Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
N. Putranti
"Strategi positionning iklan merupakan salah satu cara
dalam menarik perbatian masyarakat akan suatu iklan dari
produk atau jasa yang di tawarkan be:cupaya
memberi makna dari suatu produ'k · kepada masyarakat.,
lebib mudatJ mengingat produk yang diiklankan. St>rategi
demikian d i tuangkan dala.m aspek. kreatif iklan, yang meliputi
v:isutd.iscisi, copy, ·ta:l::-a warna, dan ta·ta letak disal.n iklan.
Sa.le.b satu produk yang . iklannya menempuh :J trat.egi
I? O:':.dl.io1i .ing adalab . Cokla·t Wafer 'rop. Produk ini diposj_sikan
sebe.gai jajanan para remaja. Dalam iklannya menggunakan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S4052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ries, Al
Jakarta : Erlangga, 1988
659.134 RIE pt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Lukmanul Hakim
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel, Jay
New York: McGraw-Hill, 1999
623.893 FAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lukmiyati
"[ABSTRAK
Industri televisi di Indonesia semakin berkembang pesat. Saat ini ada
sekitar lebih dari 200 stasiun televisi yang tersebar di berbagai propinsi. Semakin
sesaknya pasar membuat persaingan di industri ini semakin ketat sehingga
diharapkan setiap stasiun televisi memiliki positioning yang jelas di benak
khalayak untuk dapat bertahan. Namun tidak selamanya proses positioning dapat
berjalan sesuai harapan, ada kalanya sebuah perusahaan mengalami kesalahan
dalam positioning yang disebabkan oleh beberapa hal. Pada penelitian ini, Jak tv,
sebagai salah satu stasiun televisi lokal di Jakarta, mengalami confused
positioning akibat terlalu banyaknya informasi yang diberikan kepada khalayak
dan bahkan salah satu informasi kesehatan menimbulkan image yang berbeda bagi
khalayak. Kondisi ini menjadi salah satu alasan Jak tv melakukan repositioning
untuk membangun image menjadi televisi informasi. Metodologi dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma post-positivis. Teknik
pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 3 orang
informan yaitu Direktur Utama Jak tv, Direktur Pemberitaan NCA, dan mantan
Manajer R & D Jak tv, selain itu juga dilakukan observasi partisipatori dan
penelusuran dokumen terkait tema penelitian. Penelitian ini bersifat evaluasi
untuk menganalisis strategi repositioning yang dilakukan Jak tv yang mengalami
confused positioning untuk membangun image sebagai televisi informasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi repositioning yang dilakukan yaitu
penyesuaian kembali STP (segmentation, targeting, positioning), perubahan
manajerial di bidang SDM, perbaikan alat dan teknologi serta perubahan dan
perbaikan program tayangan. Dalam rangka meraih posisi yang baru, Jak tv terus
melakukan komunikasi dengan khalayak yakni penonton dan pemasang iklan,
dengan memanfaatkan media promosi on air dan off air termasuk memanfaatkan
unit jaringan dalam grup Mahaka Media dan Artha Graha Network

ABSTRACT
The television industry in Indonesia is growing fast. Nowaday, there are
more than 200 tv stations in Indonesia. Regarding that, each station must has a
good and clear positioning for the audience to win the competition. However, the
positioning process can not always going well, some of them had positioning gap,
which is caused by many factors. This research took Jak tv, one of the local tv
station in Jakarta, as a case study which had confused positioning. There were too
many various information for Jak tv audiences, e.g one of the health information
had made misperception of Jak tv image for the audience. Then the repositioning
was made to build image of Jak tv as the information television. This research
using a qualitative approach and a post-positivism paradigm. The researcher did
an in-depth interview to the 3 resources: the CEO, the NCA Directors and ex R &
D Manager of Jak tv. In order to be more accurate and comprehensive data, the
researcher also did participatory observation and documents study. This is an
evaluation research to analyse the repositioning strategi of Jak tv which had
confused positioning to build image as the information television. The result
showed that Jak tv had made some repositioning strategies include readjustment
of the STP (segmentation, targeting, positioning), the managerial transformation
of the human resources, renew the broadcasting equipments and technologies, and
change over of the on air look and the content of broadcast programs. Jak tv
always share with the audience and the advertiser of the new positioning. Jak tv,
as unit part of two groups, the Mahaka Media and the Artha Graha Network, used
media promotion both on air and off air to inform their new positioning;The television industry in Indonesia is growing fast. Nowaday, there are
more than 200 tv stations in Indonesia. Regarding that, each station must has a
good and clear positioning for the audience to win the competition. However, the
positioning process can not always going well, some of them had positioning gap,
which is caused by many factors. This research took Jak tv, one of the local tv
station in Jakarta, as a case study which had confused positioning. There were too
many various information for Jak tv audiences, e.g one of the health information
had made misperception of Jak tv image for the audience. Then the repositioning
was made to build image of Jak tv as the information television. This research
using a qualitative approach and a post-positivism paradigm. The researcher did
an in-depth interview to the 3 resources: the CEO, the NCA Directors and ex R &
D Manager of Jak tv. In order to be more accurate and comprehensive data, the
researcher also did participatory observation and documents study. This is an
evaluation research to analyse the repositioning strategi of Jak tv which had
