Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azmi Nisrina Umayah
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh empati emosional terhadap perilaku prososial yang dimoderasi oleh jenis kelamin pada mahasiswa baru psikologi UNM. Empati emosional didefinisikan sebagai dorongan secara otomatis dan tanpadisadari untuk merespon keadaan emosi orang lain. Dan perilaku prososial diartikan sebagai tindakan dengan cara pemberian dua perlakuan berupa video yang membuat emosional individu meningkat ataupun netral dengan instrument untuk mengukur empati emosional dengan menggunakan Positive dan Negative Affect Scale (PANAS) yang dikembangkan oleh Watson, Clark &Tellegen (1988). Pengukuran perilaku prososial dilakukan dengan melihat jumlah donasi yang diberikan oleh responden. Responden penelitian berjumlah 32 mahasiswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan kriteria mahsiswa baru psikologi UNM.Penelitian eksperimen ini menggunakan desain faktorial 2 (empati: netral vs empati) X 2 (jenis kelamin: laki-laki vs perempuan) between subject design. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara empati emosional terhadap perilaku prososial, tapi pengaruh jenis kelamin sebagai moderator terhadap perilaku prososial tidak memiliki efek yang signifikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia da Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2017
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Eka Sari Prawiro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran penalaran moral prososial dan persepsi gaya pengasuhan sebagai prediktor tingkah laku prososial. Penelitian ini melibatkan 307 orang remaja (219 remaja putri, 88 remaja putra) dengan rata- rata usia 17,63 tahun (rentang usia 13-24 tahun). Tingkah laku prososial diukur dengan Prosocial Tendencies Measures-Revised (Carlo & Randall, 2003) yang mencakup kategori altruism, anonymous, compliant, dire, emotional dan public Penalaran Moral Prososial diukur dengan Prosocial Reasoning Objective Measures (Eisenberg, Carlo & Knight, 1992) yang mengidentifikasi orientasi penalaran hedonistic, approval, needs, stereotyped dan internalized. Persepsi gaya pengasuhan diukur dengan Parental Authority Questionnaire (Trinkner, 2012) yang memilah gaya otoritatif, otoritarian dan permisif. Ketiga instrumen tersebut memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dengan nilai r berturut-turut r = 0,78, r = 0,71 dan r = 0,72.
Penalaran moral prososial dan persepsi gaya pengasuhan dapat memprediksi tingkah laku prososial pada remaja. Persepsi remaja terhadap gaya pengasuhan orang tua berkontribusi lebih besar (11,4%) dibandingkan penalaran moral prososial (5,2%). Semakin kuat persepsi bahwa orang tua bergaya pengasuhan otoritatif, semakin kuat kecenderungan remaja untuk bertingkah laku altuistik. Semakin kuat persepsi bahwa orang tua bergaya pengasuhan permisif, semakin kuat kecenderungan remaja untuk bertingkah laku prososial emosional. Remaja putra lebih banyak menampilkan tingkah laku prososial dire, sementara remaja putri lebih banyak bertingkah laku altruistik

ABSTRACT
This research aimed at exploring prosocial moral reasoning and perceived parenting style as predictors of prosocial behavior. Involving 307 adolescents (219 female, 88 male, Mage = 17,6, range = 13-24), prosocial behavior was measured using Prosocial Tendencies Measure-Revised (Carlo & Randall, 2003) which identifies altruism, anonymous, compliant, dire, emotional and public. Prosocial moral reasoning was measured using Prosocial Reasoning Objective Measure (Eisenberg, Carlo & Knight, 1992) indicating hedonistic, approval, needs, stereotyped and internalized reasoning orientation. Perceived Parenting Style measured by PAQ (Parental Authority Questionnaire, Trinkner 2012) identifying authoritative, authoritarian and permissive parenting style. Those instruments have high reliability i.e, r = 0,78, r = 0,71, and r = 0,72 respectively.
Prosocial behavior was predicted by prosocial moral reasoning and perceived parenting style. Perceived parenting style contributed (11,4%) more than prosocial moral reasoning (5,2%). The stronger the adolescent?s perception that their parents used authoritative parenting style, the more they showed altruistic prosocial behavior. The stronger adolescent?s perception that their parents used permissive parenting style, the more they showed emotional prosocial behavior. Male adolescent showed more dire prosocial behavior while female adolescent more altruistic prosocial behavior"
2016
T46452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ilham Hidayat R.T.
