Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakiyah
"ABSTRAK
Stres, ansietas, dan depresi merupakan bentuk gangguan mental emosional yang sering terjadi pada mahasiswa. Bila tidak ditangani dapat mengarah pada panik atau bahkan bunuh diri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh progressive muscle relaxation (PMR) terhadap tingkat stress, ansietas, dan depresi pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di wilayah Jakarta.
Metode yang digunakan Quasi experiment pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi sebanyak 50 responden melalui total sampling (25=intervensi, 25= kontrol). Data dianalisis dengan uji Marginal Homogeneity dan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat stress, ansietas, dan depresi pada kelompok intervensi signifikan setelah diberikan PMR (Pvalue < 0,005). Latihan PMR yang teratur dan sistematis mampu menghasilkan kondisi relaksasi pada mahasiswa.
Penelitian ini juga merekomendasikan pelayanan kesehatan jiwa khususnya institusi pendidikan keperawatan untuk menerapkan PMR dalam menurunkan tingkat stres, ansietas, dan depresi yang dialami mahasiswa.

ABSTRACT
Stress, anxiety and depression are types of mental emotional disorder that often experienced by the students at universities. This condition can cause panic and suicide if these problems don?t get treatment.
The purpose of this research is to identify effect of progressive muscle relaxation (PMR) to level of stress, anxiety and depression in nursing students that doing thesis in Jakarta.
This research used Quasy experiment pre-post test with control group. Sample of this research are 50 respondents (25 intervention group and 25 control group). All of variables were analyzed with Marginal Homogeneity and Chi-Square Test.
The result of this research showed that progressive muscle relaxation has significant effect to decreased level of stress, anxiety and depression (P value < 0, 05). Regular PMR exercise can increase relaxation condition in student.
This study recommend to the mental health provider especially nursing academic institution to implement PMR to decrease level of stress, anxiety, and depression of student.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Komalawati
"Myalgia dapat terjadi karena efek samping kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMR terhadap myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah 32 orang, diambil dengan consecutive sampling. Pengukuran intensitas myalgia dilakukan dengan menggunakan numeric rating scale. Kelompok intervensi diberikan tindakan PMR selama 15 menit dengan frekuensi 2x sehari dalam 5 hari berturut-turut pasca kemoterapi.
Hasil penelitian didapatkan penurunan intensitas myalgia sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,001) dan pada kelompok kontrol (p value 0,001). Namun terdapat perbedaan penurunan intensitas myalgia antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberikan intervensi dengan selisih 0,81 (p value = 0,001). Kesimpulan, PMR dapat membantu menurunkan myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. PMR dapat menjadi salah satu terapi komplementer yang bisa diterapkan perawat di rumah sakit untuk menurunkan myalgia.

Myalgia can be occured by side effect of chemotherapy. The purpose of this study was to identify the effect of PMR against myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. This study design was a quasi experiment, used pre and post test with control group. Samples were 32 patients, recruited by consecutive sampling. Measuring pain assessment used numeric rating scale. The intervention group had been provided PMR fifteen minutes twice a day for five days post chemotherapy.
The results showed significantly different reduction of pain intensity before and after providing PMR in the intervention group and control group as well (p value = 0,001). There was a significantly different reduction of myalgia intensity between both group after giving intervention with mean difference 0,81 (p value = 0,001). It can be concluded that PMR can reduce myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. Suggestion, PMR becomes one of the complementary therapies to overcome myalgia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wetik, Syenshie Virgini
"Ansietas merupakan masalah psikososial yang paling banyak dialami klien hipertensi. Hal ini terkait dengan respon klien terhadap kondisi kronis kesehatannya. Dampak dari ansietas akan mengganggu produktivitas dan kualitas hidup jika tidak dilakukan penatalaksanaan sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PMR dan CBT terhadap ansietas klien hipertensi, Desain penelitian quasi experimental pre-test dan post-test with control group dengan jumlah sampel 64 responden. Hasilnya adalah penurunan ansietas, peningkatan kemampuan relaksasi serta kemampuan mengubah pikiran dan perilaku negatif pada kelompok yang mendapatkan PMR dan CBT p value < 0.05 . PMR dan CBT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada ansietas klien hipertensi.

