Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audrew Johnson Budianto
"Puskesmas berperan sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia dengan program-program seperti Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan, termasuk Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk memelihara kesehatan peserta BPJS Kesehatan dengan penyakit kronis. Penelitian ini mengevaluasi data resep pasien Poli PTM di Puskesmas Kecamatan Kalideres selama Januari dan Februari 2023 untuk memperoleh pola penggunaan obat dan pemenuhan obat pada pasien PROLANIS, dengan fokus pada pasien lanjut usia dan polifarmasi. Evaluasi menunjukkan penurunan penggunaan obat dan tekanan darah yang menandakan perbaikan kondisi pasien, serta tingkat kepatuhan pasien terhadap pengobatan dianggap memuaskan.

The Public Health Center (Puskesmas) is a primary healthcare provider system in Indonesia, offering comprehensive healthcare services and government-mandated health programs such as Public Health Efforts and Individual Health Efforts. One of its managed programs is the Chronic Disease Management Program (PROLANIS), aimed at maintaining the health of BPJS Kesehatan participants with chronic diseases to achieve optimal quality of life while ensuring effectiveness and efficiency in healthcare service expenditures. This study evaluates prescription data from the Non-Communicable Disease (PTM) Clinic at Kalideres District Health Center during January and February 2023 to analyze medication usage patterns and compliance among PROLANIS patients, focusing on elderly patients and polypharmacy. The evaluation reveals a decrease in medication usage and blood pressure, indicating patient improvement, with satisfactory medication adherence observed among patients at Kalideres Public Health Center.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Guesvidha Nurhidayat As Putera
"Apoteker bertanggung jawab dalam memantau keamanan penggunaan obat di Puskesmas. Salah satu hal yang perlu dipantau adalah pasien dengan penyakit tidak menular (PTM). Penyakit ini tidak mudah menular dari orang ke orang dan seringkali berhubungan dengan faktor gaya hidup dan lingkungan. Beberapa contoh penyakit tidak menular yang umum meliputi penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit ginjal. Pemantauan obat pada pasien PTM sangat penting dalam pengelolaan penyakit pasien, hal ini terkait oleh efektifitas pengobatan, pengelolaan efek samping, kepatuhan penggunaan obat, pemantauan interaksi obat dan pemantauan kepatuhan gaya hidup. Metode pelaksanaan dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan penelusuran data. Data yang digunakan merupakan data rekam medik pasien poli PTM periode November 2022 – Desember 2022.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara keseluruhan apakah terjadi interaksi obat yang diterima oleh pasien poli PTM (Penyakit Tidak Menular) yang berfokus pada pasien lanjut usia atau geriatri (≥60th). Didapatkan distribusi usia pada pasien yang masuk kriteria inklusi beragam, dimana jumlah pasien yang paling banyak berada di rentang 60-64 tahun sebesar (45,23%). pasien yang menerima obat sebanyak 3-4 macam berjumlah 23 pasien (54,76%), 5-7 macam berjumlah 17 pasien (40,47%) dan 8-10 macam berjumlah 2 pasen (4,76%). pasien yang mengalami interaksi obat sebanyak 20 orang (47,61%). Berdasarkan signifikasi interaksi obat atau tingkat keparahan interaksi mayor berjumlah 3 pasien (15%) dan interaksi moderat berjumlah 17 pasien (85%). Interaksi yang terjadi antara amlodipin dan simvastatin tidak dimasukkan kedalam kategori dikarenakan pada waktu pemberian jeda waktu sudah tepat, selain itu interaksi minor juga tidak dimasukkan kedalam kategori karena dianggap tidak berbahaya bagi pasien. potensi kejadian interaksi obat pada pasien lansia poli PTM di puskesmas kecamatan kalideres periode bulan November 2022 sampai Desember 2022 yang diambil dengan metode sampling random didapatkan sebanyak 20 pasien mengalami interaksi (74,61%) sedangkan 22 pasien tidak mengalami interaksi (52,38%) atau hanya mendapatkan interaksi minor. Berdasarkan persentase signifikasi klinis, didapatkan interaksi mayor berjumlah 3 pasien (15%) (diluar interaksi antara amlodiphine+simvastatin) dan interaksi moderat berjumlah 17 pasien (85%). Pasien dengan interaksi minor tidak dimasukkan kedalam kategori dikarenakan dianggap tidak memiliki bahaya yang signifikan terhadap pasien.