"Internet merupakan sistem jaringan yang menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses oleh banyak kalangan dan berbagai kelompok usia. Namun, teknologi ini sering disalahgunakan ke arah negatif dan dapat mengakibatkan kecanduan pada penggunanya. Kedua hal tersebut dapat berimplikasi terhadap penggunaan internet yang bermasalah. Angka kejadian penggunaan internet bermasalah di berbagai negara berkisar antara 0,8 -26,7 . Namun, di Indonesia belum terdapat penelitian mengenai prevalensi penggunaan internet bermasalah. Selain itu, penggunaan internet bermasalah dapat menimbulkan masalah psikososial dan fisik, terutama pada remaja. Perilaku prososial merupakan salah satu sifat sosial dasar manusia untuk membantu orang disekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara masalah perilaku prososial dan penggunaan internet bermasalah pada remaja. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan analisis data menggunakan uji fischer. Penelitian dilaksanakan pada enam SMP di kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dengan jumlah sample sebanyak 300. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kekuatan dan Kesulitan Anak untuk mengukur kekuatan perilaku prososial dan Young rsquo;s Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction YDQ untuk mengukur Penggunaan Internet yang Bermasalah. Dari penelitian ini, diperoleh 81 subjek 27 berada pada kelompok remaja dengan penggunaan internet yang bermasalah dan 16 subjek 5,3 berada pada kelompok remaja dengan masalah perilaku prososial. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masalah perilaku prososial dengan penggunaan internet yang bermasalah p>0,05 secara statistik.Terdapatnya hubungan yang tidak signifikan antara masalah perilaku prososial terhadap penyalahgunaan internet dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang multifaktorial. Penelitian di Negara lain juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda tergantung kondisi demografis dan sosioekonomi Negara tersebut. Faktor ini juga dapat disebabkan oleh spektrum Penggunaan internet bermasalah yang relatif luas pada YDQ, berbagai faktor risiko lain yang lebih berkontribusi terhadap munculnya penggunaan internet yang bermasalah faktor genetik, dan perkembangan perilaku prososial pada masa remaja yang bersifat datar plateau .

Internet is the network system provided various service which accessible to many realms and various ages. However, this technology is frequently misused toward negatif scopes and can cause addiction for the user. Both of which have implication to problematic internet use. The prevalence of the problematic internet use in various countries before is about 0,8 26,7 . But, in Indonesia the research conducted for determining the prevalence of problematic internet use hasn rsquo t been done yet. Furthermore, problematic internet use can cause psychosocial and physical problems, mainly in adolescent. One of psychosocial problem is prosocial behavior, which is basic human social character to help people around them. Therefore, this study intends to determine the relationship between prosocial behavior and problematic internet use on adolescent. This study used cross sectional design with fischer test for analyzing the data. The research was conducted in six junior high school in Pancoran Mas Subdistrict, Depok using 300 sample. The instruments used are Strength and Difficulties Questionnaire to determine prosocial behavior disorder and Young rsquo s Diagnostic Questionnaire for Internet YDQ to determine problematic internet use. From this study, obtained 81 subjects 27 were in the adolescent with problematic internet use group and 16 subjects 5,3 were in adolescent with prosocial behavior problem. There is no significant relationship between prosocial behavior probem and internet use in adolescent statistically p 0,05 . Insignificant relationship between prosocial behavior problem and problematic internet use can be caused of multifactorial conditions. Study from another country also showed different results based on demographic and socioeconomic conditions. These factors can also be caused by the relatively wide spectrum of problematic internet use in YDQ, various risk factor which is more contributive to the problematic internet use, genetic factor, and plateau development of prosocial behavior on adolescence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Dzikraa Fahira Gunawan
"Bencana alam adalah suatu hal tidak terhindarkan yang dapat terjadi di sekitar kita, dan perilaku saling membantu merupakan salah satu hal yang seringkali muncul setelahnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi korelasi antara empati dan ekstraversi dengan kecenderungan untuk melakukan perilaku prososial dalam keadaan bencana alam. Partisipan (n=327, 67.8% perempuan) direkrut melalui convenience sampling dan diminta untuk mengisi kuesioner daring mengenai faktor psikologis dan pertolongan bencana alam. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan menunjukkan bahwa empati dan ekstraversi berkorelasi positif dengan pemberian pertolongan bencana alam. Implikasi teoritis penelitian ini mengindikasikan pentingnya kedua komponen dalam stage model terhadap perilaku prososial. Keterbatasan dari penelitian ini adalah metode convenience sampling yang berakibat pada ketidakseimbangan dalam proporsi jenis kelamin partisipan dan perbedaan budaya. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat melibatkan sampel yang lebih representatif untuk memastikan hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan.

