Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Hansen Angkasa
"
Skabies menempati peringkat ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Permetrin merupakan obat pilihan skabies, namun memberikan efek samping eritema, rasa panas, gatal, nyeri;pengolesan permetrin ke seluruh tumbuh menambah ketidaknyaman. Karena itu timbul pemikiran mengobati skabies di lesi saja diikuti mandi dua kali sehari dengan sabun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas permetrin yang dioleskan ke seluruh tubuh dibandingkan dengan lesi saja. Penelitian eksperimental ini dilakukan di Pesantren, Jakarta Timur. Semua santri dilakukan anamnesis ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arief Dimas Dwiputro
"
Skabies adalah penyakit kulit ketiga paling sering di Indonesia. Obat pilihan untuk skabies adalah permetrin. Akan tetapi, pengolesan permetrin yang harus ke seluruh tubuh tidak nyaman untuk dilakukan di negara tropis dan lembab seperti Indonesia. Muncullah ide untuk mengoleskan permetrin hanya di lesi saja diikuti dengan pemakaian sabun antiseptik dua kali sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas permetrin yang dioleskan pada lesi saja dengan yang ke seluruh tubuh. Penelitian eksperimental ini dilaksanakan di ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Pasha
"
ABSTRAK
Permetrin adalah obat pilihan untuk terapi skabies karena memberikan angka
kesembuhan yang tinggi. Pengobatan standar dengan mengoleskan ke seluruh
tubuh kurang nyaman sehingga dipikirkan untuk mengoleskan permetrin hanya di
lesi saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi terapi permetrin 5% krim
metode standar dibandingkan pengolesan di lesi saja (modifikasi). Penelitian
dilakukan di sebuah pesantren di Jakarta Selatan pada bulan Juli-September 2013
dengan desain randomized controlled trial (RCT). Semua santri dilakukan
pemeriksaan kulit dan santri yang positif dijadikan subjek penelitian lalu dibagi
dua secara random: ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70445
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yasmine Ayu Dwinastiti
"
Latar Belakang. Pediculus humanus capitis adalah ektoparasit yang dapat menginfestasi rambut kepala dan mengisap darah pasien. Terapi pedikulosis yang paling efektif adalah menggunakan insektisida heksakloroheksan namun produksinya telah dihentikan karena neurotoksik. Saat ini terapi pilihan pedikulosis adalah menggunakan insektisida permetrin, tetapi harganya relatif mahal sehingga dianjurkan menggunakan metode sisir basah. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas permetrin dibandingkan metode sisir basah pada terapi pedikulosis. Metode. Penelitian ini menggunakan desain randomized controlled trial (RCT) yang dilaksanakan ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yahya Ayyash
"
Latar belakang: Di Indonesia pedikulosis yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis (kutu kepala) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, namun tidak ada program penanganan khusus untuk memberantas pedikulosis tersebut Selama ini pengobatan pedikulosis menggunakan permetrin 1%, namun di berbagai negara dilaporkan bahwa P.h. capitis sudah mengembangkan resistensi terhadap permetrin. Pada penelitian ini akan dibandingkan efektivitas permetrin dengan efektivitas malation berdasarkan kemampuannya menghambat kerja enzim detoksifikasi pada P.h. capitis. Metode: : Stadium dewasa P. h. capitis dipaparkan ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Frieda Bolang
"
Ruang Lingkup dan Metodologi: Permetrin (Piretroid sintetik) merupakan insektisida yang mempunyai daya bunuh tinggi dan toksisitas yang sangat rendah terhadap mamalia dan organisme nontarget. Permetrin pernah digunakan dalam pengendalian vektor malaria. Pada penelitian ini ingin diketahui berapa konsentrasi permetrin untuk membunuh larva Aedesaegypti di laboratorium dan di lapangan, yang nantinya dapat digunakan sebagai insektisida altematif untuk pengendalian vektor DBD bila resistensi temefos terjadi. Uji ekektivitas permetrin terhadap larva Aedes Aegypti di laboratorium ditentukan dengan uji ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T1118
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suryadi Islami
"
Ae. aegypti merupakan nyamuk yang dapat menularkan berbagai patogen penyakit seperti virus, bakteri dan parasit sehingga disebut sebagai vektor. Berbagai penyakit manusia yang diperantarai oleh nyamuk Ae. aegypti antara lain adalah demam berdarah DBD , Chikungunya, Yellow Fever dan Zika. Terjadinya resistensi pada berbagai insektisida, termasuk piretroid merupakan masalah yang sekarang dihadapi di berbagai negara. Pada penelitian ini dilakukan uji bioassay WHO pada Ae. aegypti Palembang dan Jakarta dengan menggunakan insektisida piretroid permetrin 0,25 . ...
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library