Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asma Zahidah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Jl. Potlot II no.6, Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan PKPA bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang dilakukan, memahami peran dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang manajerial perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengendalian, pencatatan dan pelaporan dan farmasi klinis pengkajian resep, Pemberian Informasi Obat PIO , Manajemen Efek Samping Obat MESO , konseling, evaluasi penggunaan obat . Tugas khusus yang diberikan berjudul pelayanan penyuluhan DAGUSIBU di Puskesmas Kecamatan Pancoran Bulan Mei 2017. Tugas khusus ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggungjawab apoteker dalam memberikan informasi yang benar terkait obat kepada masyarakat serta mampu memberikan informasi kepada masyarakat terkait DAGUSIBU obat secara benar.

ABSTRACT
Pharmacists Internship Working Program at Puskesmas Pancoran at Potlot II no.6, Pancoran, South Jakarta. Pharmacists Internship Working Program aims to understand the roles and responsibilities of pharmacists in hospitals and to improve their knowledge and skills in the field of managerial planning, procurement, storage, distribution, control, recording and reporting and clinical pharmacy assessment, Provision of Drug Information, Management of Drug Side Effects, counseling, evaluation of drug use . Special assignment given extension service titled DAGUSIBU in Puskesmas Pancoran in May 2017. The special duty is intended that students are able to understand the duties and responsibilities of a pharmacist in providing the correct information to the public related to drugs and be able to provide information to the public related to DAGUSIBU."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Auliya Yusuf
"Indikator pelayanan pasien sebagai standar WHO dalam evaluasi penggunaan obat rasional belum diterapkan di Indonesia. Menurut penelitian, umur dan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan pasien tentang penggunaan obat benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat berdasarkan indikator pelayanan pasien WHO di Puskesmas Pancoran Mas tahun 2020. Penelitian menggunakan desain observasional dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 60 responden, terdiri dari 30 responden hasil observasi dan 30 responden hasil wawancara. Analisis data univariat yang dilakukan menunjukkan rata-rata waktu konsultasi medis adalah 3,7 ± 2,0 menit; rata-rata waktu penyiapan dan penyerahan obat adalah 3,0 ± 0,3 menit; kesesuaian penyerahan obat adalah 96,6% ± 18,2%; pelabelan obat yang cukup adalah 97,5 ± 7,6%, dan pasien dengan pengetahuan obat benar adalah 87,5 ± 12,7%. Analisis bivariat inferensial dilakukan dengan metode Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov yang didapatkan hasil data tidak terdistribusi normal dan Uji Korelasi Spearman yang didapatkan hasil bahwa adanya hubungan sedang antara umur (p = 0,028; r = -0,402) dan pendidikan (p = 0,035; r = 0,387) terhadap pengetahuan pasien. Hanya satu dari lima parameter indikator pelayanan pasien yang memenuhi standar WHO. Sehingga penggunaan obat di Puskesmas Pancoran Mas dianggap tidak rasional.

Patient care indicators as WHO standard in the evaluation of rational drug use have not been applied in Indonesia. According to research, age and education have a significant relationship to patients' knowledge about the appropiate of drugs. The study was conducted to evaluate the rationality of drug use based on WHO patient care indicator at the Pancoran Mas Public Health Center in 2020. The study used an observational and cross-sectional design. The sample comprises of 60 respondents, consisting of 30 respondents from the observation results and 30 respondents from the interviews. The univariate data analysis carried out estimated that the average time for medical consultation was 3.7 ± 2.0 minutes; the average time of preparation and delivery of the drug was 3.0 ± 0.3 minutes; suitability of drug delivery was 96.6% ± 18.2%, adequate drug labeling was 97.5 ± 7.6%, and patient with correct drug knowledge was 87.5 ± 12.7%. Inferential bivariate analysis was performed using the Kolmogorov Smirnov Normality Test method, where the results were not normally distributed, and where the Spearman Correlation Test results reflected a medium relationship between age (p = 0,028; r = -0,402) and education level (p = 0,035; r = 0,387) met patient knowledge. After all, only one of five parameters corresponded to the WHO standards, concluding that the use of drugs in the Pancoran Mas Public Health Center is considered irrational."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library