Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Petrus Yanto
"Akhir-akhir ini sering sekali terjadi banjir di daerah sekitar sungai Pesanggrahan. Banjir yang dialami oleh wilayah sekitar sungai Pesanggrahan merupakan imbas dari semakin banyaknya lahan yang tertutup oleh bangunan-bangunan baru yang tidak berlandaskan strategi dan perencanaan dari sistem drainase yang ada. Pada musim hujan debit air yang memasuki badan sungai menjadi lebih besar dan berakibat pada tidak mencukupinya kapasitas sungai.
Analisa dilakukan terhadap data-data hidrologi, tata guna lahan dan geometri serta data eksisting lokasi studi. Melalui analisa hidrologi diperoleh debit puncak banjir rencana, yang dilanjutkan dengan analisa hidrolika untuk mengecek kapasitas penampang sungai yang mampu melalukan debit banjir rencana tersebut. Pengolahan data selain dengan metode rasional juga dengan permodelan menggunakan software SMADA.
Dari hasil analisa didapat perhitungan dengan Program SMADA lebih besar daripada metode rasional dan kapasitas sungai tidak mampu menampung debit banjir rencana.

Recently floods happened in Pesanggrahan river and surrounding. The floods caused by the increasing covered land due to the unwell planned development and drainage system design. During raining season the water in high velocity and at the end get over flood in some places because the capacity of the river no longer able to convey the water.
The analysis is done using hydrology, land use and geometry data of the study area. The hydrology data is used to calculate the peak flow to examine the capacity of the river. The calculation is done by using the rational method and SMADA software.
The result shows the calculation SMADA software has greater value of the flow than the rational method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Aminuddin
"Sungai Pesanggrahan dari karakteristik lebar sungainya merupakan sungai menengah. Kandungan kimia dan biologis air Sungai Pesanggrahan menunjukan bahwa Sungai Pesanggrahan sudah tercemar. Pencemaran air Sungai Pesanggrahan lebih besar ditemukan pada kawasan hilir, hal ini disebabkan menumpuknya senyawa-senyawa kimia yang bersumber dari limbah industri dan domestik. Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan sebagian besar merupakan kawasan permukiman. Pembangunan kota di Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan menjadi pengaruh besar terhadap penurunan kualitas air Sungai Pesanggrahan. Pembangunan tersebut paling besar terjadi pada periode 2004-2010. Lalu, pada periode 2010-2013 pembangunan lebih banyak pada perubahan struktur aliran Sungai Pesanggrahan, yaitu pada pelebaran dan pelurusan sungai. Kawasan pada Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan banyak digunakan sebagai area industri ilegal, sehingga melanggar ketentuan tata ruang yang ada. Peran Pemerintah Kota Jakarta dalam menjaga kualitas air sungai yaitu pada fungsi pembangunan dan pengawasan bangunan-bangunan yang melanggal aturan. Hal ini merujuk pada pemberian izin dan terakhir pada penindakan terhadap pihak-pihak yang melanggar dan berperan dalam penurunan kualitas air Sungai Pesanggrahan.

The Pesanggrahan River from the characteristics its river width is an intermediate river. The chemical and biological content of Pesanggrahan River water shows that the Pesanggrahan River has been polluted. Water pollution in the Pesanggrahan River is greater in the downstream area, this is due to the accumulation of chemical compounds from industrial and domestic waste. Most of the Pesanggrahan Watershed are residential areas. City development in the Pesanggrahan Watershed has a major influence on the decline in the water quality of the Pesanggrahan River. The biggest development occurred in the period 2004-2010. Then, in the 2010-2013 period the development was more on the changes in the structure of the Pesanggrahan River flow, namely on river widening and straightening. The area in the Pesanggrahan Watershed is widely used as an illegal industrial area, thus violating existing spatial provisions. The role of the Jakarta City Government in maintaining river water quality is in the function of building and supervising buildings that violate the rules. This refers to the granting of permits and finally to prosecution of parties who violate and play a role in decreasing the quality of the Pesanggrahan River water."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisalam Ghifari Mustafa
"Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di wilayah DKI Jakarta, dimana salah satu penyebabnya adalah meluapnya Sungai Pesanggrahan. Dalam menanggulangi hal tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 melakukan normalisasi pada sungai tersebut. Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa normalisasi mengakibatkan ketidakstabilan saluran dalam angkutan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari normalisasi sungai pada daerah hulu terhadap angkutan sedimen di daerah hilir ruas yang ditinjau. Identifikasi perubahan alur sungai sebelum dan sesudah normalisasi dilakukan berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Sampel sedimen diambil pada 3 titik pada ruas sungai yang ditinjau untuk mengetahui gradasi dari butiran sedimen tersebut. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk melakukan simulasi angkutan sedimen pada ruas sungai tersebut untuk sebelum dan sesudah normalisasi. Hasil simulasi digunakan untuk mengetahui perubahan penampang yang terjadi akibat adanya angkutan sedimen dan untuk mengetahui tinggi muka air pada sungai tersebut. Dari tinggi muka air dapat diketahui jari – jari hidrolik penampang untuk kemudian dilakukan perhitungan angkutan sedimen menggunakan persamaan Ackers-White karena persamaan tersebut menggunakan rentang distribusi butiran dari 0,02 – 4,94 mm. Dari hasil perhitungan didapat bahwa angkutan sedimen pada titik hulu yang ditinjau meningkat 155,11 ton/tahun, pada titik tengah meningkat 89,64 ton/tahun dan titik hilir menurun 0,28 ton/tahun.