Pharmacists are responsible for monitoring the safety of drug use at the Community Health Center. One of the things that needs to be monitored is patients with noncommunicable diseases (NCDs). This disease is not easily transmitted from person to person and is often related to lifestyle and environmental factors. Some examples of common non-communicable diseases include heart disease, stroke, diabetes, and kidney disease. Drug monitoring in NCD patients is very important in managing the patient's disease, this is related to the effectiveness of treatment, managing side effects, compliance with drug use, monitoring drug interactions and monitoring lifestyle compliance. The implementation method was carried out descriptively qualitatively by tracing data. The data used is medical record data from NCD polyclinic patients for the period November 2022 – December 2022. This research aims to find out overall whether there are drug interactions received by NCD (Non-Communicable Disease) polyclinic patients which focus on elderly or geriatric patients (≥60 years old). ). It was found that the age distribution of patients who met the inclusion criteria varied, with the largest number of patients being in the 60-64 year range (45.23%). There were 23 patients who received 3-4 kinds of medication (54.76%), 17 patients (40.47%) with 5- 7 kinds and 2 patients (4.76%) with 8-10 kinds. There were 20 patients who experienced drug interactions (47.61%). Based on the significance of drug interactions or the severity of major interactions, there were 3 patients (15%) and moderate interactions, there were 17 patients (85%). The interactions that occurred between amlodipine and simvastatin were not included in the category because the time interval for administration was appropriate, apart from that, minor interactions were also not included in the category because they were considered not dangerous for the patient. The potential for drug interactions in elderly patients with PTM polyclinics at the Kalideres sub-district health center for the period November 2022 to December 2022, taken using a random sampling method, found that 20 patients experienced interactions (74.61%) while 22 patients did not experience interactions (52.38%) or only get minor interactions. Based on the percentage of clinical significance, major interactions were found in (15%) (excluding the interaction between amlodiphine+simvastatin) and moderate interactions in 17 patients (85%). Patients with minor interactions are not included in the category because they are not considered to pose a significant danger to the patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Novita Sari Bago
"Drug Related Problem (DRPs) adalah kesalahan pengobatan yang mempengaruhi pada outcome klinis dari pasien. Jika tidak dikelola dengan baik, mengakibatkan dampak yang lebih luas dan serius bahkan sampai terjadi kejadian sentinel. Di Puskesmas Kecamatan Kalideres terdapat poli PTM yang melayani pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes melitus tipe 2, hiperglikemia dan sebagainya. Pasien poli PTM ini biasa mendapat resep yang berisikan obat polifarmasi yang berisiko terjadi Drug Related Problems (DRPs). Oleh karena itu pada penulisan tugas khusus ini dilakukan pengidentifikasian jenis DRP yang terjadi pada pasien poli PTM di Puskesmas Kecamatan Kalideres pada periode April 2023. Metode yang digunakan adalah pengklasifikasi DRP berdasarkan Hepler-Strand dan kemudian direkomendasikan penyelesaian permasalahan berdasarkan literatur. DRPs menurut Hepler-Strand diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Pemilihan obat yang tidak tepat; 2) Dosis Subterapeutik; 3) Kegagalan menerima obat; 4) Overdosis; 5) Reaksi obat yang merugikan; 6) Interaksi obat ; 7) Penggunaan obat tanpa indikasi dan; 8) Indikasi yang tidak diobati. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 5 resep pasien Poli PTM di Puskesmas Kecamatan Kalideres yang diindentifikasi DRPs, terdapat 1 resep yang tidak terdapat DRP dan 4 resep lainnya terdapat DRP. DRP yang didapat adalah terjadinya interaksi obat dan penggunaan obat tanpa indikasi.

Drug Related Problems (DRPs) are medication errors that affect the clinical outcomes of patients. If not managed properly, it can have a wider and more serious impact and even lead to sentinel events. At the Kalideres Sub-district Health Center, there is a NCD clinic that serves patients with chronic diseases such as hypertension, type 2 diabetes mellitus, hyperglycemia and so on. These NCD poly patients usually receive prescriptions containing polypharmacy drugs that are at risk of Drug Related Problems (DRPs). Therefore, in this special assignment writing, the types of DRPs that occurred in Poly PTM patients at the Kalideres District Health Center in the April 2023 period were identified. The method used is DRP classification based on Hepler-Strand and then recommended problem solving based on the literature. DRPs according to Hepler-Strand are classified as follows: 1) Inappropriate drug selection; 2) Subtherapeutic dose; 3) Failure to receive the drug; 4) Overdose; 5) Adverse drug reactions; 6) Drug interactions; 7) Use of drugs without indications and; 8) Untreated indications. Based on the results of the validation carried out, it can be concluded that of the 5 prescriptions of PTM Poly patients at the Kalideres Subdistrict Health Center that DRPs were identified, there was 1 prescription that did not have DRPs and 4 other prescriptions had DRPs. DRPs obtained are the occurrence of drug interactions and the use of drugs without indications.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library