Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sihombing, Devi Mariana
"Penyandang disabilitas (PD) mengalami lebih banyak tantangan dibandingkan nondisabilitas (ND). Tantangan yang dihadapi PD dalam ketenagakerjaan tidak hanya berasal dari hambatan yang dimilikinya, tetapi juga dari stereotip sosial yang mengarah pada diskriminasi. Diperlakukan diskriminatif dan ditolak bekerja berkali-kali mengakibatkan PD memiliki peluang lebih besar untuk berhenti mencari pekerjaan karena putus asa dibandingkan ND. Penelitian ini bertujuan melihat seberapa besar peluang terjadinya penganggur putus asa berdasarkan status dan banyaknya disabilitas individu serta jenis disabilitas apa yang memiliki peluang putus asa paling besar di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder Sakernas Agustus 2021 dengan pendekatan Two Step Heckman. Hasil menunjukkan pencari kerja dengan disabilitas kemungkinan menjadi putus asa 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan kemungkinan nondisabilitas menjadi putus asa. Pada kelompok PD, PD multidisabilitas 2,5 kali lebih mungkin menjadi putus asa dibandingkan PD tunggal. Sementara itu, berdasarkan jenis kesulitannya PD mental diketahui paling besar peluangnya menjadi penganggur putus asa dibandingkan PD lainnya. Rekomendasi penelitian terkait penghapusan stereotip disabilitas di lingkungan kerja maupun sosial, pengembangan pelatihan yang inklusif bagi PD, pengembangan keterampilan sesuai kemampuan personal dan kebutuhan pasar kerja, serta penyediaan layanan konsultasi dan konseling terkait ketersediaan dan kesiapan bekerja bagi PD.
People with disabilities (PWD) face more barriers than those without disabilities (PWOD) when employed and even as they seek employment. The barriers not only come from their impairment or difference, but also by barriers in society which leads to discrimination. Being treated unfairly and rejected all the time makes PWD are more likely to become hopeless of job than PWOD. This study aims to examine how disability factors affect the probability of being discouraged for the job seeker based on status and number of disabilities and which type of disabilities has the greatest probability of being discouraged in Indonesia. Using Sakernas data on August 2021 and the two step Heckman method, we found that disability has significant impact on the decision of hopeless of job. Job seekers with disabilities are 2,6 times more likely to become discouraged than PWOD job seekers. By the number of disabilities, people with multiple disabilities are 2,5 times more likely to become discouraged than persons with a single disability. Meanwhile, based on the type of disability, people with mental disabilities are known to be the most likely to become discouraged among PWOD. Recommendations in this research related to the elimination of disability stereotypes in the work and social environment, the development of inclusive training for PWD, the development of skills according to personal abilities and the needs of the job market, and the provision of consulting and counselling services related to the availability and readiness of work for PWD."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Iqbal Mas Abdullah
"Saat ini dalam lingkungan masyarakat, manusia didominasi dengan pola pikir yang memandang manusia lain sebagai sebuah fungsi. Hal ini tidak terkecuali di dunia pendidikan terutama lingkungan sekolah. Seperti yang terjadi dalam film Flying Colors, lingkungan sekolah menjadi tempat mengakarnya pola pikir tersebut. Tokoh Sayaka diobjektivikasi oleh guru Sayaka di sekolah. Sayaka dinilai berdasarkan fungsi-fungsi yang melekat pada dirinya yaitu sebagai siswa yang bermasalah. Objektivikasi terhadap Sayaka sebagai siswa yang bermasalah membuat kondisi Sayaka dipasrahkan dan tidak dipedulikan. Selain itu, ia juga diperlakukan dengan buruk seperti melontarkan perkataan-perkataan negatif. Situasi tersebut membuat Sayaka jatuh pada sifat fatalistik dan putus asa. Melalui metode studi pustaka pemikiran eksistensialisme Gabriel Marcel, Artikel ini ingin menunjukkan beberapa kejadian (scene) dalam film tentang pentingnya kita berelasi dalam ikatan cinta.
Currently in society, humans are dominated by a mindset that views other humans as a function. This is no exception in the world of education, especially the school environment. As happened in the film Flying Colors, the school environment is where this mindset takes root. Sayaka's character is objectified by Sayaka's teacher at school. Sayaka is assessed based on her inherent functions, namely as a problematic student. The objectification of Sayaka as a problematic student means that Sayaka's condition is ignored and ignored. Apart from that, he was also treated badly, such as saying negative words. This situation makes Sayaka fall into fatalism and despair. Using the literature study method of Gabriel Marcel's existentialist thought, this article wants to show several scenes in the film about the importance of our relationships in bonds of love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library