Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail
"Proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pernbangunan suatu bangunan infrastmktur, yang umurnnya mencakup pekeljaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik sipil dan arsitektur. Pekezjaan konstruksi memberikan tantangan yang bersifat khusus karena hampir setiap konstruksi bangunan apapun macamnya selalu direncanakan atau dilaksanakan dengan menggunakan sistern rekayasa tertentu yang khusus diperuntukkan bagi bangunan tersebut. Hampir tidak pernah ditemui struktur suatu bangunan yang tepat sama atau merupakan duplikasi dari bangunan lainnya.
Penggunaan Manajer Proyek sangat berguna bagi perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat mengendalikan tenaga dan sumber daya yang ada dilapangan menjadi efektif dan produktitf Manajer Proyek merupakan organisator dan koordinator proyek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek secara keseluruhan baik secara teknis maupun administratimi keuangan dan lingkungan. Manajer Proyek bertugas memimpin, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan proyek, selanjutnya juga bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan proyek sesuai dengan sistem manajemen proyek yang disetujui pemilik proyek. Dengan tujuan agar proyek menmpai sasaran tepat waktu, mutu, biaya serta aman dalam pelaksanaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat adanya huhungan secara kuantitatif melalui analisis statistik peran dari Manajer proyek terhadap kinerja akhir dari pelaksanaan proyek konstruksi. Kinerja yang akan diamati adalah kinerja waktu, sedangkan proyek konstruksi yang dijadikan :ampel adalah proyek bangunan gedung bertingkat yang berada di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada Manajer Proyek.
Setelah dilakukan analisis secara statistik dapat diperlihatkan suatu hasil yang menyatakan bahwa peran Manajer Proyek untuk meningkatkan kinerja waktu dengan model persamaan non linier dan variabel-variabel penentu adalah melaporkan secara rutin kemajuan proyek Serta menentukan teknik monitor dan penjadwalan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa ada korelasi yang positif antara variabel-variabel penentu bebas peran Manajer Proyek dengan peningkatan kinerja waktu pada proyek bangunan gedung bertingkat di Jabotabek pada tahap pelaksanaan konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Mahendra
"Pada bidang konstruksi, dengan nilai investasi cukup besar dan peningkatan biaya produksi, tentunya sangat diharapkan pengembalian investasi yang besar pula, dan hal tersebut dapat terwujud jika investasi itu mengandung salah satu unsur yang penting, yaitu penghematan, terutama untuk biaya-biaya yang tidak menunjang kualitas, fungsi, umur, penampilan, dan bahkan kriteria-kriteria yang ditetapkan pemilik (owner). Penghematan dalam investasi bidang konstruksi dapat dilakukan oleh salah satu metode, yaitu Value Engineering. Pemikiran awal, yang kemudian berkembang menjadi Value Engineering, adalah "jika kita tidak dapat menghasilkan suatu produk tertentu karena keterbatasan sumber daya, maka kita dapat mencari alternatif produk yang lain yang tetap memiliki fungsi yang sama." Dalam Value Engineering, pencarian alternatif tersebut harus dilakukan dengan pengeluaran biaya yang paling rendah. Intinya adalah bahwa Value Engineering bukan sebagai cutting cost, yang cenderung tidak memperhatikan kualitas, tapi sebagai saving cost, yang tetap memperhatikan kualitas.
