Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mujiarjo
"Studi ini mengungkap apa sebenarnya Pedagang Kaki Lima (PKL) terkait tindakan okupasi ruang publik perkotaan yaitu trotoar dan jalan. PKL sebagai pelaku usaha sektor informal adalah elemen bagi bergulirnya ekonomi perkotaan. Keberadaannya ikut mendukung kegiatan sektor formal di samping menjadi penyedia komoditas berharga murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Karena disadari bahwa PKL ikut berperan dalam ekonomi perkotaan, Pemerintah Kota merasa perlu membina mereka agar berkembang dan mandiri dan mampu menembus 9pasar bersama usaha di sektor formal.
Regulasi Pemerintah dalam legalisasi PKL sangat rinci namun tidak diimplementasikan dalam kebijakan spasial, sehingga PKL mengokupasi ruang publik perkotaan. Tindakan ini berstatus illegal karena tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Kota. Namun karena ruang publik yang diokupasi adalah lokasi ideal bagi PKL, mereka akan tetap bertahan dengan cara berlindung kepada aparat pemerintah dengan memberikan imbalan sesuai kesepakatan. Meskipun demikian okupasi tetap merupakan tindakan melanggar peraturan yang rawan terpinggirkan.
Keberadaan PKL diruang publik ini juga merupakan bentuk ruang yang dipersepsikan berbeda dari yang dikonsepsikan. Okupasi trotoar dan jalan juga merupakan representasi ruang sosial yang terbangun dari praktik pertukaran antara PKL dengan pelanggan masyarakat perkotaan yang tidak terwadahi dengan tepat. Maka dengan mengacu pada teori Lefebvre : Produksi Ruang, gejala ini dapat dijelaskan sebagai masukan untuk acuan dalam proses konsepsi ruang, yang akan mengarahkan pada wujud lingkung bangun yang memberi persepsi akan guna ruang yang sesuai untuk merepresentasikan hubungan sosial yang diwadahinya.

This study reveals what actually hawkers or Pedagang Kaki Lima (PKL) related to occupational measures of urban public space and street pavement. PKL as informal sector businesses are the elements for the passing of the urban economy. Supporting the existence of formal sector activities in addition to low-cost commodity providers for Poor People. Since it was realized that the PKL participating in the urban economy, the city felt the need to nurture them to grow and self-reliant and able to penetrate the market with the formal business sector.
Government Regulation in the legalization of PKL are very detailed but not although conscious violation of the rules remain as PKL who occupied the location is most ideal for his business. Strategies to survive in the preferred location to do the street vendors to government officials is to take refuge with the reward according to agreement.
The presence of PKL is also a form of public room space is perceived is different from that conceived. Occupational sidewalks and roads are also a representation of social space that is built up from the practice of exchange between the PKL with customers but is not contained properly. Referring to the theory of Lefebvre: Production of Space, this phenomenon can be explained as an input for reference in the conception of space, thus leading to a form suitable environment up to represent social relationships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30085
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Ika Dewi Kumalasari
"Berkembangnya implementasi strategi inovasi terbuka di sektor swasta menimbulkan pertanyaan, apakah strategi tersebut juga efektif untuk meningkatkan kinerja inovasi di lembaga pemerintah. Studi ini mengobservasi proses adaptasi lembaga riset pemerintah dalam menerapkan strategi inovasi terbuka dalam beberapa kegiatan risetnya. Observasi penerapan inovasi terbuka di lembaga pemerintah dipandang perlu untuk mengisi kesenjangan studi mengenai topik tersebut. Mengingat strategi ini umumnya digunakan di sektor swasta untuk mendorong kinerja inovasi. Studi ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengobservasi serta mengukur implementasi inovasi terbuka pada Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proses adaptasi melibatkan tiga aspek, yaitu ketersediaan sumber daya, mekanisme pengetahuan, dan kapasitas kemitraan. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa dua faktor yang berperan signifikan dalam implementasi inovasi terbuka adalah mekanisme pengetahuan dan kapasitas kemitraan. Salah satu pusat di Badan Litbang memiliki kapasitas kemitraan yang lebih baik karena fungsinya sebagai lembaga perantara. Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan penelitian, yang tidak memerlukan riset dasar serta berada dalam jaringan kemitraan strategis, umumnya memiliki tingkat adaptasi yang lebih baik."
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2022
JWK 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyan Fathan Ramadhan
"Digitalisasi memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi detail pekerjaan yang akan mereka pilih., baik itu di sektor publik atau privat. Pekerjaan di sektor publik di dominasi oleh pekerja lulusan sarjana meskipun menawarkan gaji yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Lima Sifat Kepribadian Besar terhadap probabilitas bekerja di sektor publik bagi pekerja lulusan sarjana di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima yang dilakukan pada tahun 2014/2015, dengan jumlah responden sebesar 1.248 individu lulusan sarjana yang bekerja di sektor publik maupun privat. Penelitian ini menggunakan model regresi logistik untuk menguji pengaruh kepribadian, yang diukur berdasarkan Lima Sifat Kepribadian Besar, terhadap pemilihan sektor pekerjaan setelah dikontrol oleh variabel demografi seperti jenis kelamin, umur, daerah tempat tinggal, dan status pernikahan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepribadian Keramahan dan Kehati-hatian memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap peluang bekerja di sektor publik. Sedangkan kepribadian Ekstraversi, Neurotis, dan Keterbukaan tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara statistik. Selain itu, variabel kontrol seperti umur, daerah tempat tinggal, dan status perkawinan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap probabilitas bekerja di sektor publik, sementara jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan.

Digitalization makes it easier for job seekers to obtain detailed information about the jobs they choose, whether in the public or private sector. Public sector jobs are dominated by workers with bachelor's degrees despite offering lower salaries. This study aims to analyze the influence of Big Five Personality Traits on the probability of working in the public sector for bachelor graduates in Indonesia. The data used in this study is secondary data from the fifth wave of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) conducted in 2014/2015, with 1,248 bachelor graduates working in both the public and private sectors. This study uses a logistic regression model to examine the influence of personality, measured by the Big Five Personality Traits, on job sector choice after controlling for demographic variables such as gender, age, residence area, and marital status.
The analysis results show that the personality traits Agreeableness and Conscientiousness have a significant and positive effect on the likelihood of working in the public sector. In contrast, the traits Extraversion, Neuroticism, and Openness to Experience do not show statistically significant effects. Additionally, control variables such as age, residence area, and marital status also have significant effects on the probability of working in the public sector, while gender does not have a significant influence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library