Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study was intended to reveal the extent of independency of prescool children aged 2.5 thrugh 4 years across family and preschool type ....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Suciati
"Masa anak-anak menjadi masa kritis untuk membangun masa tulang. Tulang yang kuat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Kurangnya asupan kalsium pada anak-anak akan meningkatkan risiko terjadinya fraktura tulang pada anak sehingga anak tidak dapat mencapai pertumbuhan tulang secara optimal. Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan saat kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa mencapai 75%. Pertumbuhan fisik yang baik, tidak lepas dari asupan kalsium yang diterima tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kalsium dan frekuensi konsumsi kalsium anak dengan status gizi pada anak TK Al-Husna Bekasi. Variabel yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan anak, karakteristik anak, karaktristik ibu, pengetahuan ibu, sumber informasi ibu tentang kalsium, dan frekuensi konsumsi kalsium anak. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pegambilan data langsung di lapangan (data primer).
Penelitian ini bersifat cross sectional, diperoleh dengan metode survey dan hasilnya diuraikan secara deskriptif. Sampel yang diperoleh berjumlah orang 80 orang. Terdapat 60 anak (75%) yang mempunyai status gizi baik berdasarkan indikator BB/U, terdapat 76 anak (95%) yang mempunyai status gizi normal berdasarkan indikator TB/U, terdapat 61 anak (76.3%) yang mempunyai status gizi normal berdasarkan indikator BB/TB. Hubungan berat badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator BB/U bermakna. Hubungan berat badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator BB/TB bermakna. Hubungan panjang badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator TB/U bermakna. Sebaiknya sekolah perlu melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak pada setiap akhir tahun ajaran. Pendidikan gizi anak sejak dini harus diterapkan pada anak-anak prasekolah, yang dapat dilakukan melalui proses edukasi dan komunikasi selama kegiatan belajar mengajar atau bermain.Sebaiknya sekolah perlu bekerjasama dengan tenaga UKS mengadakan penyuluhan gizi kepada orang tua murid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Keumala Meutia
"Penelitian eksperimental ini menguji efektifitas modul membaca peta terhadap keberhasilan anak usia 5 tahun dalam menemukan lokasi yang tertera di dalam peta. Pada modul membaca peta, dua konsep yang ditekankan adalah konsep birdeye view dengan tujuan anak mampu menerjemahkan bentuk bangunan ataupun patokan (landmark) jika digambarkan pada peta dan konsep mengartikan simbol pada peta.
Penelitian ini melibatkan 30 anak usia 5 tahun. Dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan pengajaran modul membaca peta, anak yang mendapatkan pengajaran modul membutuhkan waktu yang lebih cepat dalam mengerjakan tugas, selain itu mereka juga lebih tepat dalam menemukan lokasi yang tertera di peta Saran untuk penelitian lanjutan mengenai membaca peta dan mencari lokasi pada anak mencakup mengefektifkan pengajaran membaca peta dan pengamatan perilaku yang muncul ketika anak membaca peta.

The research examined the effectiveness of map reading skill module in finding a place on the map for 5 year-old children. Two concepts were emphasized during lesson: firstly, concept of "bird eye view" which allowing children to be able to understand the form of the building and to recognize directly the landmark on map and secondly, the concept of understanding the symbols.
This research involved thirty children as subjects, divided into two groups, the experimental group (those with the lesson of map reading) and the control group (who received no mapreading lesson). The result of the research showed that the control group has difficulties to find a place on map and took longer time than the experimental group. Further research should take consideration in optimalizing the method of teaching the map-reading lesson and applying more behaviors to be observed as indicators of wayfinding behaviors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
371.9 AIN e
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septriani Renteng
"Peningkatan kualitas kesehatan pada anak sebagai upaya pembentukan sumber daya manusia yang produktif. Peningkatan kesehatan anak dilakukan dengan perhatian optimal terhadap tahapan perkembangan anak khususnya pada masa keemasan yaitu usia prasekolah. Perkembangan merupakan faktor penting dikehidupan anak usia prasekolah karena akan menentukan perkembangan anak diusia yang selanjutnya. Perkembangan anak belum menjadi prioritas utama orang tua dalam pengasuhan anak. Kondisi ini sangat berdampak terhadap pemberian stimulasi perkembangan pada anak usia prasekolah oleh orang tua. Program "Sahabat" adalah salah satu upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia prasekolah. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan "Sahabat" di taman kanak-kanak yang terintegrasi dengan manajemen pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan komunitas, dan asuhan keperawatan keluarga. Praktik residensi ini dilakukan dengan pendekatan case studi. Hasil kegiatan praktik yaitu terbentuknya penanggung jawab program perkembangan di TK. Hasil praktik juga menunjukkan peningkatan perkembangan anak usia prasekolah. dari 76 menjadi 95, dan peningkatan pengetahuan orang tua dari 63 menjadi 93, sikap 42 hingga 86, dan keterampilan 53 hingga 76. Program "Sahabat" dapat digunakan oleh perawat komunitas sebagai upaya promotif dan preventif dalam perkembangan anak.

