Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathia Rahmi Zaen
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Johar Baru bertujuan untuk memahami peran dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas sebagai fasilitas PPK tingkat I. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP serta pelayanan farmasi klinik di Puskesmas Kecamatan Johar Baru telah sesuai dengan Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Sedangkan tugas khusus yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kecamatan Johar Baru berdasarkan indikator peresepan. Kata Kunci : Apoteker, Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian, PORTugas Umum : xii 43 halaman, 4 lampiranTugas Khusus : v 27 halaman, 3 lampiranDaftar Acuan Tugas Umum : 10 2000-2015 Daftar Acuan Tugas Khusus : 6 2000-2015

ABSTRACT
Pharmacist Internship at Public Health Centre Kecamatan Johar Baru aims to understand the role and responsibilities of Pharmacist in Public Health Centre. Managerial activities of pharmaceutical products, medical devices, and single use medical tools, and also clinical pharmaceutical cares at Health Centre Kecamatan Johar Baru are appropiate to Regulation of Ministry of Health No.30 2014. Meanwhile, the purpose of spesific asignment is evaluating the rasionality of medicine treatment using prescription indicators. Keywords Pharmacist, Public Health Centre, Pharmaceutical Cares, PORGeneral Asignment xii 43 pages, 4 appendicesSpesific Asignment v 27 pages, 3 appendicesBibliography of General Asignment 10 2000 2015 Bibliography of Spesific Asignment 6 2000 2015 "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saila Salsabila
"FORNAS disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam menjamin aksesibilitas obat yang berkhasiat, bermutu, aman, dan terjangkau dalam sistem JKN. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 atas kesesuaian penggunaan FORNAS di fasilitas kesehatan memberikan hasil berupa kesesuaian penggunaan FORNAS pada FKTP di Dinkes Kabupaten/Kota sebesar ±70,77%. Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan sebagai salah satu bagian dari FKTP juga memerlukan adanya pemantauan untuk mengetahui apakah obat-obatan yang digunakan telah memasuki standar ketetapan nasional atau sekiranya dibutuhkan perbaikan yang lebih mendalam dalam pemilihan dan perencanaan obatnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data berupa daftar konsumsi obat Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2021 yang selanjutnya diklasifikasi berdasarkan obat yang ada di e-FORNAS dan obat yang diluar e-FORNAS. Persentase penggunaan obat dihitung dengan rumus: total pemakaian obat dikali kekuatan obat dalam gram dibagi ddd. Hasil perhitungan dan klasifikasi menunjukkan otal penggunaan 5 kelas terapi obat-obat diluar FORNAS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2021 sebesar 2,94% dan persentase kesesuaian penggunaan obat di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dengan FORNAS pada tahun 2021 sebesar 97,04% tergolong dalam pengobatan yang rasional dan sangat baik karna telah melebihi target kesesuaian yang ditetapkan pemerintah dalam peraturan Direktorat Pelayanan Farmasi yaitu sebesar 70%.

FORNAS was prepared with the aim of becoming a reference for health service facilities in ensuring the accessibility of efficacy, quality, safety and affordable medicines in the JKN system. The results of monitoring carried out by the Directorate of Pharmaceutical Services of the Ministry of Health in 2015 regarding the suitability of using FORNAS in health facilities gave results in the form of suitability for using FORNAS in FKTP in Regency/City Health Offices of ±70.77%. The Grogol Petamburan District Health Center as a part of the FKTP also requires monitoring to find out whether the medicines used have met national standards or whether deeper improvements are needed in the selection and planning of medicines. The research was carried out using data in the form of a list of drug consumption at the Grogol Petamburan District Health Center for 2021, which was then classified based on drugs in e-FORNAS and drugs outside e-FORNAS. The percentage of drug use is calculated using the formula: total drug use multiplied by drug strength in grams divided by ddd. The results of calculations and classification show that the total use of 5 classes of drug therapy outside FORNAS at the Grogol Petamburan District Health Center in 2021 was 2.94% and the percentage of conformity between drug use at the Grogol Petamburan District Health Center with FORNAS in 2021 was 97.04%, which is classified as rational and very good because it has exceeded the suitability target set by the government in the regulations of the Directorate of Pharmaceutical Services which is 70%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Theresa
"Puskesmas merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berfokus pada pelayanan atau upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Dalam rangka upaya pembangunan kesehatan, puskesmas diharapkan untuk menerapkan kegiatan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) dan Penggunaan Obat Rasional (POR) yang merupakan salah satu implementasi dari Rencana Aksi Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kefarmasian tahun 2020-2024 oleh Direktorat Pelayanan Kefarmasian. Salah satu capaian dari kegiatan ini meliputi gambaran terkait pola penggunaan obat pada suatu kasus atau suatu waktu tertentu misalnya untuk mencegah timbulnya Anti-Microbial Resistance (AMR) akibat adanya penggunaan antibiotik yang tidak rasional sehingga upaya dalam POR ini masih terus ditingkatkan. Oleh karena itu, pembuatan tugas khusus PKPA ini dilakukan berkaitan dengan evaluasi penggunaan obat (EPO) yang dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif untuk melihat profil penggunaan obat rasional (POR) di Puskesmas Kecamatan Kalideres pada periode Januari – Juni 2021 yang diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas. Penelitian ini dilakukan terkait Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD serta DU90%, dan kualitatif untuk menilai Penggunaan Obat Rasional (POR). Berdasarkan pengamatan dan pengerjaan laporan tugas khusus Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang telah dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Kalideres diperoleh bahwa profil penggunaan 5 obat teratas pada pasien di Puskesmas Kecamatan Kalideres pada periode Januari – Juni 2021 adalah Kaptopril tab 25 mg, Metformin tab 500 mg, Vitamin C tab 50 mg, Parasetamol tab 500 mg, dan Omeprazol kapsul 20 mg dengan penggunaan obat yang sudah rasional dengan target capaian kinerja POR > 70%.