Anxiety is the most widely psychosocial problems experienced in people with hypertension. The impact arising from the anxiety would interfere with productivity and quality of life. This study aims to determine the effect of PMR and CBT for anxiety clients with hypertension. Quasi experimental research design pre test and post test with control group with a sample of 64 respondents. The results is decrease in anxiety, increase relaxation capability and the ability to change negative thoughts and behaviors that are in the group of clients who get PMR and CBT p value."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indarti Dwi Ningsih
"Pengobatan kemoterapi adalah pilihan efektif yang digunakan dalam mengobati kanker paru. Efek samping yang sering muncul adalah mual dan muntah. Latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi merupakan teknik relaksasi yang memberikan ketegangan dan relaksasi pada otot yang berbeda, dilakukan bersama-sama dalam 1 kelompok yang terdiri dari 3-4 responden. Latihan ini dilakukan sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi terhadap tingkat mual dan muntah pada pasien kanker paru dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimental two group pretest posttest design yang berjumlah 80 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 40 responden mendapatkan pengobatan mual standar rumah sakit serta edukasi tentang progressive muscle relaxation dan kelompok intervensi sebanyak 40 responden mendapatkan latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat mual dan muntah pada kelompok intervensi sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi yaitu (p value 0,000; α<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi yang dilakukan sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi memberikan pengaruh yang signifikan untuk mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker paru.

Chemotherapy treatment is an effective option used in treating lung cancer. Side effects that often appear are nausea and vomiting. Progressive muscle relaxation training using the peer education method is a relaxation technique that provides tension and relaxation to different muscles, carried out together in a group consisting of 3-4 respondents. This exercise is done before and 1 hour after chemotherapy. This study aims to determine the effect of progressive muscle relaxation training using the peer education method on the level of nausea and vomiting in lung cancer patients undergoing chemotherapy. The research design used a quasi-experimental two group pretest posttest design with a total of 80 respondents who were divided into two groups, namely a control group of 40 respondents who received standard hospital nausea treatment and education about progressive muscle relaxation and an intervention group of 40 respondents who received progressive muscle relaxation exercises using the method peer education. The results of the study showed that there was a significant effect on reducing the level of nausea and vomiting in the intervention group before and 1 hour after chemotherapy, namely (p value 0.000; α<0.05). Based on the research results, it can be concluded that progressive muscle relaxation exercises using the peer education method carried out before and 1 hour after chemotherapy have a significant effect on reducing nausea and vomiting due to chemotherapy in lung cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Maryani
"Kemoterapi sering menimbulkan kecemasan, mual dan muntah. Salah satu tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi kecemasan,mual dan muntah setelah kemoterapi adalah dengan relaksasi Progressive Muscle Relaxation (PMR).
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh PMR terhadap kecemasan, mual, dan muntah setelah kemoterapi pada kanker payudara di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metoda penelitian quasi experiment.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre and post test group design dengan kelompok kontrol. Sampel berjumlah 70 orang. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Alat yang digunakan kuesioner kecemasan State and Trait dan Morrow Assesment Nausea and Emesis (MANE) untuk mengukur mual dan muntah. Kelompok intervensi diberikan relaksasi dengan Progressive Muscle Relaxation (PMR) sehari dua kali selama satu minggu post kemoterapi (dua siklus kemoterapi) atau secara total, subjek melakukan 28 kali relaksasi dengan PMR.Untuk menguji perbedaan rata-rata skor kecemasan, mual, dan muntah pada kelompok kontrol dan intervensi digunakan uji T.
Hasil penelitian usia, tingkat pendidikan, dan siklus kemoterapi setara. Selisih Penurunan rata-rata kecemasan, mual, dan muntah sebelum dan setelah PMR pada kelompok intervensi berbeda secara bermakna (p value=0,000).
Kesimpulan PMR dapat menurunkan kecemasan, mual, dan muntah setelah kemoterapi pada pasien kanker payudara di RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Disarankan PMR diterapkan di rumah sakit sebagai salah satu terapi komplementer nonfarmakologik untuk mengatasi kecemasan, mual, dan muntah, dibuat sebagai prosedur tetap dalam
intervensi keperawatan.