The enhancement of child's health quality is a means of creating a more productive human resources. The enhancement of child's health is conducted with optimal attention to the child's development especially during preschool age, which is the golden age of a child. A child's development is an important factor in a child 39;s preschool life because this will decide how the child will develop in their next age stage. A child's development have not been a parent's main priority in parenting. This condition really affects the stimulus given to the child during the preschool age by their parents. Sahabat program is one of the solution to optimize preschool children's development. This paper aims to give a demonstration of implementation of how it can be done in preschools that are integrated with health care, community nursing care, and family nursing care. This practice is conducted with case study approach. The result of the research is the formation of person in charge of development program in kindergarten. The result of this research shows that there are enhancements in the preschool children's development, from 76 to 95, and the parent's knowledge regarding the matter rises from 63 to 93, attitude from 42 to 86, and skills from 53 to 76 . Sahabat program can be used by the nurse community as a means of children's development in a preventive way."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghoting, Saroj Nadkarni
"Research confirms that reading success starts with young children enjoying library storytimes! Preschoolers? earliest experiences with books and reading are important; parent/caregiver knowledge can build on those experiences, according to research from the National Institute of Child Health & Development, conducted with PLA and ALSC, the co-initiators of the Every Child Ready to Read@your library® program."
Alexandria, VA: [American Library association, American Library association], 2006
e20435875
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Adlina Suryabrata
"Letter-Naming Knowledge merupakan kemampuan dasar yang perlu dikuasai oleh anak usia prasekolah yang dikembangkan dengan pengalaman literasi formal di rumah. Penyediaan pengalaman literasi formal dapat dilakukan oleh orangtua sebagai pemberi instruksi dengan metode direct instruction (DI) maupun oleh media elektronik dengan metode computer-assisted instruction (CAI). DI dan CAI memiliki persamaan berupa perspektif yang mendasari, namun juga perbedaan berupa kualitas pemberian instruksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode DI, CAI, dan kombinasi keduanya untuk meningkatkan letter-naming knowledge. Untuk mengetahui perbedaan pengauh ketiga metode tersebut, dilakukan penelitian kuasi-eksperimental pada anak usia prasekolah beserta ibu sebagai pemberi intruksi (N=24).
Hasil perbandingan Kruskal-wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peningkatan yang signifikan antara ketiga metode instruksi (chi-square 2.583, sig=0.275) Akan tetapi, hasil analisis tambahan terhadap skor pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok menunjukkan bahwa kelompok anak yang diberikan metode DI dan kombinasi DI-CAI mengalami peningkatan skor letter-naming knowledge yang signifikan. Hasil perbandingan antar ketiga metode yang tidak signifikan diduga disebabkan oleh tidak adanya perbedaan dalam kualitas pemberian instruksi baik dalam metode DI maupun CAI.

Letter-naming knowledge is a basic skill that needed to be developed in preschool through formal literacy experience at home with parents as provider or instructor. As the advancement of technlogy, not only human, computer is also able to be instructor to develop letter-naming knowledge. these two type of instructors refer to different instructional method, direct instruction (DI) and Computer-Assisted Instruction (CAI). Both of the instructional method have behavioral and cognitivismn perspective.
This reaserch aims to investigate the difference of effect of instructional method (direct instruction only, computer-assisted instruction only, and combination of both) toward development of letter-naming knowledge in preschool, by conducting a quasi-experimental research with preschool children and mothers as participants (N=24). The data would be analyzed using Kruskal-Wallis.
Result shows that there are no difference of effect of instructional method toward development of letter-naming knowledge (chi-square=2.583, sig=0.275). However, additional analysis of development in each group shows that among the children in three groups differing in instructional methods, only children instructed with computer-assisted instruction method only does not experience inprovement in letter-naming knowledge score significantly. The result was presumably caused by the minimum difference of quality of instructions given in DI and CAI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fadilah
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas psikoedukasi KAMI SIAP untuk meningkatkan pengetahuan guru anak usia dini mengenai kesiapan bersekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah within-subjects experimental design. Intervensi berupa psikoedukasi dilakukan sebanyak dua sesi dengan pengumpulan data sebelum dan sesudahnya. Melibatkan 19 orang partisipan guru anak usia dini. Untuk mengukur pengetahuan guru alat ukur dirancang sendiri oleh peneliti dan Teachers’ Belief about Child Based Dimensions of School Readiness (versi bahasa Indonesia). Hasilnya, menunjukkan bahwa psikoedukasi KAMI SIAP efektif untuk meningkatkan pengetahuan (Z = -2,749, p < 0,05, two tailed) guru anak usia dini mengenai kesiapan bersekolah.