Flooding is one of the common problem in DKI Jakarta, which one of the causes is the overflow of the Pesanggrahan River. To overcoming it, the Jakarta Provincial Government in 2013 normalized the river. However, there are several studies show that normalization results in channel instability on sediment transport. The purpose of this research is to analyze the effect of river normalization in upstream areas on sediment transport in the downstream areas of the section that being reviewed. The identification of changes in river flow before and after normalization was carried out based on data from Central Office of River Region Ciliwung-Cisadane, Ministry of Public Works. HEC-RAS is used to simulate sediment transport in the river segment before and after normalization. The results are used to determine cross section changes due to sediment transport and to determine the water level of the river. From the water level, hydraulic radius can be calculated and then carried out sediment transport calculation using Ackers-White equation since the equation using grain distribution from range 0,02 – 4,94 mm. From the calculation, can be seen that sediment transport at the upstream point increases 155,11 tons/year, at the midpoint increases 89,64 tons/year, and the downstream point decreases 0,28 tons/year"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nestiyanto Hadi
"Penelitian mengenai kesehatan sungai dilakukan di 9 stasiun pengamatan di sepanjang Sungai Pesanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan Sungai Pesanggrahan dengan menggunakan ikan sebagai objek yang diteliti dan Metrik Index of Biotic Integrity (IBI) sebagai metode yang dipakai. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Indonesia. Dari hasil penelitian didapatkan 12 suku ikan,yaitu Balitoridae, Belantoidae, Channidae, Characidae, Circhilidae, Claridae, Cyprinidae, Datnioididae, Gobidae, Homalopteridae, Poecilidae, dan Synbranchidae. Berdasarkan nilai total IBI yang berkisar antara 29--31, menunjukkan bahwa kesehatan Sungai Pesanggrahan dari hulu sampai hilir tergolong ke dalam kategori sedang. Hal tersebut menggambarkan bahwa Sungai Pesanggrahan telah terjadi penambahan deteriorasi termasuk kehilangan jenis ikan yang tidak toleran, ditemukan jenis ikan yang lebih sedikit dibandingkan sungai pembanding (Sungai Cibareno) dengan dan presentase kelimpahan ikan karnivor yang rendah.

Research on the health of the river has conducted in 9 observation stations along Pesanggrahan river. This study aims to determine the health of Pesanggrahan River using fish as an object that was researched and Metrics Index of Biotic Integrity (IBI) as the methods used. Identification of samples performed at the Laboratory of Ecology, Department of Biology, Mathematics and Natural Sciences, University of Indonesia. Research results obtained from the 12 family of fish, namely Balitoridae, Belantoidae, Channidae, Characidae, Circhilidae, Claridae, Cyprinidae, Datnioididae, Gobidae, Homalopteridae, Poecilidae, Synbranchidae. Total IBIvalues ranged between 29--31. Based on the total value of IBI, showed that health Pesanggrahan River from upstream to downstream belong to middle category of level contamination. This illustrates that Pesanggrahan River has occurred to the addition of deterioration include loss of intolerant fish, fish species less than Cibareno river and a low percentage of carnivore fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faiz Faza
"Penelitian mengenai struktur komunitas plankton di Sungai Pesanggrahan dari bagian hulu (Bogor, Jawa Barat) hingga bagian hilir (Kembangan, DKI Jakarta) telah dilakukan pada bulan Oktober 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas plankton serta hubungannya dengan parameter fisika-kimia air. Hasil identifikasi dan perhitungan sampel plankton ditemukan 57 marga fitoplankton dari 5 kelas, yaitu Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenaphyceae dan Dinophyceae. 9 marga zooplankton dari 3 filum, yaitu Ciliophora, Arthropoda dan Rotifera juga ditemukan pada sampel plankton. Fitoplankton dari marga Navicula, Oscillatoria dan Planktothrix mendominasi di sepanjang aliran Sungai Pesanggrahan, sedangkan dari kelompok zooplankton didominasi oleh marga Cyclops dan Epistylis. Bedasarkan indeks keanekaragaman plankton, tingkat pencemaran di sepanjang aliran Sungai Pesanggrahan dikategorikan pada tingkat pencemaran sedang. Diketahui bahwa parameter kimia perairan, yaitu kandungan nitrat berpengaruh terhadap kepadatan plankton di Sungai Pesanggrahan.

