Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Fajar Hasanah
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi (PKP)di pemerintahan dilaksanakan di Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Pusat pada selama dua minggu mulai tanggal 7 September
sampai dengan tanggal 18 September 2015. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini
memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker memahami
peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat; memahami tupoksi Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat di bidang farmasi; dan memiliki gambaran nyata
tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan.ABSTRACT Profession internship in governmental institution is held at Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Pusat for two weeks from September 7th until September 10
2015. The
goals of this internship program are to make students understand roles, jobs and
duties of pharmacist in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat; to make them
understand the responsibilites of Suku Dinas Kesehatan Jakarta in pharmacy; and
to make them have clear vision on pharmaceutical problem in government sector.;Profession internship in governmental institution is held at Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Pusat for two weeks from September 7th until September 10
2015. The
goals of this internship program are to make students understand roles, jobs and
duties of pharmacist in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat; to make them
understand the responsibilites of Suku Dinas Kesehatan Jakarta in pharmacy; and
to make them have clear vision on pharmaceutical problem in government sector."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resta Juliansyah
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi (PKP) ini bertempat di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Cipayung. PKP ini bertujuan agar mahasiswa memahami, peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek kefarmasian, mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi Apoteker, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Kegiatan PKP ini berlangsung dari tanggal 5 sampai 30 Oktober 2015 dengan tugas khusus rekapitulasi laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO), penggunaan obat rasional, penggunaan obat generik, jumlah kunjungan resep, dan data tenaga kefarmasian periode Januari-Agustus 2015 di Puskesmas Kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur. Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan, Apoteker di Puskesmas Kecamatan Cipayung secara umum telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian. Mahasiswa apoteker telah berhasil memperoleh wawasan mengenai kegiatan yang dilakukan di Puskesmas. Kegiatan praktek kefarmasian dalam bidang manajemen yang dilakukan di puskesmas meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, serta pemantauan pengelolaan dan evaluasi pengelolaan. Pelayanan Farmasi klinik yang telah dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Cipayung adalah pengkajian resep, penyerahan obat, pemberian informasi obat dan konselingABSTRACT Profession Internships were held at regional health department of east jakarta and cipayung district community health centers. Profession Internships were intended to make student understood the role, duties, and responsibilities of pharmacist, had insights, knowledges, skills, attitude behavior, and real experiences to do pharmaceutical practices, learned strategy and practical development of pharmacist profession, had a real description about the issues of pharmaceutical, and had ability to communicate and interact with other medical personnel at community health centers. This activity was held from 5th to October 30th 2015 with special assignment of usage report recapitulation and sheet of drug request, rational drug usage, generic drug usage, the number of prescription visit, and pharmaceutical staffs on January-August 2015 period at community health centers of Cipayung District, East Jakarta. Based on the activities, pharmacist at community health centers of Cipayung District generally had done the duties and responsibilities of pharmaceutical practices. Apothecary student had succeed obtaining the insights about activities in community health centers. Pharmaceutical practices in management at community health centers included planning, request, reception, storage, distribution, controling, recording, reporting, archiving, along with management monitoring and management evaluation. Clinical pharmacy services which had been done at community health centers are prescription assessment, drug handover, drug information distribution, and counseling."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nur Mufiedah S
"ABSTRAK
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu
kegiatan pelayanan farmasi klinik dan kegiatan manajerial berupa pengelolaan
obat dan bahan medis habis pakai. Kegiatan dari pengelolaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai berupa perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pemantauan, dan evaluasi.
Tugas Apoteker di Sudinkes Jakarta Timur terutama adalah di subseksi
Farmakmin, yaitu mengadakan pendampingan perizinan sarana farmasi bila
diminta oleh PTSP, pengelolaan laporan-laporan seperti LPLPO, POR, NAPZA
dari Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Farmakmin, pengelolaan obat buffer
dan obat program dari Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk
disalurkan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Binwasdal sarana Farmaasi
Makanan dan Minuman. Tugas Apoteker Puskesmas di bidang pengelolaan obat
dan bahan medis habis pakai yakni dalam perencanaan kebutuhan; permintaan;
penerimaan; penyimpanan; pendistribusian; pengendalian; pencatatan, pelaporan,
dan pengarsipan; serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan telah dilaksanakan
oleh apoteker di Puskesmas Kecamatan Matraman. Tugas Apoteker Puskesmas
dalam bidang farmasi klinik yang belum dilaksanakan di Puskesmas Matraman
adalah konseling, ronde/visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping
obat, pemantauan terapi obat, dan evaluasi penggunaan obat.ABSTRACT Pharmaceutical Services at the health center includes two (2) activities, ie
activities of clinical pharmacy services and managerial activities in the form of
drugs and medical materials management of consumables. The activities of the
management Drugs and Medical Materials Consumables such as planning,
demand, receipt, storage, distribution, control, record keeping, reporting,
monitoring, and evaluation.
