Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Rahmawati
"Latar Belakang: Kasus COVID-19 telah meningkat sejak penyakit ini pertama kali ditemukan dan dinyatakan sebagai pandemi global. Pemerintah Indonesia telah menetapkan situasi tersebut sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden RI No 12 Tahun 2020. Physical distancing merupakan salah satu tindakan yang direkomendasikan untuk mencegah COVID-19. Hasil survei perilaku individu selama masa pandemi COVID-19 menyebutkan bahwa tindakan menjaga jarak cenderung lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan. Bagi masyarakat yang memiliki ikatan sosiologis yang seringkali dimanifestasikan melalui sentuhan fisik seperti beribadah secara berjamaah, bersalaman, berpelukan, cium pipi, hidup bersama serta terbiasa berkumpul dan semacamnya, physical distancing dapat dimaknai sebagai kontradiksi dengan nalar kemasyarakatan yaitu kebiasaan bersosialisasi.
Tujuan: mengetahui hubungan persepsi masyarakat tentang COVID-19 dengan penerapan physical distancing.
Metode: menggunakan data primer dengan pendekatan kuantitatif desain cross sectional.
Hasil: Sebagian masyarakat (60,9%) menerapkan physical distancing. Sebagian masyarakat mempunyai persepsi kerentanan negatif (54,8%), persepsi keseriusan negatif (53,2%), persepsi manfaat positif (52,6%), persepsi hambatan negatif (55,8%), dan isyarat bertindak negatif (56,4%). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan penerapan physical distancing adalah persepsi hambatan dengan OR 5,9 (95% CI: 2,376-14,828).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pendapatan, persepsi kerentanan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat bertindak dengan penerapan physical distancing.

Background: COVID-19 cases have increased since this disease was first discovered and declared a global pandemic. The Indonesian government has designated the situation as a national disaster. Physical distancing is one of the recommended actions to prevent COVID-19. The results of individual behavior survey during the COVID-19 pandemic that social distancing measures tend to be lower than using masks and washing hands. For people who have sociological ties that are often manifested through physical touch, and living together, physical distancing can be interpreted as a contradiction with social reason, namely the habit of socializing.
Aim: knowing the correlation of public perception about COVID-19 of physical distancing.
Method: using primary data with quantitative approach withdesign cross sectional.
Result: Some people (60.9%) apply physical distancing. Some people have negative perceive suscepbility (54.8%), negative perceive seriousness (53.2%), positive perceive benefit (52.6%), negative perceive barriers (55.8%), and negative cues to action (56, 4%). The most dominant variable related to the implementation of physical distancing is the perceive barriers with an OR of 5.9 (95% CI: 2,376-14,828).
Conclusion: There is a significant correlation of education, income, perceived suscepbility, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action with physical distancing
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Clarissa Ghani
"Skripsi ini membahas persepsi dan motivasi masyarakat dewasa muda serta perilaku physical distancing mereka saat beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi kerentanan dan keparahan mereka terhadap COVID-19, bagaimana motivasi personal dan motivasi sosial mereka dalam melakukan physical distancing, serta bagaimana praktik perilaku physical distancing yang dilakukan mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode Rapid Assessment Procedure (RAP) dengan melakukan wawancara mendalam dan penelusuran melalui media sosial terhadap 9 informan yang merupakan masyarakat dewasa muda, serta wawancara mendalam terhadap orang terdekat seperti keluarga, sahabat, atau kekasih dari informan. Hasil penelitian mendapatkan masyarakat dewasa muda belum mempraktikkan perilaku physical distancing dengan baik terhadap orang terdekat karena mereka memiliki persepsi kerentanan terhadap COVID-19 yang lemah serta motivasi personal dan sosial yang rendah dalam melakukan physical distancing dengan orang terdekat. Namun, mereka melakukan physical distancing terhadap orang asing karena mereka memiliki persepsi keparahan terhadap COVID-19 yang kuat serta motivasi personal dan sosial yang tinggi dalam melakukan physical distancing dengan orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan edukasi dan intervensi untuk meningkatkan perilaku physical distancing.