Public Health Centre is a first-level health service facility that focuses on promotive and preventive services or efforts in its working area. In the framework of health development efforts, Public Health Centre are expected to implement Drug Use Evaluation and Rational Drug Use activities which are one of the implementations of the Action Plan for Pharmaceutical Service Improvement Activities 2020-2024 by the Directorate of Pharmaceutical Services. One of the achievements of this activity includes an overview regarding the pattern of drug use in a particular case or at a certain time, for example to prevent the emergence of Anti-Microbial Resistance (AMR) due to irrational use of antibiotics so that efforts in this Rational Drug Use are still being improved. Therefore, the creation of this apothecary internship special task was carried out in relation to the evaluation of drug use which was carried out quantitatively and qualitatively to see the profile of rational drug use at the Kalideres Public Health Center in the period January - June 2021 which is expected to be used as an evaluation in improve health services in the their area. This research was conducted regarding the Evaluation of Drug Use quantitatively using the ATC/DDD method and DU90%, and qualitatively to assess Rational Drug Use. Based on observations, it was found that the profiles of the top 5 drug use in patients at the Kalideres Public Health Center in the period January - June 2021 are Captopril tab 25 mg, Metformin tab 500 mg , Vitamin C tab 50 mg, Paracetamol tab 500 mg, and Omeprazole capsule 20 mg with the use of drugs that are already rational with the target of Rational Drug Uses > 70%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyatul Marwa
"Diare adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (lebih dari tiga kali sehari) dan penurunan konsistensi debit tinja dibandingkan dengan pola usus individu normal. Diare akut merupakan diare yang berlangsung selama 14 hari atau kurang, diare yang berlangsung lebih dari 30 hari disebut diare kronis serta diare yang berlangsung 15 sampai 30 hari disebut sebagai diare persisten. Diare merupakan suatu penyakit yang menjadi masalah di seluruh dunia baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia, karena angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) yang masih tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diare di Indonesia menurut diagnosis tenaga kesehatan untuk seluruh kelompok umur adalah 6,8% sedangkan pada balita sebanyak 11%. Pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, biasanya lebih sering menggunakan obat antibiotik. Antibiotik yang dipilih atau digunakan pada diare akut infeksius harus rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan juga tidak ekonomis saat ini telah menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan. Masalah ini dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan misalnya di Puskesmas. Pemberian antibiotik terhadap pasien Diare di Puskesmas Kecamatan Cengkareng berdasarkan himbauan dari Dinas Kesehatan haruslah berjumlah kurang dari 8% untuk mencegah resistensi antibiotik.