Task Pharmacists in Sudinkes East Jakarta primarily in subsection
Farmakmin, which held the assistance of licensing means pharmacy when
requested by the PTSP, management reports such as LPLPO, POR, drugs from
health centers, hospitals, and means Farmakmin, drug management buffer and
medication program of Ministry of Health and the Department of Health to be
distributed to health facilities, Binwasdal on Pharmacy, Food and Beverages
facilities. Pharmacist PHC task in the field of medicine and medical material
management of consumables that is in the planning needs; demand; reception;
storage; distribution; control; recording, reporting, and archiving; management
and monitoring and evaluation has been carried out by a pharmacist in Matraman
sub-district health center. Pharmacist PHC tasks in the field of clinical pharmacy
which has not been implemented in PHC Matraman is counseling, round / visite
patients, monitoring and reporting of adverse effects of drugs, drug therapy
monitoring, and evaluation of drug use."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indina Tarziah
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Cakung dilaksanakan pada tanggal 22 Juni-10 Juli 2015. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker dapat mengetahui dan memahami gambaran umum puskesmas beserta peran dan fungsinya serta memahami pelaksanaan tugas dan fungsi koordinator farmasi di lapangan, baik yang terkait dengan pengelolaan obat maupun yang terkait dengan pelayanan obat di Puskesmas Kecamatan Cakung.ABSTRACT Profession internship in Cakung Health Care Subdistrict is held on June 22nd-July 10th 2015. The goals of this internship program are to make students understand about health care subdistrict system, the roles, jobs, duties and responsibilities of pharmacist in Subdistrict?s Health Care and to make the students understand about the pharmacist roles in drug management and drug services in Cakung Subdistrict?s Health Care"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosantika Novinda
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Peran apoteker di Puskesmas adalah mengelola perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan bertujuan agar calon apoteker dapat memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai. Dalam rangka peningkatkan kinerja apotek di Puskesmas Kecamatan Kembangan diperlukan penambahan jumlah apoteker minimal 2 apoteker sehingga dapat dilakukan pembagian tugas yang lebih optimal dan diperlukan perluasan ruang apotik dan perbaikan alat yang ada di apotik sehingga dapat meningkatkan proses pelayanan farmasiABSTRACT Puskesmas is unit of implementation public health office in regency which has responsibility to organize health development in a working area. Pharmacist at Puskesmas has role to manage pharmaceutical supply and clinical pharmacy service. The purposes of Internship Program in Puskesmas Kecamatan Kembangan are for understanding about the roles, jobs, and responsibilities of pharmacist candidate in pharmaceutical practice, having knowledge, skills, attitudes, perception, and real experiences in Puskesmas pharmaceutical practices, finding strategic ways to develop the role of Puskesmas pharmaceutical and having a real illustration about problems in pharmaceutical practices, communicating and interacting with another Puskesmas health workers. The activities were doing clinical pharmacy care and management of drugs and medical materials consumables. In order to increase the performance of the pharmacy at the health center Kembangan Sub-district required increase in the number of pharmacists at least 2 pharmacist so it can be the division of tasks more optimal and necessary expansion of space pharmacies and repair tool in pharmacy so as to improve the process of pharmacy services.;Puskesmas is unit of implementation public health office in regency which has responsibility to organize health development in a working area. Pharmacist at Puskesmas has role to manage pharmaceutical supply and clinical pharmacy service. The purposes of Internship Program in Puskesmas Kecamatan Kembangan are for understanding about the roles, jobs, and responsibilities of pharmacist candidate in pharmaceutical practice, having knowledge, skills, attitudes, perception, and real experiences in Puskesmas pharmaceutical practices, finding strategic ways to develop the role of Puskesmas pharmaceutical and having a real illustration about problems in pharmaceutical practices, communicating and interacting with another Puskesmas health workers. The activities were doing clinical pharmacy care and management of drugs and medical materials consumables. In order to increase the performance of the pharmacy at the health center Kembangan Sub-district required increase in the number of pharmacists at least 2 pharmacist so it can be the division of tasks more optimal and necessary expansion of space pharmacies and repair tool in pharmacy so as to improve the process of pharmacy services."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mas`ud
"Sejak dikeluarkannya kebijakan pemerintah tahun 1993 tentang deregulasi dibidang kefarmasian terutama sektor apotek, persaingan bisnis apotek menjadi sangat ketat terutama di Jakarta. Untuk memenangkan persaingan tersebut Apotek Kimia Farma sebagai apotek jaringan terbesar di Indonesia telah mencanangkan visi menjadi perusahaan jaringan layanan Farmasi yang terkemuka di Indonesia dan misi di antaranya memberikan jasa layanan prima bagi pelanggannya dengan cara meningkatkan kepuasan terhadap pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diberikan Apotek Kimia Farma Jakarta, khususnya Apotek Kimia Farma-1 Kemayoran, Apotek Kimia Farma-48 Matraman, dan Apotek Kimia Farma-147 Duren Sawit.
Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana visi, misi Apotek Kimia Farma telah tercapai dengan baik atau belum. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan Single Cross Sectional Study memakai instrumen kuesioner. Model yang dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry menggunakan 5 dimensi kualitas layanan yaitu tangible (aspek fisik), reliability (konsistensi), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan emphaty (perhatian).
Tingkat kepuasan pelanggan diukur dengan analisis Gap (kesenjangan), yaitu selisih antara ekspektasi terhadap kualitas layanan yang diharapkan dan persepsi setelah pelanggan menerima layanan; dan analisis diagram Kartesius, yaitu dengan cara memetakan atribut kualitas layanan pada diagram Kartesius yang terbagi dalam 4 (empat) kuadran, dimana kuadran A (ekspektasi > rata-rata dan persepsi < rata-rata) yang menunjukkan pelanggan kurang puas, kuadran B (ekspektasi dan persepsi pelanggan > rata-rata) yang menunjukkan pelanggan puas, kuadran C (ekspektasi dan persepsi < rata-rata) yang menunjukkan pelanggan biasa saja, dan kuadran D (ekspektasi < rata-rata dan persepsi > rata-rata) yang menunjukkan apotek berlebihan dalam melayani pelanggan. Sedangkan perbedaan tingkat kepuasan pelanggan antar apotek digunakan analisis varian (Anova).
Hasil penelitian menunjukkan dari lima dimensi Servqual yang diteliti, dimensi yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi adalah dimensi emphaty (kesenjangan -0,37 atau tingkat kepuasan 91,66 %); atribut yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi, bangunan apotek memiliki desain interior/eksterior yang baik dan menarik (kesenjangan -0,14 atau tingkat kepuasan 96,4 %); dan atribut yang terpetakan pada diagram Kartesius terbanyak adalah pada kuadran B yang berarti kualitas layanan Apotek Kimia Farma yang diteliti menunjukkan cukup baik. Hasil uji hipotesis penelitian menyatakan tidak ada perbedaan yang bermakna tingkat kepuasan pelanggan antar apotek yang diteliti (alpha>0,05).
Kesimpulan : secara umum tingkat kepuasan pelanggan Apotek Kimia Farma yang diteliti mendekati ?Puas?, sedangkan tingkat kepuasan pelanggan antar Apotek Kimia Farma yang diteliti tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.

Since policy sector pharmaceutical affairs 1993 by government about deregulations sector community pharmacy, competition business community pharmacy in Jakarta was very strict. For win something this competitions, Kimia Farma community pharmacy as the biggest community pharmacy network in Indonesia have propagandized vision be the foremost business networking community pharmacy in Indonesia and mission first-rate services for customers with customer satisfaction. The objective of this research is detect satisfaction level of service quality of Kimia Farma community pharmacy Jakarta, in particular Kimia Farma community pharmacy -1 Kemayoran, Kimia Farma community pharmacy-48 Matraman, Kimia Farma community pharmacy-147 Duren Sawit.
Beside This research also objective for knowed vision, mission of Kimia Farma community pharmacy was reached. This research using survey method with quisionaire Single Cross Sectional Study approaches. Research using Servqual (Service Quality) model was discovered by Parasuraman, Zeithaml and Berry use five dimensions of service quality, that was tangible, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty.
