Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Debbi Ratnaning Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara keterlibatan orang tua dan
keterlibatan peserta didik di sekolah pada peserta didik SMA. Partisipan
penelitian ini berjumlah 180 peserta didik SMA. Penelitian ini merupakan
penelitian korelasional. Definisi keterlibatan orang tua adalah sikap dan tingkah
laku yang ditunjukkan oleh orang tua untuk memajukan dan mendukung
perkembangan akademik, sosial dan kognisi anak yang dilakukan di dalam
lingkungan rumah maupun sekolah. Definisi keterlibatan peserta didik di
sekolah adalah usaha yang dikeluarkan oleh peserta didik baik berupa tingkah
laku, emosi maupun kognisi, ketika mengikuti aktivitas di sekolah. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat ukur School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) dan High School and Family Partnership (Epstein,
et al., 1993). Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi yang positif dan
signifikan antara keterlibatan orang tua dan keterlibatan peserta didik di sekolah
pada peserta didik SMA.

ABSTRACT
The pupose of this study is to investigate the relationship between parent
involvement and school engagement of high school students. Participants of this
study were 180 high school students. The data were collected using
convenience sampling method. This is a correlational study with quantitative
methods. Parent involvement define as parent attitudes and behavior to promote
and support child‟s academic, social and cognitive development in at home and
at school. Meanwhile, school engagement is the student‟s effort to engage
thoroughly in behavior, emotional and cognitive, while taking part in school
activities. The instruments that used in this study is School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) and High School and Family Partnership (Epstein,
Connor-Tadros & Salinas, 1993). Results showed a positive and significant
relationship, between parent involvement and school engagement of high
school students."
2015
S58740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ramadhanty Setiawan
"

Kecurangan akademik merupakan fenomena yang sering terjadi di lingkungan akademik. Fenomena tersebut merupakan perilaku yang biasa dilakukan oleh peserta didik Sekolah Menengah Atas (McCabe, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecurangan akademik memiliki hubungan dengan efikasi diri akademik dan hubungan tersebut apakah dimoderasi oleh dukungan guru. Sebanyak 136 peserta didik Sekolah Menengah Atas (106 perempuan dan 30 laki-laki) ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis korelasional pada penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis Pearson’s correlation dan analisis regresi linear berganda dilakukan menggunakan program PROCESS v3.5 untuk melihat efek moderasi dukungan guru pada hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik, dan tidak terdapat hubungan antara dukungan guru dengan kecurangan akademik. Lebih lanjut, dukungan guru tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik pada peserta didik Sekolah Menengah Atas. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi sekolah untuk membuat program-program pendidikan yang dapat mengurangi kecurangan akademik di Indonesia.

 


Academic dishonesty is a phenomenon that often occurs in the academic environment. This phenomenon is a behavior commonly practiced by high school students (McCabe, 1999). This study aims to determine whether academic dishonesty has a relationship with academic self-efficacy and whether the relationship is moderated by teacher support. A total of 136 high school students (106 girls and 30 boys) participated in this study. Correlational analysis in this study conducted with Pearson's correlation analysis technique and multiple linear regression analysis performed using PROCESS v3.5 to see the effect of teacher support moderation on the relationship of academic self-efficacy with academic dishonesty. This study found that there was a significant negative relationship between academic self-efficacy and academic cheating, and there was no relationship between teacher support and academic cheating. Furthermore, teacher support cannot strengthen or weaken the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty on high school students. This results can be useful for school practitioners to create educational programs that can reduce academic dishonesty in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library