Research on community structure of plankton in Pesanggrahan River from upstream (Bogor, West Java) to downstream (Kembangan, DKI Jakarta), has been carried out in Oktober 2011. The study aims to determine the structure of plankton communities and its relationship with physico-chemical parameters of water. Identification and calculation of plankton samples showed 57 genera of phytoplankton from 5 classes; Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenaphyceae and Dinophyceae. 9 genera of zooplankton from 3 phylum; Ciliophora, Arthropods and Rotifers, were also found in the plankton samples. Phytoplankton from genus Navicula, Oscillatoria and Planktothrix were dominating along the Pesanggrahan River, while from the zooplankton were dominated by genus Cyclops and Epistylis. Based on diversity index of plankton, level pollution along Pesanggrahan River was in moderate level of pollution. It was showed that chemical parameters of water, which is nitrat content was affecting the density of plankton in Pesanggrahan River."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Lestari
"Fosfat merupakan nutrien yang diperlukan bagi kelangsungan kehidupan akuatik. Namun, keberadaannya dalam jumlah yang berlebih dapat menurunkan produktivitas perairan. Akibat kandungan fosfat yang berlebih, perairan dapat mengalami eutrofikasi. Pemodelan kualitas air permukaan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi fosfat di Sungai Pesanggrahan yang mendapatkan input lindi dari TPA Cipayung Kota Depok. Model dibuat untuk mengetahui perubahan konsentrasi fosfat dalam sungai terhadap jarak dan terhadap waktu. Perhitungan model perubahan konsentrasi fosfat dalam kondisi steady state diselesaikan dengan pendekatan control volume. Kemudian perhitungan model dilanjutkan dengan menggunakan metode finite difference dan pendekatan forward-time/centered-space untuk mengetahui perubahan konsentrasi dalam kondisi unsteady.
Hasil perhitungan tersebut adalah berupa model perubahan konsentrasi fosfat terhadap jarak (x) dan waktu (t). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa konsentrasi awal fosfat dalam Sungai Pesanggrahan cukup tinggi yaitu 1,47 mg/L. Nilai tersebut tidak memenuhi klasifikasi perairan kelas I, II, dan III seperti yang tercantum dalam PP No. 82 Tahun 2001. Observasi lapangan dilakukan sebagai bentuk validasi terhadap model. Perbandingan hasil observasi dengan model menunjukkan terjadinya over predict, yaitu hasil prediksi model lebih tinggi daripada pemeriksaan konsentrasi secara langsung (observasi).
Hasil pemeriksaan fosfat dalam sungai secara observasi berkisar 1,50 hingga 1,96 mg/L pada jarak 2 hingga 4 m dari titik input lindi. Sedangkan menurut prediksi model, konsentrasi fosfat pada jarak 2 hingga 4 m adalah berkisar 2,03 mg/L. Sementara untuk pemeriksaan konsentrasi yang berubah terhadap waktu, dari observasi diketahui bahwa kenaikan konsentrasi yang terjadi berkisar 0,02 hingga 0,5 mg/L. Sedangkan kenaikan konsentrasi yang diprediksi oleh model adalah sebesar 0,8 hingga 1,1 mg/L. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya batasan-batasan yang diambil oleh penulis dalam penyusunan model. Untuk meningkatkan validitas model, perlu ditinjau kembali batasan yang diambil oleh penulis. Sementara untuk mengantisipasi terjadinya eutrofikasi dalam Sungai Pesanggrahan, dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi removal fosfat pada Instalasi Pengolahan Air Lindi TPA Cipayung.