Satisfaction level measured with Gap analysis that was difference expectation before customer receiving the service and perception after that; and Cartesian Diagram analysis, that was mapping atribut service quality on Cartesian Diagram that divided into four quadrant, A quadrant (expectations > average and perceptions < average) means customers are not satisfy; B quadrant (expectations and perceptions > average) means customers are satisfy; C quadrant (expectations and perceptions < average) means customers are common; D quadrant (expectations < average, perceptions > average) means the community pharmacy is over service. Analysis difference on customer satisfaction within community pharmacy used analysis varian (Anova).
Result: dimension that highest satisfaction level was emphaty (gap -0.37 or satisfactions levels 91.88 %); attribute that highest satisfaction level was well designed interior/exterior building (gap -0.14 or satisfaction levels 96.4 %). Mapping attribute on Cartesian Diagram majority on quadrat B, means service quality Kimia Farma community pharmacy was sufficient. Based on hypothesis test, was not difference significant satisfactions level Kimia Farma community pharmacy was research (alpha > 0.05).
Conclusions: generally satisfactions level of Kimia Farma community pharmacy that researched nearly satisfy, with satisfaction levels within community pharmacy was not significant difference."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T 26154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gigliotti, Thomas A
Pittsburgh: Department of veterans affairs medical center, 1991
615 Tho f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Awaluddin Fikry
"ABSTRAK
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
termasuk di dalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang merupakan unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota. Praktek Kerja Profesi Apoteker
di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur bertujuan untuk
memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur dan juga
memahami tugas dan fungsi dari bagian seksi sumber daya kesehatan. Sedangkan
tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi tenaga
farmasi di puskesmas, memahami bagaimana pengelolaan obat, pelaksanaan
pelayanan farmasi klinik, laporan pemakaian dan lembar permintaan obat dan
penggunaan obat rasional (POR) di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Peran
apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai
pengelola Sub Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, yang salah satu tugasnya
adalah pengelolaan laporan tentang pengunaan obat dari seluruh Puskesmas di
wilayah Jakarta Timur. Sementara itu Apoteker di puskemas bertugas dan
bertanggungjawab dalam melakukan pelayanan kefarmasian, baik dalam
pengelolaan sediaan farmasi maupun pelayanan farmasi klinik. ABSTRACT Pharmacy services are an integral part of the health care system including pharmacy
services at the health center which is a technical implementation unit health districts
/ cities. Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur aims to
understand the duties and functions of the parts of the section of health resources.
While the purpose of the special task is to determine the duties and functions of
pharmacy staff in health centers, to understand how the drug management, the
implementation of clinical pharmacy services, usage reports and sheets demand for
drugs and rational drug use (POR) in the sub-district Puskesmas Pulogadung. The
role of the pharmacist in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur is as manager of Sub
Section Pharmaceutical, Food and Beverage, which is one of its tasks is the
management reports on the use of drugs of all health centers in East Jakarta. While
the pharmacist in Puskesmas has duties and responsiblilities to perform pharmacy
services, both in the management of pharmaceutical and clinical pharmacy services.;Pharmacy services are an integral part of the health care system including pharmacy
services at the health center which is a technical implementation unit health districts
/ cities. Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur aims to
understand the duties and functions of the parts of the section of health resources.
