Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ghazy Al Kindy
"Penelitian ini dilatarbelakangi dari kejahatan siber phishing yang merupakan suatu bentuk kegiatan yang bersifat mengancam atau menjebak seseorang dengan konsep memancing orang tersebut. Peningkatan serangan siber mulai dirasakan sejak awal pandemi dan terus berlanjut hingga pasca pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis serta mendapatkan hasil analisis mengenai strategi dari Dittipidsiber Bareskrim Polri dalam melakukan penanggulangan kejahatan siber phising pada pasca pandemi Covid-19. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kejahatan siber, teori strategi dan teori smart policing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian eksploratif, yang dilaksanakan di wilayah Dittipidsiber Bareskrim Polri. Hasil dari strategi Dittipidsiber Bareskrim Polri didalam melakukan penanggulangan kejahatan siber phising dengan tindakan pre-emtif, tindakan preventif (pencegahan), dan tindakan represif (penegakan hukum) serta masih memerlukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, guna memaksimalkan didalam pencegahan kejahatan siber phising. Serta edukasi kepada masyarakat lebih di tingkatkan kembali melalui media elektronik di jaman sekarang ini.

This research is motivated by the cyber crime of phishing, which is a form of activity that threatens or traps someone with the concept of luring that person. The increase in cyber attacks began to be felt since the beginning of the pandemic and continued until after the Covid-19 pandemic. The aim of this research is to carry out an analysis and obtain analysis results regarding the strategy of the Dittipidsiber Bareskrim Polri in dealing with phishing cyber crimes in the post-Covid-19 pandemic. The theories used in this research are cyber crime theory, strategy theory and smart policing theory. This type of research is qualitative research with exploratory research methods, which was carried out in the Dittipidsiber Bareskrim Polri area. The results of the strategy of Dittipidsiber Bareskrim Polri in tackling cyber phishing crimes with pre-emptive action, preventive action (prevention), and repressive action (law enforcement) and still requires cooperation with related institutions, in order to maximize the prevention of cyber phishing crime. And education to the public is being further improved through electronic media now a days."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Izzul Haq
"Perlindungan informasi sangat penting bagi organisasi, pemerintah, maupun individu. Pengembangan langkah-langkah untuk melawan akses ilegal ke informasi adalah hal yang menjadi  perhatian utama saat ini. Terdapat cukup banyak teknik serangan siber  seperti phising, pretexting, baiting, dll. Sehingga dibutuhkan tingkat kesadaran individu yang tinggi agar dapat terhindar dari serangan tersebut. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini mengusulkan KAB(Knowledge, Attitude, Behaviour) dan Taksonomi Bloom untuk mengetahui level awareness individu terhadap serangan siber. Beberapa solusi yang telah dibuat seperti membuat anti-phising framework dan membuat sebuah pelatihan. Namun, ada banyak kekurangan seperti tidak semua aspek divalidasi dalam penelitian sebelumnya. Solusi yang dibuat dengan mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi terhadap serangan siber dengan pendekatan berbasis Taksonomi Bloom. Dalam penelitian ini penggunaan Taksonomi Bloom dikaitkan dengan metode KAB (Knowledge, Attitude dan Behaviour). Dari metode pengukuran dengan kuesioner dan prototipe didapatkan bahwa lima dari enam aspek memiliki rata-rata diatas 30 untuk hasil kuesioner. Adapun untuk hasil prototipe didapatkan hanya empat dari 12 responden yang memenuhi kreteria Level 3 pada Taksonomi Bloom. Kedua hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat kesadaran individu terhadap keaman informasi masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan.

Information protection is very important for organizations, governments, and individuals. The development of measures to combat illegal access to information is a matter of major concern today. There are quite a number of cyber attack techniques such as phishing, pretexting, baiting, etc. So it takes a high level of individual awareness in order to avoid these attacks. Based on this, this study proposes KAB (Knowledge, Attitude, Behavior) and Bloom's Taxonomy to determine an individual's level of awareness of cyber attacks. Several solutions have been made such as making an anti-phishing framework and creating a training. However, there are many drawbacks such as not all aspects have been validated in previous studies. Solutions made by measuring the level of information security awareness against cyber attacks with an approach based on Bloom's Taxonomy. In this study the use of Bloom's Taxonomy is associated with the KAB method (Knowledge, Attitude and Behavior). From the measurement method with questionnaires and prototypes, it was found that five of the six aspects had an average above 30 for the results of the questionnaire. As for the prototype results, only four of the 12 respondents met the Level 3 criteria in Bloom's Taxonomy. These two results indicate that the level of individual awareness of information security is still low and needs to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library