The aim of this study was to see the effectiveness of KAMI SIAP psychoeducation to improve preschool teachers’ knowledge on school readiness. The type of research that used in this study was within-subjects experimental design. The psychoeducation intervention was carried out in two sessions with data collection before and after. Involving 19 participants preschool teachers. Instrument was designed by researcher to measure teachers’ knowledge and Teachers' Belief about Child-Based Dimensions of School Readiness (Indonesian version) was used. The result indicate that KAMI SIAP psychoeducation was effective to improve preschool teachers’ knowledge (Z = -2.749, p < 0.05, two tailed) on school readiness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetarlinah Soekadji
"ABSTRAK
Hasil analisis faktor dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diperoleh tetap konsisten dengan hasil analisis subtes-subtes WPPSI aslinya. Ekstraksi menggunakan Principle Component, menghasilkan satu faktor utama dan satu faktor minor yang didukung oleh tiga subtes (Mazes, Geometric Design, dan Block Design), yang kemungkinan adalah faktor g dan faktor Organisasi Persepsi. Rotasi menggunakan varimax, menghasilkan dua faktor, yang dapat disebut sebagai faktor Verbal dan Performansi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: The University of Chicago Press, 1990
155.42 ATT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwirina Hervilia
"Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya pengaruh aktivitas fisik terhadap kegemukan anak setelah dikontrol dengan jenis kelamin, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, riwayat kegemukan keluarga, pengetahuan gizi ibu, persepsi ibu di TK Mardi Yuana Tahun 2009. Disain penelitian ini adalah kasus kontrol yaitu yang termasuk kelompok kasus adalah anak dengan nilai Z-Score IMT/U >= 2 SD dan yang termasuk dalam kelompok kontrol adalah anak dengan nilai Z-score < 2 SD. Dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2009. Penelitian ini menggunakan data berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesioner untuk menilai aktivitas fisik dan food frekuensi quitionnaire semi kuantitatif.
Hasil penelitian analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model faktor risiko dapat disimpulkan bahwa aktifitas fisik (nilai MET S) berpengaruh terhadap kegemukan anak setelah mengontrol jenis kelamin, riwayat kegemukan, persepsi ibu, dan asupan karbohidrat. Pada tingkat kepercayaan 95% (95% CI) anak dengan aktifitas fisik kurang aktif (< 256,5 nilai METS} memiliki risiko 5,034 kali untuk mengalami kegemukan dibandingkan anak dengan aktifitas fisik kurang aktif (<256,5 nilai METS). Sedangkan variabel confounder yang dominan adalah variabel jenis kelamin dengan nilai OR 3,826.

Objective of this study is to know influence of physical activity to child’s overweight and obesity after controlled by sex, energy intake, carbohydrate, protein, fat, historical family obesity and mother’s nutrition knowledge at TK Mardi Yuana year 2009. Design for this study is case control, that is, the case for children with Z-Score IMT/U >= 2 SD and the control for children with Z-Score < 2 SD. Data was collected during April-May 2009. This study used body weight and height data, physical activity questionnaire and food frequency questionnaire semi quantitative.
Result of this study at multivariate analysis use multiple logistic regression, can be concluded that physical activity (METS value) affects for children overweight and obesity after controlled by sex, historical obesity, mother’s perception, and carbohydrate intake. At 95% confidence level (95% CI) child with less active physical activity (METS value <256.5) have risk 5.034 times to have obesity compared by child with active physical activity (METS value >= 256.5). And dominant confounder variable is sex with value OR 3.826.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>