Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armelia Citra Ardiyanti
"Skripsi ini membahas tentang aksi penutupan studio di Jakata tahun 1957 yang dilakukan oleh produser film yang tergabung dalam organisasi PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) untuk meminta perlindungan terhadap perfilman nasional. Berbagai permasalahan yang terjadi pada awal kemunculan peusahaan film pribumi membuat industri perfilman di Indonesia menjadi tidak berkembang. Adanya persaingan dengan film asing merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kejatuhan film Indonesia. Selain itu, masalah perfilman yang di urusi berbagai departemen pemerintahan pun menyebabkan sulitnya mengambil suatu kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan perfilman di Indonesia. Akhirnya di tahun 1964, pemerintah mengeluarkan Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1964 tentang pembinaan perfilman nasional. Dengan keluarnya Penpres ini, urusan perfilman berada dibawah Departemen Penerangan dan merupakan suatu jalan untuk melindungi perfilman nasional.

This thesis discusses about the action of closure of studio in Jakarta in 1957. This action was made by Indonesian producers who joined in PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia). They demanded the government to protect the national film industry. Various problems made the early emergence of Indonesian film company can‟t grow up. The main factor that made them unable to grow is, the foreign films. The Indonesia films unable to compete with the film from overseas. In addition, the Indonesian film industry are managed by various government departments. It causes the difficulty of taking a policy to resolve the problems of Indonesia film industry. Finally after doing various actions, in 1964 government issued a Presidential Decree No. 1, 1964. This is the regulation about the guidance of national films. With the release of this Presidential Decree, the Indonesia film industry is managed under the Information Department."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Dunia bisnis rekaman kaset sekarang ini berkembang dengan pesat. Hal ini dapat diliha dari begitu tingginya intensitas dari kegiatan tarik suara dan banyaknya kaset yang terjual dipasaran. Terlepas dari hal tersebut diatas adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh penyanyi dengan pihak produser rekaman. Permasalahan tersebut bisa berupa masalah pembayaran (royalty) sampai kepada masalah wanprestasi dari salah satu pihak. Melihat banyaknya permasalahan tersebut perlu diadakannya suatu standart kontrak yang mana baik bentuk maupun isinya telah mencakup segala ketentuan-ketentuan yang selama ini dianggap belum memadai sebagaimana suatu kontrak padaumumnya. Agar semua permasalahan tersebut dapat diselesaikan, maka perlu adanya perangkat hukum yang pasti didalam pembuatan suatu kontrak rekaman, dimana selama ini belum ada landasan hukum sebagai pedoman/acuan didalam pembuatan kontrak perjanjian rekaman kaset tersebut. Bagaimana agar supaya kedudukan para pihak yang terikat dalam kontrak tersebut dapat sejajar maksudnya adanya keseimbangan didalam pembagian keuntungan, sehingga tidak merugikan salah satu pihak yang ikut dalam perjanjian itu."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reda Pahlevi
"Proses gasifikasi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan bahan bakar limbah (biomassa) untuk mendapatkan energi yang terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Dalam proses gasifikasi tersebut selalu menghasilkan zat yang dinamai gas produser. Dalam pemanfaatanya untuk mengganti bahan bakar fosil, gas produser tersebut harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya adalah temperatur gas produser tersebut harus sesuai dengan temperatur yang diijinkan untuk pengaplikasian ke motor pembakaran dalam. Berdasarkan literatur, temperatur gas produser yang diijinkan untuk pengaplikasian kedalam motor pembakaran dalam berada pada rentang temperatur +/- 40°C. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui distribusi temperatur gas produser terhadap variasi laju aliran udara primer dengan variasi laju aliran air.
Setelah pengujian diperoleh bahwa temperatur gas produser sebelum gas cleaning mengalami kenaikan seiring dengan semakin bertambahnya laju aliran udara primer. Temperatur gas produser rata-rata setelah gas cleaning yang diperoleh sebesar 37,3°C. Pengaruh laju aliran udara primer dan laju aliran air yang optimal terhadap pembentukan flame terjadi pada saat laju aliran udara primer 189,6 lpm dengan laju aliran air 10 lpm dan 20 lpm, saat laju aliran udara primer 131,4 lpm dengan laju aliran air 10 lpm dan 20 lpm dan pada saat laju aliran udara primer 89,4 lpm dengan laju aliran air 10 lpm. Durasi pembentukan flame optimal terjadi ketika lajua liran air 20 lpm untuk setiap laju aliran udara primer.