While the purpose of the special task is to determine the duties and functions of
pharmacy staff in health centers, to understand how the drug management, the
implementation of clinical pharmacy services, usage reports and sheets demand for
drugs and rational drug use (POR) in the sub-district Puskesmas Pulogadung. The
role of the pharmacist in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur is as manager of Sub
Section Pharmaceutical, Food and Beverage, which is one of its tasks is the
management reports on the use of drugs of all health centers in East Jakarta. While
the pharmacist in Puskesmas has duties and responsiblilities to perform pharmacy
services, both in the management of pharmaceutical and clinical pharmacy services."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
140-18-753349122
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Muchzalita
"Peracikan adalah pekerjaan kefarmasian yang merupakan bagian utama dari pelayanan apotek. Penelitian mengenai pelayanan resep belum ada di apotek Depok. Obat racikan parasetamol sering diresepkan pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan resep racikan puyer parasetamol di beberapa apotek Depok. Parameter yang dievaluasi adalah: keragaman bobot, harga, lama pelayanan, informasi, pemberi pelayanan resep puyer parasetamol. Selain itu, juga dievaluasi mengenai aktivitas dan peran apoteker di apotek. Dua puluh dari 68 apotek dipilih secara acak. Obat racikan puyer parasetamol diperoleh dengan cara penebusan resep dan pelayanan kefarmasian diperoleh dari kuesioner. Jumlah apotek individu adalah 80%, sisanya adalah apotek jaringan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar obat puyer parasetamol (97,50%) tidak memenuhi keragaman bobot (Farmakope Indonesia IV). Harga bervariasi antara Rp. 5000,- - Rp. 17.800,- dan lama pelayanan peracikan bervariasi antara 9 - 41 menit. Pemberi informasi di apotek sebagian besar dilakukan bukan oleh apoteker. Informasi mengenai obat masih terbatas. Jumlah apoteker sebagai APA dan PSA adalah 13,33%. Jumlah apotek yang buka 24 jam adalah 22,22%. Apoteker yang bekerja selama 31-60 jam/minggu adalah 52,63%. Sebanyak 48,57% apotek melayani 0-5 lembar resep racikan per hari. Sebagian besar apotek (68,89%) meracik dengan mortir dan alu. Sebagian besar apotek (68,89%) membersihkan alat dengan cara dicuci sabun. Sebanyak 40% apoteker sering melakukan pelayanan secara langsung kepada pasien.
Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas obat racikan dalam hal keragaman bobot masih kurang baik dan kualitas pelayanan masih harus ditingkatkan.

Compounding is pharmaceutical job that main part of pharmacy service. The research of dispensing is not yet in Depok pharmacy. Compounding prescription of paracetamol is prescribed to the children frequently. The aims of this research were to evaluate compounding prescription of paracetamol divided powder service in several Depok pharmacies. The parameters that evaluated were weight variety, price, service duration, information, dispenser paracetamol compounded divided powder. In addition, activity and function of pharmacists were also evaluated. Twenty of 74 pharmacies were chosen randomly. Paracetamol compounded divided powder was obtained by prescription and pharmaceutical care were obtained by questionnaires. A number of private pharmacies were 80%, the balance were dependent pharmacies.
The results showed that the paracetamol divided powder (97,50%) do not fulfill the requirements (4th Pharmacopeia of Indonesia) predominantly. Variation in price was between Rp. 5000,- - Rp. 17.800 and dispensing duration was between 9 - 41 minutes. The most information service of pharmacies were not given by pharmacist and the drug’s information was insufficient. A number of pharmacists as an APA and PSA were 13,33%. A number of pharmacies that open 24 hours were 22,22%. Duration work of pharmacists during 31-60 hours/week were 52,63%. At the rate of 48,57% pharmacies were served 0-5 compounding prescription daily. Partly of pharmacies (68,89%) were compounded by mortars and pestles. Partly of pharmacies (68,89%) were cleaned the equipments by soap. At the rate of 40% pharmacists were frequently served patient directly. The conclusion was quality service compounding divided powder based on w"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32939
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Dwi Utami
"ABSTRAK
Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan. Industri farmasi didirikan bertujuan untuk melaksanakan pembuatan obat berdasarkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik sehingga dapat menjamin kualitas obat secara konsisten dan memenuhi persyaratan yang berlaku. Apoteker memiliki peran penting dalam penerapan CPOB di industri farmasi. Praktek Kerja Profesi di PT. Merck Tbk ini bertujuan memberikan mahasiswa pengetahuan langsung terkait tugas dan tanggung jawab Apoteker di industri farmasi. Tugas khusus dalam praktek kerja ini adalah Validasi Metode Analisis Kalium Iodine dalam Tablet Multivitamin menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).

ABSTRAK
The pharmaceutical industry is a bussiness entity that has a license from the
Minister of Health. The pharmaceutical industry builded to carry out the
manufacture of drugs based on Good Manufacturing Practice guidelines that aim to ensure drug quality consistently and meet the applicable requirements.
Pharmacist have an important role to ensure GMP applied in the pharmaceutical industry. Pharmacist Internship Program at PT. Merck Tbk aims to give students knowlegde directly related to Pharmacist duties and responsibilities in the Pharmaceutical Industry. The special assignment that has given is Analytical
Validation Methode of Pottasium Iodide in Multivitamin tablet new formula using
High Pressure Liquid Chromatography (HPLC)."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>