Konsep dasar pengaplikasian Value Engineering adalah keterkaitan antara fungsi dan biaya. Suatu produk konstruksi harus dapat memenuhi fungsi-fungsi yang sesuai dengan kriteria pemilik dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan fungsi tersebut haruslah seoptimal mungkin. Walaupun sebenarnya dapat digunakan di seluruh tahapan dan seluruh komponen biaya, Value Engineering dapat menghasilkan penghematan yang maksimal ketika diaplikasikan pada tahap desain dan pada komponen dengan biaya yang besar. Pada tahap perencanaan ini, terdapat fleksibilitas yang maksimal untuk mengadakan perubahan-perubahan tanpa menimbulkan biaya tambahan untuk desain ulang. Penghematan yang berpotensi untuk dihasilkan dapat habis ditelan oleh biaya yang digunakan untuk mengadakan perencanaan baru. Dan, komponen dengan biaya yang besar memiliki potensi penghematan yang cukup besar pula di dalamnya. Selain lebih praktis, keterbatasan waktu dan tenaga dapat menjadi kendala ketika Value Engineering digunakan pada seluruh tahapan dan seluruh komponen biaya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purwanto
"Keberhasilan dalam pclaksanaan keselamatan dan kesehalan kefja di proyck
konstruksi dapal dilihat dad kualitas manajer proyek sebagai lop management di
lapangan Pimpinan dan pengawas kelompok tenaga lcerjm ahli keselmmuan dan staf
laimya tidak pemah berhasil banyak apabilamanqjer proyek tidak mengambil tugas
lcepemimpinan dalam meninglcalkan dan mempertahankan stands: keselamatan
tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengzruh kualitas manajer proyok
kontraktor terhadap pcningkatan kinexja keselamahm dan kesehalan kexjn (K3) yang
ditandai dengm memnunnyajumlah dan jenis kecelakaan peke1ja proyek pads tahap
konslrukai proyek bangunan tinggi di DK] Jakarta. _
Metodologi penelitian ini dilaksanakan dengan menyebadcan angket
(questionare) clan melakukan tanya jawab dengan individu-individu yang pemah
maupun sedang menjadi manajer proyek koniraktor di proyek banglman tinggi ymg
sedang berjalan maupun yang telah diselesaikan di wilayah DKI Jakarta. Data-daia
tersebut rliedit, ditabulasi dan diolah dengan analisis korelasi, interkorelasi,
analisis faktor, rcgesi berganda dan validasi.
Dari hasil analisis statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil
bahwa vnriabel yang memberikan kostribusi aiau korelasi positif tzrhadap
peningkatan kineljajumlah danjenis kecelakaan pekerja proyek adalah pengalarnan
sehagai manrger proyek di proyek bangunan tinggi dalam satuan jumlah proyek dan
keterlibaian manajer proyek kontmktor pada kegiaian penentuan pelaksanaan
monitoring, Variabel penentu lainnyayang memberilmn konstribusi terhadap kinerja
jumlah dan jenis kecelakaan pekexja proyek adalah keterlibatan manajer proyek
pada kegiatan meningkalkan motiv i peraonil proyek dan pada Icegiatan penentuan
metode pekeijaan. I-Iubungan vaxiabel lcnalitas manajer proyek kontraktor terhadap
peningkatan kinerja keselamntan dan kesehatan kerja (K3) merupalgan hubungan
regresi non linjer.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Satyanegara
"Pekerjaan konstruksi saluran air adalah pekerjaan yang sangat kompleks dan
harus direncanakan, dikelola dengan baik, juga dengan memperhatikan
semua aspek, terutama mengenai masalah K3 pekerja yang bersangkutan
Kemudian dibuat standar penerapan K3 yang sudah tercantum dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2014 sebagai sarana pendampingan dari
merencanakan semua aspek kebutuhan K3 dalam proyek konstruksi air, namun
Dalam praktiknya, K3 sering digunakan sebagai "prioritas nomor dua" dalam proyek,
sehingga kebutuhan K3 harus ditinjau ulang. Penelitian ini telah melalui
validasi ahli dan analisis proyek masa lalu untuk memenuhi
Standarisasi K3 yang baik dan benar.
Drainage construction work is a very complex job and
must be planned, managed properly, also with attention to
all aspects, especially regarding the OSH issues of the workers concerned
Then a standard for the application of K3 is made that has been stated in the Regulation
Minister of Public Works No. 5 of 2014 as a means of assistance from
planning all aspects of K3 needs in water construction projects, however
In practice, OSH is often used as a "number two priority" in projects,
so the need for K3 must be reviewed. This research has been through
expert validation and analysis of past projects to meet
Good and correct K3 standardization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Ramadhan
"Dalam proyek bangunan tinggi di JABODETABEK terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dapat dicegah melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik. SMK3 akan berjalan optimal jika dimulai dengan safety plan yang baik. Rencana keselamatan kerja akan lebih akurat jika didasarkan pada Work Breakdown Structure (WBS). Terdapat 10 paket pekerjaan yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan K3/Safety plan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) pada proyek gedung bertingkat. Temuan sumber risiko dan atau potensi bahaya sesuai dengan rincian aktivitas WBS pada penelitian ini adalah pekerja tergores/tertusuk besi, Pekerja tertimpa bekisting, pekerja terperosok ke bawah akibat kayu keropos, pekerja tertimpa material material/alat, sling tower crane putus dan material menimpa pekerja/fasilitas, bekisting roboh, pekerja jatuh dari ketinggian, bekisting/skafolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, dan material beton pracetak menimpa pekerja/fasilitas. Selain didapatkannya sumber risiko berdasarkan WBS, akan dibahas juga mengenai pembuatan rencana keselamatan IBPRP berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/2021 berdasarkan standar WBS dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengurangi angka kecelakaan kerja khususnya pada proyek-bangunan bertingkat tinggi di JABODETABEK.

