Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Tri Mariha
"
ABSTRAKKelompok dewasa beresiko memiliki hipertensi. Pola diet vegetarian direkomendasikan untuk mencegah kejadian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola diet dengan kejadian hipertensi pada vegetarian dewasa. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan 173 sampel di Pusdiklat Maitreyawira, Jakarta Barat, yang diambil dengan metode systematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian hipertensi pada vegetarian dewasa adalah 8,1%. Uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara pola diet dengan kejadian hipertensi pada vegetarian dewasa (p= 0,354). Dapat disimpulkan bahwa pola diet vegetarian memiliki peran pencegahan terhadap hipertensi sehingga promosi kesehatan pada vegetarian dewasa perlu dilakukan untuk mempertahankan status kesehatan tersebut.
ABSTRACTAdult population is at risk to get hypertension. Vegetarian diet pattern is recommended to prevent it. This study’s aim was to identify the correlation between diet pattern and hypertension incident in adult vegetarian. Its design was cross-sectional with 173 samples at Pusdiklat Maitreyawira, Jakarta Barat, using systematic random sampling method. The result showed that the prevalence of hypertension in adult vegetarian was 8,1% and no correlation between diet pattern and hypertension incident in adult vegetarian (p=0,354). The study implies that vegetarian diet has preventive role towards hypertension, so health promotion for adult vegetarian is needed to maintain the health status."
2016
S64834
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Egi Priyenti Andreani
"
ABSTRAKAngka kejadian sindrom pramenstruasi pada perempuan usia reproduksi cukup tinggi. Namun, penyebab pasti dari sindrom pramenstruasi masih belum diketahui secara pasti. Salah satu faktor yang dikatakan berpengaruh terhadap sindrom pramenstruasi adalah diet. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pola diet dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Desain penelitian adalah cross sectional dengan 101 sampel yang merupakan mahasiswi program sarjana reguler perwakilan dari setiap rumpun keilmuan di UI. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswi memiliki pola diet kurang dan tidak ada hubungan antara pola diet dengan kejadian sindrom pramenstruasi (p=0,320). Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang pola diet sehat dan mahasiswi dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan menerapkan pola diet sehat.
ABSTRAKPrevalence of premenstrual syndrome (PMS) in women of reproductive age is quite high. The exact aetiology of PMS is not known precisely. One of the factors that may contribute to PMS is dietary pattern. This study aims to determine the correlation between dietary pattern and PMS incident. The study design was cross sectional with 101 regular undergraduate program students that representing each group of science in UI, using consecutive sampling method. The result showed that most of the students have poor diet and no relationship between dietary pattern and PMS incident (p=0,320). Hopely, nurses can provide education about healthy diet and student can improve health status by applying a healthy diet"
2016
S64995
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fany Angraini
"
ABSTRAKPola diet tidak sehat pada masyarakat perkotaan merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular DM dan Hipertensi. Kedua penyakit tersebut menjadi dua penyebab utama kerusakan pada ginjal yang dapat berlanjut kepada tahap gagal ginjal (GGK). Pasien GGK seringkali mengalami masalah overload cairan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya bahkan dapat berujung dengan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan program pembatasan cairan yang efektif dan efisien untuk mencegah komplikasi tersebut, diantaranya melalui upaya pemantauan intake output cairan. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan tujuan menggambarkan metode pemantauan intake output cairan pasien GGK dengan menggunakan fluid intake output chart. Pemantauan tersebut terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada klien, dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pada klien.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rizla Syabanni
"Motor neuropati adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus tipe 2. Tanda dan gejalanya adalah kelemahan otot, atrofi otot, otot berkedut dan kram, kekakuan sendi serta paralisis otot. Kondisi dari motor neuropati yang terjadi terus-menerus tanpa penanganan dapat mengakibatkan ulserasi kaki atau amputasi kaki serta lebih lanjut mengakibatkan penurunan kualitas hidup individu dengan diabetes melitus. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari latihan ROM sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan tanda dan gejala motor neuropati pada pasien selama 30 menit satu kali setiap hari dalam lima hari. Hasil intervensi dievaluasi menggunakan alat ukur Goniometer dan dilakukan pada saat sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan sudut sendi pergelangan kaki dan jari-jari kaki setelah dilakukan latihan ROM. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan ROM dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah motor neuropati pada pasien DM tipe II di rumah sakit.
Motor Neuropathy is a complication of diabetes melitus type 2. The signs and symptoms of motor neuropathy are muscle weakness, muscle athropy, muscle twitch and cramps, joint stiffness and paralysis. The condition of motor neuropathy that occurs continuously without treatment can lead to foot ulceration or amputation of the foot, as well as further, result in decreased the quality of life of individuals with diabetes mellitus. This paper aims to determine the effectiveness of ROM exercises as a form of intervention to reduce signs and symptoms of motor neuropathy in patient for 30 minutes once daily in five days. The results of intervention were evaluated by using the Goniometer measurements and performed at pre and post intervention. The showed an increase in angle of ankle joints and metatarsophalangeal joints. Based on this analysze, can be concluded that ROM exercise can be applied as one of intervention to handle motor neuropathy problem in patient with type II of DM in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library