confused positioning to build image as the information television. The result
showed that Jak tv had made some repositioning strategies include readjustment
of the STP (segmentation, targeting, positioning), the managerial transformation
of the human resources, renew the broadcasting equipments and technologies, and
change over of the on air look and the content of broadcast programs. Jak tv
always share with the audience and the advertiser of the new positioning. Jak tv,
as unit part of two groups, the Mahaka Media and the Artha Graha Network, used
media promotion both on air and off air to inform their new positioning, The television industry in Indonesia is growing fast. Nowaday, there are
more than 200 tv stations in Indonesia. Regarding that, each station must has a
good and clear positioning for the audience to win the competition. However, the
positioning process can not always going well, some of them had positioning gap,
which is caused by many factors. This research took Jak tv, one of the local tv
station in Jakarta, as a case study which had confused positioning. There were too
many various information for Jak tv audiences, e.g one of the health information
had made misperception of Jak tv image for the audience. Then the repositioning
was made to build image of Jak tv as the information television. This research
using a qualitative approach and a post-positivism paradigm. The researcher did
an in-depth interview to the 3 resources: the CEO, the NCA Directors and ex R &
D Manager of Jak tv. In order to be more accurate and comprehensive data, the
researcher also did participatory observation and documents study. This is an
evaluation research to analyse the repositioning strategi of Jak tv which had
confused positioning to build image as the information television. The result
showed that Jak tv had made some repositioning strategies include readjustment
of the STP (segmentation, targeting, positioning), the managerial transformation
of the human resources, renew the broadcasting equipments and technologies, and
change over of the on air look and the content of broadcast programs. Jak tv
always share with the audience and the advertiser of the new positioning. Jak tv,
as unit part of two groups, the Mahaka Media and the Artha Graha Network, used
media promotion both on air and off air to inform their new positioning]"
2015
T43747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Nur`Aini
"Tesis ini membahas tentang analisis kelayakan operator FWA (Fixed Wireless Access) di Indonesia. Seberapa besar mereka berkontribusi untuk meningkatkan teledensitas jaringan telekomunikasi khususnya pada jaringan fixed. Kepemilikan dua lisensi yaitu jaringan fixed dan seluler oleh suatu perusahaan membuat perusahaan tersebut tidak konsisten dalam mengelola manajemen perusahaan mereka. Bila dilihat secara internal, ketidak konsistenan suatu perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan dinilai sebagai salah satu kelemahan perusahaan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai peluang bagi perusahaan lain untuk merebut pelanggannya.
Untuk itu, berdasarkan analisis daya saing operator FWA eksisting ini diharapkan mampu memberikan output (keluaran) berupa evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk memfokuskan diri agar memilih pangsa pasar mana yang akan dituju guna mempertahankan positioning mereka di pangsa pasar yang sudah tercipta dengan baik.
Dalam Tesis ini dengan analisis biplot akan menganalisis persaingan bisnis masing-masing perusahaan dari sisi perkembangan jumlah pelanggan serta positioning mereka di mata pelanggan, selain peran pemerintah dalam membuat regulasi alokasi frekuensi FWA juga dibutuhkan.

This tesis discusses about the feasibility analysis of FWA (Fixed Wireless Access) operator in Indonesia. How big they contribute to increase teledensity of telecommunications network especially the fixed network. The ownership of two licenses that is fixed network and cellular by a company made this company inconsistent in carrying out the management of their company. From internally, the inconsistent of a company in carrying out the management of their company was thought as one of the weakness that can be made a opportunity for the other one to seized their customer.
So, according this competitive analysis of FWA operator can give an output as an evaluation for the company management to focus their selves in order to choose which market segment will be the aim to maintained their position in the market segment that has been created well.
In this tesis, with the biplot analysis will analyze the competition of each company business from the side of the number of customer development and their positioning in the eyes of the customer, besides of the government roles in making the allocation regulation of the FWA frequency also be needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Juwita Asmara
"Laporan ini menjelaskan mengenai pengembangan sebuah sistem penjejak kendaraan (Vehicle Tracking System) pada perangkat mobile berbasis GPS yang diberi nama InTrack. Sistem ini memiliki fungsi utama untuk menunjukkan jalur yang telah dilalui oleh pengguna sistem. Adapun fitur-fitur yang dimiliki sistem ini selain sebagai penunjuk jalan yang telah dilalui, juga dapat menunjukkan arah tujuan, menandai waypoint tertentu, memberitahu kecepatan, menyimpan data perjalanan, menyimpan data kualitas jalan.
Dalam mengembangkan sistem ini, kelompok kami menggunakan metodologi Unified Process dan melakukan pemodelan berorientasikan Object dengan UML (Unified Modelling Language). Pada implementasinya, sistem ini dikembangkan dengan menggunakan programming tools AppForge? mobileVB yang diintegrasikan pada Microsoft? Visual Basic 6. Pada awal deployment dilakukan pada PDA jenis PocketPC (mengunakan sistem operasi Windows Pocket PC).