Natural disaster is an unavoidable circumstance that could happen around us, with helping one another as one of the lights that surfaced. This study is conducted to identify the correlation of empathy and extraversion with the tendency to do prosocial behavior in natural disaster settings. Participants (n=327, 67.8% female) were recruited via convenience sampling and completed an online survey on psychological factors and natural disaster helping. Results obtained were analyzed using Pearson’s correlations and revealed that empathy and extraversion were positively correlated with natural disaster helping. The theoretical implication of this study is the support for the two key components of the stage model leading to prosocial behaviors. The limitation of the study includes the convenience sampling method resulting in imbalance of gender proportion and cultural differences. Future research should involve a more representative sample to ensure generalizability of the findings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Putri
"Bencana alam didefinisikan sebagai sebuah peristiwa alam yang mengancam keselamatan baik individu maupun masyarakat yang ikut terkena dampak dari kejadian tersebut. Tindakan perilaku prososial biasa dikaitkan sebagai tindakan sukarela dalam bentuk pertolongan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain dan diharapkan muncul ketika bencana alam terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana rasa empati dan kolektivisme dapat berperan dalam menentukan keberadaan perilaku prososial dalam bencana alam. Studi ini memprediksikan bahwa rasa empati dan kolektivisme akan berkorelasi positif terhadap pertolongan bencana alam. Partisipan dalam penelitian ini adalah convenience sample yang direkrut secara online melalui platform media sosial, email, dan pesan pribadi. Hasil dari studi ini menemukan adanya korelasi positif antara rasa empati dan kolektivisme dengan perilaku prososial ketika bencana alam. Aktifitas berupa kampanye yang dilakukan melalui media sosial serta adanya peran edukasi dapat membantu dalam upaya membangun rasa kebersamaan di dalam komunitas serta meningkatkan rasa keinginan setiap individu dalam melakukan perilaku prososial.

Natural disaster is defined as an event of nature which threatens the safety of both individuals and the community affected by the occurrence. The action of prosocial behavior, a voluntary act of helping that benefit others is closely linked and expected to occur during the unfolding tragedy. The study aimed to examine how both empathy and collectivism play a role in determining the presence of prosocial behavior during natural disasters. The study hypothesised that both empathy and collectivism will be positively correlated during natural disaster helping. Participants in the study were convenience sample from the community that was recruited online through social media platforms, email, and personal messages. The study found prosocial behavior between natural disaster to be positively correlated with empathy and collectivism. In promoting prosocial behavior, campaigns supported by the media as well as education can help establish a sense of community and increase the likelihood of individuals to engage in prosocial behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Karenina Dorothy
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat empati dan kesejahteraan psikososial individu berkorelasi dengan perilaku prososial saat terjadinya bencana alam. Partisipan penelitian korelasional ini direkrut melalui survei online yang dibagikan oleh mahasiswa PSYC2040 dari The University of Queensland (UQ) kepada teman dan keluarga, baik di Australia maupun di luar Australia. Data dikumpulkan dari 327 orang yang terdiri dari 222 perempuan, 91 laki-laki, 10 non-biner, dan 4 pengidentifikasian lainnya yang pernah mengalami bencana alam. Peneliti menggunakan Skala Likert, dengan enam pernyataan untuk mengukur empati, delapan pernyataan untuk kesejahteraan psikososial, dan enam pernyataan untuk perilaku menolong bencana alam. Dari data yang diperoleh, peneliti berhasil mengidentifikasi korelasi positif antara empati dan perilaku menolong dalam konteks bencana alam. Sedemikian itu, korelasi positif juga bisa ditemukan pada kesejahteraan psikososial individu terhadap perilaku prososial saat terjadinya bencana alam. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pondasi untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya memiliki tingkat empati dan kesejahteraan psikososial yang memadai. Dengan membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya empati dan kesejahteraan psikososial dapat memperkuat perilaku menolong terlebih kepada korban bencana alam.