ABSTRACT
Chemotherapy often causes anxiety, nausea and vomiting. One of the complementary therapy nonfarmacological procedures to overcome post-chemotherapy anxiety, nausea, and vomiting is Progressive Muscle Relaxation (PMR).
The objective of the research is to identify impact of PMR on anxiety impact of PMR on anxiety, nausea, and vomiting after chemotherapy for breast cancer at Dr. Hasan Sadikin Hospital in Bandung. The research method was a quasi experimental.
The research design was pre and post groups design with a control. The number of the sample participated in the study was 70 persons. The sample collection technique used was a consecutive sampling. One quesionare was utilized the State and Trait and the Morrow Assessment Nausea and Emesis (MANE) to measure nausea and vomiting. The intervention group was treated with PMR twice a day for one week post chemotherapy (two cycle of chemotherapy) or subjek was relaxation with PMR for 28 times, totally. To test the average difference in scores of anxiety, nausea, and vomiting in in the control and the intervention groups, a ttest was used.
The research result demonstrated tha the age, education, and the chemotherapy cicle is equal.the average scores of anxiety, nausea, and vomiting before and after PMR in the intervention groups decreases significantly (pvalue=0,000). It is conclude that PMR can reduce anxiety, nausea, and vomiting after chemotherapy among patient with breast cancer at Dr. Hasan Sadikin Hospital in Bandung.
It is recommended that PMR should be used in hospitals as a complementary therapy to overcome anxiety, nausea, and vomiting nonpharmacologicaly. In addition, a recommendation also directed to the management of hospital to include PMR as a standard nursing procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Amirudin
"Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul:Pengaruh Kombinasi Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kejadian Fatigue Klien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Kemoterapi pada pasien kanker bertujuan mengendalikan pertumbuhan sel kanker, namun terkadang pemberian terapi tersebut bersifat toksik terhadap sel normal dan memberikan efek terjadinya fatigue. Kombinasis Progressive Muscle Relaxation dan teknik lima jari merupakan terapi komplementer untuk mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi. Tujuan penelitian mengidentifikasi perbedaan pemberian Kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dengan latihan ROM terhadap kejadian fatigue klien kanker yang menjalani kemoterapi di RSAM Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan quasi experiment pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yang melibatkan 39 responden kelompok intervensi dan kontrol. Uji beda rata-rata skor pretest dan postest pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji T berpasangan sedangkan perbedaan rata-rata skor pretest kelompok intervensi dengan kontrol maupun posttest kelompok intervensi dengan kontrol kejadian fatigue menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dapat mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi p < 0,05.

The Effects Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung 2017 Chemotherapy performed in cancer patients aims to control the growth of cancer cells, but sometimes the therapy is toxic effect to normal cells and provide side effects suc as fatigue. Combination Progressive Muscle Relaxation and the five finger technique consider as an alternative to decrease the incidence of fatigue in cancer patient with chemotherapy. This study aimed to identify the differences in the provision Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques with range of motion exercise on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung. Design research used a quasi experiment pre post test with control group. The sampling technique was concequetive sampling recruited 39 respondents include intervention and control group.. Difference in mean pretest and posttest scores of fatigue incidence in the control and intervention groups using paired T Test while the mean difference of pretest group scores of intervention with control and posttest of intervention and group with fatigue event control using mann whitney test. This study showed that combination of PMR and the five finger technique can be given by nurse to reduce the fatigue incidence of cancer patients who undergoing chemoterapy p 0,05. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Supriati
"Thought stopping pada penelitian sebelumnya efektif terhadap ansietas tetapi belum optimal menurunkan respon fisiologis ansietas. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi thought stopping dan progressive muscle relaxation terhadap ansietas klien dengan gangguan fisik. Metode penelitian adalah quasi experimental pre-post test with control group. Penelitian dilakukan pada 56 klien yaitu 28 kelompok intervensi mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation dan 28 kelompok kontrol hanya mendapat thought stopping.
Hasil menunjukan ansietas klien yang mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation menurun dari ansietas sedang ke ansietas ringan sedangkan yang mendapat thought stopping menurun tetapi tetap berada pada ansietas sedang. Thought stopping dan progressive muscle relaxation menurunkan respon fisiologis, kognitif, perilaku dan emosi secara bermakna (p value<0,05).

Thought stopping dan progressive muscle relaxation direkomendasikan unruk penanganan ansietas di tahanan rumah sakit umum dan masyarakat. Previous research had showed that thought stopping decreased anxiety but not yet optimal in physiological responses of anxiety. This study aims to determine the influence of thought stopping and progressive muscle relaxation on anxiety of physical disorder patient. This study used quasi experimental design with pre test-post test control group. Total population were 56 patients that divided into two group. They were 28 patients as control group that received thought stopping and 28 patients as intervention group received combination thought stopping and progressive muscle relaxation.
Result showed anxiety in intervention group decreased from moderate anxiety to mild anxiety and control group decreased still in moderate anxiety. Thought stopping and progressive muscle relaxation decreased physiologic, cognitive, behavior and emotional responses of anxiety significantly (p-value<0,05). The combination of this therapy was recommended as therapy to solve the anxiety at general hospital and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Miftahul Janah
"

Kelelelahan merupakan keluhan umum yang terjadi pada ibu hamil trimester tiga. Kelelahan ini meliputi aspek fisiologis dan psikologis. Kelelahan ini makin bertambah di masa Pandemi COVID-19 ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengharuskan seorang ibu menjalani banyak peran. Kondisi tersebut akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan janinnya, serta kehamilannya. Tujuan penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada seorang ibu hamil trimester ketika yang mengalami kelelahan selama pandemi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi kelelahan pada ibu hamil ialah relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan tindakan non-farmakologi yang berfokus pada relaksasi pada pikiran dan tubuh sehingga mengurangi kelelahan pada ibu hamil secara fisiologis dan psikologis. Relaksasi otot progresif ini dilakukan selama 10 hari. Terdapat penurunan tingkat kelelahan sebesar dengan selisih rerata 4,3 (8,6%), yang diukur melalui pre dan post dengan instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue).  Kelelahan yang sebelumnya menganggu aktivitas sehari-hari setelah intervensi, ibu menjadi dapat melakukan aktivitasnya. Studi sederhana ini membuktikan bahwa intervensi relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester tiga dapat menurunkan tingkat kelelahan sehingga ibu hamil dapat mempertahankan status kesehatannya selama pandemi. Studi dengan metodologi penelitian yang lebih baik diperlukan untuk menetapkan intervensi  ini sebagai tindakan keperawatan pilihan bagi ibu hamil.