Diarrhea is a disease characterized by an increase in the frequency of bowel movements (more than three times a day) and a decrease in the consistency of the stool discharge compared to the normal individual's bowel pattern. Acute diarrhea is diarrhea that lasts 14 days or less, diarrhea that lasts more than 30 days is called chronic diarrhea and diarrhea that lasts 15 to 30 days is called persistent diarrhea. Diarrhea is a disease that is a problem throughout the world in both developed and developing countries such as Indonesia, due to the high morbidity and mortality rates. Based on the 2018 Riskesdas the prevalence of diarrhea in Indonesia according to the diagnosis of health workers for all age groups is 6.8% while for toddlers it is 11%. In infectious diseases caused by bacteria, antibiotics are usually used more often. Antibiotics are selected or used in acute infectious diarrhea must be rational. The use of drugs that are inappropriate, ineffective, unsafe, and also uneconomical has now become a problem in health services. This problem is found in health service units, for example in the Puskesmas. Administration of antibiotics to Diarrhea patients at the Cengkareng Sub-District Health Center based on an appeal from the Health Office must amount to less than 8% to prevent antibiotic
resistance.
"
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wahyuni
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan September Tahun 2018 bertujuan agar mahasiswa memahami tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, tugas pokok dan fungsi bagian farmasi, makanan dan minuman yang termasuk didalam seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK), serta memahami gambaran umum Puskesmas di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur beserta tugas pokok dan fungsinya. Mahasiswa melakukan praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur selama 3 minggu, yaitu dari tanggal 10 - 28 September 2018. Praktik kerja profesi ini ditunjang dengan tugas khusus yaitu Evaluasi Laporan Kefarmasian Bulanan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2018. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengevaluasi data Penggunaan Obat Rasional (POR), Ketersediaan Obat dan Vaksin, serta Persentase Monitoring Penggunaan Obat Generik di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2018.

ABSTRACT
The aims of internship at Health Agency of East Jakarta Period September 2018 are to understand the main tasks and functions of the Health Agency of East Jakarta, the main tasks and functions of the pharmaceutical, food and beverage department included in the Health Resources Section (SDK), and to understand the general description of the Health Center in the East Jakarta along with its main tasks and functions. Students had internship at Health Agency of East Jakarta for three weeks, from September 10th - 28th, 2018. In this internship also have a special assignment, that was Evaluation of Monthly Pharmaceutical Report at Kramat Jati Health Center East Jakarta Period July-August 2018. The aims of special assignment are to evaluate data on Rational Drug Use (POR), Availability of Drugs and Vaccines, and the Percentage of Monitoring the Use of Generic Medicines in the Kramat Jati Health Center Period July-August 2018."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Audina Putri
"ABSTRAK
Praktek kerja profei di puskesmas kecamatan cipayung, Jakarta Timur periode Maret 2016 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memahami dan memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi apoteker di puskesmas, memahami gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di puskesmas. Praktek kerja profesi dilakukan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu Rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Peminatan Obat (LPLPO), Penggunaan Obat Rasional (POR), PEnggunaan Obat Generik di Puskesmas Kecamatan Cipayung periode Januari-Februari 2016.

The aim of apothecary profession internship program at Cipayung District District Community Health Centers on March 2016 are to understand the role, duties and responsibilities in pharmaceutical care at Community Health Center in accordance with the provisions of legislations and ethics pharmacy that applies in community health, perceive and have knowledge, skill, behavior and attitude insight and experience real to do practice of a profession and pharmaceutical care in Community Health Centers, look and study the development of strategies and practice of the profession of pharmacists at Community Health Centers, understand a real picture of the problems and work practices pharmaceutical in Community Health Centers and able to communicate and interact with other health workers working there. The apothecary profession internship program conducted during four weeks in a special assignment that is Recapitulation of LPLPO, POR, Generic Medicine Used Reports in Cipayung District Community Health Centers on January-February 2016."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mirza Hardiansyah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur dan Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang berlangsung dalam suatu puskesmas, mampu memahami peran, tugas dan tanggung jawab apoteker di puskesmas, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Penggunaan Obat Rasional (POR), Penggunaan Obat Generik dan Data Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kecamatan Ciracas Periode Bulan Januari-Februari 2016. Tugas khusus ini bertujuan untuk lebih memahami tentang peran dan tanggung jawab apoteker di puskesmas

