Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliana
"Pragelatinisasi pati singkong fosfat (PPSF) adalah hasil modifikasi fisik dan kimia dari pati singkong. Pati singkong dimodifikasi menjadi pragelatinisasi pati singkong (PPS). PPS dapat mengalami retrogradasi yang akan menyebabkan terjadinya sineresis sehingga PPS perlu dimodifikasi secara kimia. Pada penelitian ini, PPS dimodifikasi kimia dengan pereaksi natrium tripolifosfat, dengan konsentrasi 5% (b/b) dan pH 9-10, selanjutnya dikeringkan dengan drum dryer. PPSF yang dihasilkan dikarakterisasi yang meliputi karakterisasi fisika, kimia dan fungsional. Derajat substitusi yang dimiliki PPSF sebesar 0,05% (%P). Gel PPSF yang diletakkan pada suhu ruang masih stabil serta tidak mengalami sineresis sampai hari ke-11.
Indeks mengembang PPSF selama 8 jam menunjukkan hasil terbesar pada medium aquadest yaitu 235,85% dan tekecil pada larutan HCl pH 1,2 yaitu 182,50%. Viskositas PPSF dengan konsentrasi 15% sebesar 2645 cps dan kekuatan gel PPSF dengan konsentrasi 30% sebesar 8,70 gF. Karakteristik film PPSF dengan konsentrasi 15% memiliki elongasi 31,67%, tensile strength 3,56x106 N/m2 dan modulus elastis 0,62x106 N/m2. Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, PPSF mungkin dapat dimanfaatkan dalam formulasi tablet sebagai pengikat, matriks dalam sediaan sustained release, bahan penyalut baik salut film maupun salut gula, bahan pembentuk film untuk penutup luka, basis gel, bahan pengental dan bahan pensuspensi.

Pragelatinized cassava starch phosphate (PCSP) is a result of physical and chemical modification from cassava starch. Cassava starch was modified into Pragelatinized cassava starch (PCS). PCS may experience retrogradation that will cause syneresis therefore PCS was modified chemically. In this research, PCS was modified by reacting it with 5% sodium tripolyphosphate (w/w) at pH 9-10, then dried using drum dryer. PCSP produced was then characterized by means of physical, chemical and functional characterizations. Substitution degree of PCSP was 0,05% (%P). PCSP gel which was placed in room temperature was not syneresis until the 11th day.
Swelling index of PCSP during 8 hours showed the highest in aquadest was 235,85% and the lowest in HCl solution pH 1,2 was 182,50%. Viscocity of PPSF with concentration 15% was 2645 cps and gel strength of PPSF with concentration 30% was 8,70 gF. Characterizations of PCSP film with concentration 15% were 31,67% elongation, 3,56x106 N/m2 tensile strength and 0,62x106 N/m2elastic modulus. Based on PCSP characterizations, it may be applied in formulation of pharmaceutical dosage forms, such as tablet binder, matrix in sustained release tablet, tablet coating material either film coating or sugar coating, film forming for wound dressing, gel base, thickening agent and suspending agent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42399
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Apriani T.
"Pragelatinisasi pati singkong fosfat (PPSF) adalah hasil modifikasi fisika dan kimia pati singkong yang diperoleh dengan mereaksikan pragelatinisasi pati singkong (PPS) dengan pereaksi fosfat. PPSF yang dibuat dengan pereaksi natrium fosfat masih memiliki kekurangan yaitu mudah mengalami sineresis. Oleh karena itu, pada penelitian ini PPSF dibuat dengan pereaksi natrium tripolifosfat yang dapat menghasilkan ikatan silang. PPSF yang memiliki ikatan silang diharapkan dapat menghasilkan gel yang tidak mudah mengalami sineresis. PPSF sebagai eksipien sediaan farmasi masih memiliki keterbatasan, yaitu kekuatan gel yang lemah. Campuran kappa dan iota karaginan merupakan jenis karaginan yang dapat membentuk gel yang kuat dan elastis. Oleh karena itu, koproses PPSF dengan kappa dan iota karaginan dilakukan agar dapat memperbaiki kekuatan gel PPSF. Koproses PPSF dengan campuran kappa dan iota karaginan (1:1) dibuat dengan perbandingan 1:1. Berdasarkan evaluasi, kekuatan gel koproses PPSF-karaginan lebih tinggi dibandingkan dengan PPSF. Dengan demikian koproses PPSF-karaginan dapat digunakan sebagai eksipien farmasi yang memerlukan sifat gelasi yang kuat.

