus KNF di antara 18,770 kasus keganasan. Hal ini menempatkan KNF pada urutan ke empat setelah karsinoma mulut rahim, payudara, dan kulit.
Di Sub.Bagian Radioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) I Rumah Sakit Umum Pusat Nasional - Cipto Mangunkusumo (RSUPN-CM) dalam kurun waktu 5 tahun, periode 1980 - 1984, terdapat 748 pasien KNF. Angka ini menyatakan bahwa KNF merupakan kasus ke tiga terbanyak setelah keganasan mulut rahim dan payudara. Sejumlah 74,5% kasus datang pada stadium IV, 18,6% kasus pada stadium III dan hanya 6,9% di antaranya yang berada pada stadium I dan 1I.' Data dari Bagian Telinga, Hidung dan Tenggorok (THT) FKUII RSUPN-CM memperlihatkan bahwa KNF merupakan kasus keganasan terbanyak (71,8%) dari semua jenis keganasan THT yang dijumpai.
Jenis keganasan ini sangat jarang ditemukan di daratan Eropa dan Amerika Utara, yaitu dengan angka kejadian kurang dari 1 di antara 100,000 penduduk. Sebaliknya, di daerah Asia Timur dan Tenggara didapatkan angka kejadian yang tinggi, bahkan angka kejadian tertinggi di dunia terdapat di propinsi Cina Tenggara, yaitu sebesar 40-50 kasus KNF di antara 100.000 penduduk."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
D43
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal Perangkat Nuklir (JPN) adalah jurnal hasil litbang, kajian, permodelan, simulasi, rancang bangun, aplikasi, standardisasi perihal perangkat nuklir yang diterbitkan oleh Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang diterbit dua kali setahun (Juni dan Nopember) sejak tahun 2007"
Tangerang: Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - Batan, {s.a.}
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>