This thesis discusses young adults’ perception, motivation and their physical distancing behavior in their activities. This study aims to find out how are their perception of vulnerability and severity to COVID-19, what are their personal motivation and social motivation in doing physical distancing, and how they practice physical distancing behavior. This research is a qualitative research with Rapid Assessment Procedure (RAP) method, using in-depth interviews and tracing through social media of 9 informants who are young adults, as well as in-depth interviews with the closest people to informants such as family, friends, or lover. The results of the study found that young adults have not practiced physical distancing behavior well with those closest to them because they have a weak perception of vulnerability to COVID-19 and low personal and social motivation in doing physical distancing with those closest to them. Even though, they do physical distancing to foreigners because they have a strong perception of the severity of COVID-19 and high personal and social motivation in doing physical distancing with strangers. Therefore, education and intervention are needed to increasing physical distancing behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Nurbaiti
"ABSTRAK
Dalam rangka mengurangi dan memperlambat penyebaran Covid 19, banyak negara di dunia telah mengadopsi kebijakan kesehatan physical distancing, dimana belum pernah terjadi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dampak kebijakan kesehatan physical distancing terhadap penurunan kejadian Covid-19 di dunia tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan metode narrative literature review, sedangkan sumber penelitian berasal dari kanal jurnal internasional Google Scholar, ProQuest, PubMed, Science Direct, dan Scopus dengan data pencarian selama lima tahun terakhir. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan input, process, dan output (IPO). Dari hasil penelusuran jurnal, terdapat 10 artikel ilmiah yang didapatkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi pencarian. Sedangkan hasil penelitian keseluruhan menunjukkan bahwa adanya dampak kebijakan kesehatan physical distancing terhadap penurunan jumlah kejadian Covid 19 di dunia tahun 2020. Selain itu, terjadinya penurunan kejadian Covid 19 ini menurut penelitian juga dikarenakan adanya intervensi kesehatan lain yang dilakukan secara bersamaan. Seperti menggunakan masker ketika bepergian, mencuci tangan, menggunakan alat pelindung diri, melakukan tes cepat, melakukan isolasi atau karantina mandiri, melakukan penelusuran kontak, dan melakukan desinfeksi. Rekomendasi atau saran dari penelitian ini yaitu, perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama terkait dampak kebijakan kesehatan physical distancing. Khususnya tentang faktor faktor apa saja yang menjadi penentu utama keberhasilan kebijakan physical distancing, sehingga dapat secara efektif menurunkan angka kejadian Covid 19.

ABSTRACT
In order to reduce and slow the spread of Covid19, many countries in the world have adopted health policy physical distancing, which have never happened before. This study aims to get an overview of the impact of health policy physical distancing to reduced of Covid 9 incidence in the world at 2020. The research design used was descriptive with a narrative literature review method, while the research source came from international journal channel like Google Scholar, ProQuest, PubMed, Science Direct, and Scopus with search data for the past five years. The approach used is the input, process, and output (IPO). From the journal search results, there are 10 scientific articles obtained in accordance with the inclusion and exclusion criteria of the search. While the overall results of the study show that the impact of physical distancing health policy can reduce of Covid 19 incidence in the world in 2020. In addition, the decline in the incidence of Covid- 9 according to the study is also due to other health interventions carried out simultaneously. Such as wearing a mask when traveling, washing hands, using personal protective equipment, conducting rapid tests, conducting isolation or quarantine independently, tracing contacts, and doing disinfection. Recommendations or suggestions from this study are that further research is needed on the same topic related to the impact of physical distancing health policy. Specifically about what factors are the main determinants success of physical distancing health policy, so that it can effectively reduce the Covid 19 incidence rate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Salma Azzahra
"Studi skripsi ini akan menerapkan ide psychogeography, terbitan Situationist International dan Guy Debord, untuk menguraikan keberadaan Pasar Enjo sebagai pasar tradisional. Pengalaman personal dari individu terhadap Pasar Enjo, sebuah bentuk dari domestikasi ruang urban, akan dikaji dengan pemahaman psychogeography. Pasar juga akan dilihat bentuk representasi dari identitas pasar itu sendiri. Keadaan spatiotemporal dari Pasar Enjo akan menjadi konteks dari pasar tradisional. Sehingga respon manusia terhadap arsitektur beserta konteks, pada ruang-ruang temporal tersebut, akan menjadi basis dari studi ini.

