Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natazsa Octria Putri
"ABSTRAK
Pasangan yang menikah antarbudaya kerap mengalami perselisihan yang menimbulkan stres internal minor dalam hubungan. Pada hubungan pernikahan, pengaruh negatif stres internal minor terhadap kepuasan pernikahan tidak hanya memengaruhi individu, namun juga pasangannya. Data diambil dari 45 pasang suami istri yang menikah antarbudaya, berasal dari daerah Jabodetabek, Bandung, dan Pekanbaru. Analisis data dilakukan menggunakanActor-Partner Interdependence Model pada aplikasi APIM_SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres internal minor individu memengaruhi kepuasan pernikahan individu secara negatif (p istri = 011, p suami = 018), namun tidak memengaruhi kepuasan pernikahan pasangan.

ABSTRACT
Intercultural couples face cultural conflicts inside their marriage, resulting in internal minor stress. Stress as dyadic phenomenon-commonly found in marriage-affects both individuals inside their relationship. As a result, couples experience low levels of marital satisfaction. 45 intercultural couples from Jabodetabek, Bandung, and Pekanbaru completed this study. The highlight of this study was the use Actor-Partner Interdependence Model in data analysis, using the APIM_SEM app. The result from this study implied that internal minor stress affected marital satisfaction in an individual level (p = .011 for wives, p = .018 for husbands). No significant effects were found in partner-effect."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiki Hendraputra
"ABSTRAK
Pernikahan antarbudaya di Indonesia dinilai sebagai pernikahan yang cukup rentan konflik karena adanya perbedaan pandangan dan kebiasaan diantara individu yang menjalaninya. Perbedaan pandangan tersebut membuat tekanan dalam pernikahan yang dapat menurunkan kepuasan pernikahan. Tekanan pada pernikahan beda budaya tersebut dapat ditangani dengan melakukan pengorbanan terutama dengan approach motive. Approach motive dikaitkan dengan peningkatan kepuasan hubungan setiap hari dan dari waktu ke waktu. Sebanyak 45 pasang suami dan istri yang menikah beda suku selama minimal satu tahun berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi kuesioner luring mengenai motif berkorban dan kepuasan pernikahan. Melalui model APIM, hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan approach motive yang tinggi memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi pula (p suami .210, p istri >.001), namun tidak ditemukan adanya pengaruh dari pasangannya.

ABSTRACT
Intercultural marriage in Indonesia is considered a marriage that is quite vulnerable to conflict because of differences in views and habits among individuals who live it. These different views make pressure in marriage that can reduce marital satisfaction. Conflicts and problems on intercultural marriage can be handled by making sacrifices, especially with approach motive. Approach motive is associated with increasing relationship satisfaction everyday and from time to time. 45 intercultural married couples from different ethnicities that have been married for at least one year participated in the study by filling in an offline questionnaire regarding the motives for sacrifice and marital satisfaction. Through the APIM model, the results showed that individuals with high approach motives had high marital satisfaction (p husband .210, wife >.001), but there was no significant effect found from their partners."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library