Phosphate is an important nutrient for aquatic life. However, excessive amounts of phosphate can reduce the productivity of waters. Excess phosphate can lead waters to eutrophic condition. Surface water quality modelling in this study is conducted to predict the concentration of phosphate in Pesanggrahan River which receives leachate from Cipayung Landfill at Depok. Model is used to predict the alteration concentration against the distance (space) and time. Model calculation for alteration concentration in steady state condition is solved by control volume approach. Then, model calculation with finite difference methods and forwardtime/centered-space approach is done to determine the alteration concentration in unsteady conditions.
The result of these calculations is a model for alteration concentration against the distance (x) and time(t). Direct examination results showed that the initial concentration of phosphate in Pesanggrahan River is quite high at 1,47 mg/L. It doesn?t meet the classification of class I, II, and III of waters listed in PP No.82/2001. Field observations is conducted as a form of model validation. Comparison of observation results with model results indicates an over-predict condition. It denotes that the result of model predictions was higher than direct examination by observations.
Observation results showed that phosphate concentration in the river is ranged at 1,50 to 1,96 mg/L for the distance of 2 to 4 m from the leachate input. Meanwhile, according to model predictions, the concentration of phosphate at a distance of 2 to 4 m is about 2.03 mg / L. As for the examination of alteration concentration against the time, observation results showed that the increasing concentration occured is about 0,02 to 0,5 mg/L. While the increasing concentration predicted by the model is ranged at 0,8 to 1,1 mg/L. Such differences may occur because of the limitations and assumptions taken for the model calculation. To increase the validity of models, its assumptions need to be refined. The potential action required to anticipate the occurence of eutrophication in Pesanggrahan River is to increase the efficiency of phosphate removal in Leachate Treatment Plant of Cipayung Landfill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Idau
"Menurut SKRT tahun 1995, Angka kematian ibu di Indonesia adalah 373/100.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah rendahnya akses ibu hamil ke pelayanan kesehatan. Rendahnya akses ibu hamil tersebut akan menyebabkan mereka yang memiliki kehamilan berisiko tidak terdeteksi secara lebih dini. Proporsi kehamilan risiko tinggi di suatu wilayah diperkirakan sekitar 15-20% dari jumlah seluruh ibu hamil, sementara kehamilan yang memiliki faktor risiko belum diketahui. Di Jakarta Selatan hanya 11,75% kehamilan risiko tinggi clan kehamilan yang memiliki faktor risiko yang terdeteksi, sementara di Kecamatan Pesanggrahan hanya berjumlah 5,53%.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor predisposing, enabling dan need dengan pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil yang memiliki faktor risiko dengan umur kehamilan minimal 3 bulan, di Kecamatan Pesanggrahan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel adalah 132 orang dan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2001.
Berdasarkan basil analisis univariat diketahui bahwa proporsi responden dengan faktor risiko terbanyak yaitu jarak kehamilan < 2 tahun (33,1%). Responden yang memanfaatkan pelayanan antenatal tidak sesuai standar 40,2% dan tidak pernah memanfaatkan 11,4%. Hanya 11,1% responden yang memanfaatkan puskesmas sebagai tempat pemeriksaan kehamilannya.
Hasil analisis multivariat, menunjukkan tiga variabel yang ada hubungan bermakna dengan pemanfaatan pelayanan antenatal yaitu pekerjaan ibu, jumlah anak dan pengambil keputusan.
Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatkan pelayanan antenatal, disarankan kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan untuk mengadakan pertemuan rutin dengan petugas pelayanan MA di wilayah Kecamatan Pesanggrahan untuk membicarakan upaya peningkatan deteksi kehamilan berisiko. Hendaknya puskesrnas di Kecamatan Pesanggrahan dilengkapi dengan fasilitas tempat bersalin agar minat masyarakat untuk memanfaatkan puskesmas tersebut meningkat. Bagi petugas puskesmas di Kecamatan Pesanggrahan sebaiknya melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan kepada wanita usia subur / ibu hamil tentang kehamilan dengan faktor risiko dan pemanfaatan pelayanan antenatal, pengaturan jarak kelahiran dan makanan bergizi. Informasi kesehatan juga perlu diberikan kepada ibu yang memiliki banyak anak dan ibu yang tidak bekerja atau bekerja tidak di sektor formal. Semua ibu hamil dianjurkan untuk masuk kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP-KIA). Bagi para peneliti agar melanjutkan penelitian dengan waktu yang lebih lama dan variabel yang berbeda."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Galih Wibisono
"Objek penelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah ragam hias pada pesanggarahan-pesanggrahan kesultanan Yogyakarta masa Sultan HB I-HB II, Yaitu pesanggrahan Tamansari, pesanggrahan Warungboto, dan pesanggrahan Gua Suluman. Ragam Hias merupakan salah satu variable yang dapat dijadikan satuan pengamatan dalam penelitian arkeologi masa Islam, dapat diketahui tentang peranan suatu budaya dalam membuatan suatu motif hias, pandangan masyarakat Islam pada masa itu tentang kesenian, dan arti simbolik dari suatu motif hias. Pesanggrahan (garden) merupakan tempat istirahat yang terdiri atas sejumlah bangunan, pertamanan, dan unsur air yang berupa sungai dan danau buatan. Sebagai bangunan yang didirikan sebagian dari kota atau istana, pesanggrahan mencerminkan status sosial raja yang mendirikannya. Selain itu, pesanggrahan dibuat dengan sangat indah sehingga dianggap sebagai sebuah replika surga..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Sarifah Ainy
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh perubahan struktur vegetasi riparian di Sungai Pesanggrahan, antara daerah pemukiman, daerah binaan, dan daerah kebun campuran rakyat, serta pemanfaatannya oleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2011 sampai dengan September 2011 dengan mengunakan stratified random sampling untuk analisis vegetasi riparian, dan metode wawancara serta perhitungan Index of Cultural Significance (ICS) untuk mengetahui nilai pemanfaatan vegetasi riparian oleh masyarakat. Nilai INP tertinggi di daerah kebun campuran adalah Gigantochloa apus (91,3%), daerah perumahan adalah pinus Pinus merkusii (61,8%), dan Gigantochloa apus di daerah binaan sebesar 98,2%. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pemanfaatan vegetasi riparian yang terdokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk bahan makanan tambahan (27 spesies), bahan pangan lain (29 spesies), bahan materi utama (15 spesies), bahan obat (47spesies), dan tanaman hias / mitologi (12 spesies). Hasil perhitungan nilai ICS tertinggi adalah papaya (Carica papaya) dengan nilai 65, dan pemanfaatan vegetasi riparian tertinggi adalah untuk bahan obat-obatan.

ABSTRACT
The study was conducted in Lebak Bulus Village in Sounth Jakarta. The aim of this study is to know and to compare the effect of changing riparian vegetation structure in plantation area, settlement area and conservation area, also their utilization by the local community. This research has been held on March 2011 until September 2011 used stratified random sampling for riparian vegetation analysis, also used interview method and analyzing Index of Cultural Significance (ICS) to know local knowledge system. The higest Importance Value Index (INP) from plantation area is Gigantochloa apus (91.3%), residential area is Pinus merkusii (61.8%), and conservation area is Gigantochloa apus (98.2%). Based on interview with local society, utilization riparian plants diversity documented in this study are for secondary food (27 species), tersier food (29 species), the main material (15 species), medicine (47 species), ornamental plants and mythology (12 species). The result of the highest value ICS is Carica papaya with a value of 65 and the highest plants utilization is for medical purpose."
2016
T46292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amalia
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan
periode bulan Oktober tahun 2017 bertujuan agar mampu memahami peranan, tugas
dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas
sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam
bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku,
wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan
kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan
praktik profesi apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang
permasalahan praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, dan mampu
berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di
Puskesmas. Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan dilakukan
selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu Materi Panduan Penggunaan
Antibiotik yang Rasional untuk Penyakit Infeksi Menular Seksual. Tujuan dari
tugas khusus ini yaitu sebagai panduan dalam
penggunaan antibiotik yang rasional untuk penyakit Infeksi Menular Seksual pada
pelaksanaan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan

ABSTRACT
Internship at community health clinic of Pesanggrahan of Southern Jakarta month
period October 2017 aimed to understand the duties and responsibilities of
pharmacists in pharmacaceutical care service in community health clinic according
to applicable laws and ethics, also in community health sector, then had knowledge,
skills, professionalism, insight and reality to undertake pharmaceutical practices in
community health clinic, looked and learned strategies and the development of
professional practice of pharmacists in community health clinic, had practical
experiences about problems of pharmaceutical care practice in community health
clinic, and was able to communicate and interact with another health staff.
Internship at Pesanggrahan community health clinic was conducted for two weeks
with special assignment Providing Information of Recommendation Dosage for
Pharmaceutical Care of Pediatric in Community Health Clinic of Jagakarsa District
of Southern Jakarta The purpose of this special assignment was to provide drug
information about dosage recommendation for pediatric in Community Health
Clinic of Jagakarsa District."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>