Construction work accidents in high-rise building projects in JABODETABEK may be avoided with a solid Occupational Health and Safety Management System (SMK3). SMK3 will perform best if it begins with a solid safety strategy. The work safety plan will be more accurate if it is based on the Work Breakdown Structure (WBS). This research looks at ten different job bundles. The purpose of this research is to create an OHS/Safety strategy for a multi-story construction project based on the Work Breakdown Structure (WBS). Workers who are scratched/pierced by iron, workers who are hit by formwork, workers who fall down due to porous wood, workers who are hit by materials/tools, tower crane slings are broken, and materials hit workers/facilities, formwork collapses, workers fall from a height, formwork/scabbing. In addition to obtaining risk sources based on the WBS, it will also discuss the preparation of an IBPRP safety plan based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 10/2021 based on the WBS standard with the goal of improving occupational safety and health and reducing the number of work accidents, particularly in JABODETABEK's high-rise buildings. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakki Wasthon Nusantara
"Dalam perencanaan suatu proyek seringkali dihadapkan pada kendala sumber dana yang terbatas. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pemilihan material dan metode pelaksanaan serta dengan menerapkan kemampuan kreatif pada setiap perencanaan, dilakukan usaha untuk mengembangkan sejumlah altematif yang dapat memenuhi fungsi yang diperlukan dengan penampilan yang sama atau lebih baik dengan biaya seminimal mungkin agar biaya yang dikeluarkan oleh pemilik proyek menjadi optima]. Usaha tersebut dikenal sebagai Value Engineering yang merupakan salah satu teknik yang memilild potensi keberhasilan cukup besar dalam menghasilkan penghematan biaya.
Skripsi ini membahas optimasi biaya berdasarkan studi kasus pada proyek Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia. Metode yang digunakan adalah Value Engineering, dengan tujuan untuk memberikan rekomendasi jenis struktur pelat lantai mana yang memberikan nilai (value) terbaik antara cast in situ (pelat beton bertulang) dengan Hollow Core Slab (HCS) untuk digunakan pada proyek tersebut.
Dalam melakukan optimasi biaya struktur pelat lantai dengan metode Value Engineering ini pertama-tama dilakukan pengumpulan informasi dengan memilah-milah data yang diperlukan untuk menetapkan fungsi dasar dari pelat lantai serta taksiran biayanya (tahap informasi). Setelah fungsi dasar didefinisikan dengan jelas, dikembangkan sejumlah altematif lain yang memungkinkan tercapainya fungsi dasar tersebut (tahap spekulasi). Altematif-altematif yang ada diurutkan berdasarkan besarnya potensi penghematan dan dibandingkan keuntungan serta kerugian dari setiap alternatif (tahap analisis). Dari alternatif-alternatif yang ada dipilih yang dianggap terbaik untuk proses pengembangan selanjutnya (tahap pengembangan). Pada proses ini disiapkan saran-saran akhir untuk alternatif terpilih sebagai bahan pertimbangan kemungkinan implementasi. Kemudian alternatif terpilih diformulasikan dan diajukan sebagai rekomendasi (tahap penyajian)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delfianda
"Konstruksi merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi. Kecelakaan kerja itu sendiri dapat terjadi karena berbagai faktor, yakni faktor kelalaian manusia yang melakukan tindakan tidak aman, faktor kondisi tidak aman, dan faktor lain yang tidak dapat diperhitungkan. Meskipun demikian, masih terdapat kontradiksi antara tingkat resiko yang tinggi dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja.
Hal yang sama juga terlihat di konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI Depok. Perilaku tidak aman ini dipengaruhi dua faktor, yakni: (1) faktor internal, yang berasal dari dalam diri individu, seperti motivasi, kepatuhan terhadap peraturan, dan persepsi ; (2) faktor eksternal, yang berasal dari luar individu, seperti pengawasan, pelatihan K3, peraturan/kebijakan, komunikasi bahaya, dan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi kedua faktor tersebut, berkaitan dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja di lokasi penelitian. Penelitian ini memberikan masukan bagi kosntruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI Depok berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Saran yang diberikan dalam penelitian ini terutama kepatuhan, komunikasi bahaya, fasilitas, pengawasan dan pelatihan K3. Dengan demikian diharapkan dapat memperbaiki tindakan pekerja.