Fatigue is the most common thing in third trimester pregnant women. Fatigue that occurs in third trimester pregnant women includes physiological and psychological aspects. Pregnancy during a pandemic is a new thing that challenging to pregnant women in social life. Pandemic also impact a social life of mother during the third trimester of pregnancy. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care in third trimester pregnant women who experience fatigue during a pandemic. Fatigue that occurs is often considered normal and a trigger factor for health problems of pregnant women and fetuses. One of an intervention to reduce fatigue in pregnant women is progressive muscle relaxation. Progressive Muscle Relaxation (PMR) is a non-pharmacological action that focuses on relaxation of the mind and body that can reduce physiological and psychological fatigue in pregnant women. Provision of PMR intervention is given for 10 days. The results obtained were measured through pre and post intervention, there was a decrease in the level of fatigue by a mean difference of 4.3 (8.6%) as measured by the instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Fatigue that previously disturbed activity to not interfere with daily activities. Based on that PMR intervention in third trimester pregnant women effectively reducing the level of fatigue so that pregnant women can maintain their health status during a pandemic.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sri Kumalasari
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menyerang banyak lansia. Beberapa riset terdahulu telah menunjukkan bahwa DM pada lansia memiliki korelasi negatif dengan kualitas hidup, hal itu dapat disebabkan munculnya perasaan depresi pada lansia yang sedang menjalankan program penanganan DM. Secara teoritis pemberian kelompok suportif (KS) dan Progressive Muscle relaxation (PMR) diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup. Berdasarkan hal itu penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan program intervensi KS dan PMR yang diberikan pada lansia dengan DM dapat meningkatkan kualitas hidup. Partisipan yang terlibat berjumlah 50 orang. Evaluasi kualitas hidup dilakukan dengan menggunakan Skala Kualitas Hidup Lansia dengan DM (SKHL-DM). Desain two group pretest posttest design dipilih untuk melihat perbedaan kondisi setelah intervensi KS dan PMR diberikan. Analisis data T-Test menunjukkan hasil penelitian yang signifikan (p < .05). Makna dari temuan tersebut adalah TKS dan PMR meningkatkan kualitas hidup yang dimiliki oleh lansia dengan DM. Penelitian ini menyarankan agar program intervensi KS dan PMR.

The aim of this research was to examine the effect of SG and PMR to enhance the QOL of late adulthood with DM. Diabetes Mellitus (DM) is a common chronic illness in late adulthood. Previous study shows that DM has a negative correlation with quality of life (QOL), it caused by depression in late adulthood during DM treatment. Theoretically, supportive groups (SG) and Progressive muscle relaxation (PMR) is expected to increase quality of life. 50 participants were recruited. An Indonesian version of Quality of Life for Late Adulthood with DM Scale (SKHLDM) is used to collect QOL data. Two group pretest posttest design were chose to analyzed the effect of interventions. Statistical result indicated a significant different between two groups in QOL (p<.05). This result illustrated that SG and PMR can enhance the QOL of late adulthood with DM."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasron
"Kemoterapi merupakan salah satu intervensi pada penyakit kanker yang memiliki efek samping mual. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi aromaterapi lemon essential oil dan PMR terhadap mual akibat kemoterapi. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental design dengan pendekatan time series design, pengukuran skor mual menggunakan Skala Bieri pada 30 responden yang dibagi dua kelompok. Hasil menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor mual setelah perlakuan pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol pada pengukuran 6 jam setelah kemoterapi (p value < 0,001). Penelitian ini merekomendasikan terapi kombinasi aromaterapi lemon essential oil dan PMR sebagai bagian dari intervensi keperawatan mandiri untuk menurunkan mual pada pasien kemoterapi.

Chemotherapy is one of the intervention in cancer patient wich had side effects of nausea. This study aimed to evaluate the effect of combination lemon essential oil and PMR to reduce nausea related chemotherapy in cancer patients. This study used a quasi-experimental design with a time series approach, Bieri Scale has been used to measure nausea which 30 respondents are two group. The results showed significant difference scores of nausea after treatment in the intervention group and control group on measuring 6 hours after chemotherapy (p value value < 0,001). This study suggest the combination of lemon essential oil and PMR as an independent nursing intervention to reduce nausea."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>