ABSTRACT
Pharmacist Internship Program (PKPA) held in Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur and Puskesmas Kecamatan Ciracas, East Jakarta. PKPA activity is intended that students can see directly pharmacist activities that take place in a health center, able to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in health centers, as well as having a vivid description of the problem and the work of pharmacy practice at the center. Special assignment given titled Summary of Reports and Use of Drug Demand Sheet (LPLPO), Rational Drug Use (POR), Use of Generic Drugs and Pharmaceutical Services Data In Puskesmas Kecamatan Ciracas Month Period January-February 2016. The aim of this special task to understand more about the role and responsibility of the pharmacist in the health centers."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Afriyanti
"Pemerintah saat ini dituntut untuk memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sebagai upaya dalam pemenuhan hak kesehatan bagi setiap orang. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah untuk urusan kesehatan yang unit kerjanya terbagi atas Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Salah satu struktur organisasi yang ada di Suku Dinas Kesehatan adalah seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK) yang di dalamnya mencakup sub seksi Farmasi, Makanan, dan Minuman yang membutuhkan peran Apoteker untuk melakukan tugasnya dengan optimal. Oleh sebab itu, calon Apoteker dituntut untuk mengetahui dan mendalami perannya di instansi kesehatan pemerintahan. Kegiatan Praktek Kerja Profesi di bidang pemerintahan dilakukan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrsi Jakarta Pusat serta salah satu Puskesmas di Jakarta Pusat yaitu Puskesmas Cempaka Putih. Materi yang diperoleh selama kegiatan PKPA yaitu terkait struktur organisasi, kegiatan Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian (Binwasdal), pengelolaan obat, penyuluhan PIRT, rekapitulasi data Puskesmas, dan kegiatan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Cempaka Putih. Tugas khusus yang diberikan yaitu melakukan data Laporan POR Puskesmas Kecamatan di Jakarta Pusat periode Februari 2016. Pelaksanaan PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat memberikan wawasan baru mengenai tugas pokok dan fungsi instansi pemerintahan di bidang farmasi.

Government is currently required to maximize health care facilities provided to the public as an effort in fulfilling the right to health for everyone. Suku Dinas Kesehatan Kota is implementing the element of regional autonomy for health affairs who work unit consisting Suku Dinas Kesehatan Kota of Central Jakarta, North Jakarta, West Jakarta, South Jakarta and East Jakarta Administrations. One of the existing organizational structure is sexy Health Resources (SDK) which include subsections Pharmaceutical, Food and Beverage that requires the pharmacist to perform their duties optimally. Therefore, prospective pharmacists are required to know and explore its role in government health institutions. Profession internship in the field of governance is done in Suku Dinas Kesehatan Kota of Central Jakarta Administration and a health center in central Jakarta, Puskesmas Cempaka Putih. The material obtained during profession internship activities are related to the organizational structure, Development Supervision and Control (Binwasdal), medication management, counseling PIRT, data summary health center and pharmacy services at the health center activities of Cempaka Putih. Special task given that perform data Reports POR District Health Clinics in Central Jakarta in February 2016. Implementation of the this profession internship provides new insights regarding the duties and functions of government authorities in the field of pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fitri Hanifah
"Penggunaan obat rasional (POR) apabila memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian obat, tepat interval waktu pemberian obat, tepat lama pemberian obat, dan waspada efek samping. Penerapan POR akan menjamin bahwa pasien mendapatkan pengobatan yang bermutu. Selain itu, analisis POR juga dapat menekan angka resistensi antibiotik dan penggunaan injeksi yang tidak diperlukan. Untuk itu, dilakukan penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan POR di puskesmas Kelurahan Kramat Jati dengan perbandingan target indikator kinerja POR tahun 2019 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasional retrospektif, yaitu dengan mengumpulkan data POR bulan Juli-September tahun 2022. Hasil evaluasi menunjukkan capaian kinerja POR di Puskesmas Kelurahan Kramat Jati pada bulan Juli sebesar 96,43%, bulan Agustus sebesar 93,40%, dan pada bulan September 90,54%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan obat di puskesmas Kelurahan Kramat Jati pada Juli-September 2022 dikatakan rasional.

Rationality drugs use (RDU) meets the criteria of correct indication, correct diagnosis, correct selection of drug, correct dose, correct method of drug administration, correct time interval for drug administration, correct duration of drug administration, and alertness to side effects. Implementing RDU will ensure that patients receive quality treatment. Apart from that, RDU analysis can also reduce the rate of antibiotic resistance. For this reason, research was conducted to evaluate the implementation of RDU at the Kramat Jati Subdistrict Health Center by comparing the 2019 RDU performance indicator targets set by the Indonesian Ministry of Health. Data collection was carried out using a retrospective observational method, namely by collecting RDU data for July-September 2022. The evaluation results showed that the POR performance achievement at the Kramat Jati Subdistrict Health Center in July was 96.43%, in August it was 93.40%, and in in September 90.54%. This research concludes that the use of drugs at the Kramat Jati Subdistrict Health Center in July-September 2022 is said to be rational."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>