Gasification process is a one form of utilization of waste fuels (biomass) for renewable energy instead of fosil fuels. On that gasification process is always produce a name of gas producer. In the utilization to replace fosil fuels, gas producer's must meet several requirements, one of which is the temperature af the gas producer's must comply with the allowable temperature for aplication to internal combustion engine. Based on the literature, the allowable temperature of gas producer for the application into internal combustion engine, is located in the temperature range +/- 40°C. This testing was conducted to detrmine the temperature distribution of the producer gas instead of flow rate primary air variations and water flow rate variations.
After the testing the temperature average of gas producer after gas cleaning is earns by 37,3°C. The optimum effects of primary air flow rate and water flow rate to the formation of flame was occured when the primary air flow rate of 189,6 lpm with a water flow rate 10 lpm and 20 lpm, at the primary air flow rate of 131,4 lpm with a water flow rate of 20 lpm and when at the primary air flow rate of 89,4 lpm with water flow rate of 10 lpm. Optimal duration of flame formation occurred when the water flow rate 20 lpm for each primary air flow rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Ruth Putryani
"ABSTRAK
Fenomena situs jejaring sosial menciptakan User-Generated Content
(UGC), sebuah evolusi penggunaan aplikasi internet yang memungkinkan penggunanya
berkolaborasi, aktif dalam menciptakan konten, menghasilkan pengetahuan,
dan berbagi informasi secara online. Maraknya UGC membuat batasan
antara produser media dan khalayak menjadi samar. UGC dinilai sebuah pembuktian
nyata kekuasaan pemirsa. Konsep Rutinitas Media digunakan untuk menjelaskan
adanya pergeseran atau perubahan dalam ruang redaksi televisi melalui
pengadopsian penggunaan UGC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus instrumental terhadap rutinitas media di era UGC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UGC mampu mengubah nilai-nilai
jurnalistik yang selama ini dipegang teguh oleh para jurnalis dan pelaku rutinitas
media. Di samping itu, UGC kini menjadi andalan bagi para produser dalam
mengedepankan kecepatan tayangan berita, sehingga berita yang tampil di layar
kaca tidak seluruhnya valid dan terverifikasi.

ABSTRACT
The phenomenon of social networking sites create User-Generated Content
(UGC), an evolution of the use of internet application that allows users to collaborate,
active in creating the content, generate knowledge, and share information online. The
rise of UGC makes the boundaries between media producers and audiences become
vague. UGC assessed as a real evidence of the viewers?power. Media Routines
concept is used to describe a shift or change in the television newsroom through the
adoption of the use of UGC. The method used in this research is a case study
instrumental to the media routines in UGC era.
The research resulted that UGC is able to change the values of journalism that
had been firmly held by journalists and actors of media routines. In addition, the
UGC has become a mainstay for the producers in prioritizing the speed of the news
program, so the news that appeared on the screen is not entirely valid and verified."
2016
T46793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy David Badil
"Dalam skripsi ini akan ditunjukkan bahwa pola ting_kah laku yang muncul dalam interaksi-interaksi sosial seseorang atau pun suatu kolektif itu tidak hanya di-pengaruhi oleh kebudayaan dari masing-masing pelaku yang terlibat di dalam interaksi tersebut, melainkan juga oleh lingkungan kebudayaan yang mewujudkan situasi sosial tempat interaksi berlangsung sebagai perwujudan adaptasi oe'ang-orang yang terlibat.Dunia perfilman adalah contoh dari suatu lingkung_an kebudayaan dengan segala tantangan dan mewujudkan berbagai situasi sosial. Salah satu diantaranya terwu_jud dalam kelompok pembuat film. Tingkah laku anggota kelompok dalam berbagai kegiatan sosial yang dilakukan dalam lingkungan pembuatan film, merupakan sasaran ana lisa dari skripsi yang bertujuan untuk mewujudkan ke_benaran pendapat tersebut di atas.Di dalam membahas tingkah laku orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan kelompok pembuatan film, berbagai faktor akan diperhatikan. Faktor-faktor itu dianggap merupakan suatu kerangka sandaran (referensi) yang dapat digunakan oleh para pelakunya, baik sebagai pemegang di dalam memahami situasi dan tingkah laku"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library