Pregelatinized cassava starch phosphate (PPSF) is a product of physical and chemical modification of cassava starch obtained by reacting pregelatinized cassava starch (PPS) with phosphate reagent. PPSF made with sodium phosphate reagent still has a shortcoming that is prone to syneresis. Therefore, in this study PPSF was prepared by reacting sodium tripolyphosphate which can result in cross linking. PPSF having cross linking was expected to produce a gel that is not prone to syneresis. PPSF as a pharmaceutical excipient still have limitations, particularly is the low gel strength. Combination of kappa carrageenan and iota carrageenan can produce elastic and high gel strength material. Therefore the aim of this research was to coprocess PPSF with kappa and iota carrageenan in order to improve gel strength of PPSF. Coprocessed PPSF with combination of kappa and iota carrageenan (1:1) was made on the comparison of 1:1. Based on the evaluation, gel strength of coprocessed PPSF-carrageenan was higher than PPSF. Thus, coprocessed PPSF?carrageenan can be used as pharmaceutical excipient that requires strong gelation property."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1089
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Cameli
"ABSTRAK
Film bukal merupakan alternatif bagi sediaan oral yang membutuhkan polimer pembentuk film dengan sifat mekanik dan mukoadesif yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan eksipien koproses dari pragelatinisasi pati singkong fosfat PPSF dan karaginan dengan perbandingan terbaik; serta memformulasi dan mengkarakterisasi film bukal yang dibuat dari eksipien koproses tersebut. PPSF merupakan eksipien modifikasi dari pati singkong yang digelatinisasi sebagian dan kemudian fosforilasi pada kondisi basa pH 9-10 . Selanjutnya PPSF bersama karaginan dibuat menjadi eksipien koproses dengan perbandingan 1:1; 2:1; 3:1; dan 1:2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksipien koproses PPSF-karaginan 1:1 memiliki sifat mukoadesif yang baik, dengan kekuatan mukoadesif 5,94 1.128 gF dan waktu mukoadesif 118,3 2,22 menit. Selanjutnya eksipien koproses PPSF-karaginan 1:1 tersebut digunakan sebagai pembentuk film bukal dengan salbutamol sebagai model obat. Karakteristik film bukal salbutamol yang dihasilkan yaitu ketebalan 11,23 0,21 m, kekuatan peregangan 0,18 N/mm2 dan elongasi 81,38 15,03 . Selain itu, pelepasan salbutamol sulfat dari film bukal mencapai 72,93 1,81 selama 19 menit. Dapat disimpulkan bahwa eksipien koproses PPSF-karaginan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai eksipien pembentuk film bukal dengan pelepasan obat segera.

ABSTRACT
Buccal film is an alternative oral dosage form which is required film forming polymer with a good mechanical and mucoadhesive properties. The purposes of present study were to optimize the best ratio of pregelatinized cassava starch phosphate and carrageenan to obtain coprocess excipient, as well as formulate and characterize the film based on the coprocess excipent. Pregelatinized cassava starch phosphate PCSP is a physically and chemically modified excipient with partial gelatinization and phosphorylation in alkaline condition pH 9 10 . Then, PCSP was co processed with carrageenan in the ratio 1 1, 2 1 3 1, and 1 2. The results showed that tensile strength and mucoadhesion time of the coprocess excipient of PCSP Carrageenan 1 1 were 5.94 1.128 gF and 118.3 2.22 minutes, respectively. It revealed that the coprocess excipient had good mucoadhesive properties. Moreover, the coprocess excipient of PCSP Carrageenan 1 1 was used as film forming in buccal film formulation and salbutamol as a drug model. The resulted film had the thickness, the tensile strength, and the elongation were 11.23 0.21 m, 0.18 N mm2, 81.38 15.03 , respectively. Furthermore, the release profile of salbutamol sulfate from the films showed the fast release, which was 72.93 1.81 released during 19 minutes. It is concluded that the coprocess excipient of PCSP Carrageenan could be applied as an excipient of buccal film for immediate release purpose."
2013
T47481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library