Proyek mahasiswa ini diharapkan mampu mamberikan pengetahuan baru mahasiswa, terutama pengetahuan dalam penguasaan tehnologi khususnya tehnologi pada perangkat mobile. Hasil dari proyek mahasiswa ini berupa aplikasi pada PDA yang memiliki kemampuan untuk menterjemahkan input yang diperoleh dari GPS receiver menjadi informasi yang menunjukkan posisi keberadaan pengguna sistem, posisi pengguna digambarkan dalam bentuk titik-titik yang digambarkan pada kanvas yang kemudian membentuk garis-garis track perjalanan yang telah dilalui oleh pengguna."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Mulyadi
"Seiring dengan makin berkembangnya suatu masyarakat, fungsi mobil menjadi makin berkembang. Mobil menjadi tidak hanya sekedar sebagai sarana transportasi namun juga sebagai sarana untuk menunjukkan harga diri. Akibatnya para produsen mobil jika produknya inginlaku dipasar ia harus menciptakan image yang baik, sehingga produknya dapat mewakili status tertentu. Upaya produsen untuk mewujudkan hal diatas dapat diiakukan inelalui Strategi Positioning. Sehingga produk mempunyai kesan tertentu dimata konsumen. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan mobil berusaha memposisikan salah satu produknya dimata, konsumen, ditengah persaingan yang ketat dan peraturan pemerintah yang sering berubah. Penulisan skripsi mi dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu studi lapangan melaiui wawancara dan pencarian data diperusahaan maupun di instansi yang berhubungan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku, majalah, jurnal dll. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa setiap produsen mobil telah menerapkan strategi pemasaran mereka dengan baik. Para produsen mobil berupaya memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggannya. Nainun demikian kepuasan Konsumen adalah tujuan akhir karena keputusan membeli ditentukan oiehnya. Karena itu Strategi Positioning yang berusaha menempatkan image atau kesan tertentu dan suatu produk sangat membantu memberikan kepuasan kepada konsuinen sebagai pemakai tersebut. Dari penelitian ini didapat juga bahwa strategi Positioning akan berubah seiring dengan berubahnya peraturan pemerintah dibidang otomotif. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah jika suatu perusahaan ingin berhasil memasarkan produknya ia harus melakukan strategi Positioning dengan tepat, dengan memasuki niche market yang belum terlayani dengan baik. Indomobil telah membuktikannya dengan baik. Adapun saran penulis terhadap Indomobil dalam positioning Vitara adalah Indomobil harus lebih mempertegas posisi Vitara sebagai kendaraan kedua keluarga,atau sebagai Jeep. Jangan berusaha memposisikan kepada kedua posisi (kendaraan keluarga dan Jeep) Hal tersebut bisa berbahaya, karena akan berkesan sebagai Jeep banci. Selanjutnya akan berkesan sebagai produk yang tidak memiliki keunggulan daya saing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Evaningrum
"Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana peran pesan-pesan dalam iklan, khususnya tagline dalam pembentukan positioning. Pemasar tentunya meluncurkan tagline dengan tujuan untuk membuat merek berada dalam top of mind konsumen tetapi apa yang terjadi jika tagline yang disampaikan dengan program kampanye iklan tidak dapat diterima oleh konsumen dan positioning yang diterapkan pemasar kemudian hanya menjadi wacana belaka?
Positioning adalah sebuah proses yang ditentukan oleh pemasar akan apa yang dipikirkan konsumen setelah menerima stimulus yang diprogram dan terintegrasi dalam program kampanye lainnya. Hasil penerimaan positioning itulah yang mempengaruhi proses Hieracby of Effect yang akan mengolah stimulus pernasaran menjadi kesukaan dan juga mempengaruhi sikap dalam pengambilan keputusan.
Penelitian dilakukan secara kualitatif menggunakan studi kasus dari brand Sariwangi, Lifebuoy dan Sunsilk. Hasil temuan utama dari penelitian ini adalah tagline berperan dalam persepsi dan opini konsumen namun tidak serta merta mengubah sikap konsumen dan tagline yang disukai oleh konsumen adalah tagline yang sederhana dan mengandung makna selain komersial.

This research would like to describe the role of messages in advertising. especially !he lagline in formation of positioning. Marketers launched a tagline with the a purpose to create a brand to be on consumers? top of mind; but what will happen if a tagline which delivered with an advertising campaign program cannot be accepted by consumers and marketers positioning that is applied to the consumers becomes to be a merely discourse?
Positioning is a process which determined by the marketers to create the consumers thought after receiving a programmed and integrated stimulus in the other campaign program. The results of positioning acceptance will qffect the Hierachy of Effict process which will process the marketing stimulus into joy and also will affect the attitudes in making decision.
This research is a qualitative research with a case study of Sariwangi, Lifebuoy, and Sunsilk. The major findings of this research are a tagline has the role to improve the brand image and also in the process of brand positioning; however in the process of purchasing the product, there are several factors that afficts the consumers other than tagline, The consumers like the easy tagline and meaningful tagjine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T21079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>