Sebagai respon atas situasi terkini yang berpengaruh besar terhadap ruang komunal urban, physical distancing, skripsi ini akan mencoba menganalisis kondisi yang dialami pasar tradisional akibat situasi tersebut. Proses ini juga akan dilakukan dengan mengalami Pasar Enjo pada momen physical distancing dengan psychogeography. Kajian ini diintensikan untuk melihat kembali dan mempelajari pengalaman meruang secara personal dan riil pada Pasar Enjo ketika dihadapkan dengan situasi yang berbeda.

This study will conduct psychogeography theory, of Guy Debord and Situationist International, to decipher the existence of Pasar Enjo as a traditional market. This experience will hold the most personal immanence of individuals toward the Pasar Enjo, as a form of domestication of urban space, which will be seen through the understanding of psychogeography. The traditional market will also be assessed from the forming factors thus generate the representation of the identity of the market itself. The spatiotemporal form of the market Pasar Enjo will be seen as the context of the traditional market. Therefore, in this study human responses to architecture within its context towards the spatiotemporal, will be the basis of this study.
As a response to the current situation that has some influence on communal urban space – physical distancing, this thesis will analyze the impact of the situations towards a traditional market. This process will be carried out by having psychogeographical experience in Pasar Enjo, at the moment. This study is intended to look back and delve into personal and real-life experiences in the Pasar Enjo when faced with a different situation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Yudhistira
"Penelitian ini membahas bagaimana aspek implementasi dari kebijakan pembatasan jarak fisik melalui PSBB selama pandemi COVID-19 di Kota Bogor yang kemudian direformulasi kembali pada implementasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK). Adapun, perspektif teoritis yang digunakan bersumber pada pandangan dari Majone & Wildavsky (1978) yang mengartikan implementasi sebagai proses di mana program-program terus dibentuk dan didefinisikan ulang. Selain itu, turut dirujuk pendapat dari Grindle (1980) yang menyatakan terdapat dua aspek utama di dalam menentukan derajat keberhasilan dari sebuah implementasi kebijakan antara lain; konten atau isi kebijakan dan konteks implementasi. Dalam menghimpun data, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan didukung oleh data primer yang bersumber dari proses wawancara mendalam terhadap narasumber serta data sekunder. Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa konsep implementasi yang dikemukakan oleh Majone & Wildavsky (1978) dan Grindle (1980) relevan dengan temuan yang ada. Di mana kebijakan mengalami reformulasi dan dibentuk kembali selama tahap pengimplementasian. Hal itu dibuktikan dari pengambilan keputusan pemkot Bogor untuk menerapkan kebijakan PSBMK di Kota Bogor di samping memiliki tujuan dan derajat perubahan yang sama juga lebih menyesuaikan dengan konteks kondisi di Kota Bogor ketimbang melanjutkan kebijakan PSBB yang memberikan dampak besar terutama pada sektor ekonomi. Keberhasilan PSBMK juga dapat dibuktikan dari model analisis Grindle (1980) antara isi kebijakan dan konteks implementasinya, hingga mengubah status Kota Bogor dari zona merah ke zona oranye dalam waktu sepuluh hari.

This research discusses the implementation aspect of the policy of physical distancing through PSBB during the COVID-19 pandemic in Bogor City which was then reformulated into the implementation of the Micro and Community Scale Social Restrictions (PSBMK) policy. Meanwhile, the theoretical perspective used stems from the view of Majone & Wildavsky (1978) which defines implementation as a process in which programs are continuously shaped and redefined. In addition, the opinion of Grindle (1980) is also referred to, which states that there are two main aspects in determining the degree of success of a policy implementation, among others; content or contents of the policy and implementation context. In collecting data, this study uses qualitative methods supported by primary data which originates from in-depth interviews with informants as well as secondary data which includes books, journal articles and other scientific documents. The results of this study also show that the implementation concept put forward by Majone & Wildavsky (1978) and Grindle (1980) is relevant to the existing findings. Where the policy undergoes reformulation and is reshaped during the implementation stage. This is evidenced by the decision made by the Bogor City Government to implement the PSBMK policy in Bogor City. Apart from having the same goals and degree of change, it is also more adapted to the context of conditions in Bogor City, rather than continuing the PSBB policy which has a major impact, especially on the economic sector. The success of PSBMK can also be proven from Grindle's (1980) analysis model between the content of the policy and the context of its implementation, to changing the status of Bogor City from the red zone to the orange zone within ten days."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library