Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Monika Pretty Aprilia
"
ABSTRAKPencarian informasi dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian pada diri manusia. Informasi dibutuhkan manusia untuk membantu dalam pekerjaan maupun pada aktivitas lain yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Hobi, adalah salah satu aktivitas manusia yang dilakukan pada waktu luang. Banyak orang mengeluarkan waktu serta dana yang cukup banyak saat mencari informasi untuk hobi yang dilakukan daripada untuk pekerjaan. Foodie, merupakan orang yang menyukai makanan dan tertarik untuk belajar dan mencoba makanan baru. Seorang foodie juga membutuhkan informasi untuk bisa mencicipi berbagai makanan. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan foodie untuk mendapatkan informasi. Penelitian ini melihat proses pencarian informasi oleh foodie pada foto makanan di Instagram. Penelitian ini menggunakan konsep everyday life of information seeking dari Savolainen sebagai latar belakang dan konsep perilaku konsumen pada tahap pra pembelian pada konsumsi pelayanan dari Tsiotsou dan Wirtz untuk melihat cara pencarian yang dilakukan oleh foodie. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan lima orang foodie. Penelitian menunjukkan foodie menjadikan Instagram sebagai sumber utama dalam pencarian informasi. Meskipun begitu, foodie tetap mencari informasi lain dari situs directori restoran. Selain itu, foodie menjadikan harga dan lokasi sebagai sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan sebelum datang dan makan di tempat tersebut. Kata kunci: pencarian informasi, foodie, foto makanan, Instagram, pra pembelian.
ABSTRACT Information searching is done to reduce uncertainty in human beings. Information is needed by humans to assist in the work as well as on other activities done in everyday life. Hobby is one of human activities that done at leisure. Many people spend considerable time and money while seeking information for a hobby that is done rather than for work. Foodie is a person who loves food and puts interest in learning and trying new foods. A foodie also needs information to be able tasting a variety of foods. Social media became one of the sources of information used foodie to get information. This study looks at the process of information seeking by foodie on food photos in Instagram. This study uses the concept of everyday life of information seeking by Savolainen as research background and consumer behavior in the pre purchase stage on the consumption of services by Tsiotsou and Wirtz to see how the information seeking is performed by foodie. The method is descriptive qualitative, and data retrieval is done by in depth interview with five foodies. Research shows that Instagram is the main source of information seeking. Even so, foodies keep looking for other information from restaurant directory sites. In addition, foodie makes the price and location as a evaluation and consideration material before trying the food. "
2018
T51204
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meliala, Ryan Tantan Sembiring, author
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai sebuah hak moral berupa hak menarik kembali sebuah ciptaan dari publikasi (retraction right) yang dimiliki oleh seorang pencipta atas sebuah ciptaannya. Penentuan seorang pencipta dapat menggunakan hak moral yang ia miliki ini didasarkan kepada berbagai doktrin dan/atau teori mengenai hak moral. Penggunaan berbagai doktrin dan/atau teori hak moral diperlukan karena belum memadainya perlindungan hak moral yang terdapat dalam Undang-Undang Hak cipta. Untuk hak moral berupa hak menarik kembali sebuah ciptaaan dari publikasi dalam sebuah karya potret memiliki sebuah dasar alasan yang jelas dalam pengajuan dan pelaksanaan dari hak moral tersebut. Penelitian ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan tipologi deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak-pihak terkait khususnya pihak pemotret untuk lebih memperhatikan tujuan dan maksud dari sebuah kegiatan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pihak pengguna dari potret yang dihasilkan oleh pemotret, selain itu kepada pihak yang dipotret atau model untuk memperhatikan tujuan penggunaan dari sebuah hasil pemotretan, masyarakat agar tidak sembarangan menggunakan sebuah potret yang dihasilkan pemotret, dan pemerintah diharapkan agar dapat membuat pengaturan yang memadai mengenai hak moral dari seorang pencipta di dalam Undang-Undang Hak Cipta.
ABSTRACTThis research paper discusses the right to retract a work from the public use (retraction right) that an author possesses for his work. The principle for the author in using his moral rights is based on various doctrines and/or theories about moral rights. The use of those doctrines and/or theories is needed due to the lack of moral rights protection in the Copyright Law. As for the moral right where a work (or photos, in this case) can be retracted from the public use, there has to be a clear description in proposing and implementing the right. This research was done by using the juridical-normative method with descriptive typology. The results of this research suggest the related parties, especially photographers, pay more attention to all intents and purposes of an agreement with a third party as the user of the photos they produce; models pay more attention to the purpose behind a photo shoot; people use the photos taken by photographers appropriately; and the government provide fair regulations regarding the moral rights of an author in the Copyright Law."
2014
S55239;S55239;S55239
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library