Construction is one of the highest level of occupational accident. This occupational accident itself happens because of some factors: unsafe acts by labors, unsafe working condition factor, and factor such as the act of God. Eventhough, there is still a contradiction between this high level of occupational and unsafe act by the labors.
This contradiction can also be seen in konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia. This unsafe acts actually influenced by two major factors: (1) internal factors, coming from the inside of the individual,such as motivation, follow the rule/policy, and perception, (2)external factors,coming from outside of the individual, such as controlling, rule/policy, fasilitation, communication, and training.
This research intends to describe the condition of the two factors, in connection with the unsafe acts by labors where this research was held. Furthemore, this research also intends to give some recommendation of those two factors for konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI. The recommendations in this research mainly about the condition of the rule/policy, communication, fasilitation, controlling, and training. Hopefully, these recommendation can be used to improve labor?s behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Andraiko
"Bisnis Konstruksi merupakan kegiatan yang paling dominan dalam perkembangan bisnis di Indonesia saat ini. Banyaknya proyek konstruksi saat ini tentu akan menimbulkan limbah material konstruksi apabila tidak dikelola dengan baik. Beragamnya limbah konstruksi yang ada di proyek mempunyai pengaruh tersendiri terhadap pengendalian biaya di proyek, sehingga diperlukan suatu sistem pengeloaan yang baik dan terencana. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh waste management yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi pada pekerjaan struktur terhadap kinerja biaya akhir proyek bangunan gedung di PT X. Metode yang digunakan adalah metoda survei. Data didapat dari kuisioner kepada responden terkait pada pengembangan waste management proyek bangunan gedung di PT X. Pengolahan data dilakukan menggunakan alat bantu statistik.

Construction Business is the most dominant activity for business development in Indonesia today . The number of the current construction project would generate waste construction material very much , if not managed properly . The diversity of construction waste that is in the project has its own influence on cost control in the project , so we need a good management of the system and planned . This study was conducted to see how much influence the development of waste management systems material generated from construction activities at the job structure) toward the performance of the final cost of building projects at PT X. The method used was a survey method . Data obtained from the questionnaires to the respondents related to the development of the waste management system building construction projects in PT X. Data processing was performed using statistic tools.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Juwono
"Pelaksanaan Pembangunan Proyek seringkali mengalami keterlambatan. Sebagai Project Manager dari Owner, yang bertanggung jawab perihal mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan proyek, praktikan berupaya untuk mencegah keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur mulai dari pekerjaan raft foundation, hingga topping off, yakni pengecoran struktur atap di lantai 30. Laporan Praktik Keinsinyuran ini berisikan upaya pencegahan yang dilakukan secara bersama oleh Praktikan, Kontraktor, dan Manajemen Konstruksi di lapangan, guna mencapai waktu pelaksanaan yang tepat. Upaya tersebut kemudian dianalisa menggunakan kerangka Profesionalisme, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan, dan Kode Etik Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia. Salah satu pembelajaran penting dalam praktik ini adalah bahwa percepatan hanya dapat dilakukan jika dan hanya jika mutu pelaksanaan sudah baik dan didukung oleh tim kerja yang handal. Bilamana suatu pekerjaan, yang mutunya belum baik, dipaksa dipercepat dan mengakibatkan komplain, justru malah akan memperlambat proyek.

As the Owner’s Project Manager, Practitioner is responsible for the quality, cost, and delivery of the project. As Construction Projects is often delayed, Practitioner attempts to complete the Works on-time, preventing delay. The study period synchronized with the construction of raft foundation until roof casting (“topping off”) at the 30th storey. This Engineering Practice Report consists of the efforts done collaboratively by the Builder, Construction Manager, and the Practitioner to achieve the Completion of the structural works to be on-time. This joint effort is then analysed using the Professionalism, Health, Safety, and Environment, and the Engineering Code of Ethics framework. One important lesson learnt from this practice is that Works shall not be expedited should the quality of the result is still questionable. Uncertainty in quality has the risk of complain and should the complaint arise, it would cause further repair works which takes longer time than if it is not initially expedited."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library