The study was conducted to determine whether an individual’s level of empathy and psychosocial well-being is correlated with prosocial behavior during the emergence of natural disasters. Participants were recruited through an online survey that the students distributed to the community. Data were collected from 327 people who were 222 female, 91 male, 10 non-binary, and 4 other-identifying who have experienced natural disasters. The researcher uses the Likert scale, with six items for measuring empathy and eight items for psychosocial well-being. It was found that both empathy and psychosocial well-being were positively correlated with helping behaviors in natural disasters. As for the implication, the findings can be used as groundwork to foster the public’s understanding regarding the importance of having adequate levels of empathy and psychosocial well-being to strengthen helping behaviors, particularly for natural disaster victims."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Djamas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan atau perubahan perilaku prososial anaJk usia empat sampai enam tahun di TK Tartiila setelah inemperoleh intervensi prog am pembe ajara nilai empti. Jenis penelittan yang dipilih adalah before and after study design oengan menggunakan disain satu kelompoit subjek penelitian ( r.me gro.up pre test and post tes f design). Subjek penelitian seba yak 30 orang murid TK Ta iila Kelompok A dan B. ntervensi pembelajaran ni ai empati menggunakan model pembelajaran konstruif-belajar aktif yang mengu amakan keterlibatan aktif anak dalam seluruh rangkaian aktivitas belajar, terutama melalui kegiatan bermain di kelompok. Materi pe belajaran yaitu nilai empat' yang mendorong perilaku prososial yang meliputi; :geduli terfiadap orang lain dan memahami orang lain, berbagi, menolong, dan kerjasama tlengan orang lain. Kegiatan intervensi pembelajaran an perilaku prososial dilakukan selama tiga hari di TK Tartiila, ymtu pada tanggal 14 Mei sampai tanggal 1 Mei 2012. Dari hasil uji beda rata-rata s or serta nilai t yang dihasilkan pada pengujian skor pre test dan post test terdapat peningkatan perilaku prososial dengan hasil yang signifikan pada l.o.s. 0.0.1, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Abstract
This study aims to nderstand the change of prosocial l5ehavior of children at age of four to six years at Tartiila Kindergarden after the interyention of learning o empathic value. he type of research has ben used in this study is the before and afi er study design it one group pre test and pos· test des1g. Subject of this research eomposed of 30 students of Ta iila Kinde garden at {J-rou :A atld B. The intervention of empathic value learning using constructive-active learning model with actively involvement o:f the children imto all process of learning activities, especial y through group-playinCemtent of learning is empathic :va ue which increase prosocial behavior using four indicators: 'hderstan[ing and caring of others, sharing, helping, and cooperation with others. Learning activities whic improve prosocial behavior of children has been carried out for three day, from 14 through 16 of May. Data analysis of comparing mean scores and t val e of pre est ana ost test scoring has showed the increase of prosocial behavior of children at significance level at l.o.s. 0.0.1., therefore Ho is rejected and Ha is accepted.
"
2012
T31577
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Nisrina Umayah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh empati emosional terhadap perilaku prososial yang dimoderasi oleh jenis kelamin pada mahasiswa. Empati emosional diartikan sebagai dorongan secara otomatis dan tanpa disadari untuk merespon keadaan emosi orang lain Rogers, Dziobek, Hassenstab, Wolf, Convit, 2007 dan perilaku prososial diartikan sebagai tindakan yang dilakukan individu untuk membantu orang lain Baron, Branscombe, Byrne, 2008 . Instrumen yang digunakan untuk mengukur empati emosional dengan menggunakan Positive Affect and Negative Affect Scale PANAS yang dikembangkan oleh Watson, Clark, Tellegen 1988 dan dilakukan induksi empati menggunakan tayangan video. Pengukuran perilaku prososial dilakukan dari jumlah donasi yang diberikan oleh partisipan. Responden penelitian ini merupakan 126 individu laki-laki dan perempuan yang berusia 18-25 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara empati emosional terhadap perilaku prososial, namun pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku prososial memiliki hasil yang tidak signifikan.

