Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afiffa Mardhotillah
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang masih tinggi menyebabkan sulit tercapainya salah satu poin Millenium Development Goals. Salah satu penyebab AKI yang tinggi adalah kurang baiknya kualitas pelayanan antenatal (ANC) dan ketidak tahuan ibu terhadap tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini mencari hubungan kualitas ANC dengan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Subjek penelitian ini sebanyak 109 ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Koja pada Bulan Maret 2013. Kualitas ANC dinilai melalui observasi pada saat pelayanan, sementara pengetahuan dan sikap dinilai melalui kuesioner yang diajukan secara terpimpin.
Penelitian ini mendapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara kualitas ANC dengan pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan (p=0,011). Ditemukan pula hubungan bermakna antara pendidikan (p=0,038) dan pengalaman mengikuti penyuluhan tanda bahaya kehamilan (p=0,043) dengan pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Selain itu, terdapat hubungan bermakna antara jumlah kehamilan ≤ 2 (p=0,042) dan datang ke ANC ditemani (p=0,011) dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Kualitas ANC perlu ditingkatkan agar pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan semakin membaik.
Terdapat hubungan antara beberapa faktor sosiodemografis terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menguji hubungan variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan antenatal.

The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia that is still high causing one of the points the Millennium Development Goals becomes difficult to achieve. One of the causes is the lack of good quality of antenatal care (ANC), also the lack of knowledge of the danger signs of obstetric. This research finds relationship between quality of ANC and knowledge and attitude of pregnant woman towards danger signs of obstetric. Subjects were 109 pregnant women who visited Puskesmas Kecamatan Koja in March 2013. ANC Quality assessed through observation during the service, while knowledge and attitudes were assessed through a questionnaire guided by researcher.
It was found that there is a significant relationship between the quality of ANC and maternal knowledge about the danger signs of obstetric (p = 0.011). Also found a significant relationship between education level (p = 0.038) and experience in danger sign of obstetric counseling (p = 0.043) with maternal knowledge of the danger signs of obstetric. In addition, there is a significant relationship between number of pregnancies ≤ 2 (p = 0.042) and being accompanied while having ANC (p = 0.011) with maternal attitude toward danger signs of obstetric. Quality of ANC needs to be improved in order to increase pregnant women’s knowledge about danger signs of obstetric.
There are relationships between several sociodemographic factors of pregnant women and knowledge and attitude of pregnant women toward the danger signs of pregnancy. Further research is needed to examine the relationship of other variables that may affect the quality of antenatal care.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaneu Nuraineu
"Pelayanan Antenatal Care ANC yang berkualitas adalah pelayanan yang sesuaidengan standar, dalam penerapannya terdiri dari 10T. Tenaga kesehatan yangpaling berperan memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil adalah bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dan motivasi bidandesa terhadap kualitas pelayanan ANC di Kabupaten Lebak, penelitian inimenggunakan penelitian observasi analitik dengan rancangan ldquo;cross sectional rdquo;dengan jumlah sampel 164 bidan di desa. Terdapat 123 75,0 respondenmemiliki sikap baik terhadap kualitas pelayanan ANC K4 dengan nilai p=0,002 p< 0,05 dan OR=11,02 berarti ada hubungan yang kuat, sikap dengan kualitaspelayanan ANC K4, lebih dari separoh responden memiliki motivasi yang kurangterhadap kualitas pelayanan ANC yaitu 108 65,9 responden, diperoleh nilai?=0,012 dan OR=2,55 berarti ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayananANC K4. Diharapkan Dinas Kesehatan bersama puskesmas mengoptimalkanprogram/kegiatan yang ada, melakukan pembinaan teknis dan monev yangterjadwal dan berkelanjutan, kemudian hasilnya dilakukan feedback.

A qualified Antenatal Care Service (ANC) is a service that complies with the standards, in its application consisting of 10T. The most important health worker providing health services to pregnant women is midwife. This study aims to find out the correlation between attitude and motivation of village midwife to ANC service quality in Lebak Regency. This research use analytic observation research with cross sectional design with 164 sample of midwives in the village. There are 123 (75,0%) respondents have good attitude toward service quality of ANC K4 with value p = 0,002 (p <0,05) and OR = 11,02 mean there is strong relation, attitude with service quality ANC K4, Half of respondents have less motivation to ANC service quality that is 108 (65,9%) responder, obtained value ρ = 0,012 and OR = 2,55 mean there is motivation correlation with service quality of ANC K4. It is expected that the Health Office together with the puskesmas optimize the existing programs / activities, conduct technical and monev training which is scheduled and sustainable, then the result is feedback.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumapea, Costan Tryono Parulian
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target Millenium Deveopment Goals (MDGs). Untuk menurunkan AKI serta menekan jumlah pertumbuhan penduduk, Indonesia telah menjalankan program KB. Pelayanan antenatal (ANC) memberikan pelayanan dalam upaya kesehatan ibu dan bayi termasuk diantaranya konseling KB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai KB dan hubungannya dengan kualitas pelayanan antenatal serta latar belakang responden. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang analitik. Sebanyak 109 ibu hamil yang dipilih secara consecutive sampling. Kualitas ANC dinilai dengan observasi ANC. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dinilai melalui kuesioner yang ditanyakan secara terpimpin. Terdapat 42,2% pelayanan berkategori baik dan 57,8% pelayanan berkategori buruk. Dari 109 responden, terdapat 71,6% berpengetahuan baik, 87,2% bersikap baik, tetapi hanya 55% berperilaku baik mengenai KB. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai keluarga berencana (p>0,05). Meskipun demikian, terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal terkait KB dengan sikap ibu hamil mengenai KB (p=0,002). Selain itu, pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil mengenai KB (p= 0,038). Terdapat pula hubungan antara edukasi KB dengan perilaku ibu hamil mengenai KB (p= 0,028). Perlu dilakukan peningkatan kualitas ANC di Puskesmas Koja. Edukasi KB pada perempuan usia reproduktif perlu dilakukan karena terbukti memiliki hubungan dengan perilaku mengenai KB. Selain itu, pendidikan formal yang tinggi juga memiliki hubungan dengan pengetahuan ibu hamil mengenai KB.

Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high compare to MDGs target. To decrease MMR and reduce high population growth, Indonesia has implemented Family Planning (KB) proram. Antenatalcare (ANC) is giving service for mother and infant health, one of the service is KB. This study conducted to find relationship between quality of ANC and also background of responden with pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about KB. A cross sectional study has been conducted. A total of 109 pregnant women were selected consecutively. Quality of ANC were valued by observing ANC. Pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about family planning were valued by questionnaire filled by researcher. The obseravation finds that 42,2% services are good and 57,8% services are bad. From 109 respondends, there are 71,6% have good knowledge, 87,2% have good attitude, but only 55% have good practice of family planning. The finding shows that there is no significant difference between quality of ANC and pregnant women’s knowledge, attitude, and practice about family planning (p>0,05). However, there is significant difference between quality of ANC about KB and pregnant women’s attitude (p=0,002). There is significant difference between education and pregnant women’s knowledge about KB (p=0,038). Besides that, there is significant difference between experience educated about KB with their practice on family planning (p=0,028). Quality of ANC in Primary Health Care Kecamatan Koja needs to be improved. Education about family planning for woman with reproductive age is needed because there is significant difference with practice on family planning."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library