This study was conducted to examine whether emotional empathy could predict prosocial behavior if it rsquo s moderated by gender among college students. Emotional empathy defined as automatically and unconsciously impulse that responds to the emotions of others Rogers, Dziobek, Hassenstab, Wolf, Convit, 2007 . Prosocial behavior defined as an action that individuals do to help others Baron, Branscombe, Byrne, 2008 . Emotional empathy measured by Positive Affect and Negative Affect Scale PANAS which was developed by Watson, Clark, and Tellegen 1988 and empathy induction was conducted by showing a video to participants. Measurement of prosocial behavior is based on the amount of donation given by each participant. Participants of this study consist of 126 college students and aged 18 ndash 25 years old. The result of this study pointed out that emotional empathy could predict prosocial behavior. However, there is no gender effect on prosocial behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petra Rumondang Uli Stefani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh dari motivasi pelayan umum, work value, dan perilaku prososial terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pelayan publik, dalam hal ini sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Responden penelitian ini adalah 174 mahasiswa perguruan tinggi di Jabodetabek. Penelitian ini diuji menggunakan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa public service motivation PSM memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan pilihan mahasiswa untuk bekerja sebagai PNS. Dalam hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat PSM yang tinggi memiliki kecenderungan untuk memilih PNS sebagai tempat bekerja. Sementara itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa work value tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan mahasiswa untuk bekerja sebagai PNS, hanya nilai pekerjaan yang memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi keinginan mahasiswa secara positif. Nilai pekerjaan yang menarik dapat mempengaruhi juga tetapi secara negatif. Prosocial behavior tidak dapat diuji karena skala pengukuran yang direplika tidak reliabel.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of public service motivation PSM, prosocial behavior, and work value on the choice of undergraduate students to work as public servant or pegawai negeri sipil. There are 174 undergraduate students from both public and private universities in Jabodetabek. This study is tested using binary logistic. The result of the study shows significant and positive relationship between PSM and the student intention. This means students with higher level of PSM will be more likely to choose to work as a public servant. On the other hand, work values do not show any significant relationship with students rsquo intention. Only interesting job shows a significanty negative relationship and job that gives contribution shows significantly positive relationship with students rsquo intention. Prosocial behavior could not be tested due to the unreliable measurement used in the study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilda Patricia Ulina
"Pada tahapan usia dewasa muda, individu sedang mengalami berbagai krisis, menentukan tujuan hidup, dan mencari makna hidupnya. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menemukan makna hidup, salah satunya adalah dengan melakukan perilaku prososial, yakni perilaku yang ditujukan untuk menguntungkan orang lain dan dilakukan secara sukarela. Namun, pada tahun 2020, Indonesia dilanda oleh pandemi COVID-19 yang memunculkan berbagai dampak dalam kehidupan manusia dan mengharuskan individu mengubah perilaku dan kebiasaannya. Individu dewasa muda merupakan salah satu kelompok usia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara perilaku prososial dan makna hidup pada dewasa muda di Indonesia pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini diikuti oleh 329 partisipan berusia 18–29 tahun yang bertempat tinggal di Indonesia. Hasil korelasi menggunakan Spearman Correlation menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara perilaku prososial dan makna hidup (r(329) = 0,282, p < 0,01, two-tailed).

During young adulthood, a person is experiencing many types of crises, explores their goals in life, and searches for meaning in life. There are numerous ways to find meaning in life and one of them is engaging in prosocial behavior. Prosocial behavior aims to benefit others and it is done voluntarily. However, in 2020, Indonesia faced the COVID-19 pandemic that brought a lot of impacts on society and forced people to change their behavior and daily routine. One of the age groups that got affected by the COVID-19 pandemic is young adulthood. Based on these findings, this study aimed to find the correlation between prosocial behavior and meaning in life among young adults in Indonesia post-COVID-19 pandemic. This study involved 329 participants aged 18–29 years and living in Indonesia. The Spearman Correlation result showed that there is a significant and positive relationship between prosocial behavior and meaning in life (r(329) = 0,282, p < 0,01, two-tailed).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>